Thursday, November 29, 2012
Aku Memilih Keridhaan Ibu
Ja’far Al-Khaladi bercerita tentang Imam Ar-Rabbani, Abu Muslim Ahmad bin Ali Al-Abbar. Ia berkata, “Al Abbar tergolong manusia paling zuhud. Ia meminta izin kepada ibunya untuk pergi ke Qutaibah, tetapi tidak diizinkan. Selanjutnya, sang ibu meninggal dunia. Ia pun keluar ke Khurrasan, lalu melanjutkan ke Balkh, tetapi Qutaibah sudah meninggal dunia. Mereka menghiburnya atas semua ini. Ia berkata, ‘Inilah buah ilmu; aku memilih keridhaan ibu.”‘
Inilah fikih terdalam dari Iman ini. Sesungguhnya sesuatu yang teramat penting dari tuntutan ilmu adalah amal saleh, dan di antara amal saleh terbaik adalah berbakti kepada orang tua. Kalaupun ia kehilangan ketinggian sanad dalam beberapa hadits, tetapi ia mendapatkan yang lebih penting dari itu, yaitu buah ilmu yang bermanfaat. Inilah contoh keseimbangan dalam menuntut ilmu. Jadi, jangan sampai mengabaikan pelaksanaan kewajiban agama, tidak pula meremehkan nafilah (ibadah sunah), karena tuntutan dan kesibukan dunia. [Siyar A'lam an-Nubala' Jilid.13 Hal.190, al-Hamidi Jilid.1 Hal.190]
Sumber tulisan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment