Friday, May 14, 2010

Sebuah Puisi Cinta

PUISI CINTA
Kutulis, puisi cinta buat kekasih...

Hanya satu bintang diujung langit. Semburat diantara gumpalan awan-awan putih. Langit hitam. Kabut tipis membuatnya semakin hitam…menemani kelam. Selamat malam kekasihku, apa yang sedang kau lakukan disana.
Pesonamu memburai dalam alunan lagu angin, membawaku menari, mengikuti gerakan jiwa rapuh. Memancarkan hati yang gundah gulana, terbelenggu oleh cinta kasih tanpa ujung.
Sya la la la la……
Sya la la la la……
Kemarilah, kemarilah menarilah bersamaku. Sebelum lagu jiwa ini musnah, dan jeritan angin memperdayakan angan-anganku. Ikutilah dentuman suara jiwamu..bebaslah..bebaslah dirimu dalam lagu syairmu.
Namun tiba-tiba bintang itu tak ada. Langit masih kelam, dan kabut menebal seperti renda-renda gaun sang puteri. Dimanakah kau kekasihku… tunggulah diriku terjebak dalam malam…ulurkanlah tanganmu padaku, agar aku tak tersesat di gugusan bintang yang telah mati.
Aku sendirian terpaku bisu. Kakiku tak mampu lagi melangkah. Jiwaku membeku seperti tanpa cahaya maupun suara. Lalu kuberlari diantara kabut itu, mencarimu. Tapi kamu sudah menghilang entah kemana.
Aku terus berlari dengan sisa-sisa tenagaku. Tak pedulikan tangan-tangan malam menjeratku dalam ketidakpastian. Dalam cinta yang tidak diinginkan.

Jakarta, 14 Mei 2010

No comments:

Post a Comment