Sunday, February 19, 2012

semakin cinta...


 bismillahirohmanirrohim...
pesenan postingan dari dua orang teman. akhirnya aku bisa penuhi 
Matematika sebuah pelajaran dengan berbagai penilaian dari setiap siswa, mulai dari penilaian yang baik hingga yang menakutkan. Begitu juga denganku. Matematika adalah pelajaran yang sangat kusukai, walaupun tak jarang mendapatkan nilai buruk untuk pelajaran itu, namun itu semua tak membuat minatku terhadap matematika berkurang, bahkan sebaliknya akuk malah bercita-cita menjadi guru matematika, atau paling tidak meneruskan kuliah yang selalu berinteraksi dengan  matematika. Dipenghujung kelas 3 SMA seorang guru BK menyarankanku untuk mengikuti PMDK dari salah satu Universitas Negeri yang bekerjasama dengan sekolahku dan mengambil jurusan Manajemen Agribisnis, karena dari semua jurusan yang ditawarkan hanya jurusan itulah yang berinteraksi dengan matematika. Setelah berfikir dan mempertimbangkan masukan dari orangtua, keluarga dan teman-teman, akupun mengikuti saran guru BK tersebut, dan Alhamdulillah aku diterima di universitas tersebut.
Selepas lulus kuliah di akhir tahun 2007 aku mulai mencari pekerjaan. Ternyata tidak mudah bagi lulusan baru yang belum berpengalaman sepertiku. Medio 2008 jalan hidup membawaku bekerja sebagai tenaga administrasi dan keuangan disalah satu lembaga pendidikan. beberapa bulan berjalan, pimpinan meminta aku menjadi pengajar matematika dengan metode jari dimana hamper setiap operasi matematika baik itu tambah, kurang, kali maupun bagi diselesaikan dengan jari tangnan. Tanpa fikir panjang, aku segera menerima tawaran yang memang merupakan cita-citaku dulu, selain itu hal ini merupakan sebuah tantangan bagiku karena harus mengajar dengan metode baru yang membuat matematika menjadi semakin menarik dan lebih mudah.
Kini, hampir tiga tahun berjalan aku mengajar. Aku mengajar usia TK hingga SMP, dalam proses belajar aku memposisikan diri sebagai kakak bagi mereka agar tercipta hubungan emosional sehingga belajar lebih menyenangkan dan mudah, maka bukan panggilan guru yang melekat padaku, tetapi panggilan kakak. Berbagai suka duka aku alami, pengalaman yang sangat menarik adalah saat mengajar kelas diusia Tk hingga kelas dua SD. Kepolosan dan kejujuran khas anak-anak yang sering reflek terlontar mengajarkanku berbagai ilmu yang sangat bermanfaat dalam kehidupan.
Hal yang sangat membahagiakan bagiku adalah ketika murid-muridku berhasil mengerjakan ujian dan mendapatkan nilai terbaik di sekolah mereka. Binar kepuasan di mata mereka merupakan hadiah bagiku. Disuatu sore seorang tetangga yang beberapa bulan terakhir ini belajar bersamaku dirumah untuk persipan UASBN datang kepadaku. Ia membawa sebuah bingkisan sederhana.
“ini untuk uni, makasih ya ni, uni sudah bantu aku untuk dapat nilai matematika 100 di UASBN” ucapnya dengan penuh haru kepadaku (karena aku orang Padang, beberapa orang yang tahu memanggilku uni)
Subhanalloh, tak terasa air mata ini menetes mendengar ucapannya. Aku sama sekali tidak menyangka kerjasama kami berbuah begitu manis. Sebuah nilai matematika sempurna berhasil ia raih dalam UASBN. Padahal aku hanya sekedar membantu, hanya sebagai fasilitator saja. Ini semua terjadi karena kehendak Alloh SWT dan semangatnya yang tinggi untuk bisa berhasil dan lulus dengan nilai terbaik. Sebuah kabar ia berikan sebagai hadiah terindah padaku disore ini.terima kasih duhai Rabbi, lagi-lagi Kau berikan nikmat terindah padaku. Izinkan ku untuk bisa berbuat sesuatu bagi generasi ini walau hanya dengan hal sederhana lewat matematika sederhana. Dan kini, akupun semakin cinta dengan matematika.

Harga Sebuah Kasih Sayang


Manusia akan membutuhkan orang lain
untuk melakukan hal-hal penting
dalam hidupnya......

Seperti halnya saling suport....
Saling mendo'akan,,,
saling membantu materi dan tenaga,,,
atau apapun untuk kelangsungan hidup.......

Kadang manusia butuh kesendirian,,
dan air mata cukuplah sebagai teman....

Tetapi pula manusia membutuhkan pasangan untuk
teman dalam hidupnya....
Menuju masa depan.......

Keluarga adalah segalanya.....
Tangis dan tawa terukir indah
menghiasi cinta dan kasih sayang.....

Lantas apa yang kita cari dalam hidup ???

Tanpa mereka kita tak akan ada....
Tanpa mereka siapalah kita......

Wahai sahabat......
Engkaupun laksana bintang dalam hati.....
Menerangi di setiap sudut lorong hati.......

Tak ada harga bagi sebuah persahabatan.....
Tak ada harga bagi sebuahkeluarga.....
Tak ada harga yang dapat membeli keduanya........

sepasang burung


♥♥   HARGA SEBUAH KASIH SAYANG   ♥♥
                    Oleh : Yunie Teddy Dezz.
Baca Juga PUISI Indah dan menarik lainnya disini.

Saturday, February 18, 2012

Kedamaian Hati Dalam Iman


Bunga

Kedamaian Hati Dalam Iman


Hidup tak selalunya menawarkan kemulusan jalan takdir yang membuat kita selalu merasa bagahia dan bahagia. Ada kalanya Allah mencobakan pada diri kita, untuk bertemu dengan episode fitnah, kebencian dan efek samping dari rasa iri pada diri orang lain yang tak menyukai kita. Hal itu kadang mau tak mau memaksa diri untuk harus melaluinya, walau dengan bagaimana rasanya hati dan keadaan logika. Dan bagaimanakah sikap terbaik bagi kita saat harus harus menjadi pelakon dari semua itu?  
Sejarah telah mengukir sebuah kisah mulia, dari pribadi yang dirindukan oleh surga, Rasulullah Sallallahu alaihi wassalam, yang dari beliau kita bisa mendapatkan banyak pelajaran dari sebaik- baiknya panutan. Tak terkecuali tentang keanggunan dan kedamaian beliau dalam menghadapi fitnah, kebencian, permusuhan, dan hal- hal negatif lain yang digariskan Allah untuk menjadi cobaan dalam hidupNya. 
Dan kemuliaan itu terwujud dalam indahnya akhlak  beliau yang seakan menjadi mutiara dalam hati orang beriman. Mutiara tentang ketinggian budi, yang membedakannya dengan sebuah batu. Mutiara yang bisa tetap muncul dan bersinar, walaupun dia dipaksa untuk ditenggelamkan dalam lumpur. Dan jadilah Nama beliau terabadikan hingga akhir jaman, sebagai seorang pribadi yang identik dengan mulia, sesosok manusia yang disegani lawan dan di hormati kawan, dan bahkan sangat dirindukan surga. 
Semua adalah karena kesholehan beliau, serta akses kuat hatiNya yang selalu bergantung penuh kepada yang Maha Hidup, Dan yang maha melihat, Allah Subhanahu Wataala. Tiada sama sekali kekhawatiran akan predikat gila, tukang sihir, dan atau pendusta, yang telah disematkan kepada beliau dari orang- orang kafir. Yang beliau Lakukan hanyalah percaya, bahwa jika cobaan itu hadir, maka semua adalah bagian dari rencana Allah, seperti yang telah Allah firmankan dalam Alquran yang mulia, 
"Katakanlah (Muhammad), tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah bertawakal orang-orang yang beriman." (Surah At Taubah: 51). 
Akhirnya, semuapun kemudian terasa begitu tenang, dan mengalir seperti dalamnya aliran sungai, yang sama sekali tidak terlihat beriak. 
Maka sunggguh, seluruh rentetan polusi fitnah yang mampir di telinga, akan dengan mudah pergi, sebelum mereka meninggalkan bekas jejak mereka di hati orang- orang yang selalu Mengingat kebesaran dan Maha sempurnanya Allah Subhanahu Wataala. Karena ketika mereka berbuat salah dan menyakiti sesama, sebelum orang lain menghujat dan menjelaskan tentang kesalahannya, maka hati nuraninya sendiri yang akan mengingatkan dan menghukumnya. Maka dari itu, dengan mudahnya pula, meluncur kata maaf seraya tekad kuat untuk memperbaiki kesalahannya. Namun ketika mereka tidak mendholimi seseorang, betapapun niat jahat orang lain terasa sangat memojokkan dan mengkambing hitamkannya, maka dengan tenang dan penuh tawakkal dia akan melewati ujian itu, bahkan seraya mendoakan tetap tentang yang terbaik bagi orang yang telah menjahatinya. 
Dan semua hanyalah masalah waktu. Waktu  akan menguji keseriusan seseorang tentang seberapa benar yang telah dikatakannya benar. Dan waktu pula yang akan menjawab, tentang kamuflase kebenaran yang memang pada awalnya ditunjukkan sebagai benar, apakah tetap benar, dan atau berakhir dengan sebaliknya. Akhirnya, waktu pula yang akan memberi kesimpulan akhir tentang suatu pendapat kita
Lalu, mengapa kita masih harus bersedih dengan sebuah fitnah atau perkiraan manusia yang hanya berdasar pada referensi pikiran dan indra mereka yang sangat terbatas. Dan sudahkah kita mendahulukan ridho Allah dan pendapatNya, atas sesuatu yang kita perbuat atau kita ucapkan? Maka sudah saatnya jujur pada nurani kita sendiri.  
 (Syahidah)
Hidup tak selalunya menawarkan kemulusan jalan takdir yang membuat kita selalu merasa bahagia dan bahagia. Ada kalanya Allah mencobakan pada diri kita, untuk bertemu dengan episode fitnah, kebencian dan efek samping dari rasa iri pada diri orang lain yang tak menyukai kita. Hal itu kadang mau tak mau memaksa diri untuk harus melaluinya, walau dengan bagaimana rasanya hati dan keadaan logika. Dan bagaimanakah sikap terbaik bagi kita saat harus harus menjadi pelakon dari semua itu?  

Sejarah telah mengukir sebuah kisah mulia, dari pribadi yang dirindukan oleh surga, Rasulullah Sallallahu alaihi wassalam, yang dari beliau kita bisa mendapatkan banyak pelajaran dari sebaik- baiknya panutan. Tak terkecuali tentang keanggunan dan kedamaian beliau dalam menghadapi fitnah, kebencian, permusuhan, dan hal- hal negatif lain yang digariskan Allah untuk menjadi cobaan dalam hidupNya. 

Dan kemuliaan itu terwujud dalam indahnya akhlak  beliau yang seakan menjadi mutiara dalam hati orang beriman. Mutiara tentang ketinggian budi, yang membedakannya dengan sebuah batu. Mutiara yang bisa tetap muncul dan bersinar, walaupun dia dipaksa untuk ditenggelamkan dalam lumpur. Dan jadilah nama beliau terabadikan hingga akhir jaman, sebagai seorang pribadi yang identik dengan mulia, sesosok manusia yang disegani lawan dan di hormati kawan, dan bahkan sangat dirindukan surga. 

Semua adalah karena kesholehan beliau, serta akses kuat hatiNya yang selalu bergantung penuh kepada yang Maha Hidup, Dan yang maha melihat, Allah Subhanahu Wataala. Tiada sama sekali kekhawatiran akan predikat penyair gila, tukang sihir, dan atau pendusta, yang telah disematkan kepada beliau dari orang- orang kafir. Yang beliau Lakukan hanyalah percaya, bahwa jika cobaan itu hadir, maka semua adalah bagian dari rencana Allah, seperti yang telah Allah firmankan dalam Al Quran yang mulia

"Katakanlah (Muhammad), tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah bertawakal orang-orang yang beriman." (QS. At Taubah: 51). 

Dan begitulah, ketika hati telah berserah kepada sang Allah, maka akhirnya semuapun kemudian terasa begitu tenang, dan mengalir seperti dalamnya aliran sungai, yang sama sekali tidak terlihat beriak. 

Maka sunggguh, seluruh rentetan polusi fitnah yang mampir di telinga, akan dengan mudah pergi, sebelum mereka meninggalkan bekas jejak mereka di hati orang- orang yang selalu Mengingat kebesaran dan Maha sempurnanya Allah Subhanahu Wataala. Dan ketika mereka berbuat salah dan menyakiti sesama, sebelum orang lain menghujat dan menjelaskan tentang kesalahannya, maka hati nuraninya sendiri yang akan mengingatkan dan menghukumnya. Maka dari itu, dengan mudahnya pula, meluncur kata maaf seraya tekad kuat untuk memperbaiki kesalahannya. Namun ketika mereka tidak mendholimi seseorang, betapapun niat jahat orang lain terasa sangat memojokkan dan mengkambing hitamkannya, maka dengan tenang dan penuh tawakkal dia akan melewati ujian itu, bahkan seraya mendoakan tetap tentang yang terbaik bagi orang yang telah menjahatinya. 

Dan semua hanyalah masalah waktu. Waktu  yang akan menguji keseriusan seseorang tentang seberapa benar yang telah dikatakannya benar. Dan waktu pula yang akan menjawab, tentang kamuflase kebenaran yang memang pada awalnya ditunjukkan sebagai benar, apakah tetap benar, dan atau berakhir dengan sebaliknya. Akhirnya, waktu pula yang akan memberi kesimpulan akhir tentang suatu pendapat kita

Lalu, mengapa kita masih harus bersedih dengan sebuah fitnah atau perkiraan manusia yang hanya berdasar pada referensi pikiran dan indra mereka yang sangat terbatas. Dan sudahkah kita mendahulukan ridho Allah dan pendapatNya, atas sesuatu yang kita perbuat atau kita ucapkan? Maka sudah saatnya jujur pada nurani kita sendiri.  

 (Syahidah/ voa-islam.com)

Kompak dalam Rumah Tangga


Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Postingan kali ini tentang materi dalam kehidupan rumah tangga! cukup menarik untuk kita bahas, yaitu membahas bagaimana agar pasangan suami istri bisa kompak, dalam memutuskan berbagai perkara kerumahtanggaan, selamat menyimak…..

Rumah tangga
Di dalam kehidupan rumah tangga, tentunya kita sering mendengar adanya pertengkaran-pertengkaran kecil antara suami istri. Hal seperti ini sebenarnya hal yang wajar, karena kita ketahui bersama, bahwa merupakan sebuah keniscayaan, terjadinya konflik atau pertengkaran di dalam rumah tangga. Namun yang perlu kita pahami bersama adalah agar konflik yang terjadi, tidak menjadikan kedua pasangan suami istri semakin saling menjauh, dan kurang adanya komunikasi yang sehat.

Maka dari sinilah, suami maupun istri perlu memiliki bekal ilmu, dan juga kesiapan jiwa dalam menghadapi konflik yang terjadi di dalam rumah tangga. Hal ini sangat dibutuhkan, karena dengan ilmu yang dimilikinya, seorang suami ataupun istri, dapat saling memahami kekurangan yang ada pada diri pasangan hidupnya, sehingga ketentraman senantiasa hadir, walau pertengkaran kecil biasa terjadi.

