2. Al Baqarah
271. Jika kamu menampakkan sedekah(mu)[172], maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya[173] dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
[172]. Menampakkan sedekah dengan tujuan supaya dicontoh orang lain.
[173]. Menyembunyikan sedekah itu lebih baik dari menampakkannya, karena menampakkan itu dapat menimbulkan riya pada diri si pemberi dan dapat pula menyakitkan hati orang yang diberi.
272. Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri.
Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan).
273. (Berinfaqlah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari minta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak.
Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Mengatahui.
274. Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
275. Orang-orang yang makan (mengambil) riba[174] tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila[175]. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.
Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu[176] (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
[174]. Riba itu ada dua macam: nasiah dan fadhl. Riba nasiah ialah pembayaran lebih yang disyaratkan oleh orang yang meminjamkan. Riba fadhl ialah penukaran suatu barang dengan barang yang sejenis, tetapi lebih banyak jumlahnya karena orang yang menukarkan mensyaratkan demikian, seperti penukaran emas dengan emas, padi dengan padi, dan sebagainya. Riba yang dimaksud dalam ayat ini riba nasiah yang berlipat ganda yang umum terjadi dalam masyarakat Arab zaman jahiliyah.
[175]. Maksudnya: orang yang mengambil riba tidak tenteram jiwanya seperti orang kemasukan syaitan.
[176]. Riba yang sudah diambil (dipungut) sebelum turun ayat ini, boleh tidak dikembalikan.
276. Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah[177]. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa[178].
[177]. Yang dimaksud dengan memusnahkan riba ialah memusnahkan harta itu atau meniadakan berkahnya. Dan yang dimaksud dengan menyuburkan sedekah ialah memperkembangkan harta yang telah dikeluarkan sedekahnya atau melipat gandakan berkahnya.
[178]. Maksudnya ialah orang-orang yang menghalalkan riba dan tetap melakukannya.
277. Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
Saturday, March 31, 2012
Friday, March 30, 2012
Kenapa Harus Hidup
Mencoba mengulas yang tak terpikirkan.
menggugah hati tuk mencoba berbaik hati hingga islam menjadi dan menyatu Mendarah daging.
Jangan Main-main dengan Hidup, Sebab hidup kita di dunia ini akan menentukan hidup kita di akhirat kelak
Hidup dan mati merupakan dua hal yang mendasar dalam kehidupan setiap makhluk hidup. Kedua hal ini seakan menjadi barometer kekuasaan Tuhan yang teramat maha. Hidup-mati setiap yang bernyawa sudah mendapat pengesahan dari Sang Maha Pencipta. Kapan hidup, kapan mati, dengan cara apa dan bagaimana, menjadi pertanyaan-pertanyaan yang mustahil bisa kita jawab.
Seringkali kita melihat orang meninggal, kuburan, hewan yang mati, orang yang sakit parah, orang miskin dan kelaparan serta orang-orang yang hidup bergelimangan harta.
Apa yang sebenarnya kita cari dunia ini? Kenapa kita sibuk mencari kedudukan, popularitas, kekayaan, dan sibuk melakukan perbuatan dosa di dunia ini? Padahal esok kita akan segera meninggalkan semuanya ini.
Dalam QS Al Mu’min [40]:39, Allah berfirman,
Apa yang telah Kita siapkan untuk menempuh hidup baru setelah kematian dan berpindah tempat ke Akhirat nanti?
uuukkkhh... Mungkin Belum satu persen-pun kita mempersiapkannya....
Bekal yang terpenting adalah menjadikan Alloh 'azza wajalla sebagai tujuan hidup tertinggi kita. Ketika semua tujuan karena Alloh maka kita tidak akan merasa kecewa, karena pahit manisnya hidup merupakan proses menuju dan mendapatkan ridha Alloh.
Tuhan Allah Subhanahu Wata'ala Ta’ala telah menciptakan jin dan manusia tidaklah untuk sesuatu kecuali untuk ibadah, maka Allah Ta’ala telah menciptakan hamba untuk mengibadahiNya dan Ia menjanjikan kepada mereka ampunan dan al jannah apabila mereka mengibadahiNya, sebagaimana terdapat dalam haditsnya Muadz bin Jabal radhiyallahu anhu, bahwa Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam berkata kepadanya :
“Wahai Muadz ! tahukah engkau apa hak Allah atas hamba dan apa hak hamba atas Allah?” aku (Muadz) menjawab : “Allah dan RasulNya lebih mengetahui”, Nabi berkata : “Maka sesungguhnya hak Allah atas hamba bahwa mereka mengibadahiNya dan tidak pula mempersekutukanNya dengan sesutu apapun, dan hak hamba atas Allah bahwa Ia tidak mengazab orang yang tidak mempersekutukanNya dengan sesuatu apapun” lantas aku berkata : “Wahai Rasulullah apakah aku boleh mengkabarkan berita gembira ini kepada manusia?”, Nabi menjawab : “Jangan engkau kabarkan kepada mereka, (sebab) mereka nanti tidak akan mau berusaha (hanya bersandar dengan tauhidnya saja)” (HR. Bukhary, fi kitabil libas)
Dan pada surah QS. Adz –Dzariyat yang di ulas di atas ada penunjukan bahwa yang dimaksudkan dengan penciptaan jin dan manusia adalah Allah Ta’ala ingin menguji mereka dengan perintah dan larangan serta Allah Ta’ala menguji mereka pula dengan perkara-perkara lain yang dianggap sebagai pemaling dari ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Maka barangsiapa terpengaruh oleh pemaling-pemaling tersebut lantas ia meninggalkan ibadah (maka) ia termasuk orang-orang yang rugi.
Dan barangsiapa yang sibuk dengan ibadah dan mengambil dunia dari apa yang bisa membantu atas akhiratnya adalah ia termasuk orang-orang yang selamat.
wallahu a’lam bish shawab
menggugah hati tuk mencoba berbaik hati hingga islam menjadi dan menyatu Mendarah daging.
Memahami Hidup adalah langkah penting dalam menggapai kesukses.وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْأِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُون
Tidaklah Aku ciptakan jin dan Manusia melainkan hanya untuk beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz –Dzariyat: 56 )
Jangan Main-main dengan Hidup, Sebab hidup kita di dunia ini akan menentukan hidup kita di akhirat kelak
Hidup dan mati merupakan dua hal yang mendasar dalam kehidupan setiap makhluk hidup. Kedua hal ini seakan menjadi barometer kekuasaan Tuhan yang teramat maha. Hidup-mati setiap yang bernyawa sudah mendapat pengesahan dari Sang Maha Pencipta. Kapan hidup, kapan mati, dengan cara apa dan bagaimana, menjadi pertanyaan-pertanyaan yang mustahil bisa kita jawab.
Seringkali kita melihat orang meninggal, kuburan, hewan yang mati, orang yang sakit parah, orang miskin dan kelaparan serta orang-orang yang hidup bergelimangan harta.
Si kaya akan mengalami = Mati
Si miskin akan mengalami = Mati
Si sakit akan mengalami = Mati
Si sehat Juga Pasti Mengalami dan meninggalkan dunia ini yang hanya sebagai tempat singgah sementarasebelum akhirnya hidup di tempat kekal Abadi Akhirat nanti.
Apa yang sebenarnya kita cari dunia ini? Kenapa kita sibuk mencari kedudukan, popularitas, kekayaan, dan sibuk melakukan perbuatan dosa di dunia ini? Padahal esok kita akan segera meninggalkan semuanya ini.
Dalam QS Al Mu’min [40]:39, Allah berfirman,
“ Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal. “Dalam QS Al Anbiyaa [21]:35,
“ Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya) dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan. “
Apa yang telah Kita siapkan untuk menempuh hidup baru setelah kematian dan berpindah tempat ke Akhirat nanti?
uuukkkhh... Mungkin Belum satu persen-pun kita mempersiapkannya....
Bekal yang terpenting adalah menjadikan Alloh 'azza wajalla sebagai tujuan hidup tertinggi kita. Ketika semua tujuan karena Alloh maka kita tidak akan merasa kecewa, karena pahit manisnya hidup merupakan proses menuju dan mendapatkan ridha Alloh.
Tuhan Allah Subhanahu Wata'ala Ta’ala telah menciptakan jin dan manusia tidaklah untuk sesuatu kecuali untuk ibadah, maka Allah Ta’ala telah menciptakan hamba untuk mengibadahiNya dan Ia menjanjikan kepada mereka ampunan dan al jannah apabila mereka mengibadahiNya, sebagaimana terdapat dalam haditsnya Muadz bin Jabal radhiyallahu anhu, bahwa Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam berkata kepadanya :
“Wahai Muadz ! tahukah engkau apa hak Allah atas hamba dan apa hak hamba atas Allah?” aku (Muadz) menjawab : “Allah dan RasulNya lebih mengetahui”, Nabi berkata : “Maka sesungguhnya hak Allah atas hamba bahwa mereka mengibadahiNya dan tidak pula mempersekutukanNya dengan sesutu apapun, dan hak hamba atas Allah bahwa Ia tidak mengazab orang yang tidak mempersekutukanNya dengan sesuatu apapun” lantas aku berkata : “Wahai Rasulullah apakah aku boleh mengkabarkan berita gembira ini kepada manusia?”, Nabi menjawab : “Jangan engkau kabarkan kepada mereka, (sebab) mereka nanti tidak akan mau berusaha (hanya bersandar dengan tauhidnya saja)” (HR. Bukhary, fi kitabil libas)
Dan pada surah QS. Adz –Dzariyat yang di ulas di atas ada penunjukan bahwa yang dimaksudkan dengan penciptaan jin dan manusia adalah Allah Ta’ala ingin menguji mereka dengan perintah dan larangan serta Allah Ta’ala menguji mereka pula dengan perkara-perkara lain yang dianggap sebagai pemaling dari ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Maka barangsiapa terpengaruh oleh pemaling-pemaling tersebut lantas ia meninggalkan ibadah (maka) ia termasuk orang-orang yang rugi.
Dan barangsiapa yang sibuk dengan ibadah dan mengambil dunia dari apa yang bisa membantu atas akhiratnya adalah ia termasuk orang-orang yang selamat.
wallahu a’lam bish shawab
Jilbabku Bukan Nilaiku
Senyumku Dakwahku - “Afwan ukhti, anti sudah tidak liqa lagi? Atau anti sedang futur?” tanya Mawar seketika kepada Bunga yang dilihatnya berubah cara mengenakan jilbabnya.
“Iya nih Kak”, jawab Bunga sekenanya.
Dialog di atas adalah sekelumit cerita kawan saya – Bunga – ketika dia merubah penampilan jilbabnya. Bukan memendekkan jilbabnya hingga ke leher, hanya saja Bunga membuat jilbabnya dengan suatu model dengan tetap menjulur menutupi dada. Memang tidak sepanjang jilbab Mawar tapi masih syar’i karena sebelumnya Bunga telah bertanya dahulu dengan guru ngajinya. Ketika guru ngajinya mengatakan bahwa jilbab itu masih tergolong panjang dan menutupi dada, maka tak masalah. Masalah justru hadir ketika Bunga berangkat ke kampus dan bertemu dengan kakak seniornya, yang seketika langsung menjudge Bunga sedang futur. Sedang jawaban Bunga di atas bukanlah jawaban sebenarnya. Hanya sekenanya. Bunga hanya merasa heran, ketika iman hanya di ukur oleh panjang atau pendeknya jilbab. Selama jilbabnya masih syar’i, toh tidak masalah.
