Kisah Islamiah pendamping sahur.
Dengan kisah Nabi Khidir as dan Nabi Musa as.
Apa sebabnya terjadi pertemuan antara Nabi Khidir as dan Nabi Musa as.
Kisahnya.
Pada suatu hari Nabi Musa as berpidato di hadapan Bani Israil untuk mengingatkan akan perintah dan larangan Allah SWT.
Tiba-tiba saja, di antara yang hadir tersebut ada seorang laki-laki yang berdiri dan mengajukan pertanyaan kepada Nabi Musa as.
"Wahai Nabi Musa, siapakah orang yang paling pandai di muka bumi ini?" tanya laki-laki itu.
"Aku," jawab Nabi Musa as tanpa ada keraguan.
Karena kekeliruan Nabi Musa as inilah maka Allah SWT menurunkan wahyu kepadanya sebagai peringatan dan teguran.
Allah SWT berfirman,
"Wahai Musa, Aku mempunyai seorang hamba yang shaleh dan alim melebihi pengetahuan-pengetahuan yang ada padamu. Dia berada di suatu tempat pertemuan dua lautan."
(HR. Bukhari dan Muslim).
Riwayat lain.
Nabi Musa as bertanya kepada Allah SWT,
"Ya Tuhanku, siapakah gerangan orang yang paling pintar?"
Allah SWT menjawab," siapa saja di antara hambaKu yang senantiasa menyebut namaKu dan tidak membiarkan waktunya kosong dari menyebut kepadaKu."
Nabi Musa as bertanya lagi,
"Ya Allah, siapakah di antara hamba-hambaMu yang paling berilmu? Barangkali dengan ilmunya dia bisa memberi petunjuk kepada orang lain sehingga ia mau berpaling dari hal-hal yang akan memalingkannya dari Engkau."
Allah SWT berfirman,
"Orang yang paling pandai adalah orang-orang yang selalu belajar ilmu pengetahuan kepada orang lain."
Nabi Musa as bertanya,
"Masih adakah di antara hamba-hambaMu yang lebih alin dari padaku?"
Allah SWT berfirman,
"Ya, ada. Dia berada di dekat sebuah batu besar pada pertemuan dua lautan."
Setelah Nabi Musa as bercakap-cakap dengan Tuhannya, lalu ia mempelajari taurat. Timbullah perasaan dalam hatinya bahwa dirinya adalah satu-satunya hamba Allah SWT yang paling alim.
Karenanya, maka Allah SWT mempertemukannya dengan Nabi Khidir as.
Selamat makan sahur saudara-saudaraku.
Sumber:
Shahih Muslim fi Syarkhi Bukhari.
Al Awhu, Ibnu Abdi Robbi.
Tuesday, July 31, 2012
Misteri Kehebatan Ramadhan
Ramadhan adalah bulan yang agung dan mulia. Di dalamnya menyimpan berbagai kejaiban dan misteri yang besar bagi manusia dan kehidupan.
Sebagai contoh misalnya bagi kaum muslimin yang tengah berpuasa. Kita paham, bahwa syetan itu sangat dekat dengan manusia. Karena ia diciptakan memang untuk menggoda manusia sehingga manusia menjadi lupa diri dari Tuhannya dan tersesat sejauh-jauhnya. Nah, dengan ibadah shaum (khususnya Ramadhan) ini, setiap muslim yang benar-benar melaksanakan puasa pada bulan ini, akan merasakan sesuatu yang berbeda. Baik pada fisiknya maupun ruhiyyahnya (spiritualnya). Secara fisik, dirinya akan sanggup mempersempit gerak langkah syetan untuk menggodanya.
Ketika ia lapar di siang hari, maka otomatis pintu-pintu masuk syetan menjadi sempit di dalam dirinya. Hal ini persis seperti yang singgung oleh Rasulullah saw dalam haditsnya bahwa syetan itu menggoda manusia seperti aliran darah. Cepat dan halus sekali. Dan itu tidak terjadi kecuali di saat perut manusia penuh dengan makanan yang menjadi celah masuknya syetan.
Ketika ia lapar di siang hari, maka otomatis pintu-pintu masuk syetan menjadi sempit di dalam dirinya. Hal ini persis seperti yang singgung oleh Rasulullah saw dalam haditsnya bahwa syetan itu menggoda manusia seperti aliran darah. Cepat dan halus sekali. Dan itu tidak terjadi kecuali di saat perut manusia penuh dengan makanan yang menjadi celah masuknya syetan.
Dengan godaannya, dalam sekejap seseorang yang tadinya baik bisa berubah menjadi 'monster jahat' yang siap melakukan dosa dan melanggar ajaran ilahi. Dengan ibadah shaum inilah, syetan menjadi terjepit dan usahanya untuk masuk ke dalam diri manusia menjadi susah.
Dengan rasa lapar yang dilakukan secara otomatis syetan menjadi kelagapan dan tidak lagi leluasa untuk menggoda anak Adam dan Hawwa. Puasa telah mencegahnya untuk berbuat dosa dan maksiat. Oleh karena itu, dalam hadits lain Rasulullah saw menyinggung bahwa ketika bulan Ramadhan masuk semua syetan dan para dedengkotnya dibelenggu secara massal. Ini terefleksikan dari keadaan sebagian besar kaum muslim yang sedang berpuasa. Bukan hanya karena alasan secara fisik semata.
Dengan rasa lapar yang dilakukan secara otomatis syetan menjadi kelagapan dan tidak lagi leluasa untuk menggoda anak Adam dan Hawwa. Puasa telah mencegahnya untuk berbuat dosa dan maksiat. Oleh karena itu, dalam hadits lain Rasulullah saw menyinggung bahwa ketika bulan Ramadhan masuk semua syetan dan para dedengkotnya dibelenggu secara massal. Ini terefleksikan dari keadaan sebagian besar kaum muslim yang sedang berpuasa. Bukan hanya karena alasan secara fisik semata.
Tapi juga karena alasan ruhiyyah. Dan ini adalah intinya. Coba perhatikan baik-baik. Ketika rasa lapar tiba di siang hari, keinginan untuk melakukan dosa dan maksiat sangat kecil sekali. Tidak ada orang yang berpuasa ingin melakukannya, meskipun ada peluang untuk melakukan itu. Tapi, di sana ada perasaan muroqobatullah. Merasa diawasi oleh Allah swt. Di sana ada akhirat. Di sana ada surga dan neraka. Puasanya akan menjadi taruhannya. Dan lagi-lagi kehebatan ibadah ini akan membuat seseorang sanggup untuk meninggalkan perbuatan maksiat.
Berikutnya dirinya terdorong secara kuat untuk memperbanyak ibadah. Baik yang sunnah maupun yang wajib. Baik itu ibadah mahdhoh (non rutinitas) maupun ibadah mahdhoh (rutinitas). Dan tentu saja, kalau ini semua dilakukan secara baik akan mengantarkan seseorang menaiki derajat ke yang lebih tinggi lagi di sisi Allah. Saat itu, derajatnya di sisi Allah swt bisa seperti derajat malaikat yang suci. Selalu taat dan zikrullah dalam setiap keadaan. Dan di sinilah rahasianya. Shaum yang dilakukan akan benar-benar menjadi tangga pengantar menuju derajat ketakwaan yang diidam-idamkan setiap mereka yang berpuasa.
Inilah yang Allah tegaskan berungkali di dalam al-Qur'an dan kita hafal dan mengerti bersama-sama:
"Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."(Qs al-Baqoroh: 183).
Banyak sekali misteri-misteri kehebatan Ramadhan sebagaimana yang disinggung Rasulullah saw dalam banyak sabdanya. Seperti pada malam seribu bulan (lailatul qodar), i'tikaf, zakat dan lain sebagainya.
Jadi, mari kita optimalkan kesempatan bulan Ramadhan ini dengan melakukan berbagai amalan-amalan utama. Semoga Allah meridhoi kita semua dan benar-benar mengabulkan kita menjadi individu-individu yang muttaqin di sisi-Nya, Amiin Yaa mujibassailin.
Wallahu a'lam bish-showab
Mencoba Melihat Dzat Allah SWT
Kisah Islamiah pendamping berbuka puasa kalian pada malam hari ini tentang kisah Nabi Musa as yang ingin melihat Dzat Allah SWT.
Beliau diharus berpuasa selama 40 hari terlebih dahulu sebelumnya.
Bisakah beliau melihat Dzat Allah SWT.
Kisahnya.
