Ramadhan adalah bulan mulia dan penuh dengan keutamaan. Banyak hadits yang mengungkap kemuliaan dan keutamaan bulan ini.
Ramadhan adalah bulan diwajibkannya puasa (2:183), bulan diturunkannya Al-Quran (2:185), bulan yang penuh berkah, bulan di mana Allah memberikan naungan-Nya, bulan di mana Allah menurunkan rahmat, bulan di mana Allah menghapuskan kesalahan, bulan di mana Allah mengabulkan doa, bulan di mana manusia berlomba-lomba melakukan kebaikan, bulan di mana Allah membanggakan orang beriman di hadapan malaikat, bulan dilipatgandakan pahala amal shalih, bulan jihad, bulan kemenangan, bulan kesabaran, bulan pengorbanan, bulan pendidikan, bulan quran, dan masih banyak atribut yang bisa disematkan kepada bulan Ramadhan ini.
Bentuk kemuliaan lainnya juga terungkap dalam sebuah sabda Rasulullah Saw, yaitu ”Apabila bulan Ramadhan telah datang, pintu syurga dibuka, pintu-pintu neraka di tutup, dan syetan-syetan dibelenggu” (HR Bukhari-Muslim).
Hadits tersebut memberikan hikmah bahwa jalan untuk mencapai kebaikan, ampunan, dan surga pada bulan Ramadhan begitu terbuka lebar. Bagaimana tidak? Bagi mereka yang serius dalam beribadah (dengan penuh keimanan), maka doa dikabulkan, dosa akan diampuni, dan pahala dilipat gandakan. Pintu neraka ditutup dan syetan dibelenggu memberi hikmah bahwa jalan atau peluang yang mengarahkan manusia kepada keburukan begitu dipersempit di bulan Ramadhan. Bagaimana tidak? Semua orang berlomba-lomba mengejar kebaikan dan pahala pada bulan mulia ini, tentu mereka yang ada di pusaran Ramadhan ini, akan terpengaruh dengan suasana kompetitif dan penuh dorongan kebaikan.
Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa “..Sesungguhnya orang yang celaka adalah orang yang pada bulan Ramadhan tidak mendapatkan rahmat Allah Swt.” (HR Tabrani). Kita semua berlindung dari hal demikian. Naudzubillah min dzalika.
Meski Allah Swt dan Nabi Saw dengan jelas memberikan kemulian pada bulan Ramadhan ini, masih ada sebagian orang yang berusaha memadamkan cahaya kemuliaan dari Ramadhan ini. Mereka adalah pengusaha hiburan yang tidak mau dibatasi jam operasinya atau ditutup untuk sementara, mereka adalah pemilik warung makan/restaurant yang tetap mendisplay ruangannya dengan vulgar, mereka yang tanpa risih makan-minum di tempat terbuka di mall-mall dan tempat perbelanjaan, dan mereka yang diingatkan untuk memuliakan bulan ini, mereka yang berusaha melakukan provokasi agar timbul suasana tidak kondusif, dan mereka yang mengingkari kemuliaan puasa yang sejatinya selaras dengan fitrah kemanusiaan.
Cahaya Ramadhan itu tidak akan redup, ia akan selalu bersinar terang memberi keberkahan, rahmat, dan kedamaian bagi manusia. Orang yang ingin memadamkan cahaya Al-Quran, mereka justru memadamkan cahaya mereka sendiri, karena mengingkari kitab suci mereka, maka cahaya keimanan akan makin jauh darinya, ia menjadi orang yang celaka karena tidak mendapatkan rahmat Allah Swt di bulan mulia ini.
Semoga kita bisa memuliakan Ramadhan ini dengan segenap amal shalih dan ibadah yang bisa kita lakukan. Selamat menunaikan ibadah Ramadhan 1433 H. Semoga kita mendapatkan kemenangan yang hakiki. Amin.
Wallahua’lam bishshawaab.
No comments:
Post a Comment