Banyak sekali bentuk konflik yang biasa terjadi di dalam rumah tangga, dan bisa kita jadikan contoh, juga pelajaran bagi kita. Seperti halnya kita pernah mendengar ada suami yang tidak puas dengan apa yang dilakukan istrinya, begitupun sebaliknya, istri pun tidak puas dengan apa yang dilakukan suaminya. Akibatnya, antara suami dan istri senantiasa saling tuntut-menuntut. Suami merasa dirinya capek karena harus mencari nafkah untuk menghidupi istri dan anak. Istri pun merasa sudah begitu letih disibukkan oleh setumpuk pekerjaan kerumahtanggaan yang rasanya tak ada habis-habisnya. Kalau sudah demikian, pertengkaran adalah perkara yang sangat mudah terjadi. Rasanya tak ada lagi kebahagiaan yang mampu diharapkan dari kebersamaannya sebagai suami-istri. Yang tersisa hanyalah kekecewaan.

Nah, mari kita renungkan bersama, seperti apakah seharusnya menjalani kehidupan suami-istri. Tentunya kita sadari betul, ketika kita mengawali pernikahan dulu, pastinya kedua insan yang baru menemukan pasangan hidupnya, memiliki harapan untuk mewujudkan, kebahagiaan, ketenangan dan kasih sayang. Namun, seringkali berbagai harapan keindahan itu sirna ditelan oleh pertengkaran-pertengkaran, yang berawal dari ketidakpahaman baik pihak suami maupun istri akan arti sebuah pernikahan.

Islam sebagai sebuah aturan kehidupan telah memberi pesan kepada kita, bahwa sebuah kehidupan suami-istri adalah kehidupan persahabatan. Kehidupan persahabatan yang terjalin diantara suami-istri, tidak didasarkan pada ada tidaknya keuntungan ataupun kerugian dari kebersamaan mereka. Suami sebagai sahabat sejati bagi istri, begitupun sebaliknya, istri sebagai sahabat sejati bagi suami, dimaksudkan untuk mewujudkan sebuah kedamaian dalam kebersamaan kehidupan yang mereka jalani.

Islam telah memberikan aturan, dan telah menggariskan hak dan kewajiban kepada suami ataupun istri. Seorang suami oleh Islam telah diberikan hak untuk menduduki posisi sebagai pemimpin rumah tangga. Namun, dengan posisi ini suami tidaklah lantas bertindak secara otoriter bak seorang raja yang tak bisa dilanggar perintahnya. Seorang istri berhak untuk menjawab atau menanggapi ucapan suaminya, berdiskusi dengannya, serta membahas apa saja yang dikatakannya. Sebab pada dasarnya keduanya adalah dua orang sahabat, bukan pihak yang memerintah dan diperintah, bukan atasan dan bawahan.

Seperti yang kita pahami bersama, bahwa kewajiban nafkah ada di tangan suami, sehingga secara ekonomi seorang istri pasti sangat bergantung kepada sang suami. Meski nafkah adalah urusan yang sangat urgen menyangkut hidup dan mati, dan suamilah yang paling berperan dalam masalah ini, namun kondisi ini bukan berarti membolehkan suami berlaku layaknya seorang majikan yang bebas memperlakukan istri semaunya sendiri, menjadikannya sebagai alasan untuk berbuat semena-mena terhadap istri, mengancam ataupun mencela istri lantaran kehidupan istri ada di tangannya.

Di dalam Islam, seorang suami diharuskan untuk bersikap lemah lembut kepada istri, menghargai istri, penuh kasih sayang, serta menjauhkan diri dari sikap ororiter dan semena-mena. Dalam sebuah hadits Rosululloh shalallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan suami agar berbuat baik kepada istrinya, pesan hadits tersebut adalah agar suami jangan pernah mengetuk pintu rumah pada malam hari sampai wanita atau istrinya itu menyisir rambutnya yang kusut dan istri yang ditinggal suaminya itu mempercantik diri. Hadits ini menggambarkan betapa seorang suami diajarkan untuk berbuat baik pada istrinya.

Sebagaimana Islam meletakkan kewajiban nafkah di tangan suami, Islam juga sekaligus menempatkan seorang istri sebagai penanggung jawab urusan rumah tangga suaminya. Istrilah yang harus mengelola segala perkara yang menyangkut kerumahtanggaan dengan sebaik-baiknya. Kita akui bersama, tugas istri tidaklah ringan, mulai dari melayani keperluan suami, menuntaskan pekerjaan-pekerjaan rutin seperti menyiapkan makanan sekeluarga, membereskan pakaian, merapikan rumah, menjaga kebersihan rumah dan lingkungan, sampai memegang tanggung jawab penuh dalam pengasuhan dan pendidikan anak. Dengan peran ini, seorang istri tidak boleh berpikiran bahwa dirinya telah diposisikan sebagai pembantu, lantaran jenis-jenis pekerjaan kerumahtanggaan yang dibebankan kepadanya. Para istri jangan sampai termakan oleh anggapan-anggapan yang berkembang di masyarakat, bahwa pekerjaan seorang istri dalam lingkungan rumah tangga dianggap pekerjaan yang kurang bergengsi. Justru dalam kaca mata Islam, peran istri dinilai sangat mulia. Peran istri tak pernah bisa dinilai dengan uang. Bayangkan dengan peran yang disandangnya untuk hamil, menyusui, mengasuh, mendidik dan membesarkan anak, perusahaan mana yang mampu menggaji pekerjaan sehebat itu…??? Jika seorang istri memahami peran tersebut, niscaya ia akan begitu banyak bersyukur telah dipercaya untuk mengemban peran besar tersebut.

