Tidak ada yang mustahil bila Allah SWT menghendaki sesuatu.
Hal itu terjadi pada diri Isya' binti Faqudz, istri Nabi Zakaria a.s.
Betapa tidak, ia yang semula divonis sebagai wanita mandul, ternyata bisa mengandung dan melahirkan seorang bayi bernama Yahya.
Kisahnya.
Kisah Kebesaran Allah SWT tersebut terjadi pada zaman Nabi Zakaria a.s. Pemilik nama lengkap Zakaria bin Berkhiya tersebut diutus Allah SWT untuk menjadi nabi-Nya kaum Bani Israil. Kala itu, ketauhidan Bani Israil memang parah dan bobrok.
Bani Israil meninggalkan ajaran para Nabiyullah dan hidup berdasarkan aturan yang mereka ciptakan sendiri. Ironisnya, peraturan yang mereka buat telah melegalkan sesuatu yang diharamkan Allah SWT.
"Kembalilah menuju ajaran Allah dan tinggalkan hukum ciptaan kalian yang penuh maksiat itu," kata Nabi Zakaria kepada Bani Israil.
"Kami telah nyaman dengan aturan kami sendiri, jangan engkau menipu kami semua," jawab pemuka Bani Israil menantang.
"Demi Allah, sesungguhnya aku tidak menipu kalian," ujar Nabi Zakaria lagi.
Berulang-ulang kali Nabi Zakaria menyampaikan kebenaran, namun selalu kandas. Tidak banyak kaum Bani Israil yang menyatakan keimanan kepada Allah dan Zakaria sebagai Nabi-Nya. Dan diantara yang sedikit tersebut adalah Isya' binti Faqudz, hingga akhirnya Zakaria menikah dengannya.
Meskipun telah menikahi salah satu wanita dari Bani Israil tersebut, dakwah Nabi Zakaria tak kunjung berhasil.
Bani Israil masih sulit menerima hidayah berupa agama Allah SWT, bahkan Bani Israil sudah mulai nyaman dengan segala kemaksiatan dari aturan yang dibuatnya sendiri.
Petunjuk Allah SWT.
Karena lemahnya iman Bani Israil tersebut, Nabi Zakaria mulai merasa khawatir terhadap keselamatan diri dan keluarganya. Dari sekian kekhawatiran itu, beliau memohon kepada Allah SWT untuk diberi seorang anak sebagai penerus dakwahnya.
"Ya Tuhanku, berikanlah aku seorang putra yang akan mewarisi sebagian dari keluargaku yang akan meneruskan pimpinan dan tuntunanku kepada Bani Israil," doa Nabi Zakaria pada suatu malam saat bermunajat kepada Allah SWT.
Doa beliau rupanya didengar oleh Allah SWT.
Dalam Al Qur'an,Allah SWT berfirman,
هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهُ قَالَ رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ
فَنَادَتْهُ الْمَلائِكَةُ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي فِي الْمِحْرَابِ أَنَّ اللَّهَ يُبَشِّرُكَ بِيَحْيَى مُصَدِّقًا بِكَلِمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَسَيِّدًا وَحَصُورًا وَنَبِيًّا مِنَ الصَّالِحِينَ
Artinya:
"Di sanalah Zakariya mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa".
"Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi Termasuk keturunan orang-orang saleh".
Tentu saja kabar gembira itu disyukuri Nabi Zakaria. Beliau kemudian meminta kepada Allah SWT untuk memberitakan tanda mengenai kehamilan istrinya. Nabi Zakaria tahu jika istrinya sebenarnya adalah wanita mandul, namun beliau juga sangat yakin kalau Allah SWT berkuasa atas semuanya.
Doa Punya Anak.
Kemudian Malaikat Jibril diutus Allah SWT untuk menenemui Nabi Zakaria. Malaikat Jibril mengatakan bahwa tidak ada yang mustahil jika Allah SWT menghendaki sesuatu. Semuanya adalah mudah bagi Allah SWT.
Akhirnya, Malaikat Jibril mengatakan bahwa pertanda yang dimaksud berupa kebisuan Nabi Zakaria selama tiga hari tiga malam. Dalam kurun waktu itu, beliau hanya bisa berzikir dan menyebut nama Allah dengan isyarat.
Maka apa yang telah diputuskan Allah menjadi kenyataan.
Nabi Zakaria mendadak tidak dapat berbicara dengan siapapun selama 3 hari 3 malam. Isya' binti Faqudz pun benar-benar mengandung, Beberapa bulan berikutnya, ia melahirkan anak laki-laki yang diberi nama Yahya.
Yahya telah disebutkan Allah mempunyai sifat dan akhlak yang sangat terpuji. Ia lahir ketika Nabi Zakaria berumur 120 tahun dan istrinya berumur 98 tahun.
Kisah tersebut diabadaikan dalam Al Qur'an.
وَزَكَرِيَّا إِذْ نَادَى رَبَّهُ رَبِّ لا تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ
Artinya:
"Dan (ingatlah kisah) Zakaria, tatkala ia menyeru Tuhannya: "Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri[1] dan Engkaulah waris yang paling Baik[2].
[1] Maksudnya: tidak mempunyai keturunan yang mewarisi
[2] Maksudnya: andaikata Tuhan tidak mengabulkan doanya, Yakni memberi keturunan, Zakaria menyerahkan dirinya kepada Tuhan, sebab Tuhan adalah waris yang paling baik.
Ayat tersebut juga kerap kali diamalkan oleh pasangan suami istri yang mendambakan lahirnya seorang anak.
No comments:
Post a Comment