Sunday, January 13, 2008

MALAIKAT

Beriman Kepada Malaikat
I. Definisi Malaikat
Menurut bahasa "malaikah" bentuk jama' dari "malak". Konon ia berasal dari kata "alukah" (risalah), dan ada yang menyatakan "la aka" (mengutus), dan ada pula yang berpendapat selain dari keduanya. Adapun menurut istilah, ia adalah salah satu jenis makhluk Allah yang Ia ciptakan khusus untuk taat dan beribadah kepad-Nya serta mengerjakan semua tugas-tugas-Nya. Sebagaimana dijelaskan Allah dalam firman-Nya dalam Surah Al-Anbiya' : 19 - 20 yang artinya :
"Dan kepunyaan-Nya lah segala yang di langit dan di bumi dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) mereka letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya".
Dan dalam Surah Al-Anbiya' : 26 - 27 yang artinya :
"Dan mereka berkata, 'Tiada yang Maha Pemurah telah mengambil (mempunyai) anak', Mahasuci Allah. Sebenarnya (malaikat-malaikat itu) adalah hamba-hamba yang dimuliakan, mereka itu tiada mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya".
II. Kepercayaan Manusia Tentang Malaikat Sebelum Islam
Wujud malaikat diakui dan tidak diperselisihkan oleh umat manusia sejak dahulu kala. Sebagaimana tidak seorang jahiliyah pun diketahui mengingkarinya, meskipun cara penetapannya berbeda-beda antara pengikut para Nabi dengan yang lainnya.
Orang musyrik menyangka para malaikat itu anak-anak perempuan Allah -Subhanallah (Mahasuci Allah)-. Allah telah membantah mereka dan menjelaskan tentang ketidaktahuan mereka dalam firman-Nya Surah Az-Zukhruf : 19 yang artinya :
"Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat yang mereka itu adalah hamba-hamba Allah Yang Maha Pemurah sebagai orang-orang perempuan. Apakah mereka menyaksikan penciptaan malaikat-malaikat itu? Kelak akan dituliskan persaksian mereka dan mereka akan dimintai pertanggungjawabannya".
Dan dalam Surah Ash-Shaffat : 150 - 152 yang artinya :
"Atau apakah Kami menciptakan malaikat-malaikat berupa perempuan dan mereka menyaksikannya? Ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka dengan kebohongannya benar-benar mengatakan, 'Allah beranak'. Dan sesungguhnya mereka benar-benar orang yang berdusta".
III. Beriman Kepada Malaikat
Iman kepada malaikat adalah rukun iman yang kedua. Maksudnya yaitu meyakini secara pasti bahwa Allah SWT mempunyai para malaikat yang diciptakan dari nur, tidak pernah mendurhakai apa yang Allah perintahkan kepada mereka dan mengerjakan setiap yang Allah titahkan kepada mereka.
Dalil-dalil yang mewajibkan beriman kepada malaikat :
1. Firman Allah dalam Surah Al-Baqarah : 285 yang artinya :
"Rasul telah beriman kepada Al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhan-nya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya".
2. Firman Allah dalam Surah Al-Baqarah : 177 yang artinya :
"Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebaktian, akan tetapi sesungguhnya kebaktian itu adalah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi . . .".
Allah mewajibkan percaya kepada hal-hal tersebut di atas dan mengkafirkan orang-orang yang mengingkarinya. Allah berfirman dalam Surah An-Nisa' : 136 yang artinya :
" . . . Dan barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya".
3. Sabda Rasulullah SAW ketika menjawab pertanyaan Jibril as tentang iman :
"Yaitu engkau beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, dan hari Akhir, dan engkau beriman kepada takdir, yang baik maupun yang buruk". (HR. Muslim, 1/37 dan Al-Bukhari, 1/19-20)
Rasulullah SAW menjadikan iman itu adalah dengan mempercayai semua yang disebut tadi. Sedangkan iman kepada malaikat adalah sebagian dari iman tersebut. Keberadaan malaikat ditetapkan berdasarkan dalil-dalil yang qath'iy (pasti), sehingga mengingkarinya adalah kufur berdasarkan ijma' umat Islam, karena ingkar kepada mereka berarti menyalahi kebenaran Al-Qur'an dan As-Sunnah.
IV. Macam-macam Malaikat Dan Tugasnya
Malaikat adalah hamba Allah yang dimuliakan dan utusan Allah yang dipercaya. Allah menciptakan mereka khusus untuk beribadah kepada-Nya. Mereka bukanlah putra-putri Allah dan bukan pula putra-putri selain Allah. Mereka membawa risalah Tuhannya, dan menunaikan tugas masing-masing di alam ini. Mereka juga bermacam-macam, dan masing-masing mempunyai tugas-tugas khusus. Di antara mereka adalah :
1. Malaikat yang ditugasi menyampaikan (membawa) wahyu Allah kepada para rasul-Nya SAW. Ia adalah Ar-Ruh Al-Amin atau Jibril as, Allah berfirman dalam Surah Asy-Syu' ara : 193-194 yang artinya :
"Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan".
Allah menyifati Jibril as dalam tugasnya menyampaikan Al-Qur'an dengan sifat-sifat yang penuh pujian dan sanjungan seperti dalam Surah At-Takwir : 19-21 yang artinya :
"Sesungguhnya Al-Qur'an itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril), yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai 'Arsy, yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya".
2. Malaikat yang diserahi urusan hujan dan pembagiannya menurut kehendak Allah. Hal ini ditunjukkan oleh hadits Muslim dari Abu Hurairah dari Nabi SAW beliau bersabda :
"Tatkala seorang laki-laki berada di tanah lapang (gurun) dia mendengar suara di awan, 'Siramilah kebun fulan', maka menjauhlah awan tersebut kemudian menumpahkan air di suatu tanah yang berbatu hitam, maka saluran air di situ -dari saluran-saluran yang ada- telah memuat air seluruhnya . . .". (HR. Muslim 4/2288).
Ini menunjukkan bahwa curah hujan yang dilakukan malaikat sesuai dengan kehendak Allah SWT.
3. Malaikat yang diserahi terompet, yaitu Israil as. Ia meniupnya sesuai dengan perintah Allah SWT dengan tiga kali tiupan; tiupan faza' (ketakutan), tiupan sha'aq (kematian) dan tiupan ba'ts (kebangkitan). Begitulah yang disebut Ibnu Jarir dan mufassir lainnya ketika menafsiri firman Allah dalam Surah Al-An'am : 73 yang artinya :
". . . di waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang ghaib dan nampak. Dan Dialah Yang Mahabijaksana lagi Maha Mengetahui".
Dan firman Allah dalam Surah Al-Kahfi : 99 yang artinya :
". . . kemudian ditiup lagi sangkakala, lalu Kami kumpulkan mereka itu semuanya". Dan ayat-ayat lainnya yang ada sebutan, 'an-nafkhu fishshur' (meniup terompet). Beriman Kepada Malaikat
4. Malaikat yang ditugasi mencabut ruh, yakni malaikat maut dan rekan-rekannya. Tentang tugas malaikat ini Allah SWT berfirman dalam Surah As-Sajdah : 11 yang artinya :
