Bismillah..
Mencintai.. memang hal yang wajar yang sering terjadi, aku.. memang bukan seorang aktivis akhwat seperti kebanyakan yang selalu bisa menahan hatinya untuk tak terpaut pada si ikhwan sang pangeran.. berusaha menyibukkan diri dan berfokus pada tiap lembaran dakwah. Ya Allah,sebelumnya maaf kan hamba yang telah jatuh cinta sebelum tiba waktunya.. mohon luruskan hati hamba.
Izinkan hamba berlabuh dalam dermaga keridho’anMu, dan tiada yang lebih ku damba selain restu dan halal Mu
Kesetiaan ku pada yang telah Engkau tuliskan namanya di lauhul mahfuz jauh sebelum bumi dan langit tercipta, maka cukuplah Engkau dan aku saja yang tau akan segala rasaku.
Tapi seandainya aku tau siapa jodoh ku itu, pasti akan ku jaga dan ku sayangi ia, ku do’akan selalu dimana pun dia berada, namun sayang, jodoh merupakan salah 1 rahasia Mu selain daripada ajal, umur hambanya, beserta kiamat
Aku sadar akan segala rasa ku bisa menjerumuskan ku pada fitnah yang tak pernah ku sangka Ya Robb,, dan kini kucintai dia dalam hening agar jika memang bukan dia yang ditakdirkan untuk ku,, kesucianku tetap terjaga, keanggunanku tetap terbias, telah kupegang kendali hatiku lalu mengarahkannya pada Mu dan mencintai Mu dalam diam, itu jauh lebih indah , jauh lebih suci
Mencintai dalam diam,,
cinta tak harus berkata,, cinta sejatinya adalah mendengar dan merasakan apa yang ia rasa
Tak harus menyentuh juga memandang dengan tatapan yang berlebihan, seperti halnya kita mencintai Allah ta’ala dan Rasul-Nya,, kita mampu merasa dan percaya bahwa cinta beliau itu ada
Tak perlu bersusah payah menarik perhatian seseorang untuk menyayangi dan mencintai, cukup dengan do’a yang ikhlas,, sekiranya Allah mengabulkan do’a hati agar hatinya terbuka untuk menyayangi dan mencintai, itulah keridho’anNya..
Tapi sebaliknya, aku ridho’ dengan apa yang telah ditakdirkan. Mungkin ada hikmahnya, mungkin juga dia tidak sesuai untuk ku.. lalu aku berserah agar Allah menghadirkan insan yang labih baik darinya.
InsyaAllah jika Kau perkenankan tuk mempertemukan aku dengan nya, yang ditakdirkan untuk ku,, maka biarkan kini aku mencintainya dalam diam, dan biarlah ia yang datang pada ku membawa ketulusan, keikhlasan, kejujuran dan kesetiaan yang tulus lahir dan bathin karna Mu Ya Robb.
Mengingat kisah Fatimah dan sayyidina ali, dimana mereka saling memendam apa yang tengah mereka rasakan hingga pada akhirnya mereka dipertemukan dalam satu ikatan suci nan indah..
Aku kini akan lebih memilih tuk mencintai dalam diam ku,,
Dalam diam dimana tersimpan kekuatan harapan, hingga Allah membuatnya tuk menjadi nyata dan cinta ku yang diam itu bersemi dan berbicara dengan indahnya dalam kehidupan yang nyata, dunia- akhirat..
sebab indahnya mencintai dalam hening sejatinya telah terukir indah jauh dalam lauhul mahfuz.. mencoba menunggu, berdamai dengan waktu.. bukan aku menunggu sesuatu yang tak pasti, tapi mencintai dalam diam, memang lebih indah..
Meski Terkadang,, memang sulit untuk tidak jujur terhadap pesona yang terpapar tertangkap mata atas getar yang mengguncang jiwa, kalaupun tak selalu sempurna diucapkan namun hati tak bisa lepas dari ketakjuban itu
Karna hanya itu yang bisa ku lakukan..
Semua yang ku tulis ini,, semoga bisa tercipta pada diriku sendiri, juga yang lain. Dan terwujud pada bentuk kesabaran dalam sebuah penantian hingga akhirnya aku benar-benar menemukan orang yang bisa menjadi pendamping dan pemimpin yang baik untuk hidup ku dan anak-anak ku kelak..
Diam ku kepada manusia, cukupkan aku meminta dengan bicara kepada Mu tentang mau ku sampai waktu Kau halalkan kekasih Mu jadi imam tuk dunia dan akhirat ku. Dan yang ku tau,, ia takkan pernah tertukar.. Benarkan Ya Robb??
by : ukhti Jingga
No comments:
Post a Comment