Saturday, May 26, 2012
Cinta Bukan Hanya Milik Para Puteri Raja
SKETSA Ini kisah nyata. Di sebuah pedesaan tinggal sepasang suami istri. Mereka saling mencintai. Sebagai orang desa mereka menabung dengan membeli dua ekor sapi. Suatu ketika sapi-sapi itu terkena wabah dan mati. Si perempuan sedih tiada tara, dan senantiasa menangisi harta paling berharganya. Berbulan bahkan bertahun, tak bisa hilang kesedihan hatinya. Suaminya mencoba dan selalu berusaha menghiburnya, tetapi sia-sia. Kesedihan sang istri yang berlarut itu --orang Jawa bilang ngenes-- membuat suami habis pikir dan juga ikutan ngenes. Dan ternyata sang suami tak bisa bertahan, akhirnya meninggal dalam kesedihannya. Begitu suami meninggal, si istri bertahan tetapi berubah menjadi orang linglung. Seluruh keluarganya mencoba menghibur, namun sia-sia. Akhirnya diadakan rapat keluarga. Untuk menghilangkan kesedihan itu, mereka putuskan untuk menikahkan si perempuan itu dengan seorang duda. Perempuan itu bersedia, dengan alasan, mungkin dengan menikah dia bisa melupakan mantan suaminya. Waktu berjalan, ternyata yang ditemui perempuan itu hanyalah kehampaan. Cinta tak bisa tergantikan dan ternyata dia tak bisa berpindah ke lain hati begitu saja. Lalu perempuan itu selalu mencoba bunuh diri. Ketika ditanya kenapa ingin bunuh diri ? Dia berkata ; "Saya ingin segera berkumpul dengan suami yang sudah tiada, karena saya sangat mencintainya..." Cinta, ternyata bukan hanya milik para puteri raja, orang desa yang sederhanapun merasakan arti sebuah kata cinta... Jakarta, 27 Mei 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment