Pagi itu..Sang surya tak seperti biasanyaMembawa kehangatan dan kebahagiaankepada semua makhluk yang di sapanya..pagi itu..sang surya tak sehangat biasanyacahayanya redup, sapaannya dingin..hai sang surya.. ada apa gerangan denganmu?Sang surya pun bercerita..
…..“aku sangat sedih..sedih sekali..Dulu.. saat aku terbit, aku mendengar tasbih, tahmid, takbir dan istighfarDari hamba-hamba Rabb-ku yang senantiasa berdzikirDan mereka menyambutku dengan segenap rasa syukur..Tapi kini..Aku tak mendengar lagi suara-suara itu..Yang aku dengar hanyalah celaan dan dengkuranMereka mencelaku karna mengganggu dengkuran mereka..Tasbih, tahmid dan dzikir yang dulu slalu kudengar kini sudah tak adaPadahal dulu, semua itu membuatku bersemangat untuk terbit di pagi hari..Kini yang kudengar hanyalah dengkuran, musik dan nyanyianDulu mereka gunakan cahayaku untuk membaca Al-Qur’anTapi kini mereka gunakan cahayaku hanya untuk baca KoranKalau bukan karna perintah Rabb-ku, nisacaya aku tak mau lagi berjalanRasanya aku ingin sekali untuk berhenti bersinar..Aku rindu orang-orang yang dulu ku dengar suaranyaYang senatiasa menyambutku dengan lantunan dzikir, do’a dan Al-Qur’an….”Setelah itu sang surya diam seribu bahasa.. dan akhirnya menangis hinggaAir matanya barcucuran membasahi bumi..
…..“aku sangat sedih..sedih sekali..Dulu.. saat aku terbit, aku mendengar tasbih, tahmid, takbir dan istighfarDari hamba-hamba Rabb-ku yang senantiasa berdzikirDan mereka menyambutku dengan segenap rasa syukur..Tapi kini..Aku tak mendengar lagi suara-suara itu..Yang aku dengar hanyalah celaan dan dengkuranMereka mencelaku karna mengganggu dengkuran mereka..Tasbih, tahmid dan dzikir yang dulu slalu kudengar kini sudah tak adaPadahal dulu, semua itu membuatku bersemangat untuk terbit di pagi hari..Kini yang kudengar hanyalah dengkuran, musik dan nyanyianDulu mereka gunakan cahayaku untuk membaca Al-Qur’anTapi kini mereka gunakan cahayaku hanya untuk baca KoranKalau bukan karna perintah Rabb-ku, nisacaya aku tak mau lagi berjalanRasanya aku ingin sekali untuk berhenti bersinar..Aku rindu orang-orang yang dulu ku dengar suaranyaYang senatiasa menyambutku dengan lantunan dzikir, do’a dan Al-Qur’an….”Setelah itu sang surya diam seribu bahasa.. dan akhirnya menangis hinggaAir matanya barcucuran membasahi bumi..
No comments:
Post a Comment