****
Lain waktu, dikarenakan sedang kehabisan pulsa, maka Mawar meminjam handphone kepada Bunga. Bunga meminjamkannya dan Mawar pun segera menelpon seseorang sambil menjauhi Bunga.
Beberapa hari kemudian, ketika jam menunjukkan pukul dua pagi. Saat itu Bunga sedang tertidur pulas, kemudian handphonenya berdering. Sambil mengantuk, Bunga mengangkat handphonenya. Bukan main ia terkejut, karena ternyata si penelepon mencari Mawar dan si penelepon itu adalah seorang laki-laki.
“Assalamu’alaikum, ukhti Mawar ada?” tanya si penelepon
“Wa’alaikumsalam Afwan, Mawarnya tidak ada”. Jawab Bunga sambil mengantuk
“Iya tolong di panggilkan ukhti Mawarnya”. Si penelepon rada memaksa
“Ini bukan handphonenya Mawar, kemarin dia pinjam handphone saya”. Balas Bunga dengan sedikit kesal
Esok harinya, Bunga menceritakan kejadian semalam kepada Mawar. Di tanyalah Mawar.
“Kak, semalam jam dua ada telpon dari ikhwan yang mencari kakak”. Bunga mengawali percakapan
“Oh itu, Ana mah biasa ngurusin kerjaan malam-malam sama ikhwan itu”. Jawab Mawar
Dalam hati Bunga merasa heran, “berinteraksi dengan ikhwan malam-malam seperti itu bahkan hingga pukul dua pagi, memang hanya urusan pekerjaan, tapi jika berlanjut terus menerus bukan malah menjurus ke masalah hati?”. Tapi pertanyaan itu hanya Bunga simpan dalam hati. Ia tidak berani meneruskan ketika jawaban Mawar langsung telak mengejutkan Bunga.
****
Saya mengenal Bunga, Dia memang tidak mengenakan jilbab yang panjangnya hingga ke paha. Tapi saya kenal dengan Bunga yang mampu menjaga interaksinya dengan lawan jenis, meskipun aktivitasnya tidak hanya terbatas pada sesama jenis. Dia juga mampu menjaga hatinya meskipun banyak berinteraksi dengan lawan jenis karena keharusan.
Bunga mungkin terbilang sebagai akhwat yang “slengean” dan saya mengenalnya seperti itu. Tapi dia terbilang akhwat yang cukup aktif dalam organisasinya. Dia bisa menjadi contoh seseorang yang selalu on-time ketika ada suatu agenda, kecuali ada suatu alasan syar’i yang membuatnya datang lebih lambat. Bunga yang sangat loyal ketika di beri suatu amanah.
Karena “keslengeannya” itu pula, saya menjadi tahu baik buruknya dia. Bukan seseorang yang hanya berusaha baik secara penampilan tapi buruk di belakangnya.
Slengean yang saya maksud bukanlah berkelakuan buruk dan tidak menjaga perilaku. Tetapi slengeannya Bunga adalah gampang berbaur dengan orang lain baik muslim maupun non muslim, dengan tetap menjaga perilaku sebagai muslimah. Ceplas ceplos, tidak di buat-buat dan apa adanya tapi tetap syar’i. Dan tidak pula baik di penampilan fisik tapi buruk di dalamnya.
Saya jadi teringat akan sebuah kutipan, Jangan pernah lihat dari panjangnya jilbab tapi dari akhlaqnya. Karena jika jilbab seseorang sudah memenuhi ketentuan syar’i maka tak ada alasan untuk memandangnya sinis.
Syarat jilbab:
Hijab/jilbab menutupi seluruh badan (rambut sampai kaki) kecuali wajah dan telapak tangan.
Hijab/jilbab tidak dimaksudkan sebagai hiasan bagi dirinya, sehingga tidak diperbolehkan memakai kain yang berwarna mencolok, atau kain yang penuh gambar atau hiasan.
Hijab/jilbab harus lapang dan tidak sempit sehingga tidak menggambarkan postur tubuhnya
Hijab/jilbab tidak memperlihatkan sedikit pun bagian kaki wanita
Hijab/jilbab yang dikenakan itu tidak sobek sehingga tidak menampakkan bagian atau perhiasan wanita
Hijab/jilbab tidak menyerupai pakaian laki-laki.
Sumber: Fiqih Wanita, Syaikh Kamil Muhammad ‘Uwaidah
Dan ilmu pun tak bisa di lihat dari panjangnya jilbab. Bisa jadi mereka yang terlihat biasa justru memiliki akhlaq yang luar biasa. Dan bisa jadi seseorang yang di luar terlihat slengean, tapi secara hati dan perilaku lebih bisa menjaga hal-hal yang merusak imannya. Bukan lagi masanya melihat sesuatu dari penampilan fisik dan menganggap diri lebih mulia dikarenakan penampilan fisik yang sempurna. Bukan saatnya lagi menggolong-golongkan kawan berdasarkan ukuran jilbab. Maka ukuran jilbab bukanlah sebuah nilai. Karena Allah hanya melihat ketaqwaan hambaNya.
Allahua’lam
—
Based on true story, pengingat diri sendiri
dakwatuna - http://www.dakwatuna.com/2012/02/18097/jilbabku-bukan-nilaiku/
@ http://senyumkudakwahku.blogspot.com/
Mengeluh Positif dan Islami
Manajemen Mengeluh yang Positif dan Islami
Tidak bisa dipungkiri, makhluk yang namanya manusia pasti pernah mengeluh. Disadari atau tidak, mengeluh sepertinya sudah menjadi bagian dari hidup. Hanya saja, frekuensi dan kualitas keluhannya yang membedakan antara satu personal dengan personal lainnya. Biasanya perbedaan ini terkait dengan tingkat pemahaman dan cara pandang seseorang tentang suatu masalah yang sedang ia hadapi. Sabar, ikhlas dan seberapa besar keinginan untuk merubah sebuah keadaan menjadi lebih baik, biasanya akan meminimalisir keluhan. Sebaliknya, sikap apriori, pesimis dan berburuksangka terhadap kejadian yang sedang menimpa secara otomatis akan memunculkan keluhan-keluhan yang alih-alih mendapatkan penyelesaian, malah akan menambah ruwet dan bisa jadi menambah masalah baru.
Mengeluh sejatinya perwujudan dari rasa tidak puas, tidak ikhlas menerima sebuah ketentuan yang terjadi, baik dari segi materi dan non materi. Ketika sakit berkeluh-kesah, macet mengumpat, banjir atau kekeringan mengambinghitamkan orang lain. Atau ketika ditimpa musibah menghardik Tuhan tidak adil, gaji kecil, belum punya rumah dan kendaraan pribadi acap menyalahkan suami (bagi para istri) atau anak-anak nakal dan bermasalah tidak jarang menyalahkan istri (bagi para suami). Ya, sebagian contoh kecil tersebut adalah manifestasi dari rasa tidak puas.
Belum lagi kita saksikan fenomena di negeri yang kita cintai ini. Berita di televisi mayoritas menyuguhkan tentang aksi demo dan kekerasan, kerusuhan di mana-mana, tindak kriminal, penyalahgunaan kekuasaan, korupsi-kolusi dan nepotisme dan banyak lagi yang kesemuanya menunjukkan pada satu hal: ketidakpuasan! Sebuah potret masyarakat yang diwarnai dengan berbagai keluhan.
Lalu, sebagai seorang yang mengaku muslim dan punya tuntunan yang jelas tentu saja kita tidak akan membiarkan diri kita terperosok lebih jauh ke dalam perbuatan yang sesungguhnya dibenci oleh Allah SWT. Kenapa dibenci oleh Allah SWT? Karena sesungguhnya Allah SWT menyukai hamba yang senantiasa bersyukur dengan segala ketentuan dan bersabar ketika ditimpa sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan.
Melihat fakta yang mayoritas bahwa manusia tidak pernah lepas dari keluh-kesah maka sangat penting bagi setiap muslim/muslimah mempunyai manajemen yang tepat agar tidak terpeleset dalam keluh-kesah yang tidak diperbolehkan dan pandai menyikapi setiap kejadian yang dihadapi dengan mengacu kepada teladan kita Rasulullah SAW.
Mengeluh adalah indikasi tidak bersyukur atas nikmat Allah SWT
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an yang artinya: “Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya” (Qs An-Nahl 18).
Ketika seseorang hanyut dalam keluhan, pancainderanya pun tak mampu lagi memainkan perannya untuk melihat, mendengar, mencium dan merasakan nikmat yang bertebaran diberikan oleh Allah SWT tak henti-hentinya. Hatinya serta merta buta dari mengingat dan bersyukur atas nikmat Allah yang tiada terbatas. Itulah sifat manusia yang selalu mempunyai keinginan yang tidak terbatas dan tidak pernah puas atas pemberian Allah kecuali hamba-hamba yang bersyukur dan itu hanya sedikit.
Pada zaman Sayyidina Umar Al-Khatthab, ada seorang pemuda yang sering berdoa di sisi Baitullah yang maksudnya: “Ya Allah! Masukkanlah aku dalam golongan yang sedikit.”
Doa beliau didengar oleh Sayyidina Umar ketika beliau (Umar) sedang melakukan thawaf di Ka’bah. Umar heran dengan permintaan pemuda tersebut. Selepas melakukan thawaf, Sayyidina Umar memanggil pemuda tersebut dan bertanya: “Mengapa engkau berdoa sedemikian rupa (Ya Allah! masukkanlah aku dalam golongan yang sedikit), apakah tidak ada permohonan lain yang engkau mohonkan kepada Allah?” Pemuda itu menjawab: “Ya Amirul Mukminin! Aku membaca doa itu karena aku takut dengan penjelasan Allah dalam surat al-A’raf ayat 10, yang artinya: “Sesungguhnya Kami (Allah) telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi (sumber/jalan) penghidupan. (Tetapi) amat sedikitlah kamu bersyukur” Aku memohon agar Allah memasukkan aku dalam golongan yang sedikit, (lantaran) terlalu sedikit orang yang tahu bersyukur kepada Allah,” jelas pemuda tersebut.
Semoga kita menjadi hamba-hamba yang dikategorikan sedikit oleh Allah dalam ayat tersebut. Dengan selalu menjaga ikhlas dan sabar terhadap segala kejadian atau ketentuan yang diberikan oleh Allah. Dan berprasangka positif bahwa apa yang telah terjadi adalah yang terbaik menurut Allah, sehingga hanya rasa syukur saja yang terlintas di benak, terucap di bibir dan terlihat dari tindakan karena sesungguhnya jika kita bersyukur maka Allah akan menambah nikmat-Nya dan jika kita ingkar, sesunggunya azab Allah sangat pedih (Qs Ibrahim 7).
Mengeluhlah hanya kepada Allah SWT
Ketika sebuah kejadian yang tidak diinginkan menimpa seseorang, katakanlah ditimpa sebuah masalah yang berdampak menitikkan air mata, menyakitkan hati, membuat kepala berdenyut-denyut dan menjadikan seseorang itu merasa diberi ujian yang sangat berat dan tidak sanggup mengatasinya sendiri, sebuah tindakan manusiawi jika ia membutuhkan orang lain dalam penyelesaian masalahnya. Lalu, benarkah tindakannya jika ia mengeluhkan masalahnya kepada orang lain?
Rasulullah SAW pernah mengalami sebuah kondisi yang jauh dari yang beliau inginkan. Para kaum musyrikin mengabaikan seruannya dan juga mencampakkan Al-Quran. Mereka telah mengacuhkan Al-Quran dalam beberapa bentuk di antaranya: mereka tidak mau mengimani Al-Quran, mereka tidak mau mendengarkan Al-Quran, bahkan mereka menolaknya dan mengatakan bahwa Al-Quran adalah ucapan dan bualan Muhammad si tukang syair dan sihir. Kaum musyrikin juga berusaha untuk mencegah orang-orang yang berusaha mendengarkan Al-Quran dan dakwah Rasulullah SAW.
Dalam kondisi tertekan tersebut Rasulullah SAW mengeluh dan mengaduh hanya kepada Allah SWT seperti yang terkandung dalam Al-Qur'an surat Al-Furqan 30, yang artinya: “Dan berkatalah Rasul: Ya Tuhanku! Kaumku ini sesungguhnya telah meninggalkan jauh Al-Quran”.
Begitu pula dengan nabi Ya’qub dan Nabi ayub, sebagaimana firman Allah dimana Nabi Ya’qup berkata, yang artinya, “Sesungguhnya aku mengeluhkan keadaanku dan kesedihanku hanya kepada Allah“ (Qs. Yusuf 86).
Dan Nabi Ayub AS, yang disebutkan Allah dalam firman-Nya, bahwa Ayub berkata, yang artinya: “Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau (Allah) adalah Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang” (Qs Al-Anbiya’ 83).
Sebaiknya, mengeluhlah hanya kepada Allah SWT, karena sesungguhnya semua kejadian sudah menjadi sebuah ketentuan-Nya dan hanya Dia-lah sebaik-baik pemberi solusi. Tetapi dalam kondisi-kondisi di mana seseorang mengeluh (sharing) tentang masalahnya kepada orang yang ia yakini amanah dan dengan catatan untuk mendapatkan penyelesaian, maka dalam hal ini sebagian ulama memperbolehkan.
Ibnu Qayyim dalam ‘Uddatu Ash Shabirin menyatakan bahwa menceritakan kepada orang lain tentang perihal keadaan, dengan maksud meminta bantuan petunjuknya atau pertolongan agar kesulitannya hilang, maka itu tidak merusak sikap sabar; seperti orang sakit yang memberitahukannya kepada dokter tentang keluhannya, orang teraniaya yang bercerita kepada orang yang diharapkannya dapat membelanya, dan orang yang tertimpa musibah yang menceritakan musibahnya kepada orang yang diharapkannya dapat membantunya.
Membiasakan diri dengan mengeluh positif
Mengeluh positif? Spontan pasti muncul pertanyaan ketika membaca sub judul berikut. Iya, ternyata mengeluh tidak selalu berkonotasi negatif. Tidak sabar menghadapi ujian, kurang ikhlas menerima ketentuan dan hasad/iri pada orang lain acap kali membuat diri menjadi tidak berdaya sehingga mengeluarkan kata-kata yang bermakna tidak puas yang merupakan perwujudan dari mengeluh. Tetapi, jika seseorang hasad/iri terhadap kebaikan dan amal shalih orang lain yang membuat dirinya termotivasi untuk berbuat hal yang sama bahkan lebih tanpa mengurangi/menghilangkan kebaikan orang lain tersebut maka hasad model ini dikategorikan sebagian ulama sebagai hasad yang positif.
An-Nawawi rahimahullah menjelaskan, “Para ulama membagi hasad menjadi dua macam, yaitu hasad hakiki dan hasad majazi. Hasad hakiki adalah seseorang berharap nikmat orang lain hilang. Hasad seperti ini diharamkan berdasarkan kata sepakat para ulama (baca: ijma’) dan adanya dalil tegas yang menjelaskan hal ini. Adapun hasad majazi, yang dimaksudkan adalah ghibthoh, yakni adalah berangan-angan agar mendapatkan nikmat seperti yang ada pada orang lain tanpa mengharapkan nikmat tersebut hilang. Jika ghibthoh ini dalam hal dunia, maka itu dibolehkan. Jika ghibthoh ini dalam hal ketaatan, maka itu dianjurkan.
Jadi, marilah kita sama-sama membekali diri dengan ketaatan hanya kepada Allah SWT dengan cara senantiasa mendekatkan diri pada-Nya. Tidak pernah puas untuk mengkaji ilmu-ilmu-Nya agar dalam setiap desahan nafas selalu mengaitkan dengan hukum-hukum-Nya.
Jika ada niat dan tekad dengan sungguh-sungguh, insya Allah ikhlas dan sabar akan menjadi perhiasan yang akan mewarnai akhlak kita sehari-hari dan kita dihindarkan dari lisan dan sikap yang sering berkeluh-kesah. Cukuplah mengeluh positif dalam genggaman, yaitu mengeluh dalam rangka bermuhasabah dan berlomba-lomba dalam kebaikan sehingga dapat meraih derajat takwa yang sesungguhnya. Wallahu a’lam. [Nani Agus/voa-islam.com]
cerita dibalik hujan
Kukira hujan sudahi rindunya sehari yg lalu..
ternyata malam ini kau deraskan rinaimu dari balik jendela para perindu........
Depok hujan lagi..yey!
ternyata malam ini kau deraskan rinaimu dari balik jendela para perindu........
Depok hujan lagi..yey!
Allahumma shayyiban naafi'an…. semoga hujan ini membawa manfaat bagi sluruh makhlukNya
begitu pula pada air yg terbawa angin untuk bumi di sebrang
tapi kini berpindah ke lain hati ahhh,....
tapi kini berpindah ke lain hati ahhh,....
sisa-sisa dingin ini melamunkan ku pada selimut yg hangat, padahal sang masa terus melaju tanpa henti
Kamarku tak berselimut..hanya ada selembar kain rombeng pas-pasan, kutarik ke tangan kakiku dingin, kutarik k arah kaki..tanganku kedinginan..
hujan tetaplah menderas
agar rindu tak kekeringan
agar rindu tak kedinginan
hujan tetaplah menderas
agar rindu tak kekeringan
agar rindu tak kedinginan
hujan tak jua meluruh kan rindu ku pada mu, padanya dan pada mereka.
kau tak tau meski kain tebal menyelimuti tubuh tetap saja rasa dingin menusuk tulang
begitu juga rindu itu bebas menghujam hati tak berjeda walau sedetik
aduh..duh..duh... kasihan...
hujan itu bukan pada kedinginan malam
hujan itu bukan pada kedinginan malam
namun dia hanya sebuah rasa di balik kain rombeng yang enggan menutupi diri...
mungkin dia tanpa penyangga, turun dengan izin Penciptanya...
kemudian memudarkan hasrat untuk bercengkrama...
karena dia tau, kita tak terbiasa....
mungkin dia tanpa penyangga, turun dengan izin Penciptanya...
kemudian memudarkan hasrat untuk bercengkrama...
karena dia tau, kita tak terbiasa....
Itu hanya karena kita belum selesai menikmatinya, karena kita belum selesai merindunya
wahai hujan..teruslah dulu menderas
agar tersampaikan rindu hati
wahai hujan..teruslah dulu menderas
agar tersampaikan rindu hati
Yuhuuuuuuuu aku suka hujan yang continue begini
Memperhatikan titik-titik air berlari dan berkejaran dengan riang dari sudut ruang diamku
Menikmati aroma segar tanah basah dari balik kelam
Semoga hujan terus menggila hingga esok pagi
dan ketidakwarasan ku pun mulai pudar terhapus hujan
Wednesday, March 28, 2012
Kopdar jilid 2
Bismillah....
jam 10 malam lewat sedikit aku baru sampe rumah sehabis menimba ilmu di sebuah markas. setelah mengangkat callingan perut yang sedari tadi miscall, tanpa berlama-lama segera menyiapkan koran untuk membungkus kado...yupz...selesai. nyiapin keperluan yang mo di bawa ga terasa dah jam 12 kurang, waktunya sleeping beauty biar besok ga kesiangan dan grabak-grubuk.
Bangun pagi…dini hari
Buru-buru sampai hampir lupa mandi
Ingat janji mau ikutan kopdar
Dengan semangat tinggi…jangan lupa bawa kado
pakaian rapi…temanya ungu putih
jilbapan dengan sepuluh peniti
Menata hati…biar tidak tampak grogi
Terima tantangan dengan PeDe tinggi
Terkejutnya…tiada tara…
Saat bertemu Anna di depan Ramayana
Sekumtum bunganya serba mempesona
peluk hangat ukhuwahnya (yuhu…)..Sungguh luar biasa
Visi kopdaran…mengurai indah Sastra
Misi kopdaran…tawarkan nikmat ukhuwah
indah silaturahim begitu dalam kurasa…
walau baru pertama bertemu
bersyukur aku pada ALLOH yang Esa…
kumpulkan kami dalam Jannah-Mu
Sayangnya…ada …waktu…yang membatasi…
Jujur masih ingin berlama di sini…
Mudahkanlah lagi pertemuan kami…
Dengan niat jalin silaturahim…Percayalah hidup jadi serba indah…
jam 10 malam lewat sedikit aku baru sampe rumah sehabis menimba ilmu di sebuah markas. setelah mengangkat callingan perut yang sedari tadi miscall, tanpa berlama-lama segera menyiapkan koran untuk membungkus kado...yupz...selesai. nyiapin keperluan yang mo di bawa ga terasa dah jam 12 kurang, waktunya sleeping beauty biar besok ga kesiangan dan grabak-grubuk.
sekitar jam8-an aku berkhalawat dengan sang kuda besi kesayangan meluncur ke Ramayana cibinong, tempat janjian sama "sang Qurota'ayun". sempat clingak-clinguk mencari sosoknya, binun euy, rame beud...ga lama setelah sms terkirim, munculan sesosok penampakan cewe anggun dengan kostum yang serupa denganku. walau belum pernah bertemu secara nyata, tapi pelukan nya begitu hangat ku rasa.
setelah keliling pasar mencari pintu utama Kebun Raya Bogor, akhirnya sampe juag, fiuhhhhhh... ada Glen dengan topi kupluknya sedang menanti dengan sabar ditemani Burhan yang disangka pake jaket inter. ga berapa lama kemudian datanglah ka Herdis bersama uni Selvi, disusul Lia. sambil nunggu yang lain sesi phutu2 pun dimulai. beberapa lama kemudian...jeng...jeng...jeng..jeng...jeng... datanglah pasangan romantis abad ini Mulki dan mas Heri disusul ka Yudhi yang clingak-clinguk mencari keberadaan kami setelah perjuangan dan perjalanan jauh Bandung-Bogor ditempuh demi sebuahpesahabatan #salut kelas kakap.ada lagi Harumi yang penuh perjuangan setelah nyasar mencari pintu utama KRB. hampir semua personil datang tinggal teh Bonit yang lagi On the eway tapi ga naik busway.
