Showing posts with label Terorisme. Show all posts
Showing posts with label Terorisme. Show all posts

Thursday, August 29, 2013

Irena Handono: Membongkar Teroris Kristen


JAKARTA (VoA-Islam) – Siapa sesungguhnya yang teroris? Demikian kalimat pembuka dalam bedah buku "Membunuh dengan Tersenyum" karya Hj. Irena Handono di Gedung Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII), Jakarta, Selasa (22/1/2013). Acara ini merupakan diskusi bulanan Badan Koordinasi Seluruh Pondok Pesantren Indonesia (BKSPPI) yang diketuai oleh KH. Cholil Ridwan.

Dalam pembahasannya, Irena Handono memaparkan Fitnah media Barat terhadap Islam. Pemberitaan media di CNN misalnya, seorang kontributornya bernama Richard Quest  menyatakan bahwa aksi pembantaian itu dilakukan oleh Teroris Islam.

Begitu juga dengan BBC yang ditulis seorang koresponden bidang keamanan bernama Frank Gardener. Dia menulis “Al-Qaeda Beraksi Kembali”. Kemudian, Sky News berspekulasi dengan cepat dengan menyatakan bahwa teror di Norwegia terkait dengan kelompok ekstrimis Islam.

Selanjutnya, The New Yorks Time, dalam laporan berita berjudul “At Least 80 dead In Norway Shooting”, Ditulis oleh Elisa Mala dan J. David Goodman, menyatakan bahwa peristiwa itu dilakukan oleh    Teroris Islam. Begitu juga dengan Tabloid The Sun yang membuat covernya berjudul: "Al Qaeda Norways 9/11".

Irena Handono lalu mempertanyakan, siapa teroris itu sebenarnya? Irena lalu membongkar, seorang anggota Freemasonry bernama Anders Behring Breivik, lahir di London pada 13 Februari 1979. Breivik, dalam account facebooknya, menampilkan foto dirinya di Masonic Regalia. Dalam Profil Facebooknya dengan banga ia mengaku pernah menjadi anggota dari St.Olaus t.d Tre Soiler No 8 Di Oslo dan Grand Master dari kelompok Norwegian Order of Freemasons.

Breivik juga merupakan aktifis Partai Kemajuan Norwegia, ia pernah menjadi anggota Partai kemajuan, The Progress Party atau Fremskrittspartietl Framstegspartiet (FrP), yang memiliki paham anti imigran, libertarian, konservatif dan berideologi kanan.

Lebih jauh, Breivik merupakan simpatisan English Defence League. Dia mengaku memiliki hubungan dengan English Defence League (EDL), suatu organisasi masa rasialis berhaluan sayap kanan, anti islam, anti muslim dan anti imigran yang berpusat di Inggris.

Breivik juga mendirikan kembali Ordo Militer Kristen, Ksatria Templar atau Ordo Bait Allah (The Poor Fellow-Soldiers of Christ and of the Temple of Solomon, Pauperes Commilitones Christi Templique Solomonici). Breivik sangat terpikat dengan sejarah Perang Salib, kisah-kisah “kepahlawanan” tentara salib dalam melawan pasukan muslim.

Irena mencatat, Anders Behring Breivik muncul dalam persidangan yang dinyatakan tertutup untuk umum pada 25 juli 2011, Pada saat itu ia menyatakan bahwa “ada dua sel teroris yang bekerjasama dengan dia,” namun pihak kepolisian tidak menemukan bukti apapun.

Pada tanggal 14 November 2012, Brevik muncul dalam persidangan yang dibuka untuk umum. Ia mendeklarasikan dirinya sebagai “Komandan Militer” dalam gerakan  “Perlawanan Norwegia”.

Pada tanggal 6 Februari 2012, Breivik mengatakan mengerti apa yang didakwakanya kepadanya. Ia mengatakan, “Saya mengakui tindakan saya tapi saya tidak mengaku bersalah, serangan terhadap kantor pusat pemerintahan ditujukan terhadap penghianat yang melakukan penghancuran budaya”. Ia melanjutkan “Saya adalah militer militan, komandan ksatria Templar Norwegia”.