"Katakanlah; 'Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa) -mu akan mematikan kamu; kemudian hanya kepada Tuhanmu lah kamu akan dikembalikan".
Dan firman Allah dalam Surah Al-An'am : 61 yang artinya :
". . . sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajiban".
5. Para malaikat penjaga Surga. Allah SWT mengabarkan mereka ketika menjelaskan perjalanan orang-orang bertakwa dalam firman-Nya dalam Surah Az-Zumar : 73 yang artinya :
"Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam Surga berombong-rombong (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke Surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkata lah kepada mereka penjaga-penjaganya; 'Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu, berbahagialah kamu! maka masuklah Surga ini sedang kamu kekal di dalamnya".
6. Para malaikat penjaga Neraka Jahannam, mereka itu adalah Zabaniyah. Para pemimpinnya ada 19 dan pemukanya adalah Malik. Hal ini ditunjukkan oleh firman Allah SWT ketika menyifati Neraka Saqar seperti dalam Surah Al-Mudatstsir : 27 - 30 yang artinya :
"Tahukah kamu apakah (Neraka) Saqar itu? Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan. (Neraka Saqar) adalah pembakar kulit manusia. Di atasnya ada sembilah belas (malaikat penjaga). Dan tiada Kami jadikan penjaga Neraka itu melainkan malaikat".
Dan Allah bercerita tentang penduduk Neraka dalam Surah Az-Zukhruf : 77 yang artinya :
"Mereka berseru; 'Hai Malik, biarlah Tuhanmu membunuh kami saja'. Dia menjawab; 'Kamu akan tetap tinggal (di Neraka ini)'".
7. Para malaikat yang ditugaskan menjaga seorang hamba dalam segala ihwalnya. Mereka adalahMu'aqqibat, sebagaimana yang diberitakan Allah dalam firman-Nya Surah Ar-Ra'd : 10 - 11 yang artinya :
"Sama saja (bagi Tuhan), siapa di antaramu yang merahasiakan ucapannya, dan siapa yang berterus terang dengan ucapan itu, dan siapa yang bersembunyi di malam hari dan yang berjalan (menampakkan diri) di siang hari. Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah".
Dan firman Allah dalam Surah Al-An'am : 61 - 30 yang artinya :
"Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga . . . ".
8. Para malaikat yang ditugaskan mengawasi amal seorang hamba, amal yang baik maupun amal yang buruk. Mereka adalah Al-Kiram Al-Katibun (para pencatat yang mulia). Mereka masuk dalam golongan Hafazhah (para penjaga). Sebagaimana firman Allah SWT Surah Az-Zukhruf : 88 yang artinya :
"Apakah mereka mengira bahwa Kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka? Sebenarnya (Kami mendengar) dan utusan-utusan (malaikat-malaikat) Kami selalu mencatat di sisi mereka".
Firman Allah SWT dalam Surah Qaf : 17 - 18 yang artinya :
"(Yaitu) ketika dua malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada didekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir".
Dan ayat-ayat serta hadits-hadits yang menyebut tentang mereka banyak sekali.
V. Hubungan Malaikat Dengan Manusia
Allah mewakilkan kepada malaikat urusan semua makhluk termasuk urusan manusia. Jadi mereka mempunyai hubungan yang erat dengan manusia semenjak ia berupa sperma. Hubungan ini disebutkan Imam Ibnul Qayyim dalam kitabnya "Ighatsatul Lahfan
Malaikat, apa dan bagaimana ?
Istilah Malaikat telah dikenal oleh hampir semua umat beragama didunia ini, istilah tersebut bisa dijumpai didalam banyak ayat pada Kitab-kitab suci yang ada. Katakanlah misalnya seperti Kitab suci agama Budha Kuan Shi Yin Tsing, kitab Perjanjian Lama, kitab Perjanjian Baru maupun kitab suci al-Qur'an.
Paul Claudel[1], seorang sastrawan katolik Perancis menulis : "Menyangkal adanya para malaikat berarti mencabut setiap dua halaman dari alkitab dan juga berarti memusnahkan segala buku doa !" pernyataan ini tidak lain disebabkan lebih dari 700 kali kata Malaikat disebut-sebut dalam al-Kitab. Bahkan adanya malaikat itu telah ditentukan sebagai dogma (ajaran yang harus diimani) oleh Konsili Lateran IV (1215) dan Konsili Vatikanum I (1889-1890) serta Konsili Nicea (787) dan Konsili Trente (1545-1563).[2]
Dalam bahasa Ibrani, kata Mal'Akh mengandung arti pesuruh yang menunjukkan status ataupun fungsi dari makhluk tersebut[3]. Selain itu, didalam ajaran al-Kitab atau The Bible tidak semua malaikat bersifat suci, ada diantara mereka yang justru jatuh dan terjebak dalam dosa serta bisa dihakimi oleh manusia.
Bahkan hamba-hamba Allah di surga, tak dapat dipercayai oleh-Nya. Bahkan pada malaikat-malaikat-Nya didapati-Nya kesalahan dan cela - Perjanjian Lama : Ayub : 4 : 18[4]
Sebab jikalau Allah tidak menyayangkan malaikat-malaikat yang berbuat dosa tetapi melemparkan mereka ke dalam neraka - Perjanjian Baru : II Petrus : 2
Dan bahwa Ia menahan malaikat-malaikat yang tidak taat
pada batas-batas kekuasaan mereka, tetapi yang meninggalkan tempat kediaman mereka, dengan belenggu abadi di dalam dunia kekelaman sampai penghakiman pada hari besar - Perjanjian Baru: Yudas 1: 6
Tidak tahukah kamu, bahwa kita akan menghakimi malaikat-malaikat ? Jadi apalagi perkara-perkara biasa dalam hidup kita sehari-hari - Perjanjian Baru: I Korintus 6 : 3
Tentang tugas, jumlah maupun nama-nama dari malaikat, al-Kitab tidak bercerita apapun kepada kita kecuali Mikail yang dinyatakan selaku penghulu semua malaikat[5] dan kelak akan bertempur melawan Iblis[6], malaikat Jibril atau Gabriel sebagai penyampai wahyu[7] dan Abadon yang bertugas mencabut nyawa[8]. Ajaran Kristen juga mengenal keberadaan malaikat pelindung (Guardian Angel) yang diberikan Tuhan kepada tiap-tiap orang dan yang secara istimewa berfungsi melindungi jiwa dan badan manusia selama hidup maupun mati[9]. Bahkan Paus Pius XI dan Paus Yohanes XXIII menekankan agar setiapkali manusia menghadapi kesulitan meminta bantuan kepada sang malaikat pelindung[10].
Pengertian Malaikat sendiri menurut kamus Islam[11] adalah makhluk Allah yang diciptakan dari cahaya, sesuai dengan hadis yang berasal dari Nabi Muhammad yang disampaikan oleh 'Aisyah, istri beliau.
Malaikat diciptakan dari cahaya, Jin diciptakan dari api dan Adam diciptakan dari apa yang telah dijelaskan-Nya kepada kalian - Hadis Riwayat Muslim
Mungkin karena adanya kesamaan unsur malaikat dengan unsur Tuhan inilah maka seluruh sifat yang ada pada malaikat menurut ajaran Islam adalah cermin dari sifat-sifat Allah sang Pencipta.
Allah itu cahaya bagi langit dan bumi ...
Cahaya diatas cahaya, Allah memimpin kepada cahaya-Nya
Siapa yang Dia inginkan - Qs. 24 an-nur : 35
Aku bertanya kepada Rasulullah Saw : "Adakah engkau melihat Tuhan?" Beliau menjawab : "Cahaya ! Bagaimana aku bisa melihat-Nya ?" - Hadis Riwayat Muslim dari Abu Zar
Berbeda dengan ajaran al-Kitab tentang malaikat, maka Islam menjelaskan bahwa para malaikat itu senantiasa tunduk dan patuh kepada perintah Allah dan tidak pernah melanggar larangan-Nya.
Sesungguhnya mereka (yaitu para malaikat) yang ada di sisi Tuhanmu tidak ingkar beribadah kepada-Nya dan mereka selalu bertakbir untuk-Nya serta hanya kepada-Nya saja mereka bersujud
- Qs. 7 al-a'raf : 206
Malaikat berbakti dengan memuji Tuhan mereka Dan memintakan ampunan bagi orang-orang yang ada dibumi
- Qs. 42 asy-Syura : 5
Para Malaikat yang di sisi-Nya, mereka tidak punya rasa angkuh untuk mengabdi kepada-Nya dan tidak merasa letih,
mereka selalu bertakbir malam dan siang tiada henti-hentinya.
- Qs. 21 al-anbiyaa : 19 - 20
Ditengah umat Islam beredar sejumlah nama-nama malaikat berikut tugas dan kedudukan mereka. Dja'far Amir[12] misalnya, menyebutkan 9 nama dari malaikat yaitu: Jibril bertugas membawa wahyu kepada para Nabi dan Rasul, Izrail bertugas sebagai pencabut nyawa, Mungkar dan Nakir selaku dua malaikat yang melakukan interogasi terhadap mayat didalam kubur, Israfil berfungsi sebagai peniup sangkakala pada hari kiamat, Mikail bertugas memberikan hujan dan pengatur rezeki, Raqib dan 'Atid selaku dua malaikat pencatat amal manusia, Ridwan sebagai penjaga syurga, Malik sebagai penjaga neraka dan Hamalatul 'Arsy sebagai malaikat yang membawa 'Arsy Tuhan dihari kiamat.[13]
Al-Qur'an sendiri pada dasarnya tidak pernah menjelaskan nama-nama dari para malaikat sebagaimana tersebut diatas termasuk jumlah total dari mereka secara keseluruhan, berhubungan tentang malaikat, Al-Qur'an hanya mengenalkan nama Jibril yang disifatkan sebagai malaikat dengan akal cerdas[14] dan digelari juga sebagai Ruh Suci[15] lalu Malik yang di-indikasikan sebagai nama malaikat penjaga neraka[16] serta Mikail[17] dan Zabaniah[18] yang tidak dijelaskan apa tugas dan fungsinya.
Menyangkut istilah Malik tersebut, Dalimi Lubis[19] berpendapat bahwa nama ini belum bisa dikatakan sebagai nama individu, tetapi mengingat bahwa yang dipanggil Malik itu dalam ayat tersebut merujuk pada malaikat yang ada dan berkuasa dineraka maka lebih tepat jika nama ini merupakan gelar dari tugas malaikat tersebut, yaitu penjaga neraka.
Pendapat Dalimi Lubis ini memang ada benarnya, sebab jika kita kembalikan kata Malik yang ada pada ayat tersebut dengan istilah Maliki yaumiddin pada surah 1 al-Fatihah ayat ke 3 yang artinya Penguasa hari pembalasan, maka bisa jadi yang dimaksud dengan kata Malik dalam surah az-Zukhruf ayat 77 merujuk pada tugas sang malaikat selaku penjaga neraka dan bukan sebagai nama diri dari sang malaikat itu sendiri. Apalagi kita juga bisa menemukan didalam al-Qur'an, penjaga neraka itu bukan hanya satu malaikat saja tetapi disebutkan secara jamak, misalnya:
Dan orang-orang yang dineraka berkata kepada penjaga-penjaga Jahannam : "Mintalah kepada Tuhanmu agar Dia meringankan azab dari kami sehari saja." - Qs. 40 al-Mu'min : 49
Yang untuknya ada sembilan belas penjaga Dan Kami tidak menjadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat ! Dan Kami tidak menjadikan bilangan mereka melainkan sebagai ujian bagi orang yang kafir ! - Qs. 74 al-Muddatsir : 31
Sementara istilah Zabaniah dalam surah al-Alaq ayat 18 memang sebagian besar ditafsirkan sebagai nama diri dari malaikat yang diancamkan Allah bagi mereka yang menghalangi seseorang melakukan Sholat[20], akan tetapi A. Hassan dalam Tafsir al-Furqonnya menterjemahkan istilah Zabaniah pada ayat tersebut sebagai Tentara Tuhan yang gagah[21].
Secara umum, al-Qur'an memberikan informasi kepada kita bahwa para malaikat itu memang memiliki otoritas tertentu yang sudah diberikan oleh Allah terhadap diri manusia. Misalnya ada malaikat-malaikat yang diberi wewenang untuk mencabut nyawa[22], malaikat-malaikat yang merekam atau mencatat semua perbuatan[23], Malaikat-malaikat yang bertugas membantu Nabi dalam peperangan[24] dan ada pula malaikat yang diberi otoritas sebagai pelindung[25] dan sebagainya, akan tetapi sekali lagi, al-Qur'an tidak menjelaskan secara detil mengenai nama-nama dan jumlah mereka keseluruhan kecuali Jibril dan Mikail.
Siapa yang menjadi musuh Allah, Malaikat-Nya, Rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh bagi orang-orang yang kafir - Qs. 2 al-Baqarah : 98
Dalam sebuah riwayat Bukhari dari Anas diceritakan bahwa orang Yahudi bernama Abdullah bin Salam telah menganggap Jibril sebagai malaikat perang yang menjadi musuh manusia sementara dalam riwayat lain yang disampaikan oleh Ahmad, Tirmidzi dan Nasa'i dari Ibnu Abbas diceritakan bahwa orang Yahudi telah membandingkan kehebatan dan kekuasan antara malaikat Mikail dan Jibril[26] lalu ayat diatas turun sebagai teguran bagi mereka.
Mengenai wujud dari malaikat itu sendiri al-Qur'an menjelaskan sebagai berikut :
Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan yang mempunyai sayap, masing-masing dua, tiga dan empat - Qs. 35 Fathir : 1
Wujud malaikat rasanya mustahil dapat dilihat dengan mata telanjang, karena mata manusia (dengan unsur dasar tercipta dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk[27]) tidak akan mampu melihat wujud dari malaikat yang asalnya terdiri dari cahaya bahkan Nabi Muhammad sendiri disebutkan secara jelas hanya mampu melihat wujud asli dari malaikat Jibril sebanyak dua kali[28]
Kita bisa melihat wujud malaikat hanya apabila malaikat itu sendiri yang merubah wujudnya menjadi sesuatu yang bersifat materi seperti berwujud manusia sebagaimana yang sering terjadi dalam cerita-cerita al-Qur'an[29], untuk memastikan bahwa kita telah melihat malaikat yang sebenarnya didalam mimpi atau melalui ilmu-ilmu ghaib tertentu pun nyaris tidak bisa dijadikan sandaran, sebab ada tertulis didalam al-Kitab bahwa Iblis mampu menyamar menjadi malaikat[30] dan terlepas dari sejauh mana kita meyakini pernyataan tersebut, setidaknya fenomena yang tertulis disana telah benar terjadi dalam kehidupan nyata. Masih ingatkah anda tentang kisah pimpinan Jemaah Salamullah bernama Lia Aminuddin yang mengaku dirinya didatangi oleh malaikat Jibril[31] ?
Konon menurutnya, kedatangan Jibril itu untuk menobatkan dirinya sebagai replika dari Maryam, ibunda Nabi Isa al-Masih yang tidak lain mewujud pada diri anaknya ...
Beriman kepada malaikat
Bismillah..

1. Apakah dalil berkenaan beriman dengan para malaikat daripada al-Quran dan al-Sunnah? Dalil tentang perkara ini daripada al-Quran amat banyak sekali, antaranya ialah :

Firman Allah Ta'ala (al-Syura: 42:5):
"...dan malaikat-malaikat bertasbih serta memuji Tuhannya dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi.."

Firman Allah Ta'ala (al-A'raf : 7:206):
"Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentasbihkanNya dan hanya kepadaNyalah mereka bersujud."

Firman Allah Ta'ala (al Baqarah: 2:98)
"Barangsiapa yang menjadi musush Allah, malaikat-malaikatNya, rasul-rasulNya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir."

Dalil tentang perkara ini daripada as Sunnah juga banyak spt hadith Jibril (hadith kedua dlm hadith 40-imam nawawi).

Selain itu, sabda Rasulullah saw yang bermaksud:
"Malaikat dicipta daripada cahaya, jin dicipta daripada api, dan Adam dicipta daripada apa yang telah dijelaskan kepada kamu."
(HR muslim)



2. Apakah maksud beriman dengan para malaikat?
Maksudnya ialah penetapan yang jitu bahwa mereka wujud dan merupakan makhluk-makhluk Allah yang terdidik dan terarah dengan didikan dan arahan Allah.

Firman Allah Ta'ala (al Anbiya': 21:26-27)
"..Sebenarnya (malaikat-malaikat itu) adalah hamba-hamba yang dimuliakan. Mereka itu tidak mendahuluiNya dengan perkataan & mereka mengerjakan perintah-perintahNya"

Firman Allah Ta'ala (al Tahrim: 66:6)
"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu & keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."

Firman Allah Ta'ala (al Anbiya': 21:19-20)
"Dan kepunyaanNyalah segala yang di langit dan di bumi. Dan malaikat-malaikat yang disisiNya, mereka tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembahNya dan tiada (pula) mereka letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentiNya"
3. Apakah jenis para malaikat dari sudut tugas-tugas yang Allah berikan kepada mereka? Para malaikat mempunyai pelbagai tugas spt berikut:

1. malaikat yang diwakilkan untuk menyampaikan wahyu kepada para rasul à Jibril as. Antara firman Allah Ta'ala (at Takwiir: 81:19) yang bermaksud; "sesungguhnya Al Quran itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril)".
2. malaikat yg diwakilkan untuk menurunkan hujan à Mikail as
3. malaikat yg diwakilkan untuk meniup sangkakala à Israfil as
4. malaikat yg diwakilkan untuk mencabut ruh à malaikat maut dan pembantu-pembantunya
5.malaikat yg diwakilkan untuk mencatat amalan hamba iaitu al Kiram al Katibun (yang mulia dan menulis). Firman Allah Ta'ala (al Infithaar: 82:10-12) yang bermaksud; "Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu). Yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (pekerjaan-pekerjaan itu)."
6. malaikat yg diwakilkan untuk memelihara hamba dari depan mahupun belakang iaitu al Mu'aqqibat (pemelihara)
7.malaikat yg diwakilkan untuk menjaga syurgadan nikmat-nikmatnya à Ridwan as
8.malaikat yg diwakilkan untuk menjaga neraka dan azab-azabnya à Malik dan al Zabaniyah (menyeksa) yang dikepalai oleh 19 para malaikat
9. malaikat yg diwakilkan untuk persoalan dalam kubur à Munkar & Nakir
10.malaikat yg diwakilkan untuk menjunjung singgahsana
11.malaikat yg diwakilkan untuk menjaga janin dalam rahim, membentuknya dan menulis ketentuannya
12.malaikat yg diwakilkan untuk memasuki al Bait al Ma'mur setiap hari kumpulan baru sebanyak 70 ribu
13.malaikat yg diwakilkan untuk menghadiri majlis-majlis ilmu
14.malaikat yg diwakilkan untuk beribadah dalam saf-saf tanpa jemu
15.malaikat yg diwakilkan untuk beribadah dengan ruku' selama-lamanya
dan banyak lagi malaikat yang tidak dijelaskan kepada kita. Firman Allah Ta'ala (al Muddatthir: 74:31) "Dan tidak ada yang mengetahui tentera Tuhanmu melainkan Dia sendiri. Dan *Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia"
* neraka Saqar yang di atasnya ada 19 malaikat penjaga


...boleh rujuk terjemahan al Quran utk melihat dalil-dalil tentang perkara ini daripada al-Quran yg amat banyak sekali jika diteliti, inshaAllah..cume saya tak berkesempatan utk mencatat semuanya di sini..Allahu'alam


sumber: kelas akidah; isi kandungan dari buku '200 soal jawab berkenaan akidah Islam' ; dikarang oleh Al Shaikh Hafiz bin Ahmad Al Hakimi, yg diterjemah & disampaikan oleh ustaz Fadlan bin Mohd Othman
...segala yg baik dari Allah & yg tidak baik dari diri yg lemah ini...
