Begitulah, Islam memberikan koridor pembagian peran suami-istri dalam sebuah kehidupan rumah tangga. Jika hal ini dipahami baik oleh suami maupun istri, maka pertengkaran-pertengkaran yang terjadi di dalam rumah tangga yang akhirnya berujung saling membenci diantara keduanyaakan jarang terjadi. Jika demikian, maka model rumah tangga sakinah mawadah wa rahmah tentu akan mudah diwujudkan.

Demikianlah, sedikit pesan yang bisa kita bahas kali ini, semoga kehidupan suami istri yang dilalui bersama berjalan dengan semestinya seperti halnya seorang sahabat yang selalu kompak dalam memutuskan suatu perkara dan menjalankan tanggung jawabnya masing-masing..…

Wallohu’alam Bisshoaab…..

Lihat sumber aslinya disini

Keajaiban Sedekah Pada Anak Yatim

Keajaiban sedekah pada anak yatim

pada tanggal 7 desember 2008, saya mengikuti ujian cpns kabupaten batang. Pada saat itu saya sedang menderita sakit fisik maupun sakit batin............................ sakit fisik karena saya sedang berada di puncak flu berat, sakit batin karena saya baru saja tertekan karena gagal dalam wawancara departemen kelautan dan perikanan di sidoarjo...........
sore hari pada h-1 sebelum hari ujian, saya sudah berada di tempat ujian, selain untuk memeriksa ruang ujian, sekalian saya menginap di masjid kompleks ujian di SMK Nusantara Batang......... ternyata kompleks SMK Batang merupakan kompleks pendidikan yang menyatu dengan asrama yatim piatu......... agak kikuk juga sich waktu pertama kali sholat maghrib dan isya di sana...........habis penampilanku kayak orang udik...............hihihi...........
waktu terus berlalu dan kemudian tibalah saatnya untuk mencoba memejamkan mata......sambil membunuh kesepian dengan sms-an dengan gadis pujaan..........hehehe...kebetulan waktu itu malam minggu dan saya sendirian menginap di masjid tersebut........karena peserta yang lain pada membooking hotel di pekalongan sampai kabarnya hotel/penginapan2 di sana penuh......tapi tidak apa-apa, sudah saya tekati (bertekad) dari rumah bahwa sebelum berhasil memang harus laku prihatin (bersusah payah) dulu...................
kemudian pada sekitar jam sembilan ada ibu beserta beberapa orang anak wanita menghampiri saya dan menyapa sambil membuka kunci masjid supaya saya tidur di dalam saja.....................di luar dingin katanya.............subhanallah...................ibu ini sama sekali tidak menaruh curiga pada saya (nggak seperti kebanyakan orang jaman sekarang yang curigaan). akhirnya saya pun memindahkan tas bawaan saya ke dalam.........dan kemudian mengobrol dengan seorang anak laki-laki yang kerap menginap di masjid tersebut, tak lupa, Bapak takmir masjid tersebut- saya lupa namanya- Bapak dari seorang pengusaha catering besar di Batang (semoga cateringnya makin laris ya.............) menghampiri dan menyapa saya untuk sekedar ngobrol ngalor-ngidul.
Dari obrolan itulah baru saya ketahui bahwa kompleks SMK Nusantara tersebut menjadi satu dengan asrama anak yatim....................................subhanallah......ternyata mereka pengertian sama saya dengan membukakan pintu masjid dan menyuruh saya masuk ke dalam masjid dan menyuruh tidur di dalam.........................semoga Allah merahmati mereka. coba kalo saya menginap di kompleks perumahan orang borju, dah pasti saya diusir..............hehehe....
singkat cerita selangkah kemudian saya mencoba memejamkan mata di dalam masjid,tapi tidak bisa karena saya justru sedang mengalami puncak flu berat yang saya alami.............hidung saya meler...........bersin keras...........dsb. saya sudah pasrah dengan ujian saya esok dengan kondisi yang kurang memungkinkan tersebut. sampai pada suatu pagi, saya mencoba sedikit mencari udara segar pagi hari setelah subuh sambil cari makan, tetapi makanan tersebut bukan untuk saya.........tapi saya bungkus untuk saya berikan pada anak yatim di sana.......
singkat cerita kemudian, saya berterimakasih dengan bapak takmir masjid tersebut , sambil menyerahkan amplop 20 ribu kepada bapak takmir tersebut......untuk kesejahteraan masjid saya bilang..........tapi bapak tersebut menolaknya.......saya tetap bersikeras dan memaksa bapak tersebut untuk menerima uangnya.........bukan untuk bapak tersebut, melainkan untuk kesejahteraan masjid (bapak tersebut udah kaya kok..............orderan cateringnya udah menguasai kota pekalongan segala......hehehe). Akhirnya Bapak tersebut bilang ke saya: " berikan saja uangnya kepada anak-anak yatim itu...............pasti barokah". saya tambah semangat, lha wong mereka anak yatim, kekasih Allah, dan saya mempercayai betul ucapan bapak tadi. Dengan semangat 45 saya berikan saja nasi bungkus dan uang 20 ribu tadi kepada anak yatim tersebut.
cerita berikutnya berlanjut ke ujian.........
saat ujian saya betul2 tersiksa dengan kondisi tubuh saya yang masih mengalami flu berat tersebut..........selama di ruang ujian, saya selalu slendap-slendup (nggak tau bahasa betawinya akh.........., keseringan baca the jakarta post sih, jadi kurang bisa mengartikan ke bahasa gaul hehehe...) karena hidung saya terus meler. akhirnya saya tidak bisa mengerjakan soal dengan maksimal. berikut persentasinya:
1. Mengerjakan soal dengan yakin = sekitar 15-20 persen
2. Mengerjakan soal dengan setengah yakin=60 persen
3. Mengerjakan soal dengan sangat nggak yakin= 10 persen.
4. mengerjakan soal dengan awur-awuran (sama sekali hanya menebak) = 15 persen.
akhirnya saya hanya pasrahkan saja hasilnya.............Pikiran rasional saya mengatakan bahwa peluang saya kecil sekali.
cerita berikutnya...........
teman saya yang baru saja berhasil lolos seleksi cpns di depkeu mengajak saya untuk bersenang-senang merayakan kelolosannya dengan menginap di hotel berbintang di kawasan malioboro yogya...........tapi saya tolak, karena jelas nggak barokah.......sebagai gantinya saya mengusulkan agar membagi sedekah saja kepada kalangan nggak mampu. Kemudian kami sepakat dan beberapa hari kemudian kami meluncur ke kawasan kota lama Semarang untuk membagikan nasi bungkus kepada para tukang becak disana...............dan masya Allah.......inilah realita kemiskinan yang selama ini tidak pernah saya lihat, banyak kakek-kakek yang masih menjajakan tenaganya menarik becak untuk mencari sesuap nasi...........di tengah guyuran hujan dan genangan banjir..............masya Allah.........selama ini saya hanya bisa bersenang-senang dan buta terhadap masalah ini......kalaupun saya mendengar kemiskinan yang amat sangat, itu hanya saya saksikan di TV dan Koran, lha wong kenyataannya penjualan motor di negara kita naik terus, dan motor teman saya selalu baru-baru.
Pada waktu itulah dibukakan mata saya bahwa kemiskinan dan kesenjangan tidak hanya ada di TV, tapi betul2 di depan mata kita..............di sekeliling kita...............saudaraku.