Breivik yang secara sadar telah melakukan tindak terorisme terlebih dahulu, ia diperiksa oleh psikiatris dan hasilnya Breivik dinyatakan tidak waras. Sehingga sebagaimana menurut jaksa, dakwaan yang ditujukan kepada Breivik didasarkan atas asumsi bahwa Breivik mengalami sakit jiwa, dan akan memprosesnya untuk mendapatkan rehabilitasi mental dibawah kontrol psikiatris ketimbang hukuman penjara.

Seperti diberitakan Kompas.com, Jumat, 2 November 2012,Pengadilan Norwegia memvonis pembunuh masal itu dengan hukuman 21 tahun penjara untuk Anders Behring Breivik. Breivik terbukti bersalah membunuh 77 orang dalam serangan bom dan penembakan setahun silam.Pengadilan memastikan Breivik waras bukan orang gila.

Terinspirasi Bible

Mengapa Breivik melakukan itu (tindakan teroris)? "Karena ayat-ayat Bible lah yang menginspirasi Breivik. Inlah ayat bible yang menjadi inspirasi Breivik: “Dibenarkan untuk membunuh pencuri yang memasuki rumahmu, itu adalah arti sebenarnya dari pembelaan diri. Terlepas dari si pencuri mengancam nyawamu atau tidak, kamu memiliki hak untuk mempertahankan rumahmu, keluargamu dan hartamu. Sebagaimana dikatakan Bibel : bangsa Israel diharapkan memiliki senjata pribadi. Setiap orang dipanggil melawan musuh dengan senjata.”

Itu terdapat dalam bibel bagian Perjanjian Lama. Breivik mendasarkan pendapatnya pada Keluaran 22:2, Samuel 25:13, Hakim-Hakim 5:8, Mazmur 144:1.

Breivik pun menjadi Prajurit Yesus Kristus Yang Baik. Ia tidak berhenti hanya dengan memberikan dasar pembenaran atas teror yang ia sebut sebagai “Pembelaan diri”. Ia meyakini dirinya merupakan “Prajurit Yesus Kristus yang baik” seraya mengutip ayat bibel sebagai berikut:

Imamat 26 7:8 “(7) Kamu akan mengejar musuhmu, dan mereka akan tewas dihadapanmu oleh pedang”, “(8) Lima orang diantaramu akan mengejar seratus, dan seratus orang dari antaramu akan mengejar selaksa dan semua musuhmu akan tewas di hadapanmu oleh pedang.”

 Mazmur 7:12-14: Allah adalah Hakim yang adil dan Allah yang murka setiap saat. “Sungguh, kembali ia mengasah pedangnya, melentur busurnya dan membidik. Terhadap dirinya ia mempersiapkan senjata-senjata yang mematikan, dan membuat anak panahnya menjadi menyala.

“Ulangan 9:3 Maka ketahuilah pada hari ini, bahwa TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan di depanmu laksana api yang menghanguskan; Dia akan memunahkan mereka dan Dia akan menundukkan mereka di hadapanmu. Demikianlah engkau akan menghalau dan membinasakan mereka dengan segera, seperti yang dijanjikan kepadamu oleh TUHAN.

Ulangan 33:27 “Allah yang abadi adalah tempat perlindunganmu, dan di bawahmu ada lengan-lengan yang kekal. Ia mengusir musuh dari depanmu dan berfirman: Punahkanlah!

Mazmur 18;38-39 : “Aku mengejar musuhku sampai kutangkap mereka, dan tidak berbalik sebelum mereka kuhabiskan”. “Aku meremukkan mereka, sehingga mereka tidak dapat bangkit lagi, mereka rebah dibawah kakiku” 

Breivik juga mencoba memutar kembali kekejaman Perang Salib: Inilah Tokoh Idola  Breivik dalam cerita Perang Salib. Paus Urban II, Paus Innocent III, Richard I of England, John III Sobieski, Lazar Hrebeljanovic Atau Stefan Lazar, Marko mrnjavcevic atau Prince Marko, Rodrigo Diaz, Saint James Si Pembunuh Kaum Moors,, de vivar atau El Cid Campeador, Charles Martel, Holger Danske, Sigurd I Magnusson atau Sigurd the Crusader, Vlad Tapes atau Vlad The Impaler atau Dracula, dan George Kastriotri Skanderbeg atau Skanderbeg.

