Ya Rabb, getaran itu begitu dasyat q rasakan, apakah ini getaran yang timbul karena q pernah ada di tempat yang sama dengannya, bahkan makan,minum, bernafas dan berbagai proses yang q alami pun dari tempat yang sama dengan yang ia alami. Ya Rabb ikatan itu begitu kuat, ikatan yang insyaALLOH kekal abadi, bahkan mungkin hingga di akhirat kelak. Dan kini ujian ikatan itu tiba, ujian yang harus kami alami dan selesaikan dengan penuh prasangka baik pada-MU. Ujian yang akan menjadikan kami semakin dewasa, bijaksana dan tegar dalam menghadapi hidup, ujian yang semoga semakin menjadikan kami hamba-hamba yang KAU rahmati dan ujian inilah salah satu cara-MU untuk semakin menguatkan ikatan diantara kami.
Ya Rabb, tak kuasa q menatapnya, tak sampai hati q memandangnya, ingin sekali hal itu biar q saja yang menanggungnya, ingin sekali q berteriak untuk menyampaikan padanya, ini tangan q, mari qt berbagi beban itu bersama, ini pundak q yang tersedia untuk kau menangis sekedar melepas sesak, ini punggung q telah siap untuk mu bersandar, ini tubuh q yang ingin sekali memelukmu agar rasa nyaman itu merasuk walau hanya sekejap, ini mata q yang bisa kau pakai untuk menggantikan mata yang lelah itu, ini telinga q yang siap mendengar curahan isi hatimu agar kau bisa lebih kembali bernafas lega, ini otak q yang mungkin bisa membantumu dalam menemukan solusi dari ini semua dan ini kaki q yang bisa kapan saja kau gunakan untuk mu melangkah.
Seakan video kehidupan itu kembali diputar. Terkenang sikapmu melindungi q, kau begitu gagah berdiri di garis depan untuk q. masih terbayang bagaimana perjuanganmu demi kebahagian q, kebahagian kami, begitu besar pengorbanan yang kau lakukan untuk q. lelah tak kau rasa, penat kau abaikan, sakitpun kau tak peduli, yang kau tau hanya kebahagian yang ingin kau beri untuk q, untuk kami. Bahkan di saat teman2 seusiamu sudah menikmati hidup mereka, kebahagian mereka, kau masih saja berkutat dengan perjuanganmu demi kami. Bahkan untuk sekedar menikmati sendiri hasil jerih payahmu pun, kau tak bisa.
Sekuat tenaga q tahan butiran2 bening itu agar ia tak meloncat dan mengalir bebas di depanmu. Bukan karena gengsi atau apapun, bukan…bukan itu. Q hanya tak ingin butiran2 itu semakin menyesakkanmu, walau hati q tersayat sembilu untuk menahannya. Q malu padamu, kau begitu tegar menanggung ini semua dan tetap menampilkan senyum tulusmu pada q, walau q tau ada gejolak di dadamu, sedangkan q, apa yang dapat q lakukan?, q hanya sekedar terpana menatapmu dan nyaris menambah nelangsanya dirimu. Ya Rabb, q tak boleh menangis, q tak boleh lemah didepannya, q tak boleh rapuh di hadapnnya dan q pun tak boleh jatuh di mukanya serta q pun juga harus menguatkan orang2 yang sangat q cintai. Beri q kekuatan duhai pemilik nyawa q, karena q hanya manusia biasa yang KAU anugrahi dengan tangis, sedih, lemah, jatuh, dan terpuruk. Izinkan q bisa menumpahkan semua itu pada-MU disaat segalanya tak mampu lagi q tahan, tak mampu lagi q bendung.
Ya RABB, kami tak tau, ini rahmat atau ujian, kami hanya berprasangka baik pada-MU. Lewat untain kata sederhana yang terangkum dalam sebait doa, q titipkan matahari q pada-MU, karena tak ada penjagaan yang lebih aman selain penjagaan-MU, tak ada nikmat yang dapat dirasakannya selain nikmat dari-MU, tak ada hal yang membuatnya bahagia selain kebahagian yang KAU anugrahkan padanya, tiada daya kekuatan selain daya dan kekuatan-MU, maka kuatkanlah matahari q duhai yang Maha Kuat. Izinkanlah matahari q untuk dapat menemukan ilmu-MU atas semua pelajaran ini wahai Penguasa Ilmu, pilihlah ia sebagai salah satu hamba yang KAU rahmati dan KAU berkahi sepanjang hidupnya hingga di akhirat kelak. Ya RABB q yang Maha lembut, lembutkanlah hatinya agar selalu peka dengan segala bentuk lain dari kasih sayang-MU, jernihkanlah fikirannya agar selalu dapat menemukan hal positif dalam setiap liku kehidupan. Ya RABB q titip matahari q yang juga hamba-MU hanya pada-MU. Dekaplah ia dengan limpahan kasih sayang-MU.
Matahari q, q yakin dirimu akan lulus dengan nilai terbaik dalam ujian ikatan ini, dalam proses perbaikan diri, meski begitu letih tubuhmu dalam perjalanan, meski hujan dan badai merasuki badan, namun jiwamu harus terus bertahan karena perjalanan masih panjang. Walau tertaih kakimu berjalan, q yakin jiwa perindu syahidmu tak akan tergoyahkan. Wahai matahari q bertahanlah, jangan menangis walau jasadmu terluka, jangan mengeluh meski jiwamu mengaduh, karena q yakin ada hadiah indah untukmu diwaktu terindah.
No comments:
Post a Comment