Bismillah..
iseng2 ngubek2 sang maya, nemu kultwit nya bank Afwan, keren euy. sok monggo di baca :)
Insya Allah mau kultwit kritik keras saya buat JIL .. entry points pada 2 hal : Hermeneutika & "Maqhasid Syariah"
Maqashid Syariah ini sering digunakan ulil cs untuk "merekonstruksi" pelaksanaan fiqh & ibadah yang dipraktekkan ummat Islam.
- Start dari Maqashid Syariah. Ini memang salah satu kaidah fiqh yang masyhur digunakan para ulama fiqh.
- Salah satu contoh Maqashid Syariah ini adalah dalam hal Isbal; mengenakan celana/pakaian tidak boleh melebihi mata kaki.
- Hadits-nya jelas & shahih; Rasulullah mencela orang2 yang mengenakan pakaian melebihi mata kakinya.
- Namun apakah hanya karena pakaian ini kemudian orang2 dilaknat masuk neraka?
- disinilah Maqashid Syariah (maksud/tujuan sebuah syariah) dilihat. Apakah hadits itu semata ukuran pakaian? Padahal sdh menutup aurat
- Ternyata ada Asbab al-Wurud; sebab hadits itu muncul. Dilihat juga sejarah & kondisi masyarakat Arab saat itu.
- Pada masa itu, banyak para orang kaya memanjangkan kainnya untuk sombong. Saat itu harga kain amat mahal. Bisa beli lebih adlh kebanggaan
- Maka Rasulullah mencela pakaian2 panjang lebih mata kaki krn hal itu menunjukkan keangkuhan pemakainya.
- Abu Bakar ra berkata bhw beliau suka memakai kain panjang, apakah beliau akan masuk neraka? Rasul menyatakan tidak
- Karena Abu Bakr ra tidak mengenakannya krn sombong. Beliau mengenakannya hanya karena suka & kenyamanan semata.
- Itulah maka, sebagian ulama tidak mengharamkan isbal ini. Walaupun jelas hadits Rasulullah. Inilah yg disebut Maqashid Syariah.
- balik ke JIL; mereka menggunakan Maqashid Syariah ini secara serampangan. Hal yg haram bisa dihalalkan & sebaliknya a.n Maqashid Syariah
- Jilbab itu gak wajib katanya; dia bilang a.n Maqashid Syariah. Broer, ente baca dulu Asbabun Nuzul-nya!
- Jilbab itu cuma buat shalat sama ngaji katanya. Broer, ente ngaji dimana??
- Vodka di Rusia jadi halal karena udara dingin. Broer, coba ente musim dingin di Arab jalan malam2! Arab juga bisa dingin jek!
- Jadi sering #mereka itu asal bunyi atas nama Maqashid Syariah.
- Memang sering kita temui pelaksanaan fiqh yg diluar batas (zalim). Misal hukuman dijatuhkan thdp wanita yg diperkosa di Pakistan.
- Tapi apakah perilaku ekstrem harus ditanggapi dg ekstrem liberal pula? Islam itu moderat, sesuai dg fitrah manusia.
- Jadi kalau #mereka asbun soal Maqashid Syariah, harus tanya dulu Asbab2-nya. Jadi gak asal beda aja.
- Itu salah satu kritik keras para ulama thdp Cak Nur dkk dahulu; #mereka asal beda tanpa bisa jelaskan metode yg digunakan. Pokoknya beda
- Lalu soal Hermeneutika yg dipaksakan digunakan untuk mengkaji Al Quran.
- Dari etimologi-nya saja sudah aneh. Diambil dari nama "Hermes"; mitos Yunani. Sosok Hermes saja belum tentu pernah ada, bisa jadi khayal
- Hermeneutika digunakan untuk meng-intepretasikan pesan2. Apalagi jika pesan2 tsb bertubrukan satu sama lain.
- Pada perjalanannya digunakan untuk meng-intepretasi ayat2 suci. Dimulai sejak Talmud yg ayat2nya terserak sana sini.
- Saat itu ayat2 Talmud terserak disimpan o bnyk org. Krn potensi penyimpangan dirasa besar akibat salah hafal dll, digunakan Hermeneutika
- Maka ayat2 yg berbenturan, tdk singkron dsb dirapikan melalui metode ini. Lanjut pada Bibel krn banyak ayat2 yg dirasa bertolakbelakang.
- Sampai sini silakan lanjut Hermeneutika jika landasannya merapikan ayat2 Talmud & Bibel. Carilah mana yg benar dr berbagai versinya.
- Tapi apakah masuk akal memaksakan Hermeneutika pada Al Quran yg "tidak ada keraguan didalamnya, sbg petunjuk bg org bertaqwa."
- Al Quran sejak awal sudah dijaga kemurniannya. Termasuk salah satunya pembakaran mushaf2 pasca pembukuan Al Quran dimasa Utsman ra.
- Kala itu mushaf2 sahabat banyak yg diberi catatan2 kaki oleh mereka pribadi; sbg bahan pengingat pelajaran.
- Khawatir catatan2 kaki tsb dianggap bagian dari Al Quran o generasi kemudian, maka Utsman ra memerintahkan mushaf2 itu dimusnahkan.
- Sekedar tahu; Mushaf : Catatan yg terserak dlm lembaran2, tulang2 dsb. Kitab : catatannya sudah dlm bentuk buku.
- Pada perjalanannya, berkembang ilmu Tafsir & Takwil dalam membaca pesan2 Allah dalam Al Quran.
- eh maaf terlewat: Jadi pembukuan Al Quran adalah salah satu bentuk cara menjaga kemurnian Al Quran hingga kini.
