Allah memberikan kita dua pilihan, melakukan kebaikan atau keburukan, dan kita sebagai manusia memiliki potensi untuk melakukan keduanya. Karena itulah, Allah meminta kita untuk senantiasa mensucikan diri, melakukan berbagai amalan harian yang membeningkan hati kita dan membersihkannya dari noda dosa…
Allah mengilhamkan kepada jiwa manusia (jalan) kefasikan dan ketaqwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. (QS. Asy-Syams (91): ayat 8,9,10)
Hidup adalah pilihan, seperti itulah kira-kira. Untuk menjadi biasa, kita dibebaskan untuk memilihnya... Pilihlah yang terbaik dan lakukanlah dari sekarang. "Awal lebih baik"
Manusia seperti Rasulullah, dan sahabat-sahabat terbaik di zamannya adalah contoh manusia luar biasa. Mereka memilih jalan ketakwaan dan meninggalkan kefasikan. Mereka adalah manusia-manusia yang senantiasa menyebarkan kebaikan berlandaskan ilmu, berlandaskan Al Qur’an dan sunnah… jalan yang mereka tempuh pun bukan jalan yang mudah tanpa hambatan, tapi jalan yang penuh liku. Itulah mengapa mereka membekali diri mereka dengan ilmu sebagai landasan mereka bergerak… agar mereka tak salah melangkah, dan agar tak mudah terjerumus ke jalan yang salah…
No comments:
Post a Comment