Pada waktu Nabi Musa as memohon kepada Allah SWT agar diberi pedoman untuk membawa kaumnya ke jalan yang diridhai Allah SWT, maka ia pun diperintahkan untuk berpuasa selama 30 hari dan berdiam diri di bukit Thursina.
Setelah berpuasa selama 30 hari, kemudian Nabi Musa as diperintahkan lagi untuk menambah puasa selama 10 hari sehingga genap menjadi 40 hari. Kemudian Allah SWT berbicara langsung kepada Nabi Musa as.
Namun dalam kesempatan itu, Nabi Musa as memohon agar diperkenankan untuk melihat Dzat Allah SWT. Jika bukit itu masih berdiri tegak, berarti Nabi Musa as dapat melihat Dzat Allah SWT. Namun jika bukit itu hancur, berarti dia tak dapat melihat Dzat Allah SWT.
Dan ternyata bukit itu hancur dan Nabi Musa as sendiri jatuh pingsan.
Setelah sadar kembali, Nabi Musa as bertasbih dan bertahmid serta memohon ampun kepada Allah SWT.
Kemudian Allah SWT memberikan kitab Taurat sebagai kitab suci yang di dalamnya tertulis pedoman hidup dan penuntun untuk beribadah kepada Allah SWT. Allah SWT tidak dapat dilihat dengan mata manusia yang lemah, bahkan gunung oun tidak kuat menerima cahaya Dzat Allah SWT.
Hal ini membuktikan pada kita semua bahwa Allah SWT itu adalah Dzat Yang Maha Gaib, yang tidak dapat dilihat kecuali dengan mata hati yang bersih.
Beliau diharus berpuasa selama 40 hari terlebih dahulu sebelumnya.
Bisakah beliau melihat Dzat Allah SWT.
Bukit Thursina |
Kisahnya.
Pada waktu Nabi Musa as memohon kepada Allah SWT agar diberi pedoman untuk membawa kaumnya ke jalan yang diridhai Allah SWT, maka ia pun diperintahkan untuk berpuasa selama 30 hari dan berdiam diri di bukit Thursina.
Setelah berpuasa selama 30 hari, kemudian Nabi Musa as diperintahkan lagi untuk menambah puasa selama 10 hari sehingga genap menjadi 40 hari. Kemudian Allah SWT berbicara langsung kepada Nabi Musa as.
Namun dalam kesempatan itu, Nabi Musa as memohon agar diperkenankan untuk melihat Dzat Allah SWT. Jika bukit itu masih berdiri tegak, berarti Nabi Musa as dapat melihat Dzat Allah SWT. Namun jika bukit itu hancur, berarti dia tak dapat melihat Dzat Allah SWT.
Dan ternyata bukit itu hancur dan Nabi Musa as sendiri jatuh pingsan.
Setelah sadar kembali, Nabi Musa as bertasbih dan bertahmid serta memohon ampun kepada Allah SWT.
Kemudian Allah SWT memberikan kitab Taurat sebagai kitab suci yang di dalamnya tertulis pedoman hidup dan penuntun untuk beribadah kepada Allah SWT. Allah SWT tidak dapat dilihat dengan mata manusia yang lemah, bahkan gunung oun tidak kuat menerima cahaya Dzat Allah SWT.
Hal ini membuktikan pada kita semua bahwa Allah SWT itu adalah Dzat Yang Maha Gaib, yang tidak dapat dilihat kecuali dengan mata hati yang bersih.
Monday, July 30, 2012
Dialog Semut dan Nabi Sulaiman di Pantai
Kisah Islamiah pendamping sahur Anda dengan kisah Nabi Sulaiman as dengan seekor semut di tepi pantai. Kalau bicara semut, biasanya kisah yang terkenal adalah ketika tentara Nabi Sulaiman as melewati kerajaan semut, dan menyuruh semut-semut tadi untuk menyingkir terlebih dahuku agar tidak terinjak pasukan Nabi Sulaiman.
Namun,
Kali ini kisahnya adalah semut yang lain. Semut yang ada di tepi pantai yang memiliki tugas untuk mengantarkan makanan kepada seekor ulat yang berada di dasar lautan.
Subhanalloh ...Sungguh Allah SWT Pemberi Rezeki Yang Adil.
Kisahnya.
Pada suatu hari, Nabi Sulaiman as sedang mengerjakan shalat di tepi pantai. Dan setelah selesai mengerjakan shalat, pandangan beliau tertuju pada pasir-pasir yang ada di pantai tersebut.
Di saat itu pula, beliau melihat kawanan semut yang menyeret selembar daun hijau.
Setelah sampai di dekat air, semut tiba-tiba saja menjerit karena ada seekor katak yang menghampirinya.
Dengan selembar daun hijau itu, semut naik ke punggung katak dan di bawanya ke dasar laut.
Beberapa saat kemudian, semut muncul kembali dan terapung di permukaan air, tempat dimana katak tadi membawanya menyelam ke dasar lautan.
Melihat kejadian itu, Nabi Sulaiman as bertanya kepada semut,
"Wahai semut, apa yang engkau lakukan di sini?"
Dialog Semut dan Nabi Sulaiman.
Semut pun menjawab dan mengisahkan pengalamannya di dasar laut.
"Di dasar lautan sana ada sebongkah batu besar yang tuli. Di tengah batu tersebut ada seekor ulat yang mendapatkan rezeki dari Allah SWT lewat aku," jelas semut.
"Berapa kali sehari engkau mengantarkan makanan?" tanya Nabi Sulaiman as.
"Setiap hari aku melaksanakan tugas ini sebanyak 2 kali. Katak tadi punya tugas yang sama denganku, ia membawaku menyelam sampai dasar lautan dan menuju ke batu tadi dimana ulat itu berada," jelas semut lebih lanjut.
"Lalu bagaimana engkau memberikan daun itu ke ulat?" tanya nabi Sulaiman as.
"Setiap kali aku sampai di sana, batu pun membelah diri sehingga aku dapat memasukkan daun yang aku bawa sebagai rezeki Allah SWT baginya," jawab semut.
"Setelah memakannya, ulat tersebut selalu bersyukur dan bertasbih kepada Allah SWT, yang tidak menelantarkannya," lanjut semut.
"Subhanallah...Allah SWT adalah Dzat yang memiliki Kebesaran dan tak ada satu pun yang dapat menandinginya," Nabi Sulaiman as Memuji Kebesaran Allah SWT.
Begitulah Dialognya.
Dan akhrinya selamat santap SAHUR.
Namun,
Kali ini kisahnya adalah semut yang lain. Semut yang ada di tepi pantai yang memiliki tugas untuk mengantarkan makanan kepada seekor ulat yang berada di dasar lautan.
Subhanalloh ...Sungguh Allah SWT Pemberi Rezeki Yang Adil.
Kisahnya.
Pada suatu hari, Nabi Sulaiman as sedang mengerjakan shalat di tepi pantai. Dan setelah selesai mengerjakan shalat, pandangan beliau tertuju pada pasir-pasir yang ada di pantai tersebut.
Di saat itu pula, beliau melihat kawanan semut yang menyeret selembar daun hijau.
Setelah sampai di dekat air, semut tiba-tiba saja menjerit karena ada seekor katak yang menghampirinya.
Dengan selembar daun hijau itu, semut naik ke punggung katak dan di bawanya ke dasar laut.
Beberapa saat kemudian, semut muncul kembali dan terapung di permukaan air, tempat dimana katak tadi membawanya menyelam ke dasar lautan.
Melihat kejadian itu, Nabi Sulaiman as bertanya kepada semut,
"Wahai semut, apa yang engkau lakukan di sini?"
Dialog Semut dan Nabi Sulaiman.
Semut pun menjawab dan mengisahkan pengalamannya di dasar laut.
"Di dasar lautan sana ada sebongkah batu besar yang tuli. Di tengah batu tersebut ada seekor ulat yang mendapatkan rezeki dari Allah SWT lewat aku," jelas semut.
"Berapa kali sehari engkau mengantarkan makanan?" tanya Nabi Sulaiman as.
"Setiap hari aku melaksanakan tugas ini sebanyak 2 kali. Katak tadi punya tugas yang sama denganku, ia membawaku menyelam sampai dasar lautan dan menuju ke batu tadi dimana ulat itu berada," jelas semut lebih lanjut.
"Lalu bagaimana engkau memberikan daun itu ke ulat?" tanya nabi Sulaiman as.
