Sunday, August 26, 2012
Nasionalisme Pasadena
SKETSA Seorang sahabat tinggal di Amerika untuk melanjutkan studinya. Setiap akhir bulan, Azy, mendapatkan bonus dari kakaknya, yang juga tinggal di negeri Paman Sam itu. Bonus itu berupa tiket kereta api, ke negara bagian mana pun yang dia suka. Ketika ada festival bunga di Pasadena, Azy memilih untuk mengunjungi kota itu. Pergilah dia bersama teman kosnya (di Amerika ga ada kos kosan kali ya) yah anggap aja teman sekost menuju kota itu. Kemeriahan dan keindahan beraneka bunga terhampar di kota itu. Serangkaian arak-arakan mobil dengan hiasan berbagai bunga nan indah ditampilkan. Seluruh penggemar bunga di dunia tak mau melewatkan karnaval itu. Termasuk Azy tak henti-hentinya berdecak kagum melihat keindahan bunga-bunga dari berbagai negara. Setelah semua peserta tampili, pengumuman pun dibacakan. Dan ternyata peserta dari Indonesia yang menjadi pemenangnya. (Waktu itu Indonesia masih diperintah oleh Orde Baru). Semua bertepuk tangan memberikan penghormatan atas kemenangan itu. Tetapi Azy diam saja, menunduk sedih. "Azy, negaramu keluar sebagai juara, tetapi kenapa kamu sedih," kata teman kostnya yang berkebangsaan Perancis. "Aku sedih sekali," jawab Azy. "Kamu ini tidak memiliki nasionalisme ya, harusnya kamu bangga atas semua ini," kata temannya dengan geram. "Aku hanya berfikir, berapa milyar uang yang digunakan untuk mengikuti festival ini, menurutku uang sebanyak itu akan lebih baik jika digunakan untuk membantu orang miskin. Masih jutaan orang miskin hidup di negaraku," jawan Azy. Gadis Perancis itu berbinar matanya. "Oh, kamu benar, kamu adalah seorang nasionalis sejati," katanya haru..... Jakarta, 25 Agustus 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment