Thursday, April 15, 2010

Analisis Sastra Novel Laras Karya Anggie D. Widowati

ANALISIS NOVEL
Problem sosial budaya dalam novel Laras Karya Anggie D. Widowati : Sebuah tinjauan sosiologi sastra
Budi Irtanto

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu (1) bagaimanakah struktur novel Laras yang terdiri dari alur, penokohan dan latar yang membentuk makna totalitas? (2) Bagaimanakah problem sosial budaya dalam novel Laras? (3) Bagaimanakah respon pengarang terhadap problem sosial budaya dalam novel Laras
Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan unsur-unsur yang membangun novel Laras serta keterjalinannya dalam menghasilkan keutuhan cerita. (2) mendeskripsikan berbagai sebab munculnya problem sosial budaya dalam novel Laras. (3) mendeskripsikan respon pengarang terhadap problem sosial budaya yang terefleksi dalam novel Laras.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif mengenai problem sosial budaya yang terdapat dalam novel Laras karya Anggie D. Widowati. Pada penelitian ini penulis membahas novel Laras dengan analisis struktural sebagai langkah awal untuk melangkah pada pendekatan sosiologi sastra. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data secara kepustakaan yaitu, membaca, mempelajari, dan mencatat buku-buku yang memiliki hubungan dengan masalah yang penulis teliti. Teknik pengolahan data dengan melalui tahap, reduksi data, sajian data, kesimpulan dan verivikasi.
Dari analisis ini dapat disimpulkan beberapa hal: (1) Novel Laras mempunyai unsur pembangun strukturnya yaitu, alur, penokohan, tema dan amanat. Alur menampilkan urutan peristiwa yang berhubungan dengan problem sosial budaya berupa korupsi dan perselingkuhan, latar belakang serta faktor apa saja yang mendasarinya. Alur dalam novel ini didukung dengan penokohan dan latar yang sesuai dengan bahan cerita. penokohan menggambarkan karakter tokohnya secara fisiologis, sosiologis, dan psikologis. Latar ditampilkan meliputi latar tempat, waktu, dan sosial. unsur tersebut saling terjalin secara dinamis bersama dengan tema amanat dan hasilnya, unsur tersebut mampu menggambarkan maksud dan tujuan yang ingin disampaikan pengarang. (2) Problem sosial budaya yang terdapat dalam novel Laras adalah problem yang meliputi problem korupsi dan perselingkuhan. Pada dasarnya problem sosial budaya dalam novel ini muncul karena adanya pola pikir instant yang berusaha untuk memperoleh dan mencapai seseuatu secara cepat dan adanya modernisasi yang menyebabkan perubahan-perubahan nilai yang paling mendasar di masyarakat, khususnya dalam hal norma-norma, harapan, prestasi, dan ambisi meteriil dan tidak ada dasar cinta dan kasih sayang serta rasa tanggung jawab yang besar dalam membangun rumah tangga. (3) respon pengarang menunjukkan sikap penolakkannya terhadap korupsi dengan menunjukkan bahwa dengan mendasarkan pada mentalitas yang bersih, menjunjung tinggi nilai kejujuran, dan bertanggung jawab terhadap profesi adalah hal-hal penting untuk mencegah korupsi. Pengarang juga merespon perselingkuhan dengan menunjukkan penolakkannya melalui sikap dan sifat seperti wanita Jawa dulu yang selalu berusaha menempatkan kebahagiaan pada kehidupan perkawinan, landasannya bukan hanya demi kepatuhan, kesetiaan, dan pengabdian tapi juga untuk memikat suami agar tetap mencintainya dan berat meninggalkannya. Pengarang merespon juga sistem pemerintahan feodal yang selalu berorientasi ke arah atasan mengakibatkan seorang atasan bisa bertindak seenaknya pada bawahannya. Selain itu respon lain diwakili melalui budaya ngapurancang yang menurut pengarang sudah berubah arti di jaman sekarang, dari wujud penghormatan menjadi semacam sikap menjilat atau mencari muka di hadapan penguasa dan atasan
1/1

No comments:

Post a Comment