"Setiap kali aku sampai di sana, batu pun membelah diri sehingga aku dapat memasukkan daun yang aku bawa sebagai rezeki Allah SWT baginya," jawab semut.
"Setelah memakannya, ulat tersebut selalu bersyukur dan bertasbih kepada Allah SWT, yang tidak menelantarkannya," lanjut semut.
"Subhanallah...Allah SWT adalah Dzat yang memiliki Kebesaran dan tak ada satu pun yang dapat menandinginya," Nabi Sulaiman as Memuji Kebesaran Allah SWT.
Begitulah Dialognya.
Dan akhrinya selamat santap SAHUR.
Kenalilah Allah SWT.
Terkadang kita ini terlalu egois…
Menuntut ini dan menuntut itu pada Allah, sedang kita sendiri tidak suka dituntut oleh aturan-aturan yang Allah buat.
Lihat betapa banyak orang mempertanyakan kenapa harus menutup aurat? Kenapa harus pakai jilbab? Mengganggu hak asasi saja!!
Lihat betapa banyak orang yang memberontak dan tidak suka dengan aturan
Lihat betapa banyak orang yang memberontak dan tidak suka dengan aturan
Allah yang melarang hambanya untuk berpacaran…kenapa sih nggak boleh pacaran? Ini kan soal perasaan!! Kenapa kenapa kenapa?? Tapi Allah?? Apa Allah pernah bertanya kenapa kamu meminta bahagia? Kenapa kamu meminta hidup kaya? Kenapa?? Bukankah adalah hak-Ku menjadikan kamu bahagia atau menderita. Bukankah adalah hak-Ku menjadikan kamu miskin atau kaya. Allah tidak demikian.
Allah itu dengan segenap kasih sayangNya menurunkan ayat ini:
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran” (QS. 2: 186)
Lihat bagaimana cara Allah menuturkannya…
Allah terlebih dahulu mengutarakan apa yang akan Dia beri baru mengutarakan apa yang Dia minta dan di jelaskan kembali bahwa apa yang Dia minta tak lain juga untuk kebaikanmu… Subhanallah
tidakkah bergidik hatimu mendengar ayat seperti ini?
Itu janji Allah saudaraku, janji yang tak kan pernah Tuhanmu ingkar
Kita ini terlalu kikir…
Setiap apa yang kau punya…setiap apa yang engkau miliki, itu dari Allah datangnya. Itulah pemberian Allah. Pikirkan berapa banyak pemberiannya sejak kita lahir ke dunia, ketika engkau merasa bahagia memiliki ibu yang begitu menyayangimu, ingatlah itu dari Allah datangnya. Dari Allah yang begitu memperhatikan kebahagiaanmu, hingga Dia mengirimkan malaikat bernama “ibu” untuk mendampingi liku-liku hidupmu di dunia. Pernahkah kau mensyukurinya? Sadarkah engkau bahwa itu salah satu bentuk kasih sayangNya??
Namun, entah begitu sering kita memandang pemberiannya dengan sebelah mata. Begitu sering kita lupa membaca hamdalah. Bahkan lupa kalau ini adalah pemberianNya. Astaghfirullah.
Pikirkan ini, ketika Allah senantiasa mencurahkan nikmatNya…kita lupa bersyukur. Namun, ketika Allah hanya mencabut satu nikmat yang kita tengah rasakan, kita meraung-raung…menyalahkan-Nya. Kenapa ya Allah kenapa? Apa salahku ya Allah?
Kenalilah Allah… maka engkau akan mengenal apa itu kehidupan.
KENALI ALLAH, KENALI ALLAH, KENALI ALLAH…
Karena cukuplah Allah sebagai sandaranmu
maka yakinlah bahwa engkau tak akan terjatuh.
Karena cukuplah Allah tempatmu mengeluh
maka yakinlah bahwa Dia mampu mengangkat masalahmu.
Karena cukuplah Allah sebagai penolongmu
maka tak perlu ada lagi yang engkau khawatirkan…
Allah itu pengasih, penyayang, dan tak pernah mau menzhalimi hambaNya…
Allah itu senang mendengar engkau meminta, mengadu, memohonkan segala sesuatu…
Maka dari itu Allah senang mendengar hambaNya berdoa…
Jangan khawatir, Allah pasti mendengar setiap detail yang engkau utarakan…
Karena Dialah sebaik-baik pendengar saudariku.
Percayalah, Dia tidak akan mau menzhalimi dan menyakiti hambaNya.
Maaf, jika aku berkata seakan aku mengenal baik siapa Allah…
Jujur, aku pun baru mengenalNya,baru merasakan betapa indah perkenalan ini
Sampai sekarang pun aku masih ingin memperdalam perkenalan ini…
Iringi hidup kita dengan istighfar dan hamdalah
Karena memang tiap detik kita menikmati pemberiannya namun seringkali kita bermaksiat padanya. “Alhamdulillah astaghfirullah”
Murka Allah Reda Berkat Tangisan Bayi
Kisah Islamiah menyuguhkan kisah rohani dan islami dengan kisah Tangis Bayi sebagai santapan berbuka Puasa saudaraku semuanya.
Murka Allah SWT akhirnya reda setelah terdengar tangis bayi di malam hari.
Kisahnya.
Pada suatu malam, Allah SWT memerintahkan kepada malaikat Jibril untuk turun ke suatu negeri dan menghancurkannya. Lalu Malaikat Jibril bertanya,
"Maha Suci Engkau, Wahai Allah SWT, dosa apakah yang telah mereka lakukan sehingga Engkau menjatuhkan azab kepada mereka?"
Akhirnya malaikat Jibril pergi untuk melaksanakan perintah Allah SWT dengan mengangkat negeri itu bersama 7 buah kotanya. Pada saat itu, ada seorang ibu yang sedang memasak adonan tepung, dan ketika ibu itu mengaduk adonan tepungnya, tiba-tiba bayinya yang sedang tidur itu terbangun dengan menangis serta menjerit.
Si ibu kerepotan dibuatnya.
Ia bingung apa yang harus dilakukan sedangkan tangannya penuh dengan adonan.
Maka ia berkata,
"Anakku, Sesungguhnya Allah SWT dengan kemuliannya adalah Maha Santun dan Sayang. Dia tidak akan menyiksa hambaNya yang berbuat maksiat dengan segera."
Diriwayatkan bahwa ketika wanita itu berkata demikian, maka kebencian Allah SWT menjadi reda dan memerintahkan kepada malaikat Jibril agar mengurungkan niatnya dan kembali meletakkan negeri itu.
Subhanallah...
Ternyata, bayu yang menangis pada malam itu telah menjadi syafa'at bagi orang-orang yang akan ditimpa azab.
Padahal semuanya itu tidak mereka sadari bahwa dengan tangis bayi yang tidak berdosa itu, murka Allah SWT menjadi reda.
Sungguh Allah SWT Dzat Yang Maha Melindungi dan perlindunganNya meliputi segala sesuatu tanpa kita sadari sepenuhnya, terutama terhadap hamba-hambaNya yang beriman dan mau berdoa kepadaNya.
Selamat berbuka puasa saudara-saudaraku...
Murka Allah SWT akhirnya reda setelah terdengar tangis bayi di malam hari.
Bayi Menangis |
Kisahnya.
Pada suatu malam, Allah SWT memerintahkan kepada malaikat Jibril untuk turun ke suatu negeri dan menghancurkannya. Lalu Malaikat Jibril bertanya,
"Maha Suci Engkau, Wahai Allah SWT, dosa apakah yang telah mereka lakukan sehingga Engkau menjatuhkan azab kepada mereka?"
Akhirnya malaikat Jibril pergi untuk melaksanakan perintah Allah SWT dengan mengangkat negeri itu bersama 7 buah kotanya. Pada saat itu, ada seorang ibu yang sedang memasak adonan tepung, dan ketika ibu itu mengaduk adonan tepungnya, tiba-tiba bayinya yang sedang tidur itu terbangun dengan menangis serta menjerit.
Si ibu kerepotan dibuatnya.
Ia bingung apa yang harus dilakukan sedangkan tangannya penuh dengan adonan.
Maka ia berkata,
"Anakku, Sesungguhnya Allah SWT dengan kemuliannya adalah Maha Santun dan Sayang. Dia tidak akan menyiksa hambaNya yang berbuat maksiat dengan segera."
Diriwayatkan bahwa ketika wanita itu berkata demikian, maka kebencian Allah SWT menjadi reda dan memerintahkan kepada malaikat Jibril agar mengurungkan niatnya dan kembali meletakkan negeri itu.
