Karena kesadaran yang terdalam dari kalbunya menyatakan bahwa ia tercipta dengan modal amat sangat mahal:
Bumi yang ia pijak
Hasil bumi yang ia makan, ia sandang, ia diami
Udara yang ia hirup Mentari yang menghangatkan jiwaraga serta menerangi kehidupan
Alam semesta yang ia punya keterikatan erat kepadanya, ...
serta aneka karunia tak terhingga yang pasti tidak Dia cipta untuk sia-sia.
Maka perhatian, pemikiran, renungan, perasaan, ucapan, serta setiap perbuatannya harus hanya menghasilkan keyakinan, wawasan, keterampilan, kesejahteraan serta pergerakan hidup menuju kebahagiaan sorgawi nan abadi dalam naungan ridho ilahi.
oleh ust. Jalaluddin Sayuthi
No comments:
Post a Comment