Paus Urban II pertama kali memplokamirkan perang salib. Dan menjanjikan siapapun yang tewas dalam perang salib akan mendapatkan pengampunan dosa secara penuh dan 70.000 Muslim tewas dalam perang itu. Desastian

Sumber: voa-islam

YouTube Channel Lampu Islam: youtube.com/ArceusZeldfer
Facebook Page: facebook.com/LampuIslam

Bukti Bahwa Terorisme Sebagian Besar Dilakukan Non-Muslim


Kita sering mendengar media memberitakan bahwa Muslim adalah teroris, Muslim adalah ekstremis, Muslim adalah pembunuh, dan sebagainya. Inilah yang sering diberitakan media, dan menurut saya dalam beberapa kasus, hal ini benar adanya. Memang ada sebagian kecil umat Islam yang bukan hanya baru-baru ini, tapi bahkan sebelum koran dan media diciptakan, yang melakukan semua hal itu. 

Tapi mari kita lihat sejarah dan lebih objektif. Bukankah orang-orang Yahudi dan Kristen juga melakukan semua itu? Bukankah ada orang-orang Yahudi, Kristen, Buddha, dan Ateis yang juga melakukan pembunuhan, mencuri, melakukan terorisme? Tentu saja mereka melakukannya. Seorang kriminal tetaplah kriminal, seorang teroris tetaplah teroris. Namun tidak pernah disebutkan dalam media bahwa orang-orang Kristen yang pedofil dijuluki "Kristen Pedofil", kita tidak pernah melihat orang Kristen yang membunuh disebut "Kristen Pembunuh" atau orang-orang Yahudi yang membunuh dijuluki "Yahudi Pembunuh." Timothy McVeigh yang melakukan teror dengan bom tidak disebut sebagai "Teroris Kristen, Charles Manson yang melakukan beberapa pembunuhan dengan sadis tidak disebut sebagai "Kristen Pembunuh Massal", Israel yang melakukan pembunuhan terhadap anak-anak di Palestina tidak disebut sebagai "Organisasi Yahudi Teroris." 

Faktanya mereka telah melakukan beberapa kejahatan terbesar dan terburuk dalam sejarah terorisme, tapi mereka tidak disebut sebagai Kristen teroris atau Yahudi teroris. Dengan demikian, timbullah pertanyaan, kenapa begitu? Kenapa jika seorang Muslim dituduh dan tuduhan ini belum tentu benar, dia belum tentu bersalah, tapi jika seorang Muslim baru saja diduga melakukan sesuatu, maka dia disebut sebagai Islam teroris, Muslim fanatik, ekstremis Muslim. Kenapa begitu? Karena media dikontrol oleh orang-orang yang ingin mengkambing-hitamkan umat Muslim dan Islam. Dan ini tidak adil! 

"Siapa yang memulai perang dunia pertama? Apakah Muslim? Siapa yang memulai perang dunia kedua? Apakah Muslim? Siapa yang mengirim bom nuklir Hiroshima dan Nagasaki? Apakah Muslim? Siapa yang membunuh lebih dari 100 juta orang Indian di Amerika Utara? Apakah Muslim? Siapa yang membunuh lebih dari 50 juta orang Indian di Amerika selatan? Apakah Muslim? Siapa yang menjadikan 180 juta orang Afrika sebagai budak dan 88% dari mereka meninggal dan dibuang di lautan atlantik? Bukan Muslim yang melakukannya. Siapa yang membunuh sekitar 20 jutaan Aborigin di Australia? Bukan Muslim yang melakukannya... " Dan hari ini Anda dapat melihat bahwa muslim selalu menjadi korban. Lihatlah Burma, Yaman, Suriah, Irak, Afghanistan, Palestina, dan negara-negara Islam lainnya. 

