Puasa menjadi momen bagi para ibu untuk memanfaatkannya sebagai media mendidik anak-anak. Utamanya yang belum akil baliq. Lewat manfaat puasa, para ibu bisa mulai membentuk kepribadian anak.
Tips melakukan pendidikan anak pada saat Ramadan itu dipaparkan dari banyak tinjauan dalam talkshow yang digelar Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) cabang Surabaya. Bertema Puasa dan Kesehatan Ibu Anak, Pusat Konsultasi dan Layanan Psikologi Al Uswah, manfaat puasa amat besar bagi perkembangan anak. Dari sisi perkembangan kognitif, puasa mengajakanak berpikir kreatif.
Dari perkembangan emosi, anak belajar pengendalian diri. Sementara dari perkembangan sosial, anak-anak diajari kepedulian. Melihat besarnya manfaat puasa pada anak tersebut, maka para ibu hendaknya mendorong anak-anaknya bisa menjalankan puasa pertama mereka dengan baik. Untuk itu, para ibu harus mengetahui banyak faktor yang memengaruhi kemampuan anak berpuasa. ‘’Peran ibu amat penting sebagai motivator anak dalam belajar puasa,’’ kata Awalina. Motivasi yang paling efektif adalah teladan. Jika ibu dan anggota keluarga lain berpuasa, maka anak akan mudah mengikutinya. Namun, ada latihan yang harus diterapkan pada anak-anak. Untuk mulai mengajak, mereka bisa diajak berpuasa selama dua jam pada hari pertama. Berikutnya, menjadi tiga jam dan bertambah pada hari seterusnya sesuai kemampuan. Jika anak ingin makan tak perlu melarang dengan prinsip bahwa niatnya berpuasa adalah masalah dia sendiri terhadap hubungannya dengan Allah. ‘’Biarkan anak-anak berpikir bahwa puasa itu menjadi urusan mereka dengan Allah. Ini akan membuat mereka mengenal tentang hukum-hukum Allah.
No comments:
Post a Comment