Pada sekitar tanggal 28 desember, saya melamun di tangga pintu utama masjid baiturahman semarang.................memikirkan jodoh dan pekerjaan..........saat itulah saya didatangi dua pengemis cilik......langsung saja mereka berdua saya beri masing-masing Rp.500, pengemis kedua, gadis kecil lalu bilang ke saya kalau dia mendoakan saya supaya saya dapat rejeki banyak..............langsung saja saya terloncat kegirangan...........karena saya baru saja membayangkan dapat istri cantik. Ah, siapa tahu habis ini saya dapet jodo cantik................dan kemudian...................

Seiring waktu berlalu tanggal 31 Desember pagi kakak saya menelepon, dan katanya saya masuk dan ketrima. Langsung saja saya berteriak alhamdulillah........histeris........dan langsung meluncur membeli Jawa Pos terbitan hari itu yang dijual agak mahal karena ada info pengumuman seleksi pengadaan CPNS. Segera saja saya membuka halaman pengumuman Pengadaan CPNS Kabupaten Batang tahun 2008 untuk formasi arsiparis, nomor 2, dengan nama BAGUS PRIYATMOKO. Alhamdulillah.............ya Allah.
ya Rob...............terimakasih beribu-ribu kali hanya untukmu........................dan maafkan hambamu bila selama ini selalu berprasangka buruk terhadapmu...........................................................................Rob...............terimakasih beribu-ribu kali hanya untukmu........................dan maafkan hambamu bila selama ini selalu berprasangka buruk terhadapmu...........................................................................

Pengalaman dengan mukjizat sedekah

Pengalaman dengan mukjizat sedekah

akang-akang, teteh-teteh, sebagai makhluk sosial kita pasti saling membutuhkan kan yaaa, petani butuh tukang pupuk, tukang pupuk butuh petani. penumpang butuh angkot, angkot butuh penumpang. dan perlu disadari bahwa ternyata orang kaya butuh orang miskin, orang miskin butuh orang kaya.
disini gw cuma pengen share pengalaman hidup gw yang kayak sinetron tapi dikehidupan nyata (minus karakter antagonis yang lebay+kecelakaannya y). gw juga ga bermaksud riya, toh juga kalian ga kenal gw. tapi gw bermaksud untuk jgn pelit terhadap pengemis (tapi liat2 juga klo masih muda, sehat ngemis mending jgn dikasih, suruh kerja aja). karena pengemis butuh uang kita untuk hidup, dan kita butuh doa dan pahala dari dia.

gw ingeeeeeet bgt. tahun 2004, bokap gw meninggal. ya jelaskan, yg namanya orang meninggal ada warisan dan alhamdulillah warisannya bukan hutang. karena bokap gw meninggal, nyokap gw jadi tulang punggung keluarga saat itu. klo sekarang alhamdulillah, 2 orang kk gw udah kerja dengan sukses (pengen ngerubah nasib).

