Saturday, June 11, 2011

sejuta bahasa cinta

 " Ya Allah, kiki!!! " teriak q.
kiki b'lari keluar dan hampir t'serempet motor..
segera ku tarik tangan mungil ade' q itu..
" kamu ini! kalau t'tabrak gimana!? udah dbilang jangan keluar dulu, tetep aja ngeyel kamu itu!! "
sejuta omelan ku lontarkan begitu saja pada ade' ku, kiki.
pikiran ku melayang t karuan, gimana itu kalau sampai t'serempet bener.. haduh.. g ada hati ini sudah
saking sayangnya.
" lah.. ko ade' dimarahin? " tanya eka
" la iya! wong ade' nakal gimana kaka' g marah coba? ayo ndang jalan, nanti keliatan abi tambah ribet urusan'a" cetus ku.

hmm.. ku hela napas panjang. selalu saja begini, ada saja yang t'jadi sampai harus naik darah segala.
sepanjang p'jalanan menuju rumah nenek, kiki hanya t'diam seribu bahasa t seperti biasa'a yang selalu ramai dengan celoteh'a..
t'paksa aku pun mati kata.

" eh.. kiki dateng.." ujar lely.
" lah mbak, kiki ko ngambek? kenapa?"
" biasa, ulah ka' ros lah.." jawab eka sinis menyindir ku.
aku hanya bisa t'senyum m'dengar ucapan mereka.
"ka' ros" itulah julukan ku dari mereka saat aku meletuskan api magma.. hehe(emang'a gunung merapi?)

"cup cup cup" rayu sang tante pada kiki.
"kamu itu za cerewet amet sih jadi kaka', jilbaban kok marah-marah gitu!" omel tante.
jedduerrrrr.. rasa'a seperti t'sambar petir. langsung menusuk hati.. "jilbaban kok marah-marah" astaghfirullah gazza.. dimana ini letak adab mu, aku telah m'buat malu perempuan b'jilbab!

subhanallah.. t'nyata t'kadang kita memang perlu sekali-kali dikritik blak-blakan seperti itu, sungguh m'jadi bahan evaluasi yang sangat berarti.

marah.. memang setiap orang tentu'a telah tau seluk beluk'a disetiap cerita. dan untuk kasus di atas, izinkan ku bahas sebuah friksi yang sebenarnya(bukan berarti membela diri).

sore itu kami ber3 hendak ke rumah nenek, namun baru saja pintu gerbang ku buka ade' ku kiki b'lari m'dahului ku. betapa tidak, ia hampir saja t'serempet motor! bagaimana bila motor itu t bisa b'henti dan melindas'a? ia masih 6th. dan aku marah bukan dalam artian marah
tapi karna rasa sayang ku sebagai seorang kaka' yang m'buat ku panik dan mewujudkan'a dalam rasa marah, sehingga tidak salah bila ia tidak memahaminya.

cinta. banyak cara untuk mengekspresikan dalam pembahasaan'a. dengan cemburu, senyum, lewat kata-kata romantis, juga marah sekalipun. sehingga sangat penting b'bicara dengan bahasa yang dmengerti oleh keduanya, agar cinta itu tidak hanya mengkristal menjadi niat dihati saja.

pada kehidupan yang nyata, banyak diantara kita dua sejoli yang tengah dilanda cinta hingga kedua nya buta oleh asmara dengan sejuta kata romantis(itu gembel bukan cinta) sebab cinta pada dasar'a memerlukan bahasa untuk mengekspresikannya. tidak, kita tidak perlu menulis b'lembar-lembar syair puisi untuk itu. cukup dengan sekuntum kembang sepatu dari pekarangan depan dan menyelipkan kertas dbawah'a b'tuliskan "sayang.. terimakasih telah hadir dalam hidupku".
mungkin t'bilang "kuno" "norak" atau apalah, tapi akuilah dibalik senyum dan mengerutkan dahi, ada kebahagiaan t'sendiri yang menjalar begitu dalam menelusup hati'a.

" dari Anas ra : ketika seorang sahabat berada disamping Rasulullah saw tiba" lewatlah dihadapan'a seorang sahabat yang lain. dan sahabat disamping Rasulullah b'kata," Ya Rasulullah, sesungguh'a aku m'cintai orang itu." Rasul b'tanya, "apakah engkau sudah m'beritahukan nya?". "belum" jawab'a.
"maka beritahukanlah pada'a" seru Rasul. kemudian orang tersebut b'kata kepada orang yang ia cintai "sesungguh'a aku mencintaimu karna Allah"
"semoga Allah m'cintai mu karna telah mencintaiku karna Nya." balas'a

kepada seorang kawan saja kita dperintahkan mengatakan cinta, apalagi untuk seseorang yang sering kita bawa dalam duka, dalam senang juga mereka yang selalu kita repotkan untuk menampung segala gundah dan "unek-unek" kita. tak pantaskah mereka m'dapatkan'a? maka beritahukanlah dengen bahasa yang dia mengerti.

begitu juga dengan orang tua kita. yang tak pernah sekalipun kehabisan kosa kata cinta untuk diluapkan pada buah hati'a. meski yang sering t'dengar adalah omelan-omelan yang entah sampai dimana ujung'a.
jujur,aku kagum pada setiap orang tua yang m'cium lalu mengatakan "i luv u" setiap anak'a berangkat sekolah. karna dengan begitu, si anak bisa mengawali hari'a dengan bahagia walaupun dia mungkin akan mengalami hari yang penuh ketidaksenangan, paling tidak setidak'a ia tau kalau ia punya orang yang akan selalu menyayanginya.

teringat dulu, saat tiba hari besuk di ponpes. setiap kali ummi hendak pulang, beliau selalu b'pesan "belajar yang rajin, makan yang bener, jangan bandel-bandel, nurut ama ustadzah, jangan keluyuran ke jalan raya.. bla bla bla" buaaanyakk deh.. begitulah, bahasa cinta yang memusingkan.
tapi ketika ummu t'cinta hendak melewati gerbang ponpes "ummi juga hati-hati.. nanda sayang ummi" teriak ku.

dan perlu diingat. bahwasan'a bukan hanya "pacar" (yang sekarang ini sedang mewabah hampir 90% dikalangan remaja) saja yang patut mendapatkan atau m'dengar kata "cinta" dari kita. tapi juga untuk mereka yang menyayangi kita..


sekian dari saya.. jingga (gazza riyyu zafana A)
kurang lebih'a mohon maaf.. semoga bisa b'manfaat..
copas dari http://myquran.com/forum/entry.php/1167-Sejuta-Bahasa-Cinta

No comments:

Post a Comment