setelah bayar2 tiket, tepat jam 11.30 (ngaret 2jam setengah) KRB pun bisa kita satroni. berhubung ini hari jum'at, jadi para Ikhwan segera memenuhi kebutuhan ruhani ke mesjid sekitar, sedangkan kami saling kenalan dan crita2 sambil nunggu teh Bonit. ada bahasan menarik disini, ternyata eh ternyata....yang baru aja single bertemu pangerannya di kopdaran, uhuy...ditunggu undangannya yak (lirik uni Selvi dan ka Herdis). setelah jum'atan dan sholat zuhur kopdaran resmi dibuka sama Glen sang kordinator. Dan ga lama kemudian Runa datang. lengkap sudah personil kita.
gaya Cheribelle permintaan teh Bonit |
acara asik binti santai ini terasa hangat, akrab dan ceria. ajang perkenalan lagi sebagai acara pertama dibuka. banyak canda dan ceng-cengan di sesi ini, dan ternyata, subhanalloh mereka orang2 hebat di bidangnya masing2 yang begitu berkarakter. Maha Suci Alloh yang mempertemukan aku dengan mereka dan menyatukan hati-hati kami dalam ukhuwah karena kecintaan kami pada-Mu dan Rasul-Mu. kekalkanlah ikatan ini duhai Rabbi, dan satukan kami dalam jannah-Mu. aamiin...
sesi buka kado |
sendal jepit romantis |
acara dilanjut dengan tukar kado bagi yang bawa dan foto bersama kado yang didapatnya. yang paling seru itu kado sendal jepit yang romantis untuk Mulki yang sebelahnya dikasih ke mas Heri, uhui...so sweet. rankaian acara terus berlangsung, dan karena waktu yang membatasi akhirnya kopdaran ditutup sementara. ditengah perjalanan ke pintu keluar KRB, aku dan Anna sukses bikin penasaran temen2. lucu ngeliat ekspresi mereka. polos dan penuh tanda tanya, apa lagi ka Yudhi dan Harumi.hingga tulisan ini dibuat pun masih ada yang penasaran dan nanya lewat chat, he... ilmu hitam kita berhasil, Anna #toss
phutu2 sebelum pulang |
dil luar gerbang kami sepakat ke rumah mba Dhie yang gagal ikut kopdar karena beliau baru saja melahirkan. sayang Glen,lia, Burhan, Mulki dan suaminya ga bisa ikut cz ada urusan lain. sedangkan yang lain meluncur dengan si "hijau" beroda empat ke rumah mba Die, aku dan Anna menyusuri jalan panjang penuh onak dan duri berdua diatas seekor kuda besi, romantis euy....#halah...
sampe di rumah mba Dhie, sambutannya hangat beud, rame euy. ternyata keluarganya lagi pada ngumpul. setelah basa-basi sebentar, sang bintang kecil "Abdillah Rasyid" diperkenalkan pada kami. lucu euy...unyu2 gitu, jadi pengen punya #loh???
setelah sholat asar, ngobrol ngalor ngidul ngetan ngulon dan menghilangkan lelah sejenak, kami memutuskan untuk pulang lagi-lagi setelah phutu2 dan penyerahan Banner bloof kepada mba Dhie karena bersedia rumahnya dijadikan sekre bloofers. dengan senang hati beliau bersedia menjadi tuan rumah kalo bloofers pada mo ngumpul2 lagi.. #salut euy...
Alhamdulillah, segala puji Bagi Sang pemilik Ikatan indah ini, acara silaturahim bersampul kopdar selesai. semoga Alloh perkenankan kita kembali bertemu dengan personil yang lebih banyak dan ditempat serta waktu yang lebih baik...aamiin
ada selaksa rasa tersemat di hati, merasa punya kakak baru, adik baru, saudara baru. silaturahim memang indah. terimakasih Bloofers, terimakasih atas rasa dan silaturahim yang kalian berikan. semoga silaturahim ini kekal hingga di syurga. aamiin..
di rumah mba Dhie |
Diawal kita bersua..
Mencoba untuk saling memahami
Keping keping dihati terajut dgn indah
Rasakan persaudaraan kita
Dan masa silih berganti
Ukhuwah dan amanah tertunaikan
Berpeluh suka dan duka
Kita jalani semua
Semata mata harapkan ridhoNYA
Sahabat tibalah masanya
Bersua pasti ada berpisah
Bila nanti kita jauh berpisah
Jadikan robithoh pengikatnya
Jadikan do'a ekspresi rindu
Semoga kita bersua disyurga..
Monday, March 26, 2012
Muslimah Dalam Dakwah Islam
Peran besar muslimah dalam dakwah Islam
Jalan Keliling Google Mencari Seuntai Kata Bermanfaat yg akhirnya nyangkut di sebuah web (Arrahmah.com), dan alhamdulillah saya mendapat oleh-oleh dari sana!
Rekan Senyumku Yuk Kita Baca Oleh-olehnya :
Jalan Keliling Google Mencari Seuntai Kata Bermanfaat yg akhirnya nyangkut di sebuah web (Arrahmah.com), dan alhamdulillah saya mendapat oleh-oleh dari sana!
Rekan Senyumku Yuk Kita Baca Oleh-olehnya :
(Arrahmah.com) - Sejak awal, perempuan telah memainkan peran penting dalam kemajuan Dakwah Islam. Mulai dari pengorbanan Sumayyah, hingga peran Aishah dalam penumpulan hadist-hadist, perempuan telah berperan dalam berkembangnya dan menyebarkan dien ini.
Sayangnya selama ini, kebangkitan Islam menderita kelemahan dalam personil Muslimah yang berkualitas, karena adanya ‘pembatasan’ kerja dakwah ke grup aktivis, dengan upaya terbatas terkait dakwah tarbiyah yang difokuskan pada wanita .
Dakwah terhadap perempuan adalah keharusan, bahkan perempuan sendiri juga terikat akan kewajiban berdakwah. Karena pada dasarnya berdakwah adalah kewajiban bagi seluruh Muslim.
Terlebih dari kaum perempuan sendiri cenderung, ‘meninggalkan’ dan menjauhi aktivitas dakwah itu sendiri.
Beberapa permasalahan dan hambatan kurangnya tenaga dakwah dari kaum perempuan, antara lain:
Sayangnya selama ini, kebangkitan Islam menderita kelemahan dalam personil Muslimah yang berkualitas, karena adanya ‘pembatasan’ kerja dakwah ke grup aktivis, dengan upaya terbatas terkait dakwah tarbiyah yang difokuskan pada wanita .
Dakwah terhadap perempuan adalah keharusan, bahkan perempuan sendiri juga terikat akan kewajiban berdakwah. Karena pada dasarnya berdakwah adalah kewajiban bagi seluruh Muslim.
Terlebih dari kaum perempuan sendiri cenderung, ‘meninggalkan’ dan menjauhi aktivitas dakwah itu sendiri.
Beberapa permasalahan dan hambatan kurangnya tenaga dakwah dari kaum perempuan, antara lain:
- Kurangnya kemampuan Dakwah oleh perempuan.
- Terbatasnya sumber daya serta kurangnya inisiatif pribadi pada pihak perempuan.
- Adanya pengabaian atau kelalaian terhadap isu-isu perempuan dalam perencanaan Dakwah Islam.
- Tidak adanya tarbiyah yang kuat dan kurangnya pengetahuan Islam di bidang Dakwah.
- Kebanyakan wanita tidak memiliki pemahaman yang tepat terkait peran Dakwah, karena itu, mereka tidak dapat memahami pentingnya waktu yang diberikan untuk proyek-proyek dakwah di luar rumah, sehingga seringkali menimbulkan permasalahan dalam rumah tangga dikarenakan ‘suami yang lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah untuk urusan dakwah.
- Program dakwah oleh lembaga terhadap wanita belum terorganisasi dengan baik.
Berikut adalah beberapa alasan betapa pentingnya partisipasi perempuan dalam bidang Dakwah (terhadap Muslimah yang lain):
- Wanita lebih mampu daripada laki-laki yang dalam berkomunikasi dengan perempuan lain. Wanita biasanya lebih dipengaruhi oleh kata, perbuatan, dan perilaku perempuan lain. Wanita lebih mampu mengenali kekhasan dan masalah yang terkait dengan pendidikan perempuan dan tarbiyah.
- Wanita dapat memahami dengan lebih baik ke arah mana dakwah terhadap perempuan harus diarahkan. Mereka yang terbaik dapat melihat urutan prioritas, karena mereka lebih akrab dengan bidang ini.
- Wanita lebih bebas daripada pria dalam berkomunikasi dengan perempuan lain, baik secara individual untuk kegiatan Dakwah, atau dalam kegiatan belajar, forum lain dan tempat-tempat pertemuan.
- Banyak wanita Muslim yang membutuhkan bimbingan, pendidikan, namun kurangnya kehadiran lembaga yang dapat menyediakan layanan ini, karena itu sangat masuk akal bahwa perempuan yang berkualitas di masyarakat harus ‘menawarkan’ diri sebagai pembimbing bagi saudari seimannya.
- Permasalahan terkait pendidikan dan kebutuhan tarbiyah perempuan yang lebih besar dari laki-laki. Mereka hamil, melahirkan, dan merawat anak-anak. Anak-anak lebih terikat dengan ibu mereka daripada mereka kepada ayah mereka.
- Perempuan memiliki efek besar pada suami mereka. Jika mereka memiliki Iman yang kuat dan karakter, mereka memiliki kesempatan yang sangat baik untuk membantu suami mereka menjadi kuat juga.
- Wanita memiliki banyak karakteristik yang menekankan pentingnya peran Dakwah mereka. Mereka juga harus diperhitungkan setiap kali ada pekerjaan Dakwah direncanakan.
Sebuah Peran Pasti:
Pekerjaan para wanita Muslim di bidang Dakwah pada dasarnya memperkuat kerja dahwah pria. Sangat menyedihkan bahwa peran ini begitu terlalu diabaikan dan diremehkan. Dengan sifatnya sebagai selimut spiritual dan psikologis manusia, wanita dapat memainkan peran penting dalam Dakwah.
Khadijah (radiyhuanha) memberikan kenyamanan, bantuan, dan dukungan kepada Nabi Muhammad SAW, yang menjadikan bukti terbesar dari sangat pentingnya peran ini. Para Sahabat Nabi yang memilih meninggalkan rumah mereka untuk pergi ke tempat yang ribuan mil jauhnya demi Islam pada awal-awal penyebaran Islam di Mekkah, jugaa memiliki dukungan dari istri mereka.
Sangat sedikit wanita saat ini memahami atau menyadari peran dirinya terhadap dakwah, apalagi melaksanakannya. Seorang wanita mungkin berpikir bahwa pernikahan adalah rumah tempat istirahat dan mudah. Mereka belum menyadari bahwa pernikahan adalah titik awal perjuangan, pengorbanan, memberi dan tanggung jawab.
Peran perempuan tidak berakhir di depan pintu. Dia dapat sangat efektif dengan menjadi contoh yang baik kepada orang lain, dengan menjadi baik hati, ramah berbicara, dan perilaku ramah. Dia bisa menawarkan bantuan, dan keprihatinan berbagi serta sukacita. Dia juga dapat menggunakan semua kesempatan yang tepat untuk mendidik, membimbing orang lain.
