Bismillah...
Sejujurnya beberapa waktu terakhir ini q merasa tidak menjadi diri q yang sebenarnya, q asing dgn diri q, asing dgn sikap q, asing dgn perasaan q, asing dgn tingkah laku q, asing dgn perubahan q. Sekarang q memilih untuk menangangani semua kondisi dengan diam, di saat kemarahan, kecewa dan sakit hati q tak dapat q ungkapkan….lagi2 q memilih diam, diam memang mematikan, tapi untuk hal lain diam adalah emas, dan q memilih nya agar kondisi bisa kembali normal.
Aku mencari sesuatu yang pernah melekat pada q dan tertanam dalam diri, namun entah telah berapa lama menghilang dan belum q temukan lagi. Q rindu kondisi itu, q rindu ungkapan itu, q rindu hangat peluk itu, q rindu nasihat itu, q rindu kebersamaan itu, q rindu lingkaran itu, q rindu saat dekap itu berbalas erat, saat akhir majelis itu menjadi saat yang enggan, saat uraian itu membuat tertunduk dan meleleh…Rabbana, saat kami berjarak, jadikan kami semakin kuat dan menemukan embun itu segar dalam hati kami… q rindu ingin mengulang kembali masa lalu itu, masa dimana tak ada pembicaraan melainkan hal2 penting dan penuh hikmah, masa dimana tak ada obrolan selain nasihat-menasihati, masa dimana tak ada tatapan selain tatapan sayang dan cinta karena ALLOH, masa dimana semua beban qt tanggung bersama, semua sedih qt rasa bersama, semua masalah qt selesaikan bersama dan masa semua kerja qt lakuakn bersama....walau ALLOH telah anugrahkan q pada lingkaran baru yang q yakin lingkaran terbaik u proses memperbaiki hidup, tapi tetap, rasa itu berbeda, tetap kebersamaan dengan kalian menjadi hadiah indah dari-NYA, yg kini sulit untuk q dapati kembali. Walau q yakin lingkaran baru itupun juga mencintai q seperti kalian mencintai q, dan q pun mencintai mereka.kebersamaan dengan kalian tetap selalu terlukis indah dalam hati dan benak q dan tersimpan indah dalam ruang kalbu q.
Kini, semua kondisi dan keadaan tak seperti dulu, ruang dan waktu ada diantara qt, dan begitupun kondisi q, berubah!!!
Menyamarkan luka dengan senyuman….tawa riang…kesibukan...sebuah kamuflase….Abstrak... kosong... kehilangan... jenuh......mengajak yang lain menyimpulkan hal yang berbeda dengan yang ada. Mungkin, telah kulewatkan waktu-waktu berharga yang seharusnya bisa q gunakan untuk merangkai asa, cita-cita, impianku sendiri... dan cinta..ehm, kata terakhir berada jauh dalam prioritas q.
Bisa jadi, selama ini q hanya menjadi tokoh figuran tak berguna, tak berarti apa-apa, bisa jadi selama ini q hnya orang yang terbodohkan dgn kondisi, terbawa dengan keadaan, melayang dengan pujian,terlena dengan kenikmatan dan terhanyut oleh kesedihan. sekarang smw itu melukai diri sendiri… membuang rasa bersalah yang lain dan menyalahkan diri q yang tak seharusnya, q telah salah melangkah. Mungkin itulah lukisan jiwa yang tergambar selama ini. Q kehilangan diriku sendiri. Tajam dan begitu melukai. Aku terdiam, tak punya pembelaan dan pengertian. q dihujat dan disingkirkan dari peradaban. Q sakit dalam diam yang panjang. Kemarahan q tertahan, tak bias q luapkan, menyesakkan dada q. q butuh menghirup udara yang menyejukkan itu.
Cukuplah…
kusimpan semua ceritaku yang dulu
Tentangku…
tentang apapun yang membuatku tiada berarti
Di Persimpangan aku berdiri membisu
harus kuputuskan
kemanakah ku melangkah…
Jangan lagi usikku meski aku tak tau
kemana lagi aku berlari
kejar harapan yang sempat mengelam
biarkanlah kuhidup dengan nafas yang baru
nafas yang menyimpan kedamaian
di persimpangan aku berdiri
Cukup FEBRUARI kemarin kutinggalkan kelamku…
tentangku dan masa lalu yang membuatku tiada berarti
(Dipersimpangan Aku berdiri: Edcoustic **dengan satu kata yang dirubah**)
Dan kini, semuanya telah berakhir, saatnya melangkah, saatnya untuk bangkit dan melawan arus, saatnya q kembali pada kindisi normal, saatnya kembali q hidupkan suasana itu, walau tanpa dia, tanpa mereka, saatnya menata diri, menyusun ulang rencana2 hidup, dan tentu mengubah focus.mencoba menerima dan berlapang dada dengan keadaan yang ada, belajar untuk memaafkan semua salah dan mempraktekan ikhlas dengan ketentuann-NYA. ALLOH telah memberikan q pelajaran berharga, q ambil hikmah yang tersimpan, q manfaatkan itu sebaik mungkin. Saatnya berubah untuk menjadi hamba yang lebih baik.
Q harus berjuang untuk masa depan q, dan dengan diam semua tentu akan baik2 saja walau q tetap harus menghadapinya. Mentari pun bersinat hangat seolah mendukung semangat q, angin membelai indah menyejukan kalbu yang sedang “recovery”. Engkau pasti bisa bisik sang langit pada q. Maka q tanamkan dalam benak q, q hafalkan dalam fikiran q, dan q patri dalam semangat q, yup, q pasti bias, saatnya menyusun ulang asa, cinta, mimpi2 itu, akan buat semua menjadi nyata dan tak lagi menoreh luka
Q akan temui lagi diri q yang dulu, akan q dapati lagi dan tak akan lagi q lepaskan, apapun sandungannya, q harus keluar dari zona yang bukan untuk diri q, cz semua itu hanya membuat jasad dan ruhiah q bertambah ringkih, sedangkan fikiran, jiwa dan hati q melayang entah kemana dan terus memutar kenangan2 itu. Saatnya menatap kedepan dan mengemas semua dalam kotak masalalu yang tersimpan rapi di pojok hati q dan mengembalikan Spirit yang hilang itu dari diriku.
Aku ingin menjadi diriku seperti semula... yang Selaras dan sejalan dengan hatiku...sesuai dengan tuntunan dan perintah-NYA
No comments:
Post a Comment