Ayu paras muka bukan ukuran Indahnya raga bukanlah tujuan
Tiada beda di sisi Ar-Rohman Menuju cinta, kasih dan keridhoan.
Senyumku Dakwahku - Mengerti tentang agama dan tanggung jawab.(Semoga kita semua menjadi calon orang tua yang dapat memberikan yang terbaik untuk calon anak-anak kita kelak) adalah sebuah tuntutan sebelum menikah. karna di dalam sebuah pertikahan adanya dorongan untuk melakukan ibadah yang lebih.
Akad nikah ini bukan saja perjanjian aku dengan si isteri dan si ibu bapa isteri, tetapi ini adalah perjanjian terus kepada ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala.Suami adalah tolak ukur bagi istrinya. apabila suaminya buruk pribadi dan prilakunya, maka istripun akan terbawa dampak dan arusnya.
Suami Istri bagaikan gula dan kopi. sang pahit melengkapi sang manis.
Wanita Berbeda Dengan Laki-Laki
Allah berfirman,وَمَاخَلَقْتُ الجِنَّ وَ الإِنْسَ إِلاَّلِيَعْبُدُوْنِ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (Qs. Adz-Dzaariyat: 56)
Allah telah menciptakan manusia dalam jenis perempuan dan laki-laki dengan memiliki kewajiban yang sama, yaitu untuk beribadah kepada Allah. Dia telah menempatkan pria dan wanita pada kedudukannya masing-masing sesuai dengan kodratnya. Dalam beberapa hal, sebagian mereka tidak boleh dan tidak bisa menggantikan yang lain.
Keduanya memiliki kedudukan yang sama. Dalam peribadatan, secara umum mereka memiliki hak dan kewajiban yang tidak berbeda. Hanya dalam masalah-masalah tertentu, memang ada perbedaan. Hal itu Allah sesuaikan dengan naluri, tabiat, dan kondisi masing-masing.
Allah mentakdirkan bahwa laki-laki tidaklah sama dengan perempuan, baik dalam bentuk penciptaan, postur tubuh, dan susunan anggota badan.
Allah berfirman,
وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالأنْثَى
“Dan laki-laki itu tidaklah sama dengan perempuan.” (Qs. Ali Imran: 36)
Karena perbedaan ini, maka Allah mengkhususkan beberapa hukum syar’i bagi kaum laki-laki dan perempuan sesuai dengan bentuk dasar, keahlian dan kemampuannya masing-masing. Allah memberikan hukum-hukum yang menjadi keistimewaan bagi kaum laki-laki, diantaranya bahwa laki-laki adalah pemimpin bagi kaum perempuan, kenabian dan kerasulan hanya diberikan kepada kaum laki-laki dan bukan kepada perempuan, laki-laki mendapatkan dua kali lipat dari bagian perempuan dalam hal warisan, dan lain-lain. Sebaliknya, Islam telah memuliakan wanita dengan memerintahkan wanita untuk tetap tinggal dalam rumahnya, serta merawat suami dan anak-anaknya.
Mujahid meriwayatkan bahwa Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha berkata: “Wahai Rasulullah, mengapa kaum laki-laki bisa pergi ke medan perang sedang kami tidak, dan kamipun hanya mendapatkan warisan setengah bagian laki-laki?” Maka turunlah ayat yang artinya, “Dan janganlah kamu iri terhadap apa yang dikaruniakan Allah…” (Qs. An-Nisaa’: 32)” (Diriwayatkan oleh Ath-Thabari, Imam Ahmad, Al-Hakim, dan lain sebagainya)
maka hendaklah kita mengimani apa yang Allah takdirkan, bahwa laki-laki dan perempuan berbeda. Yakinlah, di balik perbedaan ini ada hikmah yang sangat besar, karena Allah adalah Dzat Yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Wahai Imam sang penuntun Kaum Hawa Menuju Surga Alla 'azza wajalla
Marilah menjaga Kehormatan kita untuk sang wanita yg menjadi sang penyempurna hidup kita. jangan mengecewakan apa yang telah mereka percayakan kepada kita.
Mereka Wanita di tuntut untuk menjaga pandangan mereka untuk tidak melihat yang bukan mahromnya, apakah kaum laki-laki tidak di tuntut demikian.?
Wanita di tuntut agar menjaga awrotnya dari yang bukan maromnya. apakah laki-laki tidak harus menurup aurotnya.?
Pada dasarnya hakikat lelaki dan permpuan itu sama dalam menjalankan hidup beragama. hanya saja beda aturan dan kewajiban dalam menjalamkannya. setidaknya ada aturan yang mengharuskan bagi kaum wanita atau laki-laki. seperti Adab Suami Kepada Istri. dan juga Adab istri kepada suami.
Demikianlah beberapa perkara yang harus diperhatikan oleh setiap muslim / muslimah, ikhwan / akwat agar dirinya tidak terjerumus ke dalam dosa dan kemaksiatan dan tidak menjerumuskan orang lain ke dalam dosa dan kemaksiatan. Allahu A’lam.
No comments:
Post a Comment