Kisah Islamiah hadir kembali dan Alhamdulilah kali ini bisa bercerita tentang anak Nabi yang ditipu oleh si Iblis Laknatullah. Kisah ini dipetik dari Al Qur'an sebagai sumbernya, surat Al Maidah.
Kisah ini terjadi pada kedua putra Nabi Adam a.s, yaitu Qabil dan adiknya Habil. Qabil melakukan pembunuhan pertama di bumi ini karena terbujuk siasat iblis.
Kisahnya.
Setelah diturunkan dari surga, Nabi Adam a.s dipertemukan dengan Siti Hawa di bumi oleh Allah SWT. Keduanya membina rumah tangga dan dikarunia empat anak. Anak pertama yang dilahirkan adalah Qabil dan saudara perempuannya yang bernama Iqlima. Kemudian menyusul pasangan kembar kedua, yaitu Habil dan Lubuda.
Saat mereka dewasa, Allah SWT memberikan petunjuk kepada Nabi Adam a.s untuk mengawinkannya. Qabil dikawinkan dengan Lubuda dan Habil dikawinkan dengan Iqlima.
Namun, rencana tersebut ditentang oleh Qabil. Ia ingin menikahi Iqlima yang lebih cantik daripada Lubuda. Untuk menghindari perpecahan persaudaraan, Nabi Adam secara bijaksana mengusulkan agar menyerahkan masalah perjodohan itu kepada Allah SWT.
Caranya, masing-masing harus berkorban untuk Allah SWT, dengan catatan, barang siapa diantara kedua saudara itu diterima korbannya oleh Allah SWT, maka ia yang berhak menentukan pilihan jodohnya.
Qabil dan Habil pun menerimanya. Habil keluar dan kembali dengan membawa kambing peliharaannya yang sehat dan gemuk. Sedangkan Qabil datang dengan sekarung gandum yang buruk dan busuk, Diletakkanlah barang-barang itu di atas bukit dan ditinggalkannya. Dari kejauhan mereka melihat tiba-tiba ada api besar yang turun dari langit menyambar kambing binatang kurban Habil. Sedangkan karung gandum busuk milik Qabil tidak tersentuh sedikitpun oleh api dan tetap utuh.
Saling Bertikai.
Maka keluarlah Habil sebagai pemenang yang berhak memilih jodohnya. Namun Qabil tidak terima dengan keputusan itu. Ia lantas memiliki dendam terhadap saudaranya dan ingin membunuh Habil.
Pada suatu saat, Nabi Adam a.s harus meninggalkan rumah selama beberapa hari. Karenanya, ia mengamanahkan rumah tangga dan keluarganya kepada Qabil. Ia berpesan kepadanya agar menjaga baik-baik ibu dan saudara-saudaranya selama kepergiannya. Tidak lama setelah Nab iAdam meninggalkan keluarganya, datanglah Qabil menemui Habil di tempat peternakannya.
"Aku datang ke sini untuk membunuhmu. Waktunya telah tiba, aku akan melenyapkan engkau dari atas bumi ini," kata Qabil yang terbujuk rayuan iblis.
"Apa salahku wahai saudaraku?"tanya Habil.
"Karena korbanmu diterima oelh Allah SWT, sedangkan korbanku ditolak. Itu artinya engkau akan mengawini adikku Iqlima yang cantik dan aku harus mengawini adikmu yang buruk dan tidak menarik itu," jelas Qabil.
"Janganlah tergesa-gesa wahai saudaraku. Jangan ikuti ajakan iblis, ketahuilah bahwa Allah SWT hanya menerima korban dari orang-orang yang bertakwa. Sedangkan engkau sendiri memberikan korban yang buruk dan busuk," kata Habil.
Godaan Iblis.
Nasehat Habil itu tidak diindahkan Qabil. Ia terus mencari cara bagaimana bisa membunuh saudaranya itu. Saat itulah iblis mempengaruhi Qabil. Suatu saat iblis menyamar sebagai burung yang memukul kepalanya dengan batu sampai mati. Contoh tersebut dipraktekkan oleh Qabil dengan memukul kepala Habil saat adiknya itu tertidur pulas.
Setelah Habil mati, Qabil merasa gelisah. Ia tidak tahu apa yang harus diperbuat dengan tubuh saudaranya yang semakin lama semakin busuk itu. Maka diletakkannya tubuh itu disebuah peti yang dipikul Qabil tanpa tujuan yang pasti.
Kebingungan dan kegelisahan Qabil tidak berlangsung lama, karena ia mendapat pelajaran dari burung gagak. Saat itu, ia melihat dua burung gagak yang sedang berkelahi dan kemudian salah satunya mati. Saat itu burung gagak yang masih hidup menggali tanah dengan paruh dan kakinya kemudian menguburkan burung gagak yang sudah mati tersebut.
"Alangkah bodohnya aku, tidakkah aku dapat berbuat seperti burung gagak itu," guman Qabil dalam hati.
Akhirnya Qabil menggali tanah dan menguburkan jenazah saudaranya. Pembunuhan yang dilakukan Qabil terhadap Habil ini merupakan pembunuhan pertama di dunia.
Kisah ini diabadikan dalam Al Qur'an dalam surat Al Maidah ayat 31.
فَبَعَثَ اللَّهُ غُرَابًا يَبْحَثُ فِي الأرْضِ لِيُرِيَهُ كَيْفَ يُوَارِي سَوْأَةَ أَخِيهِ قَالَ يَا وَيْلَتَا أَعَجَزْتُ أَنْ أَكُونَ مِثْلَ هَذَا الْغُرَابِ فَأُوَارِيَ سَوْأَةَ أَخِي فَأَصْبَحَ مِنَ النَّادِمِينَ
Artinya:
"Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya menguburkan mayat saudaranya. berkata Qabil: "Aduhai celaka Aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?" karena itu jadilah Dia seorang diantara orang-orang yang menyesal."
NB:
Mmanusia banyak pula mengambil pelajaran dari alam dan jangan segan-segan mengambil pelajaran dari yang lebih rendah tingkatan pengetahuannya.
No comments:
Post a Comment