Subhanallah...
Ternyata, bayu yang menangis pada malam itu telah menjadi syafa'at bagi orang-orang yang akan ditimpa azab.
Padahal semuanya itu tidak mereka sadari bahwa dengan tangis bayi yang tidak berdosa itu, murka Allah SWT menjadi reda.
Sungguh Allah SWT Dzat Yang Maha Melindungi dan perlindunganNya meliputi segala sesuatu tanpa kita sadari sepenuhnya, terutama terhadap hamba-hambaNya yang beriman dan mau berdoa kepadaNya.
Selamat berbuka puasa saudara-saudaraku...
Sunday, July 29, 2012
Masih Mengenai Karya Musthofa Bisri: Lailatul Qadr, Mencintai dan Pandangan
Lanjutan dari Kumpulan Puisi Mustofa Bisri
Lailatul Qadr
Inilah malam yang Allah janjikan.
Lebih bermakna dari seribu bulan.
Butir-butir putih.
Memilih insan putih hati.
Yang mengerti.
Langkah tak sepanjang sajadah.
Di langit. kerlip bintang berganti riang.
Iringi Jibril turun kebumi.
Angin enggan berhembus.
Mengheningkan malam.
Hingga fajar tiba.
Malam lailatul qodar.
Malam impian.
Mukmin diatas bumi Allah.
Masih Mengenai Karya Musthofa Bisri: Syair Cinta Para Sufi dan Bunga Kamboja
Lanjutan dari Kumpulan Puisi Mustofa Bisri
Syair Cinta Para Sufi
Kuselesaikan tarian cintaku.
Dalam sujud dalam wujud.
Dalam fikir dalam dzikir.
Sedalamnya cinta yang dalam.
Kutuntaskan sajak cintaku.
Sepanjang ma'rifat sepanjang hayat.
Sepanjang iman sepanjang jalan.
Sepanjang cinta yang panjang.
Hingga tak tersisa dalam jiwaku.
Setitik embun duniawi.
Asal Mula Kendaraan Angin Nabi Sulaiman
Kisah Islamiah sahur dengan kisah asal mulanya kendaraan angin yang didapat oleh Nabi Sulaiman as.
Langsung saja, ini Kisahnya.
Kisahnya.
Al Kisah Nabi Sulaiman as adalah seorang nabi sekaligus raja yang sangat kaya raya.
Bahkan, untuk membantunya berdakwah menyiarkan agama Allah SWT, beliau mempunyai kuda bersayap tidak kurang dari 20 ribu ekor kuda.
Nabi Sulaiman as sangat mencintai dan menyanyangi kuda-kudanya tersebut.
Saking cintanya kepada kuda-kuda itu, suatu ketika beliau memeriksa dan mengatur kudanya sehingga ia lupa beribadah kepada Allah SWT.
Ketika beliau menyadari kelalaiannya tersebut, beliau pun bersumpah,
"Tidak, demi Allah, janganlah kalian (kuda-kudaku) membuatku lalai dari menyembah Tuhanku."
Hal ini tidak lain adalah agar beliau terlindung dari sifat lalai beribadah kepada Allah SWT karena sibuk mengurus kuda-kudanya. Akhirnya Allah SWT memerintahkan agar semua kudanya disembelih, dan Nabi Sulaiman as pun memenuhinya.
Nah,
Karena ketulusan Nabi Sulaiman as dalam menjalankan perintah Allah SWT untuk menyebelih kudan-kudanya tersebut, maka Allah SWT pun menggantikannya dengan sesuatu yang lebih baik.
Yaitu dengan memberikan angin yang bisa dikendarainya, diperintahkan angin untuk membawa Nabi Sulaiman as kemana saja yang beliau kehendaki.
Itulah asal mula kendaraan angin yang dimiliki oleh nabi Sulaiman as.
Selamat sahur saudara-saudarku.
Langsung saja, ini Kisahnya.
Kisahnya.
Al Kisah Nabi Sulaiman as adalah seorang nabi sekaligus raja yang sangat kaya raya.
Bahkan, untuk membantunya berdakwah menyiarkan agama Allah SWT, beliau mempunyai kuda bersayap tidak kurang dari 20 ribu ekor kuda.
Nabi Sulaiman as sangat mencintai dan menyanyangi kuda-kudanya tersebut.
Saking cintanya kepada kuda-kuda itu, suatu ketika beliau memeriksa dan mengatur kudanya sehingga ia lupa beribadah kepada Allah SWT.
Ketika beliau menyadari kelalaiannya tersebut, beliau pun bersumpah,
"Tidak, demi Allah, janganlah kalian (kuda-kudaku) membuatku lalai dari menyembah Tuhanku."
Hal ini tidak lain adalah agar beliau terlindung dari sifat lalai beribadah kepada Allah SWT karena sibuk mengurus kuda-kudanya. Akhirnya Allah SWT memerintahkan agar semua kudanya disembelih, dan Nabi Sulaiman as pun memenuhinya.
Nah,
Karena ketulusan Nabi Sulaiman as dalam menjalankan perintah Allah SWT untuk menyebelih kudan-kudanya tersebut, maka Allah SWT pun menggantikannya dengan sesuatu yang lebih baik.
Yaitu dengan memberikan angin yang bisa dikendarainya, diperintahkan angin untuk membawa Nabi Sulaiman as kemana saja yang beliau kehendaki.
Itulah asal mula kendaraan angin yang dimiliki oleh nabi Sulaiman as.
Selamat sahur saudara-saudarku.
Cinta Surgawi
Syair berirama dengan syahdunya: “hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga”, “Hidup tanpa cinta bagai jiwa tanpa raga” pasti selalu menemani hari-hari kita, jika cinta itu diartikan hanya kasih sayang sesama lawan jenis saja. mungkinkah sang taman terlihat indah jika tak ada setangkai bunga pun bersamanya; bagaimana kondisi jiwa tanpa raga. Mungkinkah telaga itu indah jika tak ada setetes air pun di dalamnya.
Terkadang rasa sepi dalam kesendirian itu menyakitkan; sendiri dalam keramaian “trend masa kini” itu menggalaukan. Seakan hidup gersang, tak seindah yang dirasakan oleh mereka yang telah mendahului kita dalam menggapai sunnah Rasul-Nya itu. Dalam ikrar suci yang diridhai.
Tatkala semua kawan telah berlayar dengan bahtera indah itu, ketika mereka telah mereguk manisnya secangkir madu itu, kita semakin iri saja dibuatnya. Ya. Semakin iri, pasti kalian merasakannya.
Namun saat ini, banyak di antara kita yang terjebak dalam rasa itu. Ingin merasakan indahnya bunga-bunga cinta yang tersemat layaknya mereka yang telah halal dalam ikatan suci. Serta terbuai dalam sensasi yang sebenarnya bumbu-bumbu maksiat made in iblis yang terlaknat. Padahal mereka belum siap lahir batin melaju dalam ikrar suci yang diridhai. Yang akhirnya menjadikan mereka Bermesra dalam label “cinta ilahi” dan “ta’aruf” ala remaja Islam masa kini. Yang tentunya hanya label belaka, karena prakteknya sangat jauh dari tuntunan yang ada (bahkan tidak ada). Bahkan terkadang yang mereka lakukan (maaf) sama sekali tak mencerminkan akhlak individu yang beragama. Karena “cinta ilahi” (cinta karena Allah) tentu adanya setelah terucapnya ikrar suci bersama (nikah), dan “ta’aruf” dengan perantara orang lain yang dipercaya.
Bekali diri dengan mutiara-mutiara ilmu hikmah, agar bahtera yang kau bina nanti mampu berlabuh dalam lautan cinta mawaddah wa rahmah. Hiasi diri dengan mozaik-mozaik cinta pada sang ilahi, agar mahligai yang kau bina nanti diridhai dan kekal abadi. Hindari cinta nafsu tanpa ikatan suci itu, agar keberkahan cinta dalam bejana bening suci itu kau reguk bersama dalam naungan cinta Rahmaan-Rahiim-Nya yang tak terbatas.
Semoga kita selalu dijaga oleh-Nya, dari cinta nafsu tanpa ikatan suci itu, serta diberi kekuatan cinta untuk bertahan dalam tandus sahara trend masa kini yang jauh dari aturan-aturan syariat-Nya.