Wanita, yang memahami peran mereka akan dakwah dan kebangkitan Islam, akan mulai mendidik diri mereka sendiri dan mencapai hak-hak mereka atas pendidikan dan tarbiyah. Lihatlah Hadis riwayat Abu sa'i bahwa Para sahabiyah pernah mengadu kepada Rasul saw karena merasa tidak mendapatkan kesempatan yang sama dengan para sahabat dalam mendapatkan penjelasan agama. Sebab Rasul saw ketika menyampaikan ajaran Islam dalam majlis, hanya dihadiri oleh kaum laki-laki. Maka Para wanita itu meminta kepada Rasul saw agar menyediakan satu hari khusus untuk memberi pelajaran kepada kaum wanita tanpa kehadiran laki-laki.
Ummu Sulaim mengajar anaknya Anas bin Malik tentang Islam, meskipun suaminya menolak Islam. Ketika Abu Thalhah melamarnya (sebelum menerima Islam) dia mengatakan bahwa mas kawinnya adalah Islam, Abu Thalhah pada gilirannya memeluk Islam dan menikahi Ummu Sulaim.
Jika kita bergerak ke lingkaran yang lebih luas, kita akan menemukan bahwa wanita Muslim memainkan peran besar dalam pengorbanan dan layanan untuk agama Allah. Sumayyah menyerah hidupnya ketika Abu Jahal membunuhnya karena memilih menjadi seorang Muslim. Dia adalah Muslim dan perempuan pertama yang tewas dalam Islam.
Khadijah, istri pertama Nabi yang sangat kaya, menghabiskan uangnya untuk mendukung dakwah suami tercintanya. Ummu Salamah rela meninggalkan suaminya dan melihat anak-anaknya dianiaya ketika dia hijrah. Ummu 'Imarah turut berjuang dalam membela Nabi (damai dan berkah besertanya) dalam perang Uhud, dengan merawat yang terluka dalam pertempuran adalah peran Perempuan Muslim memainkan peran dalam perang sepanjang sejarah Islam.
Fakta bahwa kami menekankan pentingnya peran perempuan dalam Dakwah Islam tidak seharusnya menjauhkan kita dari fitrah penciptaan perempuan terhadap dakwah. Biasanya, peran utama wanita dan pekerjaan di rumah. Ini jelas dinyatakan dalam Al Quran dan Hadis. Allah berfirman,
" Menetaplah di rumah kalian ( para wanita )..." [Ahzab: 33]
Tentu saja perempuan dapat pergi keluar untuk salat di masjid, berpartisipasi dalam kegiatan lain yang mungkin diperlukan dan untuk melakukan Dakwah. Namun, tidak satupun dari kegiatan ini harus bertentangan dengan kewajiban penting di rumah sebagai istri dan ibu.
Dalam banyak kasus, inilah keseimbangan antara tugas-tugas penting wanita itu dan persyaratan kerja Dakwah, yang telah menyebabkan masalah dan kesalahpahaman dalam keluarga dan masyarakat.
Ada banyak hal yang juga harus diperhatikan terkait kegiatan dakwah wanita. Tidak adanya pencampuran pria dan wanita, yang harus diperhatikan dalam setiap kegiatan Dakwah dan dalam keadaan apapun. Cara berpakaian bagi wanita yang harus sesuai syar’i.
Seperti Nabi (damai dan berkah besertanya) melihat kebutuhan untuk menyisihkan waktu khusus untuk menangani kebutuhan perempuan dalam komunitasnya, sehingga organisasi harus mencoba untuk menyesuaikan bekerja Dakwah mereka kepada perempuan dan isu-isu masyarakat.
Setiap program Dakwah diarahkan terhadap wanita harus berusaha untuk, setidaknya, melayani tujuan sebagai berikut:
Memperkuat Iman: Hal tersebut dilengkapi dengan kegiatan ibadah yang meningkat, mengingat Allah (berdzikir), dan refleksi pada nama Allah, dan kekuasaan-Nya dan penciptaan dalam diri kita dan di alam semesta. Namun ini, tidak akan mungkin tanpa penanaman pemahaman yang benar tentang isu-isu tertentu yang terkait dengan 'Aqidah kita, dan penekanan terhadap Tauhid.
Meningkatkan pengetahuan: Tanpa itu seseorang tidak bisa mencapai banyak. Penekanan khusus harus diletakkan pada dasar-dasar Islam dan pada mata pelajaran terkait kebutuhan bahwa da'iyah di lingkungan nya. Pengetahuan tentang paham, ide, kelompok dan sekte yang menyimpang dari Islam. Kesadaran harus dibangkitkan mengenai mereka yang tidak ingin melihat penyebaran Islam dan yang memperoleh dasar dalam hati dan pikiran orang-orang.
Membangun kepribadian Dakwah: Dakwah membutuhkan pengorbanan dan karena itu perempuan harus siap untuk menanggung ‘biaya’ keungan yang mungkin dikeluarkan untuk Islam. Ini datang dengan tujuan kebangkitan umat Islam dan mengkounter upaya-upaya musuh Islam. Kepemimpinan, tanggung jawab dan inisiatif individu harus diajarkan. Fakultas pendidikan teoritis dan praktis harus dipupuk. Para da'iyah harus diajarkan keterampilan sosial yang diperlukan dan pentingnya Dakwah melalui contoh yang baik dan tindakan. Mereka juga harus diajarkan konsep nilai waktu, manajemen dan bagaimana menggunakan kegiatan yang menyenangkan dan halal selama waktu luang mereka.
Membangun kekebalan terhadap dosa: Ini termasuk mengenali penyakit-penyakit dosa, terutama yang berkaitan dengan perempuan, dan menghalangi jalan menuju dosa tersebut dengan menghindari hal-hal, kegiatan dan tempat yang akan menjadi pintu terbukanya dosa.
Persiapan psikologis dengan memastikan bahwa da’iyah memiliki iman dalam ketulusan Allah, harapan, cakupan dalam kebenaran, kebanggaan dalam Islam, kesabaran, dan pengetahuan tentang kondisi dan lingkungan dari orang yang mereka menangani. Ini adalah aspek yang sangat penting dari kesiapsiagaan, karena pendakwah terikat kepada orang-orang, yang memiliki karakter dan kecenderungan yang berbeda.
Da'iyat yang memberikan kuliah, seminar, khotbah, dan lain-lain harus mampu membujuk para pendengar dengan mengatasi pikiran mereka melalui bukti dan bukti. Mereka juga harus mampu membangkitkan nafsu mereka, emosi, dan perasaan. Mereka harus berlatih menyampaikan ceramah untuk perempuan di masjid-masjid, sekolah, atau tempat lain di mana wanita berkumpul. Mereka juga harus mengawasi dan membimbing peserta wanita, dan dengan lembut memperbaiki kesalahan mereka.
Bidang kepenulisan dan penerbitan tidak boleh diabaikan dalam zaman ketika manusia dapat dengan mudah mengakses segala hal melalui buku, booklet, surat kabar, dan internet. Tulisan harus meyakinkan, melalui argumen yang jelas, dan disebarkan tentunya.
Menulis adalah bentuk salah satu cara dakwah paling tepat dan penting bagi perempuan. Mereka dapat menulis di rumah dan dengan demikian mampu memanfaatkan waktu luang mereka secara positif dan tentunya dengan cara ini mereka dapat menjangkau semua kelas masyarakat.
Bidang Dakwah Wanita
Bidang pendidikan: Hal tersebut terkait dengan hal memuliakan dan pemurnian jiwa melalui iman. Pikiran dan jiwa sehingga bisa disentuh. Bidang ini dapat ditemukan di masjid-masjid, sekolah, asosiasi, kelompok Dakwah, dan lain-lain.
Bidang sosial: Ini berhubungan dengan kesehatan tubuh dan psikologis serta pembangunan sosial dan interaksi antara orang-orang yang mencerminkan secara positif pada realisasi pendidikan rohani dan pembentukan karakter muslim.
Contoh yang lebih spesifik dari apa yang wanita dapat mengambil bagian sebagai Dakwah adalah:
Rumah: Ini jelas merupakan tempat paling subur dan paling efektif. Yang telah ditetapkan Allah baik suami dan istri sebagai memelihara satu sama lain dan keluarga. Ibu dan ayah bertanggung jawab mendidik dan memelihara anak-anak mereka baik dari aspek fisik moral, psikologis, sosial, dan eksternal satu sama lain dan anak-anak mereka.
Komunitas Muslim: Amal, saran, dan arahan dapat ditawarkan kepada kerabat, tetangga, dan orang miskin.
Sekolah Islam: Kegiatan pendidikan dan kurikulum dapat digunakan untuk bimbingan siswa perempuan serta guru perempuan dan staf.
Masjid: Perempuan harus diizinkan pergi ke masajid untuk kegiatan bermanfaat. Masjid adalah tempat yang cocok untuk beberapa kegiatan perempuan seperti kelompok belajar Quran dan pelatihan lainnya. Serta tempat-tempat lain seperti Rumah Sakit, Penjara, dan Lembaga Kesejahteraan Sosial, Sekolah Tinggi atau Universitas Perempuan.
Ada banyak ayat dalam Quran yang mewajibkan pria Muslim dan perempuan untuk melakukan Dakwah, dan mengajak kepada yang baik dan melarang yang jahat. Sebagai contoh, Allah berfirman:
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung (QS.3 :104). Wallohua'lam. ( asularasy / arrahmah.com )
Pekerjaan para wanita Muslim di bidang Dakwah pada dasarnya memperkuat kerja dahwah pria. Sangat menyedihkan bahwa peran ini begitu terlalu diabaikan dan diremehkan. Dengan sifatnya sebagai selimut spiritual dan psikologis manusia, wanita dapat memainkan peran penting dalam Dakwah.
Khadijah (radiyhuanha) memberikan kenyamanan, bantuan, dan dukungan kepada Nabi Muhammad SAW, yang menjadikan bukti terbesar dari sangat pentingnya peran ini. Para Sahabat Nabi yang memilih meninggalkan rumah mereka untuk pergi ke tempat yang ribuan mil jauhnya demi Islam pada awal-awal penyebaran Islam di Mekkah, jugaa memiliki dukungan dari istri mereka.
Sangat sedikit wanita saat ini memahami atau menyadari peran dirinya terhadap dakwah, apalagi melaksanakannya. Seorang wanita mungkin berpikir bahwa pernikahan adalah rumah tempat istirahat dan mudah. Mereka belum menyadari bahwa pernikahan adalah titik awal perjuangan, pengorbanan, memberi dan tanggung jawab.
Peran perempuan tidak berakhir di depan pintu. Dia dapat sangat efektif dengan menjadi contoh yang baik kepada orang lain, dengan menjadi baik hati, ramah berbicara, dan perilaku ramah. Dia bisa menawarkan bantuan, dan keprihatinan berbagi serta sukacita. Dia juga dapat menggunakan semua kesempatan yang tepat untuk mendidik, membimbing orang lain.
Wanita, yang memahami peran mereka akan dakwah dan kebangkitan Islam, akan mulai mendidik diri mereka sendiri dan mencapai hak-hak mereka atas pendidikan dan tarbiyah. Lihatlah Hadis riwayat Abu sa'i bahwa Para sahabiyah pernah mengadu kepada Rasul saw karena merasa tidak mendapatkan kesempatan yang sama dengan para sahabat dalam mendapatkan penjelasan agama. Sebab Rasul saw ketika menyampaikan ajaran Islam dalam majlis, hanya dihadiri oleh kaum laki-laki. Maka Para wanita itu meminta kepada Rasul saw agar menyediakan satu hari khusus untuk memberi pelajaran kepada kaum wanita tanpa kehadiran laki-laki.
