Perempuan Misterius Bagikan Duit di Pasar Senen
Bak mimpi di siang bolong, beberapa pedagang Pasar Senen, Jakarta Pusat, menerima sejumlah uang dari seorang perempuan misterius. Lebih mengejutkan lagi, jumlah yang diterima tidak sedikit, mencapai ratusan ribu rupiah.
Entah mimpi apa Aryo (28) malam itu. Tiga bulan menjelang bulan puasa, seorang perempuan kisaran usia 30 tahunan tiba-tiba saja memberikan sejumlah uang kepadanya. Jumlahnya Rp 400 ribu.
"Perempuan itu pakai kerudung, enggak tahu kenapa tiba-tiba saya dikasih uang Rp 400 ribu," kisah pedagang seprei Pasar Senen itu.Bak mimpi di siang bolong, beberapa pedagang Pasar Senen, Jakarta Pusat, menerima sejumlah uang dari seorang perempuan misterius. Lebih mengejutkan lagi, jumlah yang diterima tidak sedikit, mencapai ratusan ribu rupiah.
Entah mimpi apa Aryo (28) malam itu. Tiga bulan menjelang bulan puasa, seorang perempuan kisaran usia 30 tahunan tiba-tiba saja memberikan sejumlah uang kepadanya. Jumlahnya Rp 400 ribu.
Ia pun mengaku terkejut dengan pemberian tersebut. Bukan saja jumlah uang yang setara dengan penghasilannya berdagang seprei sehari. Namun, ia terkejut karena tidak mengenal sama sekali sosok perempuan tersebut.
Saat memberikan uang tersebut, tuturnya, perempuan misterius hanya memintanya mengambil pemberian tersebut. "Ngelihat duit segitu, ya saya ambil saja," katanya.
Leni, pedagang nasi di lantai 3 Pasar Senen juga menyaksikan sosok perempuan yang dikisahkan Aryo. Perempuan itu, kata Leni, kerap berkeliling di lantai 3 untuk membagi-bagikan uang.
"Saya enggak tahu kalau di sini ada yang terima, yang jelas dia bawa duit
kayaknya banyak banget, gepokan seratus ribuan," ujarnya.
Apakah ini sebuah kampanye politik...? Sepertinya tidak. Bahkan banyak yang mengatakan bahwa tidak ada yang mengenal dengan perempuan tersebut.
Aaah...alangkah indahnya jika semua pejabat negeri ini...bisa memberikan sedikit kekayaannya kepada rakyat...tanpa imbalan politik apapun...betul-betul ikhlash hanya ingin mendapat ridho dan pahala dari Allah swt......semoga aja.
No comments:
Post a Comment