Kami Diberi Makan oleh Malaikat Allah
Keajaiban ini dialami masyarakat kampung saya, saat saya masih kuliah. Saat itu kami bergotong-royong membangun sebuah mushola di RT kami. Para bapak melakukan pekerjaan berat dan para ibu kebagian tugas mengurus keperluan makan siang kami. Saat puluhan orang makan siang bersama, terjadilah sebuah keajaiban ini. Sebuah kejadian yang tidak masuk akal bagi semua yang makan di situ, saya menyebutnya; KAMI DIBERI MAKAN OLEH MALAIKAT ALLAH…..
Saat itu makanan yang tersedia hanya cukup untuk belasan orang saja. Menurut perhitungan pak RT, yang hadir saat kerja bakti itu hanya belasan orang saja. Tapi tiba-tiba bantuan datang dari warga RT sebelah menjelang siang. Puluhan orang secara mendadak datang dengan sendirinya membantu pembangunan mushola di kampung saya tersebut.Keajaiban ini dialami masyarakat kampung saya, saat saya masih kuliah. Saat itu kami bergotong-royong membangun sebuah mushola di RT kami. Para bapak melakukan pekerjaan berat dan para ibu kebagian tugas mengurus keperluan makan siang kami. Saat puluhan orang makan siang bersama, terjadilah sebuah keajaiban ini. Sebuah kejadian yang tidak masuk akal bagi semua yang makan di situ, saya menyebutnya; KAMI DIBERI MAKAN OLEH MALAIKAT ALLAH…..
Menyadari hal ini, akhirnya ada beberapa orang berinisiatif pulang mengambil uang untuk jaga-jaga membeli nasi dan lauk pauk seandainya kurang. Nggak enak khan sama tetangga RT yang sudah suka rela membantu kalau tidak dijamu dengan baik. Maklum makanan yang telah disediakan ibu-ibu hanya cukup untuk sekitar 15 orang sedangkan masyarakat yang datang mencapai hampir 40 orang.
Beberapa orang sudah siap seandainya makanan habis, mereka akan lari ke beberapa warung di sekitar kami untuk memborong makanan. Koordinasi dilakukan begitu cepat karena banyaknya bantuan yang datang. Uang donasi spontanitas dari warga untuk membeli nasi dan lauk pauk tambahan dikumpulkan di pak RT. Tugas pak RT memberikan perintah pada beberapa pemuda membeli makanan di warung saat makanan menipis nanti.
Akhirnya tibalah waktu makan siang. Semua makan dengan sangat lahap. Nikmat sekali rasa masakan yang dimakan saat itu. Pak RT dan semua warga merasa lega karena hidangan yang tersedia ternyata lebih dari cukup untuk menjamu hampir 40 orang yang bekerja bakti hari itu. Bahkan masih ada cukup makanan yang tersisa.
Semua orang beranggapan kalau pak RT sudah membelikan nasi dan lauk pauk tambahan sehingga nasi yang tersedia bisa cukup. Padahal sebenarnya pak RT belum menyuruh siapapun untuk beli makanan.
Malamnya saat beberapa orang berkumpul di rumah pak RT, saat itulah pak RT menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Saat semua warganya makan dengan lahap bahkan beberapa orang sampai nambah 2-3 piring, pak RT mengatakan hanya mampu BERTASBIH karena melihat sebuah keajaiban pada makanan yang dimakan warganya.
NASI YANG DIMAKAN OLEH SEKITAR 40 ORANG ITU TIDAK BISA HABIS, JUMLAHNYA TERUS BERTAMBAH DENGAN SENDIRINYA SAAT MAU HABIS. Padahal hampir semua yang makan pasti tambah nasi karena merasakan makanan hari itu sangat lezat walau lauknya sederhana. Akibatnya uang donasi spontanitas masih utuh…..
Saat itu saya, dan beberapa warga yang mendengar cerita pak RT hanya mampu berucap syukur yang dalam karena pembangunan mushola sederhana kami begitu diperhatikan langsung oleh Allah. Sampai-sampai urusan makan kami, Allah sendiri yang menghidangkan pada kami lewat malaikatNya. Subhanallah…..
Inilah kisah paling indah yang sampai sekarang masih tetap saya ingat, walaupun saya tidak tinggal lagi disana. Kebetulan pak RT adalah seorang ustad dan dia sangat yakin akan pertolongan Allah saat pembangunan mushola itu. Keyakinan itulah yang dijawab Allah dengan berbagai keajaiban-keajaiban walau pak RT membangun mushola hanya BERMODAL NIAT DAN TANPA UANG SEPERSENPUN.
No comments:
Post a Comment