Semoga kita selalu dijaga oleh-Nya, dari cinta nafsu tanpa ikatan suci itu, serta diberi kekuatan cinta untuk bertahan dalam tandus sahara trend masa kini yang jauh dari aturan-aturan syariat-Nya.
Bayi akan Dibelah Dua
Kisah Islamiah mengucapkan selamat berbuka puasa.
Kali ini akan mengiringi buka puasa sobat-sobat semua dengan Kisah Bayi yang akan dibelah Dua.
Allah SWT memiliki sifat Ar-Rahim, terbukti dengan kasih sayang dan rahmat Allah SWT yang meliputi RahmatNya bagi orang-orang yang beriman. Sedangkan orang-orang yang mengingkariNya tidak mendapatkan kasih sayangNya.
Nah, Apabila kita ingin selalu disayangi oleh Allah SWT, maka kita harus selalu beriman dan bertakwa kepadaNya. Kita harus mematuhi dan menunaikan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya.
Seperti kisah berikut ini.
Kisahnya.
Pada zaman Nabi Sulaiman as, ada seorang bayi yang diperebutkan oleh dua orang wanita. Keduanya sama-sama mengakui sebagai ibu dari bayi tersebut.
Akhirnya mereka membawa permasalahan ini kepada Nabi Sulaiman as selaku raja di negeri itu.
Setelah kedua ibu tersebut dimintai keterangan tentang siapakah pemilik bayi itu, keduanya masih tetap bersikukuh bahwa bayi itu adalah anaknya. Kemudian Nabi Sulaiman as memutuskan dengan berpura-pura akan membelah bayi itu supaya dapat dibagi dua.
Ibu yang satu menyetujuinya keputusan Nabi Sulaiman as tersebut, sedangkan yang satunya lagi menolaknya dengan tegas.
Ibu yang menolak keputusan itu akan merelakan bayinya untuk diberikan kepada ibu yang menyetujui keputusan itu karena ia tidak tega melihat bayinya akan dibelah menjadi dua.
Pada akhirnya Nabi Sulaiman dapat mengetahui siapa sebenarnya ibu bayi tersebut hingga beliau memberikan bayi itu kepada wanita itu. Karena seorang ibu pasti tak rela anaknya dibelah menjadi dua. Sedangkan wanita yang setuju keputusan itu dihukum karena ia telah berdusta.
Hikmah
Dari kisah itu kita bisa mengambil pelajaran bahwa bagaimanapun keadaan kita, kita harus selalu menerapkan sikap kasih sayang terhadap sesama. Kita harus mau merelakan apa saja yang kita sayangi selala hal itu demi membawa kebaikan terhadap yang kita sayangi tersebut. Sekalipun harus mengirbankan nyawa.
Kisah ini juga bermakna bahwa kasih sayang Allah SWT tiada duanya, senantiasa mencurahkan kasih sayang kepada makhluk-makhlukNya terutama bagi mereka yang juga memiki rasa kasih sayang terhadap sesama.
Akhirnya,
Selamat Berbuka puasa saudara-saudaraku.
Kali ini akan mengiringi buka puasa sobat-sobat semua dengan Kisah Bayi yang akan dibelah Dua.
Allah SWT memiliki sifat Ar-Rahim, terbukti dengan kasih sayang dan rahmat Allah SWT yang meliputi RahmatNya bagi orang-orang yang beriman. Sedangkan orang-orang yang mengingkariNya tidak mendapatkan kasih sayangNya.
Nah, Apabila kita ingin selalu disayangi oleh Allah SWT, maka kita harus selalu beriman dan bertakwa kepadaNya. Kita harus mematuhi dan menunaikan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya.
Seperti kisah berikut ini.
Bayi |
Kisahnya.
Pada zaman Nabi Sulaiman as, ada seorang bayi yang diperebutkan oleh dua orang wanita. Keduanya sama-sama mengakui sebagai ibu dari bayi tersebut.
Akhirnya mereka membawa permasalahan ini kepada Nabi Sulaiman as selaku raja di negeri itu.
Setelah kedua ibu tersebut dimintai keterangan tentang siapakah pemilik bayi itu, keduanya masih tetap bersikukuh bahwa bayi itu adalah anaknya. Kemudian Nabi Sulaiman as memutuskan dengan berpura-pura akan membelah bayi itu supaya dapat dibagi dua.
Ibu yang satu menyetujuinya keputusan Nabi Sulaiman as tersebut, sedangkan yang satunya lagi menolaknya dengan tegas.
Ibu yang menolak keputusan itu akan merelakan bayinya untuk diberikan kepada ibu yang menyetujui keputusan itu karena ia tidak tega melihat bayinya akan dibelah menjadi dua.
Pada akhirnya Nabi Sulaiman dapat mengetahui siapa sebenarnya ibu bayi tersebut hingga beliau memberikan bayi itu kepada wanita itu. Karena seorang ibu pasti tak rela anaknya dibelah menjadi dua. Sedangkan wanita yang setuju keputusan itu dihukum karena ia telah berdusta.
Hikmah
Dari kisah itu kita bisa mengambil pelajaran bahwa bagaimanapun keadaan kita, kita harus selalu menerapkan sikap kasih sayang terhadap sesama. Kita harus mau merelakan apa saja yang kita sayangi selala hal itu demi membawa kebaikan terhadap yang kita sayangi tersebut. Sekalipun harus mengirbankan nyawa.
Kisah ini juga bermakna bahwa kasih sayang Allah SWT tiada duanya, senantiasa mencurahkan kasih sayang kepada makhluk-makhlukNya terutama bagi mereka yang juga memiki rasa kasih sayang terhadap sesama.
Akhirnya,
Selamat Berbuka puasa saudara-saudaraku.
Saturday, July 28, 2012
Terjemahan bebas Syair Bisri Mustofa Yang Berjudul Ngudhi Susila
بسم الله الرحمن الرحيم
صلاة الله مالاحت كواكب
علي احمد خير من ركب النجاءب
(Shalaatullaahi maa laahat kawaakib
‘alaa Ahmad khoiri mar-rakiban-najaa-ib).
Ini sya’ir untuk puta-putri dan muda-mudi
menjauhkan tingkah laku tak terpuji.
Serta menerangkan budi berharga
untuk menempuh jalan menuju surga.
Semenjak anak berumur tujuh tahun,
harus diajari aturan yang santun.
Kerikil Dapat Bertasbih
Kisah Islamiah hadir kembali pada pagi hari ini, menghidangakn santapan sahur rohani kepada para pembaca yang budiman. Kali ini berkisah tentang benda mati yang mampu bertasbih di hadapan Rasulullah SAW dan para sahabatnya.
Sungguh mukjizat tiada tara dan di luar nalar, namun inilah kenyataan.
Bagi orang lain, hal ini pastilah dianggap tidak masuk akal, namun bagi kita, Umat Islam, patilah percaya bahwa Rasulullah SAW sebenarnya memiliki banyak sekali mukjizat yang belum kita ketahui.
Salah satu diantaranya adalah kerikil yang ada pada telapak tangan beliau bertasih.
Orang yang mendengarnya pastilah seorang Nabi atau Rasul, kalau tidak, bagaimana mungkin dia bisa mendengar tasbihnya, kecuali atas izin Allah SWT.
Kisahnya.
Diriwayatkan oleh Abu Dzar.
Beliau berkata,
Sesungguhnya aku menyaksikan Rasulullah SAW dalam suatu tempat. Di tangannya ada batu kerikil, lalu batu kerikil tersebut bertasbih di telapak tangannya.
Saat itu, ada para sahabat beliau, Abu Bakar ra, Umar bin Khattab ra, Utsman bin Affan ra, serta Ali bin Abi Thalib ra.
Semua yang ada di tempat itu mendengarnya tasbihnya dengan jelas sekali.
Subhanalloh...
Kerikil Bertasbih.
Sesaat kemudian, kerikil tersebut diberikan kepada Abu Bakar ra, lalu batu tersebut pun bertasbih di tangannya. Dan semua yang hadir telah mendengar tasbihnya.
Kemudian diberikan kepada Rasulullah SAW kembali, kerikil tersebut bertasbih lagi di tangannya. Kemudian diberikan kepada Umar bin Khattab ra, lalu bertasbih di telapak tangannya dan semua yang ada di tempat itu mendengarnya.
Kemudian diberikan kepada Utsman bin Affan ra, lalu kerikil tersebut bertasbih lagi dan semua yang hadir mendengarnya.
