PUISI JADUL Lampu-lampu dan hiruk pikukmu dalam pelukan seorang laki-laki perkasa dan berhati emas Tuhan, aku berdiri di atas tebing dan memandangiMu dari sana Tuhan, kutak pernah berfikir untuk menghindariMu sebab apa mampuku Tuhan, kuhidup hanya harapan yang tak pernah usai Tuhan, kuingin.... Jakarta, 26 Jumi 1997
No comments:
Post a Comment