- Salawat & salam kepada Rasulullah beserta para sahabat beliau yang mulia.
- Lanjut; ada tafsir & takwil dalam membaca pesan2 Al Quran.
- Tafsir -> untuk memahami suatu ayat; digunakan ayat lain yg menjelaskan, atau hadits Rasulullah SAW.
- Misal ayat : "celakalah orang2 yg shalat".. Masak org shalat celaka? maka dijelaskan oleh lanjutan ayatnya. Ini contoh tafsir.
- Ringkas soal tafsir bisa dibuka di sini .. Kita kan mau bahas Hermeneutika ya..
- Lalu soal Takwil .. dalam pengajian JIL yg dipimpin KH Husein Muhammad & Ulil; video-nya bisa dilihat di sini
- Dalam pembukaannya Moqsith menyatakan kajian tsb adalah fondasi/basis cara
- Fatalnya; mereka samakan Hermeneutika dg takwil yg digunakan Fakhruddin Ar-Razi
- Sedikit singgung takwil; ayat2 Al Quran ada yang Muhkamat (jelas & gamblang maksudnya) & Mutasyabihat (yg samar2 maksudnya).
- Takwil adalah mengembalikan kata dari makna lahiriyah-nya ke makna lain yg dikandungnya. Tentu makna tsb sesuai dg Al Quran & Sunnah
- Takwil untuk ayat2 muhkamat tak mungkin bias; hanya ada 1 kesimpulan dalam mentakwil ayat2 muhkamat.
- Takwil untuk ayat2 mutasyabihat bisa terjadi banyak kesimpulan. Namun para ulama mengimani bahwa hanya ALLAH semata yang mengetahuinya
- Syarat2 takwil ini pun tidak sembarangan. tak berbeda dengan syarat2 tafsir; ahli Takwil juga harus memiliki kapabilitas mumpuni.
- -- kata Ahli Takwil itu bikinan ane sendiri, maaf.. Maksudnya org yg mau men-takwil & menyebarkan pendapatnya ttg suatu ayat.
- Lalu menyatakan Takwil = Hermeneutika adalah suatu hal yang amat sembarangan.
- Jika #mereka konsisten bahwa Takwil = Hermeneutika; maka QS Ahzab:59 membuat perempuan2 mereka berjilbab semua.
- Karena takwil akan membawa mereka pada maqashid Syariah, asbabun nuzul hingga praktek jilbab di masa Rasulullah.
- Membaca ini yg di editori oleh Nong; kental penggunaan asumsi2 yg menyesatkan.
- Jika hanya karena masalah keamanan semata; mengapa saat Fathu Makkah & masa Khilafah 4; jilbab tetap dikenakan kaum Muslimah?
- Jika konsisten takwil=hermeneutika, maka #mereka harusnya sepakat mengharamkan homoseksual; sesuai dg Al-A'raf:80-84
- Siapa dulu bilang (lupa saya); "Saya tidak menemukan pengharaman homoseksual pada ayat tersebut". Iya itu kalau pakai metode tafsir.
- justru kalau konsisten dg Takwil; melihat yg dikandung dibanding zahirnya; justru mendapati murka Allah pada pelaku homoseksual.
- Kemurkaan ALLAH, apakah pada hal-hal yang di halal-kan? Mana mungkin ALLAH murka saat kita melakukan hal yang halal? mikir dikit dong!
- Beda sama cerai yang cuma sebatas benci/tidak suka. Kalau murka ini kan ujungnya azab. Mana mungkin melakukan halal trus diazab?
- Itulah pemaksaan JIL pada Islam. Gak jelas juntrungan hermeneutika yg mereka agungkan.
- Lalu panduan hermeneutika ini apa? Kalau takwil jelas, landasan pembandingnya ayat2 lain atau sunnah.
- Saat bertemu ayat "Alif Lam Mim" yang sulit dicari penjelasannya; para ulama berserah pada ALLAH semata. Hanya ALLAH yang tahu takwilnya
- Sementara JIL malah cawe2 pada hukum2 Islam yang sudah qathi, kuat dalilnya & dipraktekkan sejak Rasulullah hingga kini.
- Atas nama Hermeneutika, ayat2 mana yang harus dikritisi? dengan apa mereka kritisi?
- ujung2nya kritisi karena zaman sudah berubah. Hey, dari dulu zaman terus berubah!
- Atau kritik Islam karena perilaku sebagian ummatnya yang kelewat batas. Hey! Kalau pelakunya bermasalah, ya hukum pelakunya saja.
- Kalau nonton video tadi, yang disebut fondasi berpikir JIL; malah ketemunya kasus2 aja. Fondasi itu dasar, jgn hanya bicara kasus!
- Jadi fondasi hermeneutika ala JIL juga sangat dipaksakan. Mereka hanya reaktif thdp kasus2 praktek Islam yg sudah dilakukan sejak dulu
- Sementara apa landasan & fondasi kritik mereka? Gak jelas sampai akhir. Jadi, hanya hawa nafsu saja.
- Baca buku2 kaum liberalis; sebagian besar cuma keluhan2, curhat dsb tentang perilaku Muslim thdp mereka atau neneknya atau siapa aja.
- Tak ada metodologi baru yg bisa mereka pertanggungjawabkan. Tak juga hermeneutika yang mereka agungkan itu.
- Kalau soal perilaku Muslim, saya juga punya kritik2 terhadap mereka. Tapi apakah lalu kita harus bongkar Islamnya?
- Perbaiki praktek mereka; edukasi yg benar. Sebagian besar mereka datang dari negeri2 Muslim yg miskin & terbelakang.
No comments:
Post a Comment