Memang benar sebagian Muslim bertanggung jawab atas sebagian kerusakan tentang Islam. Beberapa kesalahpahaman tentang Islam adalah hasil dari perilaku buruk sebagian kecil umat Muslim, tapi mari kita lebih adil dan objektif. Jika kita menganalisis sejarah dan bertanya, siapa yang terus menjalankan "perdangangan manusia internasional" yang menyebabkan 80.000.000 orang diperjual-belikan layaknya babi-babi dan anjing SELAMA LEBIH DARI 400 TAHUN? Yang melakukan ini bukan Muslim, mereka adalah orang-orang Portugal, Spanyol, Amerika, Inggris, Prancis, semuanya adalah negara Kristen dan mereka bekerjasama dengan gereja Katholik. Yang jadi pertanyaan, kenapa mereka tidak disebut orang-orang Kristen teroris?  Ketika Conquistador dan pasukannya pergi ke Amerika Selatan dan merusak negara-negara di Amerika Selatan, membunuh penduduknya, meracuni sumber daya alamnya, mereka malah diberkati oleh gereja dan sampai saat ini mereka masih diberkati oleh gereja, dan tak seorangpun menjuluki mereka "Kristen Teroris."

Ketika orang-orang dari Inggris datang ke benua Australia, sudah ada penduduk pribumi yang hidup di Australia, bukan orang-orang Inggris yang menemukan benua Australia karena sudah ada orang yang tinggal disana. Aku bisa saja datang ke rumah kalian, kemudian menghancurkan rumah kalian, mendirikan rumahku sendiri di atas tanah kalian, kemudian mengatakan bahwa rumah itu sekarang jadi milikku, dan mengusir kalian. 

Jadi sudah ada orang-orang yang hidup di Australia yang sekarang disebut suku Aborigin. Begitu juga orang-orang Indian di Amerika, mereka menyebutnya Suku Indian, mereka tidak disebut Orang-orang Amerika. Ketika Cristopher Columbus berlayar untuk mencari India, dia malah terdampar di sebuah tempat yang sekarang disebut Amerika, tapi berani-beraninya mereka, meskipun mereka tahu bahwa benua itu bukanlah India, masih saja mereka menyebut penduduknya "suku Indian." Dan hari ini, mereka menyebut penduduk aslinya dengan sebutan Indian, tapi mereka menyebut diri mereka sendiri orang Amerika. Dan sekarang orang-orang menjuluki penduduk asli Australia dengan sebutan suku Aborigin, tapi menyebut para pendatang dengan sebutan orang Australia. Dan Australia direbut dengan pertumpahan darah dan pembunuhan. Orang-orang Inggris yang datang ke Australia membunuh dan mengusir suku Aborigin dengan paksa. TANPA KERAGUAN, INI ADALAH TERORISME MURNI, tapi tak ada seorang pun yang menyebut mereka orang-orang Kristen teroris. Dan sekarang mereka memiliki peradaban yang maju di Australia, ada banyak kota besar seperti Sydney, Brisbane, Melbourne, sejarah kelam mengenai pembantaian suku Aborigin sudah terlupakan sekarang, tapi masih saja terorisme yang dilakukan pemerintah berlanjut. Baik terorisme oleh pemerintah atau individu adalah benar atau bermoral tidak dibenarkan! 

Dan di sisi lain, kita tak dapat menyebut  sebagian orang di Afghanistan, Chechnya, Kashmir,Palestina, Somalia, atau sebagian orang di Indonesia sebagai teroris, karena mereka hanya mencari kebebasan dari penindasan, ketika para non-Muslim mengakui sejarah mereka sendiri bahwa para non-Muslim ini melakukan hal yang sama, tapi mereka menjustifikasikannya. Ini tidak adil! Kejahatan tetaplah kejahatan, entah apakah dilakukan oleh orang yang tidak berpendidikan atau dilakukan oleh orang yang berpendidikan. Kejahatan yang dilakukan pemerintah sama buruknya dengan kejahatan yang dilakukan individu. Tapi kejahatan yang dilakukan pemerintah tidak diperiksa karena mereka yang punya kuasa, dan tak ada seorang pun yang bisa memeriksa mereka, tapi pemerintah punya kuasa untuk memburu individu tertentu dan memeriksa mereka. 

Jadi masalah Islam atau Muslim dikatakan orang-orang fanatik adalah tidak adil, karena Islam hanyalah sebuah jalan hidup.

YouTube Channel Lampu Islam: youtube.com/ArceusZeldfer
Facebook Page: facebook.com/LampuIslam

Wednesday, May 15, 2013

Apakah Umat Islam Pelaku Terorisme? 87,5 Juta Orang Tewas


 



Abad ke-20 sampai ke-21 penuh dengan pertumpahan darah. Menurut Professor Carter, abad ke-20 adalah abad yang paling berdarah. Mereka mengatakan bahwa agamalah yang menyebabkan peperangan. Tapi kenyataannya lebih banyak orang yang terbunuh karena pemahaman ideologi sekuler, daripada yang terbunuh karena agama. Terorisme yang sebenarnya adalah terorisme yang dilakukan atas nama ideologi/negara, karena lebih banyak warga sipil yang terbunuh karenanya.

Sebagai contoh, Zbigniew Brzezinski dalam artikel publiknya, Out of Control: Global Turmoil on the Eve of the 21st Century yang beredar pada tahun 1993, dia berkata bahwa orang-orang sengaja dibunuh karena alasan politik. Dalam tulisannya, tercatat bahwa korban yang tewas di abad ke-21 mencapai 87.500.000 jiwa.

Tidak seperti korban 9/11 yang mereka katakan berjumlah 3.000 jiwa, dan sebenarnya ini juga tidak benar. Tidak seperti korban di Inggris pada tahun 1977 yang memakan korban 60 jiwa.

Tapi lihatlah terorisme yang sebenarnya. Terorisme yang dilatarbelakangi politik dan dilakukan suatu negara menyebabkan 87.500.000 orang terbunuh.  Dan 87.500.000 orang yang terbunuh ini dilakukan oleh negara-negara dan institusi-institusi sekuler. Jika kau melihat jumlah korban yang berjatuhan, maka kau akan terkejut dan berkata “Bagaimana mungkin seseorang tidak menyadarinya? Semua perang yang menyebabkan terorisme ini layaknya agenda terselubung.

Dan kita telah menyaksikan hal ini di Iraq, dimana 1,2 juta jiwa terbunuh, di Afghanistan dimana ribuan orang terbunuh. Semua ini dilakukan dengan bom uranium dimana mereka mengebom teluk-teluk. Dan bom ini layaknya sebuah nuklir, karena dia meninggalkan awan radiasi di atmosfer. Anak-anak yang terlahir menjadi cacat, wajah-wajah mereka rusak, mereka tak punya tangan.

Jadi dari sini saja kita sudah tahu, bahwa terorisme yang sebenarnya adalah terorisme atas nama negara. Dan kita tidak menunjuk negara mana yang melakukannya.

Poin pentingnya adalah, kita sebagai umat muslim harus berlaku adil dan jujur, meskipun kejujuran itu dapat merugikan diri kita sendiri.

Dan kita harus seperti ini. Jadi ketika suatu negara berbuat salah, kita harus bersuara. Ini adalah bagian dari menegakkan yang amar ma’ruf dan mencegah yang munkar. Jika kita tidak melakukan ini, maka ketakwaan kita belum sempurna.

Nabi Muhammad S.A.W. bersabda bahwa ada sebuah kota yang jahat, dan Allah menyuruh para malaikat untuk menghancurkan kota itu. Disana ada seorang saleh yang selalu menyembah Allah, dan para malaikat berkata “Ya Allah, ada seorang saleh disini.” Dan Allah berfirman “Hancurkan dia terlebih dahulu bersama dengan kotanya.”

Karena kesalehan juga berarti menegakkan yang baik dan mencegah yang buruk, tapi dia tidak melakukan apa-apa, hatinya tidak berkeinginan untuk mengubah keadaan kaumnya.

Jadi sekarang kita harus membahas tentang apa itu terorisme sebenarnya, karena mereka pikir itu adalah jihad. Terorisme bukanlah jihad, dan jihad bukanlah terorisme.