MENGUNDANG KEHADIRAN MALAIKAT DI RUMAH


“Dan kepunyaanlah segala yang di langit dan malaikat-malaikat yang di sisinya, mereka tiadalah merasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) mereka letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya.” (Al-Anbiya’ : 19-20)
Salah satu rukun iman yang menjadi dasar keberimanan kita pada yang ghaib adalah keimanan kita akan adanya makhluk Allah yang bernama malaikat. Keimanan kita kepada Allah tidak akan dinyatakan lengkap tanpa disertai keimanan kita kepada para malaikat Allah. Mereka Allah ciptakan sebagai hamba-hamba Allah pilihan yang tidak pernah menyalahi aturan yang telah Allah perintahkan mereka akan senantiasa melakukan apa yang Allah perintahkan tanpa reserve. Mereka senantiasa tekun beribadah kepada Allah, “Dan kepunyaanlah segala yang di langit dan malaikat-malaikat yang di sisinya, mereka tiadalah merasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) mereka letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya.” (Al-Anbiya’ : 19-20)
Diantara mereka telah Allah pilih sebagai rasul (utusan) penyampai wahyu kepada para Nabi dan Rasul, yakni Jibril As. Diantara mereka ada malaikat yang tidak berpisah dengan manusia setiap waktu dan mereka bertugas untuk mencatat amal baik dan buruk mereka.Pada sisi mereka terdapat list perbuatan manusia dan ucapan-ucapannya yang akan diperlihatkan kepada manusia di “pengadilan agung”. Mereka akan memberikan kesaksian terhadap perbuatan manusia itu selama mereka di dunia, baik ataupun buruk, yang terang-terangan ataupun tersembunyi. Sedangkan hakikat malaikat dan bagaimana mereka diciptakan, tidak pernah diberitahukan kepada kita. Kita hanya diperintahkan untuk beriman akan eksistensinya. Keingkaran akan keberadaannya adalah sebuah kekufuran dan ini berimplikasi pada pendustaan terhadap Rasulullah, “Barang siapa yang kafir kepada Allah dan malaikat-Nya, Rasul-Rasul-Nya dan hari Kemudian maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya (An-Nisaa’ : 126) Kita beriman atas eksistensi malaikat karena kita yakin kepada pemberi kabar ini (Nabi Muhammad) yang memerintahkan kita untuk beriman kepada malaikat Allah,”Rasul telah beriman kepada Al-Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya dan Rasul-Rasul-Nya….(Al-Baqarah : 285).Menurut bahasa “Malaikat” merupakan bentuk jama’ dari “Malak”, yang berasal dari kata mashdar “al-alukah” yang berarti (risalah, misi). Yang membawa misi biasanya disebut dengan Ar-Rasul.
Dalam Al-Quran malaikat disebut sebagai Rasul-rasul, “Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat…(Fathir : 1).
Para malaikat itu senantiasa bertasbih dengan memuji Tuhan mereka dan memohon kepada Allah untuk mengampuni manusia-manusia di muka bumi,”(Malaikat-malaikat) yang memikul ‘Arsy dan (malaikat) yang berada di sekelilingnya bertasbah dengan memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memohonkan ampunan untuk orang-orang yang beriman (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu yang ada pada-Mu meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertobat dan mengikuti jalan (agama)Mu dan peliharalah mereka dari api neraka.Ya Tuhan kami, masukkanlah mereka ke dalam surga Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka, dan orang yang saleh diantara nenek moyang mereka, isteri-isteri dan keturunan mereka. Sungguh Engkaulah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana. Dan peliharalah mereka dari (bencana) kejahatan… (Ghafir : 7 –9)
Malaikat itu, sebagaiman disabdakan Rasulullah dan diriwayatkan oleh Imam Muslim diciptakan dari cahaya. Rasulullah Saw bersabda, “Malaikat diciptakan dari cahaya, jin dari api, dan Adam dari apa yang digambarkan kepada kalian (tanah).” (HR.Muslim)
Macam-macam Malaikat dan Tugasnya
Malaikat adalah hamba Allah yang dimuliakan dan utusan Allah yang dipercaya. Allah menciptakan mereka khusus untuk beribadah kepada-Nya. Mereka bukanlah putra-putri Allah dan bukan pula putra-putri selain Allah. Mereka membawa risalah Tuhannya, dan menunaikan tugas masing-masing mempunyai tugas-tugas khusus. Di antara mereka adalah:
1. Malaikat yang ditugasi menyampaikan (membawa) wahyu Allah kepada para Rasul-Nya. Ia adalah Ar-Ruh Al-Amin atau Jibril a.s.
Allah Swt berfirman, “Dia dibawa oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan.” (Asy-Syu’ara : 193-194)
2. Malaikat yang diserahi urusan hujan dan pembagiannya menurut kehendak Allah Swt.
Hal ini ditunjukkan oleh Hadits Muslim dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi Saw, beliau bersabda, “Tatkala seorang laki-laki berada di tanah lapang (gurun) dia mendengar suara di awan, ‘Siramilah kebun fulan’, maka menjauhlah awan tersebut kemudian menumpahkan air di suatu tanah berbatu hitam, maka saluran air di situ-dari saluran-saluran yang ada – telah memuat air seluruhnya.” (H.R. Muslim)3. Malaikat yang diserahi terompet, yaitu Israfil a.s.
Ia meniupkannya sesuai dengan perintah Allah Swt dengan tiga kali tiupan: tiupan faza’ (ketakutan), tiupan sha’aq (kematian) dan tiupan ba’ts (kebangkitan). Firman Allah Swt, “…kemudian ditiup lagi sangkakala, lalu Kami kumpulkan mereka semua.” (Al-Kahfi : 99)4. Malaikat yang ditugasi mencabut ruh, yakni malaikat maut dan rekan-rekannya. Allah Swt berfirman, “Katakanlah, ‘Malaikat Maut yang diserahi untuk (mencabut nyawamu) akan mematikan kamu; kemudian hanya kepada Tuhanmu-lah kamu akan dikembalikan.” (As-Sajdah : 11).
5. Para malaikat penjaga surga.
Allah Swt berfirman, “Dan orang-orang yang bertaqwa kepada Tuhan dibawa ke dalam Surga berbondong-bondong (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke Surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga penjaganya, ‘Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu, berbahagialah kamu, maka masukilah Surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya.” (Az-Zumar : 73)6. Para malaikat penjaga Neraka Jahannam