Ummu Sulaim mengajar anaknya Anas bin Malik tentang Islam, meskipun suaminya menolak Islam. Ketika Abu Thalhah melamarnya (sebelum menerima Islam) dia mengatakan bahwa mas kawinnya adalah Islam, Abu Thalhah pada gilirannya memeluk Islam dan menikahi Ummu Sulaim.
Jika kita bergerak ke lingkaran yang lebih luas, kita akan menemukan bahwa wanita Muslim memainkan peran besar dalam pengorbanan dan layanan untuk agama Allah. Sumayyah menyerah hidupnya ketika Abu Jahal membunuhnya karena memilih menjadi seorang Muslim. Dia adalah Muslim dan perempuan pertama yang tewas dalam Islam.
Khadijah, istri pertama Nabi yang sangat kaya, menghabiskan uangnya untuk mendukung dakwah suami tercintanya. Ummu Salamah rela meninggalkan suaminya dan melihat anak-anaknya dianiaya ketika dia hijrah. Ummu 'Imarah turut berjuang dalam membela Nabi (damai dan berkah besertanya) dalam perang Uhud, dengan merawat yang terluka dalam pertempuran adalah peran Perempuan Muslim memainkan peran dalam perang sepanjang sejarah Islam.
Fakta bahwa kami menekankan pentingnya peran perempuan dalam Dakwah Islam tidak seharusnya menjauhkan kita dari fitrah penciptaan perempuan terhadap dakwah. Biasanya, peran utama wanita dan pekerjaan di rumah. Ini jelas dinyatakan dalam Al Quran dan Hadis. Allah berfirman,
" Menetaplah di rumah kalian ( para wanita )..." [Ahzab: 33]
Tentu saja perempuan dapat pergi keluar untuk salat di masjid, berpartisipasi dalam kegiatan lain yang mungkin diperlukan dan untuk melakukan Dakwah. Namun, tidak satupun dari kegiatan ini harus bertentangan dengan kewajiban penting di rumah sebagai istri dan ibu.
Dalam banyak kasus, inilah keseimbangan antara tugas-tugas penting wanita itu dan persyaratan kerja Dakwah, yang telah menyebabkan masalah dan kesalahpahaman dalam keluarga dan masyarakat.
Ada banyak hal yang juga harus diperhatikan terkait kegiatan dakwah wanita. Tidak adanya pencampuran pria dan wanita, yang harus diperhatikan dalam setiap kegiatan Dakwah dan dalam keadaan apapun. Cara berpakaian bagi wanita yang harus sesuai syar’i.
Seperti Nabi (damai dan berkah besertanya) melihat kebutuhan untuk menyisihkan waktu khusus untuk menangani kebutuhan perempuan dalam komunitasnya, sehingga organisasi harus mencoba untuk menyesuaikan bekerja Dakwah mereka kepada perempuan dan isu-isu masyarakat.
Setiap program Dakwah diarahkan terhadap wanita harus berusaha untuk, setidaknya, melayani tujuan sebagai berikut:
Memperkuat Iman: Hal tersebut dilengkapi dengan kegiatan ibadah yang meningkat, mengingat Allah (berdzikir), dan refleksi pada nama Allah, dan kekuasaan-Nya dan penciptaan dalam diri kita dan di alam semesta. Namun ini, tidak akan mungkin tanpa penanaman pemahaman yang benar tentang isu-isu tertentu yang terkait dengan 'Aqidah kita, dan penekanan terhadap Tauhid.
Meningkatkan pengetahuan: Tanpa itu seseorang tidak bisa mencapai banyak. Penekanan khusus harus diletakkan pada dasar-dasar Islam dan pada mata pelajaran terkait kebutuhan bahwa da'iyah di lingkungan nya. Pengetahuan tentang paham, ide, kelompok dan sekte yang menyimpang dari Islam. Kesadaran harus dibangkitkan mengenai mereka yang tidak ingin melihat penyebaran Islam dan yang memperoleh dasar dalam hati dan pikiran orang-orang.
Membangun kepribadian Dakwah: Dakwah membutuhkan pengorbanan dan karena itu perempuan harus siap untuk menanggung ‘biaya’ keungan yang mungkin dikeluarkan untuk Islam. Ini datang dengan tujuan kebangkitan umat Islam dan mengkounter upaya-upaya musuh Islam. Kepemimpinan, tanggung jawab dan inisiatif individu harus diajarkan. Fakultas pendidikan teoritis dan praktis harus dipupuk. Para da'iyah harus diajarkan keterampilan sosial yang diperlukan dan pentingnya Dakwah melalui contoh yang baik dan tindakan. Mereka juga harus diajarkan konsep nilai waktu, manajemen dan bagaimana menggunakan kegiatan yang menyenangkan dan halal selama waktu luang mereka.
Membangun kekebalan terhadap dosa: Ini termasuk mengenali penyakit-penyakit dosa, terutama yang berkaitan dengan perempuan, dan menghalangi jalan menuju dosa tersebut dengan menghindari hal-hal, kegiatan dan tempat yang akan menjadi pintu terbukanya dosa.
Persiapan psikologis dengan memastikan bahwa da’iyah memiliki iman dalam ketulusan Allah, harapan, cakupan dalam kebenaran, kebanggaan dalam Islam, kesabaran, dan pengetahuan tentang kondisi dan lingkungan dari orang yang mereka menangani. Ini adalah aspek yang sangat penting dari kesiapsiagaan, karena pendakwah terikat kepada orang-orang, yang memiliki karakter dan kecenderungan yang berbeda.
Da'iyat yang memberikan kuliah, seminar, khotbah, dan lain-lain harus mampu membujuk para pendengar dengan mengatasi pikiran mereka melalui bukti dan bukti. Mereka juga harus mampu membangkitkan nafsu mereka, emosi, dan perasaan. Mereka harus berlatih menyampaikan ceramah untuk perempuan di masjid-masjid, sekolah, atau tempat lain di mana wanita berkumpul. Mereka juga harus mengawasi dan membimbing peserta wanita, dan dengan lembut memperbaiki kesalahan mereka.
Bidang kepenulisan dan penerbitan tidak boleh diabaikan dalam zaman ketika manusia dapat dengan mudah mengakses segala hal melalui buku, booklet, surat kabar, dan internet. Tulisan harus meyakinkan, melalui argumen yang jelas, dan disebarkan tentunya.
Menulis adalah bentuk salah satu cara dakwah paling tepat dan penting bagi perempuan. Mereka dapat menulis di rumah dan dengan demikian mampu memanfaatkan waktu luang mereka secara positif dan tentunya dengan cara ini mereka dapat menjangkau semua kelas masyarakat.
Bidang Dakwah Wanita
Bidang pendidikan: Hal tersebut terkait dengan hal memuliakan dan pemurnian jiwa melalui iman. Pikiran dan jiwa sehingga bisa disentuh. Bidang ini dapat ditemukan di masjid-masjid, sekolah, asosiasi, kelompok Dakwah, dan lain-lain.
Bidang sosial: Ini berhubungan dengan kesehatan tubuh dan psikologis serta pembangunan sosial dan interaksi antara orang-orang yang mencerminkan secara positif pada realisasi pendidikan rohani dan pembentukan karakter muslim.
Contoh yang lebih spesifik dari apa yang wanita dapat mengambil bagian sebagai Dakwah adalah:
Rumah: Ini jelas merupakan tempat paling subur dan paling efektif. Yang telah ditetapkan Allah baik suami dan istri sebagai memelihara satu sama lain dan keluarga. Ibu dan ayah bertanggung jawab mendidik dan memelihara anak-anak mereka baik dari aspek fisik moral, psikologis, sosial, dan eksternal satu sama lain dan anak-anak mereka.
Komunitas Muslim: Amal, saran, dan arahan dapat ditawarkan kepada kerabat, tetangga, dan orang miskin.
Sekolah Islam: Kegiatan pendidikan dan kurikulum dapat digunakan untuk bimbingan siswa perempuan serta guru perempuan dan staf.
Masjid: Perempuan harus diizinkan pergi ke masajid untuk kegiatan bermanfaat. Masjid adalah tempat yang cocok untuk beberapa kegiatan perempuan seperti kelompok belajar Quran dan pelatihan lainnya. Serta tempat-tempat lain seperti Rumah Sakit, Penjara, dan Lembaga Kesejahteraan Sosial, Sekolah Tinggi atau Universitas Perempuan.
Ada banyak ayat dalam Quran yang mewajibkan pria Muslim dan perempuan untuk melakukan Dakwah, dan mengajak kepada yang baik dan melarang yang jahat. Sebagai contoh, Allah berfirman:
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung (QS.3 :104). Wallohua'lam. ( asularasy / arrahmah.com )
Sunday, March 25, 2012
Ketika Hati Menanti
Kesekian kali Aku mencoba bermain rasa.
Aku yang sekarang yang memiliki hati mulai menginginkan sesuatu.
Aku bukanlah Wanita Mulia yang pantas memiliki rasa yang luar biasa!
mungkin ini hanya mimpi? mungkin juga hanya hayal tak pasti? tapi ini sungguh nyata!
Aneka gado-gado mengoda-goda.
Kau tawarkan pesona indah senjatamu tuk merayu hatiku. kau luluhkan hatiku dengan aneka caramu hingga aku menanggalkan apa yang ku anggap paling berharga dalam diriku.
Luluhnya hatiku Mungkin karena aku terlalu mengemis menanti sang pujangga hati! padahal janjimu begitu nyata Ya Rabb, setiap manusia telah memiliki jodohnya masing-masing tanpa harus takut akan hidup ini !!!mungkin ini hanya mimpi? mungkin juga hanya hayal tak pasti? tapi ini sungguh nyata!
Aneka gado-gado mengoda-goda.
Kau tawarkan pesona indah senjatamu tuk merayu hatiku. kau luluhkan hatiku dengan aneka caramu hingga aku menanggalkan apa yang ku anggap paling berharga dalam diriku.
Sang hati yang kumiliki kan ku berikan pada seseorang yang mengetahui betapa berharganya nilau sekeping hati
Ya Rabbi, Aku berdoa untuk seorang pria yg akan menjadi bagian dari hidupku..
Seorang pria yg sungguh mencintai-MU lebih dari segala sesuatu..
Seorang pria yg akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau..
Seorang pria yg hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untuk-MU..
Seorang pria yg mempunyai sebuah hati yg sungguh mencintai & haus akan Engkau & memiliki keinginan untuk menauladani sifat2 Agung-Mu..
Seorang pria yg mengetahui bagi siapa & u/ apa ia hidup, sehingga hidupnya tidaklah sia- sia..
Seorang pria yg memiliki hati yg bijak bukan hanya sekedar otak yg cerdas..
Seorang pria yg tidak hanya mencintaiku tetapi juga menghormatiku..
Seorang pria yg tidak hanya memujaku tetapi dapat juga menasehati ketika aku berbuat salah..
Seorang pria yg mencintaiku bukan karena kecantikanku tetapi karena hatiku..
Seorang pria yg dapat menjadi sahabat terbaikku dalam tiap waktu dan situasi..