Dan yang terakhir diberikan kepada Ali bin Abi Thalib, hasilnya sama saja bertasbih lagi.
Tidak bertasbih di tangan Orang Biasa.
Selanjutnya, kerikil tersebut diberikan kepada kami, akan tetapi kerikil tersebut tidak bertasbih ketika berada di tangan salah seorang dari kami.
Subhanalloh...
Itulah salah satu mukjizat lain yang diberikan kepada Rasulullah SAW.
(HR. Ath-Thabrani).
Sungguh mukjizat tiada tara dan di luar nalar, namun inilah kenyataan.
Bagi orang lain, hal ini pastilah dianggap tidak masuk akal, namun bagi kita, Umat Islam, patilah percaya bahwa Rasulullah SAW sebenarnya memiliki banyak sekali mukjizat yang belum kita ketahui.
Salah satu diantaranya adalah kerikil yang ada pada telapak tangan beliau bertasih.
Orang yang mendengarnya pastilah seorang Nabi atau Rasul, kalau tidak, bagaimana mungkin dia bisa mendengar tasbihnya, kecuali atas izin Allah SWT.
Batu kerikil |
Kisahnya.
Diriwayatkan oleh Abu Dzar.
Beliau berkata,
Sesungguhnya aku menyaksikan Rasulullah SAW dalam suatu tempat. Di tangannya ada batu kerikil, lalu batu kerikil tersebut bertasbih di telapak tangannya.
Saat itu, ada para sahabat beliau, Abu Bakar ra, Umar bin Khattab ra, Utsman bin Affan ra, serta Ali bin Abi Thalib ra.
Semua yang ada di tempat itu mendengarnya tasbihnya dengan jelas sekali.
Subhanalloh...
Kerikil Bertasbih.
Sesaat kemudian, kerikil tersebut diberikan kepada Abu Bakar ra, lalu batu tersebut pun bertasbih di tangannya. Dan semua yang hadir telah mendengar tasbihnya.
Kemudian diberikan kepada Rasulullah SAW kembali, kerikil tersebut bertasbih lagi di tangannya. Kemudian diberikan kepada Umar bin Khattab ra, lalu bertasbih di telapak tangannya dan semua yang ada di tempat itu mendengarnya.
Kemudian diberikan kepada Utsman bin Affan ra, lalu kerikil tersebut bertasbih lagi dan semua yang hadir mendengarnya.
Dan yang terakhir diberikan kepada Ali bin Abi Thalib, hasilnya sama saja bertasbih lagi.
Tidak bertasbih di tangan Orang Biasa.
Selanjutnya, kerikil tersebut diberikan kepada kami, akan tetapi kerikil tersebut tidak bertasbih ketika berada di tangan salah seorang dari kami.
Subhanalloh...
Itulah salah satu mukjizat lain yang diberikan kepada Rasulullah SAW.
(HR. Ath-Thabrani).
Nikmatnya Tarawih
Para ulama sepakat bahwa shalat tarawih hukumnya adalah sunnah (dianjurkan). Bahkan menurut ulama Hanafiyah, Hanabilah, dan Malikiyyah, hukum shalat tarawih adalah sunnah mu’akkad (sangat dianjurkan). Shalat ini dianjurkan bagi laki-laki dan perempuan. Shalat tarawih merupakan salah satu syiar Islam.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759). Yang dimaksud qiyam Ramadhan adalah shalat tarawih sebagaimana yang dituturkan oleh An Nawawi. Hadits ini memberitahukan bahwa shalat tarawih bisa menggugurkan dosa dengan syarat karena iman yaitu membenarkan pahala yang dijanjikan oleh Allah dan mencari pahala dari Allah, bukan karena riya’ atau alasan lainnya.
Jadwal shalat tarawih yang dilaksanakan pada malam hari tepatnya setelah shalat Isya’ tampaknya sangat menguji kita. Waktu di mana sebagian orang biasanya mencari hiburan lewat menonton, sebagian memilih untuk istirahat setelah bekerja seharian, dan mungkin bagi para pelajar atau mahasiswa adalah waktu untuk mengerjakan tugas sekolah atau kuliah. Nah, di bulan yang mulia ini tampaknya kita perlu berpikir ekstra dalam memanajemen waktu agar tidak satu pun kegiatan kita terbengkalai saat tarawih meminta kita memberikan perhatian khusus.
Sisa Ramadhan tinggal sedikit, artinya jatah untuk mendapatkan pahala kebaikan yang berlipat juga berkurang. Menyadari hal ini tentu saja kita ingin agar sisa Ramadhan ini termanfaatkan sebaik mungkin dengan berbagai amalan sunnah yang sudah tersedia khusus di bulan ini ataupun amalan yang ada di bulan lain. Salah satu amalan sunnah yang hanya hadir di bulan Ramadhan dan patut kita beri perhatian khusus adalah shalat tarawih.
Tips Mengatasi Rasa Ngantuk Saat Puasa
Tips Mengatasi Rasa Ngantuk Saat Puasa |
Tips Mengatasi Rasa Ngantuk Saat Puasa - Cara Agar Tidak Ngantuk Saat Puasa. Bulan puasa memang identik dengan bermalas-malasan, kalau lagi puasa biasanya kita ingin banyak instirahat dan malas untuk bekerja, karena kondisi badan yang lesu dan kurangnya stamina dikarenakan kita tidak mengkonsumsi apa-apa selama seharian, pastinya jika kita lagi bekerja rasa kantuk tidak bisa dihindarkan.
Perubahan pola makan saat puasa memengaruhi metabolisme tubuh. Dan, serangan kantuk yang muncul saat puasa itu umumnya terjadi akibat penurunan kadar glukosa darah di otak sehingga memengaruhi suplai oksigen.
Mengapa rasa kantuk selalu muncul di siang hari? Ini karena di siang hari, tubuh cenderung mulai kehilangan energi cadangan untuk memaksimalkan kerja otak dan sistem tubuh lainnya. Karenanya tak hanya kantuk, tapi juga mudah merasa lemas.
Berikut ini ada beberapa Tips Mengatasi Rasa Ngantuk Saat Puasa, mungkin saja berguna untuk anda,
Penuhi kebutuhan zat besi saat sahur. Sumber zat besi bisa diperoleh dari sayuran berdaun hijau seperti bayam, sawi, kangkung, katuk.
Menjaga keseimbangan asupan gizi, terutama saat sahur. Pastikan mengonsumsi buah dan sayur yang kaya vitamin C untuk memacu efektivitas penyerapan zat besi oleh tubuh. Kiwi, jambu biji, pepaya, jeruk, mangga, nanas, bisa menjadi pilihan.
Ketersediaan air dalam tubuh juga perlu dipertimbangkan. Minum sedikitnya delapan gelas air putih selama jeda buka puasa hingga sahur. Konsumsi air putih yang cukup membantu mencegah tubuh kekurangan cairan atau dehidrasi, sehingga tubuh tetap segar.
Saat sahur, konsumsi karbohidrat kompleks, seperti nasi merah, oatmeal, roti gandum, ubi, jagung, atau singkong. Karbohidrat kompleks lebih lambat dipecah menjadi gula darah sehingga sangat membantu metabolisme energi tubuh. Yang artinya, lebih lama menyimpan energi.sumber : rama88 blogspot
Detik-Detik Wafatnya Nabi Adam as
Kisah Islamiah hadir sebagai pendamping saat berbuka puasa.
Kali ini dengan kisah Nabi Adam as.
Sebuah kisah mengenang detik-detik akhir wafatnya Nabi Adam asa.
Nabi Adam as sebelum meninggal dunia terlebih dahulu beliau menderita sakit.
Pada hari jumat sebelum beliau wafat, beliau memberikan wasiat kepada ahli warisnya,
Bagaimana kisahnya.
Kisahnya.
Sebagai pedoman dari kisah ini adalah sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Thabrani dan Ibnu Katsir, Al Qur'an, Ubay bin Ka'ab.
Setelah terbunuhnya putra Adam as yang bernama Habil, bukan main rasa sedih yang dialami oleh Nabi Adam as. Isak tangis pun terdengar bertahun-tahun mengiringi kepergiannya.
Pada akhirnya, Allah SWT memberikan pengganti, seorang anak yang bernama Syits.
Syits artinya adalah pemberian Allah SWT untuk menggantikan Habil.
Setelah Syits beranjak dewasa, Nabi Adam pun memberikan kepercayaan kepada Syits serta memberikan semua ilmunya kepadanya.
