***
Kadang, ada saat-saat dalam hidup, ketika kau merasa sangat menyesal. Menyesal, karena semua terlewati tanpa makna, tanpa kesan. Ada juga saat-saat dalam hidup ketika kau merasa bersalah, merasa sakit, merasa kurang, merasa apa yang telah terjadi tidak seperti yang kau harapkan. Ada pula saat-saat dalam hidup ketika kau harus sendiri, menunggu, dan saat itu, waktu akan terasa berjalan sangat lamban bagimu. Tapi ada juga saat-saat dalam hidup, ketika kau bisa tersenyum ceria, tertawa lepas, hati yang luas, bahagia, dan kau pun berharap saat itu dapat berlangsung lebih lama. Itulah hidup. Rutinitas dan peristiwa yang terus berulang-ulang, bagi sebagian orang, mungkin akan terasa amat membosankan.
Hari-hari yang kau lewati, waktu-waktu yang kau lalui, mungkin terkesan sama. Orang-orang yang kau jumpai, mungkin itu-itu saja. Kegiatan yang kau lakukan mungkin juga terasa biasa-biasa saja. Tapi tahukah, apa yang bisa membuatnya menjadi istimewa? Kau. Ya. Hanya kau yang bisa membuatnya menjadi istimewa. Kemampuan untuk menjadikannya istimewa, bagimu, juga bagi orang-orang di sekelilingmu. Mulailah merasakan keistimewaan itu dari dalam dirimu. Kau adalah istimewa. Orang-orang di sekitarmu adalah istimewa. Setiap kegiatanmu adalah istimewa. Semua istimewa. Walaupun orang lain memandangnya biasa, sangat sederhana. Tapi kau memiliki penglihatan yang istimewa. Pendengaranmu istimewa. Ucapanmu istimewa. Pikiranmu istimewa. Perasaanmu istimewa. Itulah, yang bisa membuat apapun di sekelilingmu menjadi begitu istimewa.
Kemampuan itu, kemampuan untuk menjadikan segalanya istimewa, hanya diberikan Alloh sang maha istimewa pada jiwa-jiwa yang istimewa. Hidup hanya sebentar, jadikanlah istimewa.
Ah, haruskah semua menjadi istimewa? Perlukah? Untuk apa?
Agar kau bisa berkata begini:
“Terima kasih ya Alloh, aku sudah cukup bahagia...”
Ya. Agar kau bisa bersyukur, bahwa kau telah bahagia...
Bukankah, bisa bersyukur dan merasa bahagia itu istimewa?
No comments:
Post a Comment