Adalah Syeikh Al Asrna'i r.a, seorang tokoh sufi terkenal setelah wafatnya Rasulullah SAW yang memiliki banyak karomah. Salah satu karomahnya adalah kefasihannya dalam membaca Al Qur'an sehingga ia dapat menaklukkan perampok yang sedang mengancam jiwanya.
Kisahnya.
Pada suatu hari Syeikh Al Asrna'i sedang menuju kota Makkah untuk melaksanakan ibadah haji. Namun sebelum menuju ke Baitullah, ia singgah ke Madinah untuk berziarah ke makam Rasulullah SAW.
Di tengah perjalanan, ia dihadang oleh seorang perampok dari suku Arab Badui, di tangannya ada sebilah pedang dan pada bahunya tergantung busur panah lengkap dengan anak panahnya. Orang badui itu mendekati Syeikh Al Asrna'i dan bermaksud merampas segala apa yang dimilikinya.
Bertemu Perampok
Dengan penuh perasaan takut dan bimbang, Syeikh Al Asrna'i segera mengucapkan salam kepada perampok itu, tapi herannya, sang perampok justru membalas salam tersebut.
"Dari manakah engkau ini?" tanya si perampok.
"Saya dari tempat yang jauh dan ingin pergi ke Baitullah serta berziarah kepada Rasulullah," jawab Syeikh.
"Mana barang-barangmu?" tanya orang badui itu lagi.
"Saya adalah seorang fakir dan tidak memiliki harta yang berharga apapun," jawab Syeikh.
"Apakah pekerjaanmu?" tanya perampok lagi.
"Aku adalah guru mengaji Al Qur'an bagi anak-anak di kampung," ucap Syeikh.
"Apakah Al Qur'an itu?" tanya si perampok yang rupanya dia tidak tahu tentang Al Qur'an sama sekali.
"Al Qur'an adalah firman Allah SWT," tegas Syeikh.
"Kalau begitu, bacakan kepadaku diantara firman-Nya," pinta si perampok.
Syeikh Al Asrna'i r.a pun lantas membaca sebuah ayat Al Qur'an surat Adz Dzariyat ayat 22,
وَفِي السَّمَاءِ رِزْقُكُمْ وَمَا تُوعَدُونَ
Artinya:
"dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezkimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu".
Tanpa disangka-sangka, perampok itu membuang pedang dan busurnya panahnya. Dia tampak seperti orang yang ketakutan sekali, lalu berkata,
"Oh...celakanya hidup sebagai perampok yang merampas hak orang lain," katanya dengan bersungguh-sungguh.
Orang badui itu terlihat sangat menyesali segala perbuatannya yang dahulu dan berjanji akan meninggalkan segala perbuatan yang ganas itu.
Syeikh Al Asrna'i r.a pun gembira sekali mendengar pernyataan dan janji orang badui itu. Ia kembali kepada Islam dengan ketulusan hati dan meminta agar dirinya mengajarinya untuk shalat serta melakukan ibadah-ibadah lain. Dan dengan senang hati Syeik Al Asrna'i menerima permintaan orang badui itu.
Pertemuan Kedua
Pada tahun berikutnya pada saat Syeikh Al Asrna'i bertawaf mengelilingi Ka'bah, ia melihat seorang lelaki tua yang mengcapkan salam. Ia membalas salamnya dan mencoba mengingat-ingat siapa gerangan orang tersebut.
"Saya dulu si perampok yang pernah bertemu Anda beberapa tahun yang lalu," kata orang tersebut.
Syeikh Al Asrna'i pun langsung ingat. Ia tertegun dengan kesalehan mantan perampok itu.
"Tuan, tolonglah bacakan kepadaku suatu firman Allah yang lain," pinta orang tersebut kepada Syeikh.
"Syeikh AL Asrna'i memenuhi permintaannya dengan membacakan firman Allah surat Adz-Dzariyat ayat 23,
فَوَرَبِّ السَّمَاءِ وَالأرْضِ إِنَّهُ لَحَقٌّ مِثْلَ مَا أَنَّكُمْ تَنْطِقُونَ
Artinya:
"Maka demi Tuhan langit dan bumi, Sesungguhnya yang dijanjikan itu adalah benar-benar (akan terjadi) seperti Perkataan yang kamu ucapkan."
Syeikh Al Asrna'i melihat orang badui itu mendengarkannya dengan khusyuk, lalu dia jatuh pingsan. Tidak lama setelah itu, ternyata mantan perampok itu telah pulang ke Rahmatullah.
"Alangkah bahagianya orang ini, kehidupannya yang begitu panjang berlumuran dengan dosa diakhiri Tuhan dengan kesalehan. Demikianlah Allah memberikan petunjuk kepad hamba yang dikehendaki-Nya," ucap Syeikh Al Asrna'i r.a.
No comments:
Post a Comment