Mereka itu adalah Zabaniyah. Para pemimpinnya ada 16 dan pemukanya adalah Malik a.s.Firman Allah Swt, “Mereka berseru, Hai Malik, biarlah Tuhanmu membunuh kami saja. Dia menjawab, ‘Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini).” (Az-Zukhruf : 77)7. Para malaikat yang ditugaskan menjaga seorang hamba dalam segala ihwalnya.Mereka adalah Mu’aqqibat, sebagaimana yang diberitakan Allah dalam firmannya, “Sama saja (bagi Tuhan), siapa di antaramu yang merahasiakan ucapannya, dan siapa yang berterus terang dengan ucapan itu, dan siapa yang bersembunyi di malam hari dan yang berjalan (menampakkan diri) di siang hari. Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.” (Ar-Ra’du : 10-11).
8. Para malaikat yang ditugaskan mengawasi amal seorang hamba, amal yang baik, maupun amal yang buruk.
Mereka adalah Kiram al-Katibun (para pencatat yang mulia). Mereka masuk dalam golongan Hafazhah (para penjaga), sebagaimana firman Allah, “Apakah mereka mengira bahwa Kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka? Sebenarnya (Kami mendengar), dan utusan-utusan (malaikat-malaikat) Kami selalu mencatat di sisi mereka.” (Az-Zukhruf : 80)“(Yaitu) ketika dua malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.”(Qaf : 17-18).9. Penentram hati kaum mukminin,
“Sesungguhnya orang-orang yang berkata,”Tuhan kami adalah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan), “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” (Fushshilat: 30)
Mengundang Kehadiran Malaikat di Rumah
Tak seorang muslimpun yang tidak menginginkan rumah mereka senantiasa dihadiri oleh para malaikat Allah dan dijauhkan dari syetan. Sebab kehadiran mereka di rumah mereka akan melahirkan aura ketenteraman dan kesejukan dan kedamaian ruhani yang mengalir di rumah itu. Kehadiran mereka akan membuat rumah kita laksana surga.Namun adalah rumah-rumah yang disenangi para malaikat itu? Jawabannya pasti ada. Sebab diantara para malaikat itu ada yang sengaja keliling untuk menebarkan rahmat dan kedamaian di tengah manusia sebagaiamna syetan berkeliling untuk menebarkan kejahatan di tengah mereka. Lalu rumah mana saja yang akan dihadiri para malaikat itu? Berikut rumah-rumah yang dihadiri oleh malaikat.
Diantaranya adalah :
1. Rumah yang diliputi dzikir kepada Allah yang di dalamnya ada ruku dan sujud2. Rumah yang senantiasa bersih
3. Rumah yang penghuninya adalah orang-orang yang jujur dan menepati janji4. Rumah yang dihuni oleh orang-orang yang senantiasa menyambung tali silaturahim5. Rumah yang dihuni oleh orang yang makanannya halal
6. Rumah yang dihuni oleh orang yang senantiasa berbuat baik kepada kedua orang tuanya.7. Rumah yang senantiasa ada tilawah Al-Quran
8. Rumah yang dihuni oleh para penuntut ilmu
9. Rumah yang penghuninya ada isteri salehah
10. Rumah yang bersih dari barang-barang haram
11. Rumah yang dihuni oleh orang yang rendah hati, sabar, tawakal, qana’ah, dermawan pemaaf yang senantiasa bersih lahir batin dan para penghuninya makan tidak terlalu banyakDi bawah ini akan saya paparkan beberapa dalil yang menunjukkan pada hal di atas : Mengenai orang-orang yang berada dalam majlis dzikir Rasulullah bersabda : Jika kalian melewati kebun-kebun surga maka mampirlah di tempat itu! Para sahabat berkata, “Apa yang dimaksud dengan kebun-kebun surga itu wahai Rasulullah?” Nabi bersabda, “Kelompok manusia yang berdzikir. Karena sesungguhnya Allah memiliki malaikat-malaikat yang senantiasa keliling mencari kelompok manusia yang berdzikir dan jika mereka datang ke tempat mereka malaikat itu dan mengitarinya, hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Umar sebagaimana disebutkan oleh An-Nawawi dalam buku Al-Adzkar. Dalam hadits lain disebutkan bahwa Rasulullah bersabda “Tidaklah sekali-kali sebuah kaum duduk dengan berdzikir kepada Allah kecuali mereka akan dikelilingi malaikat dan akan disirami rahmat dan akan turun kepada mereka ketenangan. Allah akan menyebutkan tentang mereka pada malaikat yang ada di sisi-Nya” (HR. Muslim).Ini semua menunjukkan bahwa dzikir kepada Allah di rumah kita akan menjadikan malaikat memasuki rumah kita dan akan berada dengan kita. Sebaliknya rumah yang dikosongkan dengan dari dzikir maka malaikat juga akan menjauhinya.Sementara itu orang yang membcan Al-Quran disebutkan dalam sabdanya : “Sesungguhnya rumah itu akan terasa luas bagi penghuninya, akan datangi malaikat, dijauhi syetan dan akan membanjir pula kebaikan ke dalamnya, jika dibacakan Al-Quran di dalamnya. Sebaliknya, rumah itu akan terasa sempit bagi penghuninya, akan dijauhi malaikat dan akan didatangi syetan serta tidak akan banyak kebaikan di dalamnya, jika tidak dibacakan Al-Quran” (HR. Ad-Darimi).
Dengan membaca Al-Quran maka akan turun malaikat rahmat, akan datang kebaikan akan muncul ketenangan di dalam rumah kita. Rumah yang tidak ada bacaan Al-Quran maka ketahuilah bahwa rumah itu sebenarnya telah menjadi kuburan walaupun penghuninya masih bernyawa.
Tentang orang yang rajin menjalin silaturahmi, disebutkan dari Abu Hurairah bahwa seorang lelaki pergi untuk mengunjungi saudaranya di sebuah desa yang lain. Maka segera diperintahkan kepada malaikat untuk menemani orang itu. Tatkala malaikat bertemu dengan orang tadi maka dia bertanya : Kemana engkau akan pergi? Lelaki itu menjawab : Aku akan pergi mengunjungi saudara saya di desa itu! Malaikat itu bertanya : Apakah kau memiliki suatu nikmat yang akan kau berikan padanya? Orang itu berkata : Tidak, saya mengunjunginya semata karena saya mencintainya karena Allah! Malaikat itu berkata : “Sesungguhnya aku utusan Allah kepadamu. Allah telah mencintaumu sebagaimana kau mencintai orang itu” (HR. Muslim) Mengenai penuntut ilmu yang dinaungi sayap malaikat Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya malaikat membentangkan sayapnya untuk para penuntut ilmu karena suka dengan apa yang sedang dia tuntut” (HR. Tirmidzi).