Seorang pria yg membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya..
Seorang pria yg membutuhkan doaku untuk kehidupannya..
Seorang pria yg membutuhkan senyumanku u/ mengatasi kesedihannya..
Seorang pria yg membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna..
Dan aku juga meminta agar aku menjadi seorang wanita yg dapat membuat pria itu bangga..
Berikan aku sebuah hati yg sungguh mencintai-Mu, sehingga aku dapat mencintainya dgn cinta-Mu, bukan mencintainya dgn sekedar cintaku..
Berikanlah sifat-Mu yg lembut sehingga kecantikanku datang dari-MU bukan dari luar diriku..
Berilah aku tangan-Mu sehingga aku selalu mampu berdoa untuknya..
Berikanlah aku penglihatan-Mu sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dalam dirinya & bukan hal buruk saja..
Berikan aku mulut-Mu yg penuh dengan kata2 kebijaksanaan-Mu & pemberi semangat, sehingga aku dapat mendukungnya setiap hari, & aku dapat tersenyum padanya setiap pagi..
Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku berharap kami berdua dapat mengatakan "Betapa besarnya Engkau karena telah memberikan kepadaku seseorang yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna".
Aku mengetahui bahwa Engkau menginginkan kami bertemu pada waktu yang tepat dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang Kau tentukan..
Aku yakin semua akan indah pada waktunya.. untuk itu aku akan sabar menunggu waktu itu tiba..
Aamiin Ya Robbal 'aalamin
referensi : copasmania berbagai sumber
Nilai Sebuah Kejayaan
Sesungguhnya air membawa banyak manafaat kepada kehidupan manusia. Lihatlah dan renungkan sifat air, mengalir dari tempat tinggi tanpa henti, menyusuri puluhan, ratusan malahan ribuan kilometer merentasi dan mengharungi apa saja hanya untuk satu tujuan ke muara. Jika mahu memahami…
“Air adalah guru kehidupan”. Titisan demi titisan air yang menerjah kepermukaan batu yang keras mampu memecahkan batu yang keras.
Imam al Hafiz Ibn Hajar al Asqalany…mendapat kembali kekuatan dan semangat apabila merenungi dan menghayati keperkasaan titisan air yang mampu memecahkan batu yang besar dan keras. Beliau melihat betapa perlunya seseorang hamba ALLAH SWT itu untuk beristiqamah dan konsisten dalam mencari ilmu dan membina kejayaan. Mencari ilmu untuk membina kejayaan duniawi dan ukhrawi memang terlalu sukar dan terpaksa melalui ranjau yang amat sukar. Dari sifat istiqamah dan konsisten dalam mencari ilmu dan membina kejayaan ini maka terhasilnya karya karya agong dan amat berharga dari usaha dan kerja keras Imam al Hafiz ibn Hajar seperti Bulugh al Maraam, al Hisabah, Lisan al Mizan. Malahan bukunya yang bernama Fath al Bary (kitab yang mengupas buku sohih al Bukhary ) menjadi rujukan para pengkaji hadis.
Air mampu mengajar Ibn Hajar untuk menjadi seorang yang konsisten dan sentiasa beristiqamah dalam mencipta kejayaan, bagaimana dengan kita? Hidup perlu terus konsisten, jangan sesekali menyerah kalah dalam memperjuangkan cita-cita, Allah SWT pasti akan sentiasa membantu kita untuk meluruskan jalan dan Istiqamah untuk meraih kejayaan.
Ketahuilah, kejayaan hanya akan dicapai oleh mereka yang sentiasa konsisten dan beristiqamah iaitu mereka yang sentiasa tetap dan tidak berubah-ubah pendiriannya untuk mencipta sesuatu kejayaan itu
Tips Perawatan Menjelang Pernikahan (artikel kiriman dari teman hehe :p)
Pernikahan merupakan suatu peristiwa yang sangat sakral dan dinantikan setiap pasangan. Oleh karena itu tidak sedikit pasangan yang melakukan persiapan pernikahan jauh hari sebelumnya, agar pada saat hari "H" semua acara berjalan dengan lancar dan sukses. Sebagai seorang wanita, tentu saja ingin pada saat hari pernikahannya tampil cantik dan segar, istilah yang umum adalah "manglingi". Walaupun, tidak sedikit juga mempelai wanita yang tidak melakukan perawatan tubuh menjelang pernikahan karena keterbatasan dan kesibukannya. Memang perawatan tubuh menjelang pernikahan tidak mutlak dilakukan, yang paling penting dilakukan oleh pasangan menjelang pernikahan adalah mendekatkan diri kepada Tuhan dan memohon restu-Nya agar pernikahan yang akan dilangsungkan sukses, lancar, dan bahagia lahir batin selamanya.
Nha, jika mempelai wanita ingin melakukan perawatan tubuh, bisa melakukan beberapa hal :
1. Luluran, pijat dan mandi kembang. Luluran 1 - 3x seminggu menggunakan lulur yang beredar dipasaran dapat mengangkat sel-sel kulit mati, sehingga kulit menjadi bercahaya dan bersih. Biasanya pada saat luluran disertai dengan pijat untuk melancarkan peredaran darah. Setelah luluran bisa dibilas dengan mandi kembang agar tubuh menjadi harum dan wangi. Mandi kembang ini biasanya terdiri dari bunga mawar, tanjung, melati yang dihancurkan dan campur dengan garam kasar dan perasan jeruk purut dan direndam dengan air sebagai bilasan setelah memakai lulur.
1. Luluran, pijat dan mandi kembang. Luluran 1 - 3x seminggu menggunakan lulur yang beredar dipasaran dapat mengangkat sel-sel kulit mati, sehingga kulit menjadi bercahaya dan bersih. Biasanya pada saat luluran disertai dengan pijat untuk melancarkan peredaran darah. Setelah luluran bisa dibilas dengan mandi kembang agar tubuh menjadi harum dan wangi. Mandi kembang ini biasanya terdiri dari bunga mawar, tanjung, melati yang dihancurkan dan campur dengan garam kasar dan perasan jeruk purut dan direndam dengan air sebagai bilasan setelah memakai lulur.
2. Facial dan masker. Penggunaan masker dan facial bertujuan untuk membersihkan wajah dari jerawat, merawat wajah agar tetap segar sehingga pada saat hari "H" muka tidak mudah berminyak dan make up tahan lama. Dianjurkan agar mendekati hari "H" tidak menggunakan make up terlalu sering dan berlebihan. Dilakukan seminggu sekali
3. Creambath. Untuk merawat rambut agar rambut terlihat indah dan mudah ditata, bisa dilakukan seminggu sekali.
4. Minum jamu. Minum jamu dilakukan untuk menjaga stamina menjelang hari "H" dan pada saat malam pertama. Jamu yang biasa diminum adalah jamu Kamaratih Kamajaya atau rebusan cabe puyang dengan kunyit asam. Minum jamu ini bisa rutin dilakukan mulai dari 30 hari menjelang hari "H".
5. Paket perawatan menjelang pernikahan di salon. Bagi mempelai yang punya banyak waktu bisa mengambil satu paket perawatan di salon.
6. Paket perawatan dari perias pengantin. Beberapa perias biasanya menyediakan paket ini lengkap dari mulai lulur, rambut di-ratus sampai minum jamu-jamuan.
7. Puasa Senin-Kamis dan mengurangi makan garam agar wajah bersinar dan "manglingi"
Sumber: http://www.undangancantik.com
Friday, March 23, 2012
Nikmatnya Berislam
Berbagai nikmat Tuhan Allah yang di berikan kepada kaum muslimin membuat iri orang-orang yahudi dan nasrani, sehingga mereka berupaya agar kaum muslimin tidak mengamalkan agama ini, atau bahkan mereka berusaha mengeluarkan kaum muslimin dari agama Islam untuk mengikuti agama mereka.
Sesungguhnya sebesar-besar nikmat Allah atas Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah nikmat Islam. Dimana Allah mengutus kepada mereka seorang Rasul dari kalangan mereka sendiri, yang mereka kenal nasabnya (silsilah keturunannya, ed.) dari sebaik-baiknya nasab.
Allah berfirman : “Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum ( kedatangan Nabi ) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata. “ (QS. Ali Imran : 164).
Dengan diutusnya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, Allah mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya, dari kelalaian menuju kesadaran, dari perpecahan menuju persatuan, dari permusuhan menuju persaudaraan, dari kehinaan menuju kemuliaan , dari kehancuran menuju keselamatan, dan dari tepi neraka menuju taman-taman surga.
Allah memilihkan bagi mereka agama yang kokoh dan sempurna dalam masalah aqidah, ibadah, muamalah, akhlaq, politik dan sebagainya. Maka putus asalah upaya musuh – musuh Islam untuk menghancurkan Islam, menyelewengkan serta mengurangi ajarannya.
Allah berfirman : “Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Ku- sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan padamu nikmat-Ku, dan telah Ku- ridhoi Islam itu jadi agama bagimu.” (QS. Al-Maidah : 3).
Dan sungguh Allah bersaksi atas kesempurnaan agama ini, dan menjadikannya sebagai penutup segala risalah, serta Allah mewajibkannya kepada segenap manusia dan jin untuk mengikutinya pada setiap waktu serta pada setiap generasi. Dan Allah tidak akan pernah menerima amalan hamba-Nya yang beragama dengan selain agama Islam, serta memasukkannya dalam golongan yang merugi.
Allah berfirman : “Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Ali Imran : 85).
Allah juga berfirman : “Sesungguhnya agama ( yang di ridhoi ) di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS. Ali Imran : 19 )
Allah juga menjamin untuk menjaga agama ini dari hawa nafsu orang-orang yang sesat dan dari tangan-tangan musuh Islam yang ingin menghancurkan Islam.
Allah berfirman : “Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai. “(QS. AT-Taubah : 32).
“Mereka ingin memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meski orang-orang kafir benci. “(QS. Ash-Shaff : 8).
“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an, dan sesengguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (QS. Al-Hijr : 9).
Dan Allah juga berjanji kepada pengikut agama ini untuk memuliakannya serta menolong dari tipu daya musuh-musuhnya jika mereka beriman dan mengerjakan amal shaleh.
Allah berfirman : “Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang shaleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Barang siapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. An-Nur : 55).
Sesungguhnya agama ini mempunyai banyak musuh pada zaman pertama kali wahyu diturunkan dan juga pada setiap tempat dan waktu. Dan ini sudah menjadi Sunnatullah, bahwa setiap pembawa kebenaran yang mengamalkan serta menda’wahkannya pasti mendapatkan perlawanan dari pembawa kebathilan dan penyerunya yaitu setan dan bala tentaranya.
Allah berfirman : “Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan- syaitan (dari jenismu) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan. “(QS. Al-An’am : 112).
“ Dan seperti itulah, telah Kami adakan bagi tiap-tiap nabi itu musuh dari orang-orang yang berdosa. Dan cukuplah Tuhanmu menjadi Pemberi petunjuk dan Penolong.” (QS. Al-Furqan : 31).
Mereka berusaha untuk menghalangi kaum muslimin dari agamanya, memberikan keragu-raguan pada aqidah mereka, serta menimbulkan permusuhan di antara kaum muslimin untuk memecah belah mereka. Mereka kerahkan segala kemampuan mereka untuk menghalangi kaum muslimin yang akan mempelajari serta mengamalkan agamanya. Dan ini dinyatakan oleh iblis dihadapan Allah, bahwa dia akan menghalangi manusia dari jalan kebenaran dari segala penjuru.