Bahkan ketika akan wafatpun Nabi Adam as memberikan wasiat kepada Syits untuk menggantikan dalam memimpin anak keturunannya untuk beribadah kepada Allah SWT.
Usia 960 tahun.
Setelah hidup selama 960 tahun dan sudah pula memiliki banyak keturunan, tibalah saatnya Nabi Adam as untuk bertemu Allah SWT.
Ibnu Katsir berkata,
"Para ahli sejarah telah menceritakan bahwa Adam as tidak akan meninggal kecuali ia sudah meliaht keturunannya, dari anak, cucu, cicit terus ke bawah yang jumlah mencapai 400 ribu jiwa."
Dalam Al Qur'an, Allah SWT berfirman,
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
Artinya:
"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya[1] Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain[2], dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.
Penjelasan ayat:
[1] Maksud dari padanya menurut jumhur mufassirin ialah dari bagian tubuh (tulang rusuk) Adam a.s. berdasarkan hadis riwayat Bukhari dan Muslim. di samping itu ada pula yang menafsirkan dari padanya ialah dari unsur yang serupa Yakni tanah yang dari padanya Adam a.s. diciptakan.
[2] Menurut kebiasaan orang Arab, apabila mereka menanyakan sesuatu atau memintanya kepada orang lain mereka mengucapkan nama Allah seperti :As aluka billah artinya saya bertanya atau meminta kepadamu dengan nama Allah.
Konon,
Nabi Adam as jatuh sakit beberapa hari hingga pada hari Jumat datanglah malaikat untuk mencabut nyawanya sekalian bertakziah mengungkapkan bela sungkawa kepada pemegang wasiatnya yaitu Syits.
Nabi Adam as Dishalati Malaikat.
Ubay bin Ka'ab meriwayatkan.
Sesungguhnya ketika akan datang wafat, Nabi Adam as berkata kepada anak-anaknya,
"Wahai anak-anakku, sesungguhnya aku menginginkan buah dari surga."
Maka, pergilah anak-anak beliau untuk mencari buah dari surga.
Ketika dalam perjalanan, mereka bertemu dengan para malaikat yang membawa kain kafan, ramuan minyak wangi untuk mayat, kapak, cangkul dan keranda.
Para malikat itu berkata kepada anak-anak Adam as,
"Wahai anak-anak Nabi Adam as, apa yang kalian kehendaki dan apa yang kalian cari?"
"Bapak kami sedang sakit, ia menginkan buah dari surga," kata salah satu anak Adam as.
"Kembalilah kalian, sungguh saat ini telah datang keputusan kematian bagi bapakmu," kata malaikat.
Sesaat kemudian, malaikat sudah mendatangi nabi Adam as.
Ketika mereka tiba di rumah, Siti Hawa kaget sesaat sebelum akhirnya mengerti maksud kedatangan malaikat tersebut.
"Wahai Adam, minta tangguhlah kematianmu," kata Ibu Hawa.
"Pergilah engkau dariku, sungguh aku diciptakan sebelummu. Biarkan nyawaku dicabut oelh para malaikat Rabbku," kata Nabi Adam as.
Akhirnya,
Para malikat mencabut nyawa Nabi Adam as pada hari Jumat. Para malaikat memandikannya, mengkafani, mengoleskan ramuan minyak wangi serta menggali liang kubur untuk Adam as.
Selanjutnya mereka menyalatinya lalu memasukkannya ke liang kubur dan menempatkannya di liang lahat.
Para malaikat juga meratakan tanah kuburnya.
Lalu para malaikat berkata,
"Wahai anak Adam, inilah tuntunan bagi kalian pada orang mati di antara kalian."
Wassalam...
Selamat berbuka puasa.
Kali ini dengan kisah Nabi Adam as.
Sebuah kisah mengenang detik-detik akhir wafatnya Nabi Adam asa.
Nabi Adam as sebelum meninggal dunia terlebih dahulu beliau menderita sakit.
Pada hari jumat sebelum beliau wafat, beliau memberikan wasiat kepada ahli warisnya,
Bagaimana kisahnya.
Nabi Adam as dan Siti Hawa |
Kisahnya.
Sebagai pedoman dari kisah ini adalah sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Thabrani dan Ibnu Katsir, Al Qur'an, Ubay bin Ka'ab.
Setelah terbunuhnya putra Adam as yang bernama Habil, bukan main rasa sedih yang dialami oleh Nabi Adam as. Isak tangis pun terdengar bertahun-tahun mengiringi kepergiannya.
Pada akhirnya, Allah SWT memberikan pengganti, seorang anak yang bernama Syits.
Syits artinya adalah pemberian Allah SWT untuk menggantikan Habil.
Setelah Syits beranjak dewasa, Nabi Adam pun memberikan kepercayaan kepada Syits serta memberikan semua ilmunya kepadanya.
Bahkan ketika akan wafatpun Nabi Adam as memberikan wasiat kepada Syits untuk menggantikan dalam memimpin anak keturunannya untuk beribadah kepada Allah SWT.
Usia 960 tahun.
Setelah hidup selama 960 tahun dan sudah pula memiliki banyak keturunan, tibalah saatnya Nabi Adam as untuk bertemu Allah SWT.
Ibnu Katsir berkata,
"Para ahli sejarah telah menceritakan bahwa Adam as tidak akan meninggal kecuali ia sudah meliaht keturunannya, dari anak, cucu, cicit terus ke bawah yang jumlah mencapai 400 ribu jiwa."
Dalam Al Qur'an, Allah SWT berfirman,
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
Artinya:
"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya[1] Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain[2], dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.
Penjelasan ayat:
[1] Maksud dari padanya menurut jumhur mufassirin ialah dari bagian tubuh (tulang rusuk) Adam a.s. berdasarkan hadis riwayat Bukhari dan Muslim. di samping itu ada pula yang menafsirkan dari padanya ialah dari unsur yang serupa Yakni tanah yang dari padanya Adam a.s. diciptakan.
[2] Menurut kebiasaan orang Arab, apabila mereka menanyakan sesuatu atau memintanya kepada orang lain mereka mengucapkan nama Allah seperti :As aluka billah artinya saya bertanya atau meminta kepadamu dengan nama Allah.
Konon,
Nabi Adam as jatuh sakit beberapa hari hingga pada hari Jumat datanglah malaikat untuk mencabut nyawanya sekalian bertakziah mengungkapkan bela sungkawa kepada pemegang wasiatnya yaitu Syits.
Nabi Adam as Dishalati Malaikat.
Ubay bin Ka'ab meriwayatkan.
Sesungguhnya ketika akan datang wafat, Nabi Adam as berkata kepada anak-anaknya,
"Wahai anak-anakku, sesungguhnya aku menginginkan buah dari surga."
Maka, pergilah anak-anak beliau untuk mencari buah dari surga.
Ketika dalam perjalanan, mereka bertemu dengan para malaikat yang membawa kain kafan, ramuan minyak wangi untuk mayat, kapak, cangkul dan keranda.
Para malikat itu berkata kepada anak-anak Adam as,
"Wahai anak-anak Nabi Adam as, apa yang kalian kehendaki dan apa yang kalian cari?"
"Bapak kami sedang sakit, ia menginkan buah dari surga," kata salah satu anak Adam as.
"Kembalilah kalian, sungguh saat ini telah datang keputusan kematian bagi bapakmu," kata malaikat.
Sesaat kemudian, malaikat sudah mendatangi nabi Adam as.
Ketika mereka tiba di rumah, Siti Hawa kaget sesaat sebelum akhirnya mengerti maksud kedatangan malaikat tersebut.
"Wahai Adam, minta tangguhlah kematianmu," kata Ibu Hawa.
"Pergilah engkau dariku, sungguh aku diciptakan sebelummu. Biarkan nyawaku dicabut oelh para malaikat Rabbku," kata Nabi Adam as.
Akhirnya,
Para malikat mencabut nyawa Nabi Adam as pada hari Jumat. Para malaikat memandikannya, mengkafani, mengoleskan ramuan minyak wangi serta menggali liang kubur untuk Adam as.
Selanjutnya mereka menyalatinya lalu memasukkannya ke liang kubur dan menempatkannya di liang lahat.
Para malaikat juga meratakan tanah kuburnya.
Lalu para malaikat berkata,
"Wahai anak Adam, inilah tuntunan bagi kalian pada orang mati di antara kalian."
Wassalam...
Selamat berbuka puasa.