Dan sebelum kita membahasnya, kita harus mengerti artinya “bertempur.” Ada begitu banyak studi antropologi yang meliputi studi kebudayaan, studi negara, dalam perang dan pertempuran. Semuanya menyimpulkan bahwa bertempur adalah bagian dari kehidupan manusia.

Perang sudah ada sebelum masuknya agama, perang ada ketika sudah masuk agama, dan perang tetap ada setelah ditemukannya negara sekuler.

Tapi alasan untuk bertempur berbeda-beda. Sebagian orang bertempur untuk melindungi diri, sebagian lainnya untuk menyerang musuh, sebagian lainnya untuk mendapatkan tanah, mendapatkan sumber daya, dan geo-politik.

Tapi kesimpulannya, perang dan pertempuran adalah fenomena manusia dan tidak ekslusif dilakukan agama atau bangsa tertentu.

Dan seperti yang kita tahu, ada banyak perang modern, terlebih lagi di masa sekarang, contohnya adalah Amerika dan Inggris bertempur untuk merampas minyak dan menaruh kuasanya di Irak, Afghanistan. Bahkan yang terjadi di Libya jelas-jelas merupakan hasil campur tangan Eropa, yaitu Prancis dan Inggris, karena kita lihat secara strategis Libya sangat penting karena merupakan akses bagi sumber daya di Afrika, dan juga karena minyaknya.

Jadi seharusnya perwakilan dari Amerika Serikat tidak membohongi publik, karena ketika PBB datang untuk mengumumkan ini, mereka berkata “kami melakukannya untuk melindungi nyawa orang-orang yang tak bersalah.” Itu adalah omong kosong.  Ini jelas-jelas karena kepentingan Amerika.

Dan bahkan mereka sangat tegas akannya. Kita mendengar Obama mengatakan “kepentingan Amerika.” Jadi jangan tertipu bahwa mereka melakukannya untuk alasan kemanusiaan.

Jadi kita tahu bahwa bertempur adalah bagian dari kehidupan manusia. Lalu, bagaimana tentang pertempuran menurut Islam? Kita tahu bahwa Islam bukanlah sekedar agama, Islam mencakup seluruh aspek kehidupan, merupakan jalan hidup yang menyeluruh.

Islam menyadari bahwa manusia pada dasarnya bertarung dan terlibat dalam peperangan. Meskipun begitu, Islam menentukan aturan-aturan dalam perang.

Inilah beberapa aturan dalam peperangan. Aturan yang diajarkan Muhammad S.A.W. mengungguli aturan perang lainnya, misalnya konvensi Jenewa.

Beberapa aturan ini diantaranya adalah:
  • tidak boleh membunuh orang-orang yang tak bersalah,
  • tidak boleh membunuh wanita dan anak-anak,
  • tidak boleh membakar tanaman pertanian dan pepohonan,
  • hanya boleh memerangi orang-orang yang memerangimu,
  • tidak boleh melakukan pengrusakan.
Inilah mengapa Abu Bakar R.A. yang merupakan sahabat Nabi Muhammad, ketika pasukannya siap bertempur, dia berkata “Dengarkan aku wahai pasukan. Aku memberimu 10 aturan sebagai petunjukmu di medan perang.
  1. Jangan melakukan pengkhianatan
  2. atau menyimpang dari jalan yang benar.
  3. Tidak boleh memutilasi mayat atau membunuh anak-anak,
  4. Tidak boleh membunuh wanita,
  5. Tidak boleh membunuh orangtua.
  6. Tidak boleh menyakiti pepohonan atau membakarnya dengan api,
  7. Tidak boleh menyakiti pepohonan yang sedang berbuah.
  8. Jangan membunuh hewan ternak milik musuh untuk dijadikan perbekalan kalian.
  9. Tidak boleh membunuh orang-orang yang menghabiskan hidup mereka dalam beribadah menurut agama mereka masing-masing,
  10. Tidak boleh membunuh orang-orang yang berkorban untuk alasan kemanusiaan."
Dan inilah aturan Islam dan semuanya sangat jelas. Tidak ada yang namanya “kerusakan tambahan (collateral damage).” Collateral damage berarti terbunuhnya orang-orang yang tak bersalah.  Karena dalam Islam, nyawa setiap warga sipil begitu berharga.
Jadi aku akan menjelaskan beberapa hak tentang peperangan dan prajurit.
Pertama-tama, kita mempunyai prinsip yang umum di dalam Al-Qur’an Al-Maaidah:32 dimana Allah S.W.T. berfirman:

"barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya."