Allah berfirman : “Iblis menjawab : “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar- benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (ta’at). “(QS. Al-A’raf : 16-17).
Nikmat-nikmat Allah yang di berikan kepada kaum muslimin membuat iri orang-orang yahudi dan nasrani, sehingga mereka berupaya agar kaum muslimin tidak mengamalkan agama ini, atau bahkan mereka berusaha mengeluarkannya dari agama Islam untuk mengikuti agama mereka.
Allah berfirman : “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah : “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar). “Dan sesungguhnya jika kamu mau mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (QS. Al- Baqarah : 120).
Oleh karena itu kita sebagai kaum muslimin wajib untuk mensyukuri nikmat-nikmat Allah tersebut, mengakui serta menjaganya, niscaya Allah akan menambah nikmat-Nya kepada kita. Akan tetapi tatkala kita mengingkari nikmat Allah kepada kita apabila ni’mat yang besar ini, Allah akan menggantikannya dengan adzat-Nya yang pedih.
Allah berfirman : “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan : “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih. “(QS. Ibrahim : 7).
Kita minta kepada Allah agar kita di beri kemudahan untuk bersyukur kepada-Nya dan juga kita meminta kepada-Nya untuk menjaga agama kita, berilmu amaliah dan beramal ilmiah serta kita memohon agar meninggal dalam keadaan tetap memeluk agama Islam. Amin Ya Rabbal ‘alamin.
Wallahu a’lam bish shawab.
Sumber : BULETIN DAKWAH AT-TASHFIYYAH, Surabaya Edisi : 08 / Dzulhijjah / 1424
http//: www.darussalaf.org versi offline
@ http://senyumkudakwahku.blogspot.com/
Baca Artikel Diskusi Islam Menarik dan Bermanfa'at Lainnya Disini
Thursday, March 22, 2012
Cara Mudah, Cepat Memahami & Menguasai SEO
Ungkapan para pemula yg mengatakan bahwa SEO itu rumit memang sudah umum, seperti halnya saya dulu awalnya mempelajari liku-liku yg berhubungan dengan per-SEO-an ini, hal ini menurut pengalaman saya di sebabkan karena para pemula yang mencari referensi tutorial per-SEO-an menemukan artikel-artikel tutorial yang kebanyakan istilah yang berbau teknik dan pemrograman tapi tidak relevan dengan yang dia cari alias buntu (njelimet, rumit tapi tidak bermanfaat dan tidak mencerahkan).
Untuk itu, silahkan baca postingan sebelumnya mengenai :
- Mengenal Apa Itu SEO
- SEO, Optimasi Pada Mesin Pencari
- SEO = Ilmu, Seni & Tips Memahami Search Engine
Postingan tersebut merupakan basic dan intinya dari per-SEO-an itu sendiri.
Sampai di sini kita harus yakin bahwa yang namanya SEO itu sama-sekali bukan hal yang rumit-sulit, yang mungkin sulit adalah bagaimana caranya membuat content yang banyak di cari orang lalu menyajikannya secara unik-orisinil.
Belajar SEO tidak bisa di asumsikan seperti halnya belajar suatu yang bermuatan algoritma yang rumit, seperti halnya belajar pemrograman bahasa-C klasik atau Assembler ataupun belajar sistem jaringan komputer yang besar, tapi merupakan suatu teknik atau seni bermain-main dengan search engine.
Lalu, bagaimana langkah pasti, cepat dan mudah untuk memahami-menguasai per-SEO-an ini?
Kuncinya adalah....
- Mulailah dari sekarang, tetapkan tema website/blog, lalu buatlah harmonisasi/nyambung antara Title-Descripiton-Content dan perbanyaklah posting/artikel pada blog kita yang tentunya sesuai dengan tema website/blog kita.
- Daftarkan ke 3 search engine besar; google, yahoo, & msn, cara gampangnya gunakan saja Mypagerank.net Sitemap Submitter (masukan url blog anda lalu submit)
- Daftarkan juga sitemap-nya secara manual di 3 search engine di atas, pasang meta tag-nya di bawah tag head.
- Ingat, langkah No.2 dan No.3 ini penting, agar content kita di kenali Search Engine secara maksimal.
- Posting artikel yang berhubungan dengan keyword.
- Daftarkan RSS, minimal : technorati.com, feedburner.com, mybloglog.com,
- Selesai.... kita sudah melakukan proses SEO yang kuat, selebihnya tinggal bagaimana kita membuat konten yang banyak di cari orang dan menerapkan teknik-teknik keyword.
Akhir kata.... Selamat berjuang para blogger, dalam menempuh hidup baru "Dunia SEO"... ^_^
SEO = Ilmu, Seni & Tips Memahami Search Engine
Seperti kata pepatah "Segala sesuatu itu harus/pasti ada ilmunya...", begitu pula dalam SEO. Lalu, bagaimana ilmu teknik atau seni SEO itu?
Postingan kali ini bukan bermaksud untuk mengklaim definisi baru tentang yang namanya ilmu search engine optimization (SEO) itu sendiri, apakah kategori seni atau kategori teknik, tapi maksud saya dengan memahami dan menyadari bahwa SEO adalah merupakan bagian dari seni yang di harapkan (terutama bagi pemula) akan merasa lebih free-rileks-santai dan mudah mempelajari dan menguasainya, karena seperti kita tau kebanyakan kesulitan atau masalah yang di alami untuk mempelajari per-SEO-an ini oleh para kebanyakan blogger-webmaster alasannya adalah tentang algoritma dan teknik yang rumit, padahal rumit atau mudah itu relatif.
Postingan kali ini bukan bermaksud untuk mengklaim definisi baru tentang yang namanya ilmu search engine optimization (SEO) itu sendiri, apakah kategori seni atau kategori teknik, tapi maksud saya dengan memahami dan menyadari bahwa SEO adalah merupakan bagian dari seni yang di harapkan (terutama bagi pemula) akan merasa lebih free-rileks-santai dan mudah mempelajari dan menguasainya, karena seperti kita tau kebanyakan kesulitan atau masalah yang di alami untuk mempelajari per-SEO-an ini oleh para kebanyakan blogger-webmaster alasannya adalah tentang algoritma dan teknik yang rumit, padahal rumit atau mudah itu relatif.
Mengapa seperti itu? Jawabannya adalah karena....
- Search engine dengan algoritma pemrogramannya merupakan sesuatu yang bermuatan teknis-logis, tapi SEO merupakan seni memainkan atau mengolah content serta keyword. Seperti halnya peralatan-peralatan photography, kamera, alat cetak,alat pencahayaan adalah sesuatu yang bermuatan teknis, tapi photography merupakan seni memotret atau mengolah serta menghasilkan komposisi gambar (art).
- Search engine dan seorang pemain SEO adalah persis ibarat sebuah game di dalam komputer dengan seorang pemain game (gamer). Program game adalah teknis dan logis, tapi seorang gamer harus memiliki seni dalam memainkan program/game tersebut, yang tentunya membutuhkan keahlian, pengalaman, insting untuk memenangkan permainan. Meskipun, misalnya sebuah program game tersebut adalah buatan kita sendiri, yang artinya mengerti persis algoritmanya, tidak berarti kita lebih mahir memainkan permainan tersebut dari orang lain yang sama sekali tidak mengerti pemrograman (kecuali jika kita main curang dengan membuat kode cheat). Begitu juga dengan SEO, kita bisa mendapatkan atau membeli informasi/curang, atau biasa dikenal dengan sebutan black hat SEO.
- Dengan naluri seni memperhatikan gerak-gerik search engine dan seni memainkan/mengolah konten serta menerapkan keyword supaya bagus, indah, informatif, unik maka dari itu jantungnya di sebut per-SEO-an dan segudang istilah-istilah berbau teknis pada setiap tutorial SEO hanyalah ibarat istilah dalam kamus yang boleh di hapal boleh tidak. Contoh : pakar ekonomi yang tau segala istilah dan teknik menjadi kaya bukan berarti lebih pinter cari duit dari yang tak mengerti ilmu ekonomi, seperti halnya para guru atau dosen yang hanya hapal banyak istilah dan teori.
Oleh karena itu, SEO merupakan hal yang krusial, yang perlu kita pahami dan terapkan dalam menggapai rangking teratas di search engine.
SEO, Optimasi Pada Mesin Pencari
SEO (Search Engine Optimization) dalam artian bahasa Indonesia praktisnya adalah suatu pengetahuan yang mempelajari cara-cara supaya sebuah website atau blog dengan isi atau content tertentu atau tema tertentu bisa terlacak atau terindeks semaksimal mungkin di search engine atau mesin pencari seperti google search, yahoo search, msn search, di dunia web atau internet.
Search engine atau Mesin Pencari adalah ibarat sebuah yellow pages atau koran atau majalah tempat mencari suatu berita atau iklan, saya menguraikan dengan cara dasar begini tentu dengan tujuan selalu mengingatkan terutama para pemula bahwa semua langkah atau proses dalam melakukan tindakan SEO seperti halnya penerapan dalam media konvensional tadi, semuanya bisa bermain, dari proses pendaftaran, kualitas content, juga bisa faktor komersil atau uang. Dan seperti ibarat media seperti koran tadi setiap Search Engine atau mesin pencari memiliki kebijaksanaan dan aturan main yang berbeda-beda dalam mengatur setiap content yang masuk atau dalam istilah bahasa program mesin pencari adalah Algoritm (Algoritma), dan bisa selalu berubah-ubah, tentu sesuai kebijakan sang pemilik search-engine tersebut.
Opimization yang dalam pengertian Indonesia-nya adalah proses yang maksimal atau pemaksimalan, dan di sinilah cikal-bakal sebuah proses SEO dimulai, dikembangkan,dan disempurnakan. Semua teknik, pengetahuan, pengalaman di kerahkan dalam rangka menaklukan dan bercumbu dengan setiap search engine, supaya content setiap pelaku SEO bisa seunggul mungkin berada pada halaman sedepan dan se-nomor satu mungkin terutama di search engine yang terkenal seperti google, yahoo, dan msn search.
SEO pada awal perkembangannya dulu adalah hanya merupakan sesuatu yang dilakukan oleh orang-orang yang cukup mahir dan menguasai seluk-beluk masalah pemrograman dan server seperti para webmaster ataupun blogger yang berpengalaman dan mahir dalam bidang itu, seperti penguasaan script PHP, HTML, CSS, dan lainnya serta penguasaan jalur-jalur seputar web dan server seperti domain, url, database dan lainnya. Tetapi sekarang seiring dengan evolusi perkembangan teknologi semua hal-hal yang berhubungan dengan SEO telah menjadi lebih mudah dan praktis untuk bisa dipahami dan dilakukan oleh siapa saja, yaitu dengan makin mudahnya mendapatkan tutorial untuk belajar juga makin banyaknya tools yang mempermudah semua pekerjaan-SEO dan hal-hal yang berhubungan seperti RSS ataupun fasilitas-fasilitas link building serta search engine submisions.
Sumber : http://seo-media.blogspot.com/2011/03/seo-optimasi-pada-mesin-pencari.html
Subscribe to:
Posts (Atom)