Thursday, July 26, 2012
Kumpulan Puisi Mustofa Bisri
Sujud
Read more »
Bagaimana kau hendak bersujud pasrah
sedang wajahmu yang bersih sumringah
keningmu yang mulia
dan indah begitu pongah
minta sajadah
agar tak menyentuh tanah.
Apakah kau melihatnya
seperti iblis saat menolak menyembah bapakmu
dengan congkak,
tanah hanya patut diinjak,
tempat kencing dan berak
membuang ludah dan dahak
atau paling jauh hanya jadi lahan
pemanjaan nafsu
serakah dan tamak.
Kumpulan Syair Bisri Mustofa¹ Dalam Bahasa Jawa
(Shalaatullaahi maa laahat kawaakib
‘alaa Ahmad khoiri mar-rakiban-najaa-ib). Iki syiir kanggo bocah lanang wadon
Nebihaken tingkah laku ingkang awon
Serta nerangake budi kang prayoga
Kanggo dalan padha mlebu ing suwarga
Bocah iku wiwit umur pitung tahun
Kudu ajar thatha keben ora getun
Kudu tresna maring ibune kang ngrumati
Kawit cilik marang bapa kang gemati
Ibu bapa rewangana lamon repot
Aja kaya wong gemagus ingkang wangkot
Lamon ibu bapa prentah enggal tandang
Aja bantah aja sengol aja mampang
Andap asor ing wong tua najan liya
Tetepana aja kaya raja kaya
Gunem alus alon lirih ingkang terang
Aja kasar aja misuh kaya bujang
Yen wong tua lenggah ngisor sira aja
Pisan lungguh duwur kaya jama juja
Yen wong tua sare aja geger guyon
Lamon sira nuju maca kudu alon
Lamon sira liwat ana ing ngarepe
Kudu nyuwun amit serta depe depe
Lamon ibu bapa duka becik meneng
Aja melu padon uga aja nggreneng
- Bab Ambagi Wektu
Dadi bocah kudu ajar bagi Zaman
Aja pijer dolan nganti lali mangan
Yen wayahe Shalat aja tunggu prentah
Enggal tandang cekat ceket aja wegah
Wayah ngaji wayah sekolah sinau
Kabeh mau gathekake kelawan tuhu
Kenthong subuh enggal tangi nuli adus
Wudhu nuli shalat khusyuk ingkang bagus
Rampung shalat tandang gawe apa bae
Kang prayoga kaya nyaponi umahe
Lamonn ora iya maca-maca Qur’an
Najan namung sitik dadiya wiridan
Budal ngaji awan bengi sekabehe
Thatha krama lan adabe padha bae
- Bab Ing pamulangan
Lamon arep budal menyang pamulangan
Thatha-thatha ingkang rajin kang resikan
Nuli pamit ibu bapa kanthi salam
Jawab ibu bapa 'alaikum salam
Disangoni akeh sithik kudu trima
Supaya ing tembe dadi wong utama
Ana pamulangan kudu tansah gathi
Nampa pawulangan ilmu kang wigati
Ana kelas aja ngantuk aja guyon
Wayah ngaso kena aja nemen guyon
Karo kanca aja bengis aja judes
Mundak diwadani kanca ora waras
- Mulih saking Pamulangan
Bubar saking pamulangan enggal mulih
Aja mumpar-mampir dolan selak ngelih
Tekan omah nuli salin sandangane
Kudu pernah rajin rapi aturane
- Ono ing ngomah
Karo dulur kanca ingkang rukun bagus
Aja kaya kucing belang rebut tikus
Dadi tua kudu weruha ing sepuhe
Dadi enom kudu rumangsa bocahe
Lamon bapa alim pangkat sugih jaya
Sira aja kumalungkung maing wong liya
Pangkat gampang minggat sugih kena mulih
Alim iku gampang uwah molah-malih
Arikala sira madhep ring wong liya
Kudu ajer aja mrengut kaya baya
- Karo Guru
Marang guru kudu tuhu lan ngebakti
Sekabehe printah bagus dituruti
Piwulange ngertenana kanthi ngudi
Nasihate tetepana ingkang merdi
Larangane tebihana kanthi yekti
Supaya ing tembe sira dadi mukti
- Ana Tamu
Tatkalane ibu rama nampa tamu
Aja biyayakan tingkah polahamu.
Aja nyuwun duwit wedhang lan panganan
Rewel beka kaya ora tau mangan
Lamon butuh kudu sabar dhisik
Nganti tamu mundur dadi sira becik
Arikala padha bubaran tamune
Aja nuli rerebutan turahane
Kaya keting rerebutan najis tiba
Gawe malu lamon dideleng wong jaba
Kejaba yen bapa dhawuh he anakku
Iku turahe wong ngalim kiyai-ku
Bagi rata sakdulurmu keben kabeh
Ketularan Alim, sugih bangha akeh
Niat ira nuprih berkahe wong mulya
Ora niat rebut turahe wong liya
- Sikap lan lagak
Anak Islam iki mangsa kudu awas.
Aja nganthi lena mengko mundak tiwas
Luru ilmu iku perlu nanging budi
Adab Islam kudu tansah dipersudi
Akeh bocah pinter nanging ora bagus
Budhi pekertine sebab da gembagus
Ring wong tua gak ngergani gak ngajeni
Sajak pinter dewe langka kang madhani
Jare iku caranepun sak punika
Ora ngana dudu antelik merdeka
Ngagem blangkon serban sarung dadi gujeng
Jare ora kebangsaan ingkang majeng
Sawang iku pengeran Dipanegara
Imam bonjol Tengku Umar kang kuncara
Kabeh padha bela bangsa lan negara
Padha ngagem destar pantes yen perwira
Gujeng serban sasat gujeng Imam bonjol
Sak kancane he anakku aja tolol
Timbang gundhul apa ora luwih apik bagus
Ngagem tutup sirah kaya raden bagus
Kala-kala pamer rambut sak karepmu
Nanging kudu eling papan sesrawunganmu
kumpul mudha beda karo pul Kyai-ne
Nuju shalat gak padha mlancong nujune
Ora nuli mlancong gundhul shalat gundhul
Sowan mara tuwa gundhul nguyuh gundhul
- Cita-cita luhur.
Anak Islam kudu cita-cita luhur
Keben dunya akhirate bisa makmur
Cukup ilmu umume lan agamane
Cukup dunya kanthi bekti pangerane
Bisa mimpin sakdulure lan bangsane
Tumuju ring raharja lan kamulyane
Iku kabeh ora gampang leksanane
Lamon ora kawit cilik tak-citane
Cita-cita kudu dikanthi gumergut
Ngudhi ilmu sarta pakerti kang patut
Kita iki bakal tininggal wong tuwa
Ora kena ora kita mesthi nuwa
Lamon kita padha katekan sejane
Ora liwat sira kabeh pemimpine
Negaramu butuh menteri butuh mufti
Butuh kadi, patih, setten lan bupati
Butuh dokter, butuh Mister ingkang pinter
ilmu agama kang nuntun laku bener
Butuh guru lan Kyai kang linangkung
Melu ngatur negarane ora ketung
Iku kabeh sapa maneh kang ngayai
Lamon ora anak kita kang nyaguhi
Kejaba yen sira kabeh ridho mbuntut
Selawase angon wedhus nyekel pecut
Sira ridho nggocik cikar selamine
Kafir ira mentul-mentul lungguhane.
Ora sela angon wedhus numpak cikar
Asal cita-cita ilmu bisa nenggar
Nabi kita kala timur pangon mendha
Ing tembene pangon jalma kang sembada
Abu bakar sidik iku bakul masar
Nanging nata masyarakat ora sasar
Ali Abu Thalib bakul kayu bakar
Nanging tangkas yen dadi paglima besar
Wahid Hasyim santri pondok gak sekolah
Dadi mentri karo liyan ora kalah
Kabeh mau gumantung ing seja luhur
Kanthi ngudi ilmu sarta laku jujur
Tekan kene pungkasane Syi’ir iki
Larikane wolu limo kurang siji
Muga-muga sejja kita sinembadan
Dening Allah ingkang nurunake udan
Pinaringan taufiq sarta hidayah
Dunya akhirate sehat wal 'afiyah.
Amin- amin - amin - amin - amin - amin
Falhamdulillahirabbil-'alamin
___________
___________
¹Bisri Musthofa, Syi'ir Ngudhi Susila, Rembang 1373 H.
Subscribe to:
Posts (Atom)