Jadi Allah Azza wa Jalla berfirman bahwa untuk membunuh seseorang harus melalui proses hukum atau alasan yang benar. Inilah mengapa Allah berfirman di dalam surat Al-An'aam:151:

"Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar."

Dan inilah mengapa Nabi Muhammad S.A.W. bersabda:

“Dosa terbesar adalah menyekutukan Allah (syirik) dan membunuh manusia.”

Dan Allah S.W.T. berfirman dalam surat Al-Maaidah ayat 32:

"Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya."

Selain ini, kita juga mempunyai aturan untuk para prajurit. Beberapa aturan tersebut diantaranya:

Tidak diperbolehkan menyiksa, dan terlebih lagi menyiksa dengan api. Dalam hadist Nabi Muhammad S.A.W. yang tercatat di dalam Abu Daud, Nabi Muhammad S.A.W. bersabda: “Hukuman dengan api tidak menguntungkan bagi siapapun kecuali Penguasa dari api (Allah Azza wa Jalla)."

Kita juga harus melindungi yang terluka. Nabi Muhammad S.A.W. bersabda “Jangan menyerang orang yang terluka.”

Kita juga tidak diperbolehkan untuk membunuh tawanan perang. Nabi Muhammad S.A.W. bersabda “Tidak boleh ada tawanan perang yang dijagal dengan pedang.” Nabi Muhammad S.A.W. juga bersabda "Tawanan yang terikat tidak boleh dibunuh."

Kita juga punya aturan tentang merampas dan menghancurkan negara musuh.

Telah diriwayatkan dalam hadist al-Bukhari dan Abu Daud bahwa Nabi Muhammad S.A.W. bersabda
“Rasulullah telah melarang orang-orang yang beriman merampas dan menjarah.” Di hadis lainnya dalam Abu Daud, Nabi Muhammad S.A.W. bersabda “merampas tidak lebih sah daripada seekor babi.”

Jelas sekali, kita juga harus menjaga kesucian orang yang terbunuh. Dalam hadist al-Bukhari dan Abu Daud, Nabi Muhammad S.A.W. bersabda “Rasulullah S.A.W. telah melarang kami untuk memutilasi mayat-mayat musuh.”

Kita juga harus mengembalikan mayat-mayat kepada musuh. Suatu ketika orang-orang kafir menghadiahi Nabi Muhammad dengan uang sebanyak 10.000 dinar dan meminta agar mayat dari teman-teman mereka dikembalikan. Dan Nabi Muhammad S.A.W. menjawab “Aku tidak menjual mayat-mayat. Kalian boleh mengambil kembali mayat dari teman-teman kalian yang telah gugur.”

Kita juga tidak boleh melanggar perjanjian ketika terlibat dalam peperangan. Islam dengan sangat tegas melarang hal ini.

Sekarang, lihatlah riwayat-riwayat dan nilai moral yang menakjubkan ini, dan bandingkan dengan apa yang terjadi di Barat. Ketika negara-negara Barat menginvasi suatu negara, kita melihat banyak orang-orang yang tak berdosa juga menjadi korban. Sebanyak 1,2 juta jiwa meninggal dunia di Irak, ribuan di Afghanistan.

Bahkan BBC (British Broadcasting Corporation) melaporkan... kalian tahu tentang bom pintar? Mereka menciptakan bom pintar yang dipandu laser dan hanya membunuh musuh. Tapi mereka mengatakan bahwa bom ini tidak terlalu pintar karena hanya 14% yang sukses mengenai sasaran.

