Siang ini ku kira hujan sudahi tandusnya sang gersang
Nyatanya itu hanyalah sebuah kira dengan segudang makna
Yang menguji ketegaran dan ketabahan dalam hadapi segala serang
Memang takdir sang karang adalah diterjang ombak meraja
Meski bolong namun tak kehilangan hakikat untuk terus bertahan dalam juang
Terbesit tanya dalam benak apakah ini propaganda sang zaman
Ketika argumentasi dan kepentingan mematahkan sang nurani
Dan para senyawa liar dengan bebasnya beretorika seakan tiada pertanggungan dalam setiap jawaban
Dengan izin NYA Semoga debu jalanan hingga ketapel jihad dan intifadah berhasil menghancurkan konspirasi
Mungkinkah ini hanya semata nada dan bahasa setiap lika-liku insani
Ketika kemaksiatan, kemusyrikan dan kebebasan semu berkedok emansipasi, hak asasi dan toleransi
Entahlah…mata ini terlalu lelah menatap dan telinga pun enggan menangkap dari setiap vokal dan konsonan
Inikah huru hara akhir masa yang mengerikan, seperti pesan Sang Nabi akhir zaman
Yang ku yakin roda zaman akan terus berputar
Sehingga tak ada pensiun untuk beramar ma’ruf nahi munkar
Dimana berlomba dalam kebaikan dan semangat mujahadah tetap terjaga dan berkobar
Sampai tercipta kebiasaan menyelamatkan diri, keluarga dan ummat dari api yang membakar
Hingga rahmatan lilalamin tercipta dan panji Islam gagah berkibar
Serta jannah bersedia mempertemukan dengan sang Habiballoh untuk berkumpul dan melingkar di dekat telaga Alkautsar
No comments:
Post a Comment