Saturday, April 17, 2010

Awang

SKETSA
Setiap kali aku masuk ke perpustakaan kampus, aku melihat dia. Dia berada di sudut yang sama, buku-buku sastra. Lelaki itu tidak tinggi, wajahnya serius tetapi ramah. Aku tahu dia orang yang suka sastra, seperti diriku.
Di perpustakaan, adalah tempat yang aman untuk berkontemplasi. Menikmati dunia sastra yang indah atau memandangi gambar-gambar yang menarik. Namun selalu saja ada laki-laki itu, menyebalkan sekali.
Bagaimana tidak, dia selalu menghalangi langkahku ketika aku mencari buku dari ujung rak ke ujung rak yang lain. Selalu saja duduk dengan buku-buku di samping duduknya. "Ini orang mengganggu saja," batinku kesal.
Ingin rasanya menumpahkan kekesalan itu, tetapi belum ada kesempatan.Terlebih aku belum mengenalnya. Mau langsung menegurnya, rasanya hati ini tak sampai, karena dia juga cuek-cuek saja dengan keberadaanku.
Sampai suatu hari aku mencari sebuah buku, tetapi buku itu tak ada. Rasa kesal dan mangkel muncul ketika kulihat buku itu ada di antara tumpukan bukunya. Dan dia diam saja asyik dengan buku yang dibacanya.
"Mas buku itu ga dibaca ya, saya butuh nih, buat referensi," kataku.
"Yang ini ?" katanya mengangkat buku itu.
Aku mengangguk. Tak kusangka dia mengulurkan buku itu kepadaku. Padahal aku sudah bersiap untuk mengusirnya dari wilayah itu.
"Kamu bagaimana?" tanyaku.
"Tidak masalah, apalagi aku kan cuma baca buku hobby, bukan buku kuliah," katanya.
"Emang dari fakultas mana?" tanyaku kemudian, hatiku mencair.
"Teknik Mesin," jawabmu.
"Oooo, tetapi suka sastra ya," kataku lagi.
"Ya, begitulah kira-kira," jawabnya.
Kemudian aku duduk di sampingnya. Aku mengeluarkan kertas berisi daftar buku yang aku butuhkan untuk tulisanku.
"Cari buku apa?" tanyanya.
"Ini.." kataku memberikan kertas itu padanya.
Lalu dia berdiri, matanya menyusuri buku-buku yang ada di rak tinggi itu. Mencomot beberapa buku dan diberikan kepadaku.
"Wah.." gumanku.
"Ini bukunya.."
"Cepat sekali..." kataku.
Sejak saat itu aku berteman dengannya. Hari-hari di perpustakaan bersamanya selalu indah. Karena dia hapal letak buku-buku bagus. Selalu mencarikan aku buku-buku yang aku sukai. Meskipun tidak pernah janjian, selalu saja aku menemukannya disana. Dan dia memperkenalkan dirinya :"Awang."

No comments:

Post a Comment