sama nyokap gw, warisan itu digunakan untuk modal beberapa usaha. jumlah warisan dan usahanya ga perlu disebutin. salah satu dan modal terbesar (sampe 70% dari jumlah warisan) usaha nyokap gw dijalanin sm tetangga (sebut aja namanya KUNTI). peran nyokap gw disitu cuma sebatas investor, ya klo di CV mungkin bisa dibilang komanditer pasif. singkat cerita, nyokap gw pada tahun 2006 baru sadar klo modal dia udah abis TERTIPU sama dia, padahal kita udah deket bgt loh, dan lagian dia jenis kelaminnya cw tanpa ada tampang garong. satu pesen: dont judge book by the cover

nyokap gw melakukan kesalahan fatal. dia dateng kerumah Kunti dengan membawa seluruh pembukuan keuangan disertai Pistol milik alm bokap. tapi nyokap gw berani sumpah klo pistol itu cuma buat nakut2in, cuma ditongolin dari tas tanpa dipegang sama sekali. ngeliat itu, si Kunti ketakutan dan bilang 'saya mau bunuh diri aja bu'. nyokap gw yang sangat keibuan ga tega, akhirnya nyokap gw milih nyelesein kasus ini secara kekeluargaan, dengan minta jaminan apapun yang sejumlah dengan uangnya.

karena nilai jaminan ga sampe 50% dari hutang, dan si Kunti berniat pindah akhirnya nyokap memutuskan untuk lapor ke Polda DKI. ini adalah kesalahan ke2, karena rumah saya sudah masuk ke Tangerang. ternyata si Kunti malah membalas melaporkan nyokap gw dengan tuduhan perbuatan tidak menyenangkan (bawa pistol) ke polsek deket rumah. yaa, sesuai Jurisdiksinya, kita kalah. nyokap gw ditahan 2 minggu, sedangkan si penipu bebas2 aja diluar, lebih ngenes lagi gw baru tau klo uang keluarga gw dipake buat SEDOT LEMAK DAN PERAWATAN KECANTIKAN.

padahal waktu itu gw lagi persiapan mau UAN dan SPMB (sekarang UNMPTN). gw stres bgt. saran: buat yang mau kurus stres lah, karena gw dalam 2 minggu berat badan gw turun dari 60kg menjadi 53 kg dan sampe sekarang blm naik2 lagi.

disingkat aja ceritanya, akhirnya setelah 2 minggu nyokap gw dalem tahanan polsek, kita sepakat damai dengan catatan:
1. saling cabut laporan (padahal ini kan delik biasa bukan sih?)
2. hutang Kunti dihapuskan

mendengar permintaan pihak Kunti kayak gini, anak2 nyokap gw berembuk dan memutuskan untuk menerima. gpp uang ilang, asal jgn masukin nyokap gw kedalem penjara lagi.

mulai saat itu, hidup gw sulit secara ekonomi. nyokap jadi sering ngutang telor ke warung sebelah, uang jajan gw jadi tinggal uang ongkos doang ga bisa jajan, dan makan sehari-hari cuma pake paling banyak 2 lauk tanpa susu dan buah.

itu masih gpp, yg bikin gw sedih: gw ga bisa kuliah, ga ada uang. gw cwo sejati, tapi saat itu gw nangis pgn kuliah. gw ga bilang ke nyokap si, cuma ngomong dalem hati sambil nangis dikamar.
sampai suatu ketika, gw pulang sekolah malem2 naik angkot. angkot gw dengan kurang ajarnya ngoper gw ke angkot belakang, tapi sialnya gw, gw ga dapet kursi. lagi nunggu angkot dateng, ada pengemis bapak2 buta pake topi bunder bawa tongkat (namanya juga buta) lewat depan gw. gw tau dia pengemis, tapi dia ga minta ke gw. lalu gw datengin dia, dan gw kasih semua uang gw buat dia kecuali ongkos angkotnya. kecil emg, gw inget gw cuma punya 7000, 5000 buat dia, 2000 buat angkot. dan gw bilang ke dia 'pak, doain saya sukses ya'. lalu dia jawab, 'alhamdulillah, terimakasih dek'. gw akuin klo iklasnya gw pake berharap imbalan. tapi berharap imbalan dari Tuhan kan gpp.

beberapa hari kemudian, bibi gw (adik bokap) yang seorang dokter dan tinggal diBandung tlp rumah nanyain kabar keluarga gw dan nanyain rencana gw kedepan. nyokap gw bilang gw pgn kerja dan minta bantuin cari kerja. ga disangka2, bibi gw bukan nawarin kerjaan, tapi malah nawarin BEASISWA FULL dengan Biaya hidup gw selama kuliah, dimanapun gw kuliah. bahkan gw disuruh ikutan ujian mandiri salah satu universitas negeri di Bandung. yah, namanya ujian mandiri harganya Mahal.

dan sekarang gw berhasil kuliah diuniversitas yang emg dari dulu gw pgn. gw gatau ya ini sugesti gw doang berkat sedekah tadi, tapi gw yakin seyakin-yakinnya sesuai dengan ajaran agama gw bahwa menolong orang lain akan dibalas dengan tuhan berlipat-lipat jumlahnya. dan InsyaAllah, gw yakinin ini sampe gw mati.

terimakasih buat yang udah baca, moga2 bermanfaat buat semuanya. last word: Tuhan itu maha adil, si kaya diuji dengan keiklasannya, si miskin diuji dengan kesabarannya.

by kiky.impressive; 10-01-2011 at 06:49 AM..

Ingin Punya Anak? ....Bersedekahlah..!!!

Ingin Punya Anak? ....Bersedekahlah..!!!

Aku sendiri pernah mengalami betapa sedekah mampu mempercepat tercapainya doa yang kita inginkan.

Sejak aku menikah tahun 2001 aku termasuk agak lama punya anak yaitu di tahun 2006. Jadi hampir 5 tahun aku baru dikaruniai anak. Tahu sendiri kan bila kita nggak punya anak……selalu saja diledekin oleh saudara2. Walaupun itu cuman “guyon” tapi lama-lama risih juga. Kadang aku berpikir memangnya aku dan istriku yang menciptakan anak?....Bukankah anak adalah titipan Allah…dan tentu saja Allah lah yang menciptakannya.
Sering aku baca surat Yasin dan membaca artinya terutama yang ayat 77 artinya : “ apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setetes air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi musuh yang nyata”. Sejenak aku merasa damai dan tenang. Entah ketenangannya sesaat atau bahkan hanya bertahan sampai ada komentar baru dari teman2 dan keluarga lainnya.

Aku merasakan betapa beratnya beban yang ditanggung oleh istriku pada saat itu. Untuk itu segala usaha aku lakukan. Mulai dari periksa kedokter….minum obat-obatan….baik yang herbal maupun yang sintetik. Vitamin E menjadi makanan sehari-hari. Minum kolak kacang ijo setiap hari. Dan bahkan sampai minta doa-doa kepada saudara-saudara yang kebetulan baru naik haji dan masih banyak yang lainnya.

Waktu itu aku percaya bahwa Tuhan tentu tahu dan mengerti kondisi makhluknya. Aku berpikir positif saja bahwa mungkin belum waktunya aku memiliki seorang anak. Namun dalam doa dan ikhtiar, aku dan istriku selalu merasa bahwa suatu saat nanti kami insya Allah mempunyai anak. Seorang anak yang sholeh……dan menentramkan hati siapapun yang memandang.

Aku dan istriku juga mencoba beberapa ramuan seperti madu dan serbuk kayu manis. Kemudian selalu mengamalkan beberapa ayat dari alQuran yang diberikan oleh seorang ustad. Pokoknya apapun cara yang hallal dan rasional semua kami usahakan waktu itu.

Bahkan pernah suatu saat istriku periksa ke dokter dan dinyatakan rahimnya ada suatu infeksi dan harus minum antibiotika selama 2 bulan terus menerus. Sampai kadang2 istriku merasa mau muntah ketika melihat obat tersebut. Akhirnya aku mengatakan kepada istriku……” Nggak usah di teruskan minum antibiotikanya……mulai sekarang kita pasrah total saja kepada Allah”.

Akhirnya aku dan istriku menikmati seluruh waktu seperti layaknya dua orang yang sedang pacaran. Kami tinggalkan semua pemikiran tentang punya anak dan berusaha mensyukuri apapun kondisi saat itu. Di samping masih mengamalkan doa-doa aku juga mencoba mengamalkan sedekah. Sedekah ini agak unik dan hanya merupakan letupan ide yang sesaat namun aku ingin sekali melakukannya.

Yaitu bila aku atau istriku bertemu dengan seseorang yang menurutku “tidak mampu” saat itu juga aku atau istriku akan memberikan sedekah kepada orang tersebut dan seraya meminta di doakan agar punya anak yang sholeh ataupun sholehah.

Entah sudah berapa kali aku dan istriku selalu melakukan itu . Baik di rumah…di pasar…atau bahkan di jalan-jalan. Saat berada di kereta api atau atau di bus kota….kalau menemukan orang2 yang “menyentuh hati”…..kami selalu memberikan sedekah berapapun dan langsung tanpa pikir panjang (spontan).

Sampai akhirnya ..sewaktu aku dan istriku sedang antri di Makro yogya. Kebetulan waktu itu pas pembukaan makro pertama kali di yogya. Sehingga banyak sekali yang antri bahkan berebut untuk mendapatkan barang2 dengan harga yang murah sekali. Tiba-tiba istriku merasa perutnya sakit dan keringat dingin.

Akhirnya aku meminta istriku untuk istirahat saja. Sore harinya periksa ke dokter kandungan di Klinik Rahmi di daerah Ngabean yogyakarta. Dan...alhamdulillah...istriku dinyatakan positif hamil…dan diharuskan untuk bath rest atau istirahat total selama 3 hari berturut-turut sampai fleknya hilang.

Dan betul selama istirahat total istriku hanya boleh ke kamar mandi selebihnya hanya berbaring selama 3 hari. Setelah 3 hari ternyata fleknya sembuh dan akhirnya boleh kembali beraktifitas biasa.

Kalo anda ingin meminta sesuatu yang besar kepada Tuhan…silahkan lakukan tips-tips di atas …insya Allah akan di kabulkan.

Salam syukur dan bahagia…!!!