Tentang rumah orang dermawan yang akan dimasuki malaikat disebutkan dalam sebuah hadits bahwa malaikat akan senantiasa mendoakan mereka : Rasulullah Saw bersabda, “Tiap-tiap pagi malaikat turun, yang satu mendo’akan, “Ya Allah beri gantilah untuk yang menderma, dan yang lain berdo’a, Ya Allah Musnahkan harta si bakhil.”Rumah-rumah yang di dalamnya ada kejujuran, ada kasih sayang, amanah, ada syukur dan sabar ada taubat dan istighfar akan senantiasa terbuka untuk dimasuki para malaikat sedangkan rumah-rumah yang selain itu maka maka malaikat akan menjauhi rumah tadi.Rumah-rumah yang akan dijauhi malaikat misalnya, rumah yang di dalamnya ada anjing, ada patung-patung dan gambar-gambar, dan ada bau busuk di rumah itu.Islam adalah agama yang cinta kebersihan sehingga mengingatkan bahayanya memiliki anjing, bahkan melarang memelihara anjing kecuali untuk kepentingan penjagaan keamanan atau pertanian. Tidak sedikit nash hadits yang menyatakan bahwa malaikat rahmat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan pahala pemilik anjing akan susut atau berkurang. Rasulullah bersabda: “ Malaikat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan juga tidak memasuki rumah yang didalamnya terdapat gambar (patung)" [HR. Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa'i dan Ibnu Majah]Ibnu Hajar berkata : "Ungkapan malaikat tidak akan memasuki...." menunjukkan malaikat secara umum (malaikat rahmat, malaikat hafazah, dan malaikat lainnya)". Tetapi, pendapat lain mengatakan : "Kecuali malaikat hafazah, mereka tetap memasuki rumah setiap orang karena tugas mereka adalah mendampingi manusia sehingga tidak pernah berpisah sedetikpun dengan manusia. Pendapat tersebut dikemukakan oleh Ibnu Wadhdhah, Imam Al-Khaththabi, dan yang lainnya.Sementara itu, yang dimaksud dengan ungkapan rumah pada hadits di atas adalah tempat tinggal seseorang, baik berupa rumah, gubuk, tenda, dan sejenisnya. Sedangkan ungkapan anjing pada hadits tersebut mencakup semua jenis anjing. Imam Qurthubi berkata : "Telah terjadi ikhtilaf di antara para ulama tentang sebab-sebabnya malaikat rahmat tidak memasuki rumah yang didalamnya terdapat anjing. Sebagian ulama mengatakan karena anjing itu najis, yang lain mengatakan bahwa ada anjing yang diserupai oleh setan, sedangkan yang lainnya mengatakan karena di tubuh anjing menempel najis.” Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu 'anha mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengadakan perjanjian dengan Jibril bahwa Jibril akan datang. Ketika waktu pertemuan itu tiba, ternyata Jibril tidak datang. Sambil melepaskan tongkat yang dipegangnya, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Allah tidak mungkin mengingkari janjinya, tetapi mengapa Jibril belum datang ?" Ketika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menoleh, ternyata beliau melihat seekor anak anjing di bawah tempat tidur. "Kapan anjing ini masuk ?" tanya beliau. Aku (Aisyah) menyahut : "Entahlah". Setelah anjing itu dikeluarkan, masuklah malaikat Jibril. "Mengapa engkau terlambat ? tanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam kepada Jibril. Jibril menjawab: "Karena tadi di rumahmu ada anjing. Ketahuilah, kami tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan gambar (patung)" [HR. Muslim].
Malaikat rahmat pun tidak akan mendampingi suatu kaum yang terdiri atas orang-orang yang berteman dengan anjing. Abu Haurairah Radhiyallahu 'anhu mengatakan bahwa Rasulullah bersabda : “ Malaikat tidak akan menemani kelompok manusia yang di tengah-tengah mereka terdapat anjing". [HR Muslim]
Imam Nawawi mengomentari hadits tersebut : "Hadits di atas memberikan petunjuk bahwa membawa anjing dan lonceng pada perjalanan merupakan perbuatan yang dibenci dan malaikat tidak akan menemani perjalanan mereka. Sedangkan yang dimaksud dengan malaikat adalah malaikat rahmat (yang suka memintakan ampun) bukan malaikat hafazhah yang mencatat amal manusia. [Lihat Syarah Shahih Muslim 14/94]Malaikat juga tidak suka masuk rumah yang berbau tidak sedap. Rasulullah Saw bersabda, “Barangsiapa yang memakan bawang putih, bawang merah, dan makanan tidak sedap lainnya, maka jangan sekali-kali ia mendekati (memasuki) masjid kami, oleh karena sesungguhnya para malaikat terganggu dari apa-apa yang mengganggu manusia.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Juga adanya penghuni rumah yang mengancam saudaranya (muslim) dengan senjata. Rasulullah Saw bersabda, “Barangsiapa mengarahkan (mengancam) saudaranya (muslim) dengan benda besi (pisau misalnya), maka orang itu dilaknat oleh malaikat, sekalipun orang itu adalah saudara kandungnya sendiri.” (HR Muslim).Kita semua berharap rumah kita akan senantiasa dikelilingi malaikat dan dijauhkan dari syetan laknat. Maka tidak ada cara lain bagi kita kecuali senantiasa meningkatkan bobot dan kapasitas keimanan, keislaman dan keihsanan kita, setiap detik, menit, jam, hari, minggu, bulan dan tahun. Peningkatan ini kita butuhkan karena hidup ini tidak pernah henti berputar. Waktu kita terus bergulir dan kita tidak bisa menghentikannya. Umur kita terus mengkerut dan kita tidak bisa lagi merentangnya. Hanya ada satu kata dalam kehidupan kita : beramal saleh dengan segera, tanpa ditunda!!

Mahluk-mahluk yang diciptakan Allah ( dimana ada yang menjadi musuh atau lawan manusia yaitu Iblis dan Jin kafir.)

Ada 6 mahluk yaitu:
Malaikat, Dari Nur (cahaya) menerangi/mengawasi manusia.
Iblis, Dari Nar (Api), sifatnya merusak, merupakan musuh manusia.
Jin, Dari asap yang beracun, sifatnya memabukan, merupakan penggoda dan juga membantu manusia.
Tumbuhan, Hanya mempunyai naluri, berfaedah, untuk kebutuhan manusia.
Hewan, Syahwat dan ghodob, berfaedah untuk kepentingan manusia.
Manusia, Sebagai pengatur alam, pengurus dunia(khalifah rahmatan lil alamin).

No comments:

Post a Comment