Sekarang, aku ingin menggunakan Zionis sebagai contoh untuk melihat bagaimana tidak adilnya aturan perang mereka. Contohnya IDF, mereka membunuh ratusan tawanan perang Mesir pada tahun 1956 dan 1967. Pada tahun 1967, pasukan Zionis mengusir 100.000-260.000 orang Palestina dari Tepi Barat dan mengusir hampir 100.000 orang-orang Siria dari Golan Heights. Menurut Amnesty International, Israel telah menghancurkan lebih dari 10.000 rumah di antara 1967-2003.

Israel bertanggung jawab terhadap pembantaian Sabra dan Shatila yang merenggut sekitar 3.000 nyawa warga sipil. Kita tidak melihat peristiwa ini diperingati di barat setiap tahunnya, bukankah begitu? Kita ingat 3.000 jiwa pada peristiwa 9/11, tapi bagaimana dengan pembantaian umat manusia di Sabra dan Shatila. Apakah nyawa seorang muslim lebih rendah harganya daripada nyawa non-muslim? Apakah itu yang mereka maksudkan? Islam tidak mengajarkan hal ini, Islam mengajarkan bahwa setiap manusia setara.

Israel terang-terangan dalam pembantaian ini, dan setelah investigasi oleh pihak Israel sendiri, komisi menemukan bahwa Perdana Menteri Pertahanan Israel, Ariel Sharon bertanggung jawab secara pribadi.

Pada perang Lebanon baru-baru ini, IDF menembakkan 1 juta bom pada populasi sebanyak 650.000 orang di Lebanon Selatan. Ini sama saja seperti 2 bom untuk satu orang. Dan salah satu tentara Israel berkata “Apa yang kami lakukan bersifat gila dan biadab.”

Human Rights Watch menyimpulkan, Israel telah melanggar salah satu hukum perang yang paling mendasar, yaitu menyerang hanya target militer.

Dan Professor John Mearshimer yang ahli dalam bidang ilmu politik dan Professor Stephen Walt yang ahli dalam bidang hubungan internasional, mereka berkata “Dinilai secara objektif, dari kelakuan masa lalu dan masa sekarang, Israel tidak punya moral terhadap warga Palestina.

Kita tahu bahwa Israel mendapatkan 65 kali resolusi PBB, tema dari resolusi-resolusi ini termasuk:
  • serangan melanggar hukum terhadap negara tetangga,
  • melanggar HAM orang-orang Palestina termasuk mendeportasi, menghancurkan rumah-rumah,
  • merebut tanah Palestina,
  • mendirikan pemukiman ilegal,
  • tidak mau menaati pakta PBB dan Konvensi Jenewa 1949 yang berhubungan dengan perlindungan terhadap warga sipil pada saat perang.
Dan inilah kelakuan Zionis. Ketika kita membicarakan tentang Amerika Serikat, ketika mereka pergi ke Amerika Selatan saja, sangat kelihatan kepentingan politik mereka terhadap Amerika Latin, Eropa, dan Afrika.


Ayo Subscribe ke YouTube Channel Lampu Islam: youtube.com/arceuszeldfer
Ayo Like Facebook Page-nya: Lampu Islam

Wednesday, May 8, 2013

Islam Tidak Mengajarkan Terorisme



Umat Islam pada masa sekarang diberitakan negatif dalam media-media Barat. Mereka menganggap umat Islam sebagai teroris, orang-orang yang terbelakang, suka kekerasan, suka berperang, dan sebagainya, padahal mereka tidak tahu apa-apa tentang Islam. Mereka tidak mempelajari Islam, tapi langsung menghakimi, karena itu semua tidak sejalan dengan ajaran Islam. Islam mengajarkan kedamaian, cinta kepada sesama manusia, dan saling berbuat baik. Video pendek ini mengajarkan kita agar jangan cepat menghakimi seseorang hanya dari penampilannya, melainkan gunakanlah akal kita untuk menilai orang tersebut dari perilakunya.

Ayo Kunjungi YouTube Channel Lampu Islam: www.youtube.com/arceuszeldfer
Ayo Like Facebook Page Lampu Islam: www.facebook.com/LampuIslam