Monday, September 27, 2010

Dari Ibu Rumah Tangga Tradisional Menjadi Ibu Rumah Tangga Profesional

PEREMPUAN
Tulisan saya mengenai macam-macam ibu mendapatkan tanggapan yang luas. Baik melalui komentar di FB maupun melalui HP dan SMS. Beberapa perempuan yang kini berkarir tertarik menjadi IRT Profesional tetapi tak tahu bagaimana mulainya. Berikut ini saya tuliskan point-point yang akan merubah IRT Tradisional menjadi IRT Profesional, dan membuat mereka bernilai seperti segenggam berlian.
ANAK
#1.
Ibu wajib mengajari dasar2 kebersihan. Mulai menceboki anak, memandikan dan mengajari menggosok gigi sampai cuci tangan. Urusan ini jangan diserahkan pada orang lain. Untuk anak laki2 bisa bergantian dengan suami sedangkan anak perempuan, karena kemaluannya terbuka hanya ibu yang harus membersihkan. Juga untuk urusan mandi, semuanya lakukanlah sendiri, sampai anak mampu melakukan sendiri. Alasannya juga untuk menghindari terjadinya pelecehan seksual terhadap anak. Karena kalau sampai terjadi pelecehan, akan menjadi trauma bagi anak seumur hidupnya, naudzubillahhi mindalik.
#2.
Ibu yang menyuapi anak. Setelah meramu resep2 yang cocok untuk anak-anak, suapi sendiri anak2. Dengan menyuapi sendiri ibu mengajari anak mensyukuri makanan, mengajari berdoa, menikmati makanan sebagai anugerah Tuhan, juga mengajari teknik-teknik mengunyah hingga gisinya terjaga. Suapi anak sambil doakan makanan itu akan menjadi berkah bagi hidup dan kesehatannya, seminim mungkin menyerahkan urusan menyuapi ini kepada orang lain, sampai bisa makan sendiri.
#3.
Mahir menggunakan P3K.
#4.
Ibu yang mengajari anak berdoa, mengaji, shalat yang puasa. Memang sekarang banyak sekolah yang lebih profesional, tetapi di tangan ibu lebih baik, karena diiringi doa agar menjadi anak yang sholeh. Dalam hal ini ibu juga harus memberikan teladan yang sebaik-baiknya.
#5.
Ibu yang mengajari anak membaca dan menulis untuk pertama kalinya.
#6.
Mengajari akhlak bermasyarakat secara universal, seperti mengucapkan kata terima kasih, maaf dan permisi.
#7.
Ibu harus mengikuti perkembangan anak di sekolah mulai perkembangan mental, kecerdasan dan soisalisainya. Lakukan dialog yang rutin dengan gurunya.
#8.
Ibu mengajari bahasa asing yang dia pahami. Sebutkan benda2 dalam bahasa Inggris, atau bahasa lain, demi mempersiapkan dirinya dalam pergaulan internasional. Juga ajari mereka mengaplikasikan komputer agar tidak gaptek.

RUMAH TANGGA
#1.
Managemen keuangan: jangan sampai tekor belum akhir bulan. Prinsip dasarnya, berapapun penghasilan suami terima saja dan jangan mengeluh merasa kurang. Justru itu menjadi tantangan untuk memangemennya.
#2.
Menabung: saya tidak mengajari anda untuk menjadi kikir, tetapi menabung seberapapun besarnya pasti bermanfaat. Selain itu, ibu harus menanamkan sikap hemat pada seluruh keluarga. Misalnya, tidak membuang2 sabun, mencari hiburan lain selain di mall untuk menghindarkan anak dari sikap konsumtif dll.
#3.
Menghemat kebutuhan dasar, Misalnya air, listrik dan telepon. Ini tak bisa mengandalkan siapapun, termasuk suami, lakukan sendiri. Kalau ada kran bocor, ganti sendiri, lampu nyala yang mubazir, matikan sendiri, tetapi juga harus mengajari anak2 bersikap efektif.
#4.
Belanja Harian: Belanjalah untuk 3-5 hari sekalian masukkan ke kulkas. Kalau belanja tiap hari akan cenderung lapar mata, dan akan terjadi pemborosan karena banyak bahan makanan yang terbuang. Belanjalah di pasar tradisional, karena lebih murah.
#5.
Ibu wajib mengatur uang saku anak. Kalau anak membawa bekal ke sekolah, uang bisa dihemat. Lagi pula lebih sehat dan terpantau gizinya. Selain itu, ibu sebaiknya melakukan antar jemput anak sendiri, karena itu mempengaruhi emosional dan komunikasi dengan anak, sampai anak mampu berangkat sendiri.
#6.
Atur pengeluaran untuk barang2 seperi pakaian, mainan, keperluan sekolah sehingga tidak ada yang mubadzir.

DIRI SENDIRI
#1.
Jaga berat badan, sehingga tidak menjadi obes. Ibu harus tetap menarik, dan dengan demikian akan terus menghargai diri sendiri.
#2.
Merawat diri, agar selalu terlihat segar dan terawat. Tidak perlu ke salon, karena mahal, dan bila punya akan kecil tidak akan punya waktu. Bersihkan wajah setiap malam, dan pakailah masker 2 minggu sekali saat anak2 sedang tidur. Rileks lah dan jangan lupa mendengarkan musik kesayangan.
#3.
Olah Raga. Kalau ga ada waktu, bermain badminton di halaman rumah bersama anak juga asyik, atau bersepeda bersama anak sambil momong.

SUAMI
#1.
Tak perlu berbantah yang tak perlu dengan suami.
#2.
Jaga makanannya.
#3.
Jaga tidurnya.

Setelah anda mampu melakukan semua ini, anda adalah termasuk Ibu Rumah Tangga Profesional. Kebahagiaan yang akan diperolehpun berlipat-lipat. Insya Allah dunia dan akherat. Allahualam.


Pondok Kacang, 23 Maret 2010

Wednesday, September 15, 2010

Iseng Saja (lanjutan)

Masih ingat dengan postingan berjudul Iseng Saja... Yang isinya antara lain singkatan dari daerah seperti Jabodetabek (Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi), Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan), Gerbangkertosusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya , Sidoarjo, Lamongan), Barlingmascakeb( Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Kebumen), Pawonsari Bakulrejo (

Tuesday, September 14, 2010

Selamat Hari Raya 1431 H


Tanpa terasa lebaran tahun 1431 H telah tiba. Dalam waktu setahun ini, sudah tak terhitung kesalahan dan kekhilafan yang telah kami lakukan. Oleh karena itu, pada moment yang penuh kebahagiaan ini, kami sekeluarga mengucapkan:
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 H
Minal Aidin Wal Faizin
Mohon Maaf Lahir Dan Batin
Semoga kita semua bisa kembali ke fitrah-Nya, amiiin.

Saturday, September 4, 2010

Terserah-Mu

PUISI
Semua terserah Kamu
hendak Kau bawa langkahku ini
onak duri telah aku lalui
pahit getir telah aku jalani
kakiku terseok oleh lubang dan kerikil

Semua terserah Kamu
suaraku telah sumbang alunkan lagu
lidahku telah kelu nyanyikan syair itu
jiwaku telah beku menghadapi perjalanan Mu

Biarkan diri berdiri sendiri
di tengah badai yang mengguncang hati
di antara kerasnya kehidupan ini
aku harus berani
aku harus bisa

Terserah-Kamu saja
aku akan menyelami sungai kehidupan ini
dengan batu dan ombak-ombaknya
pastikan mendewasakanku jua

Pondok Kacang, 5 September 2010