أدي اوليا
>>> asslamu alqm ya ustaz / ustazah..Sy mau tanya..blh kah Qita bkrj d slah stu bangunan, yg bngunan trsbt untk membngun tmpt prsembahyanga n non muslim, sprti greja, ato tokong2 china, dan tokong2 india,,bgaiman pghasilan rjeqi dr upah trsbt.. Mhn jwabnx.. Trm ksh. Wsslm..wr wb
JAWABAN
Ilmatul Mukarramach >>> Penjelasan dari kitab Lihat Al-Umm, 4/225
وقال الإمام الشافعي في "الأم" (4/225
أَكْرَهُ لِلْمُسْلِمِ أَنْ يَعْمَلَ بِنَاءً أَوْ نِجَارَةً أَوْ غَيْرَهُ فِي كَنَائِسِهِمْ الَّتِي لِصَلَوَاتِهِمْ " انتهى
Dan aku benci apabila seorang muslim bekerja sebagai pembangun gereja, atau tukang kayu, atau pekerjaan selain itu di gereja-gereja tempat ibadah mereka (orang-orang kafir)
لا يصح استئجار ذمى مسلما لبناء كنيسة لحرمة بنائها وان اقرّ عليه وما فى الزركشىّ مما يخالف ذلك ممنوع او محمول على كنيسة لنزول مارة
نهاية، حاشية ابن الضياء : 5 / 274
Tidak sah kafir dzimmy membeli jasa orang Islam untuk membangun gereja, karena hukum membangun gereja adalah haram.
وكذا بيع نحو المسك لكافر يشترى لتطييب الصنم والحيوان لكافر علم ان يأكله بلا ذبح لأن الأصح ان الكفار مخاطبون بفروع الشريعة كالمسلمين عندنا خلافا لابى حنيفة رضى الله عنه فلا يجوز الاعانة عليهما ونحو ذلك من كل تصرف يفضى الى المعصية يقينا او ظنا ومع ذلك يصح البيع ويكره ما ذكر مما توهم منه ذلك
فتح المعين : 3 / 23
Begitu juga diharamkan, menjual minyak wangi untuk kafir yang dipergunakan untuk mewangini patung, hewan untuk kafir yang diyakini bahwa ia akan memakannya tanpa sembelih, karena menurut pendapat yang kuat kafir dibebankan hukum dengan furu` syari`at sama seperti muslimin menurut kita mazhab Syafi`I`anah ath-Thalibin r.a. berbeda dengan pendapat dari kalangan mazhab Hanafy r.a. Karena itu dilarang membantu mereka dalam dua hal tersebut dan yang menyerupainya, yaitu setiap perbuatan yang berefek kepada maksiat baik secara yakin maupun berupa praduga yang kuat, walaupun demikian hukum jual belinya tetap sah. Dimakruhkan hal tersebut dari sesuatu yang disangka akan mengakibatkan hal tersebut
Maz Erlangga >>> wa alaikumsalam
Haram.ditegaskan didalam kitab Is’adur Rofiq hal 127 juz 2
ومنها (الإعانة على المعصية) على معصبة على معاصي الله بقول او فعل او غيره ثم ان كانت المعصية كانت الإعانة عليها كذلك كما في الزواجر
Sebagian dari maksiat badan adalah menolong orang lain dalam berbuat dan berbagai maksiat kepada Allah baik berupa ucapan, perbuatan atau yang lainnya. Kemudian apabila maksiat itu berupa dosa besar maka menolong hal tersebut juga termasuk dosa besar sebagaimana yang tertera dalam kitab Zawajir, demikian juga lebih jelasnya lagi disebut dalam kitab Fathul Muin / I’anatut Tholibin hal 23 juz 3
Referensi : Tafsir Munir hal. 94 juz 1
واعلم ان كون المؤمن مواليا للكافر يحتمل ثلاثة اوجه أحدها ان يكون رابضيا بكفره ويتولاه لأجله وهذا ممنوع لأن الرضا بالكفر كفر
Ketahuilah bahwasannya keberadaan orang mukmin yang menolong orang kafir mengandung tiga kemungkinan. Yang pertama apabila dia rela dengan kekufuran dan berusaha menolong orang kafir tersebut sebab kekufuran itu, maka hal ini terlarang sebab ridlo dengan kekufuran maka hukumnya adalah kufur. Atau lebih tegas lagi yang disebutkan oleh Qodhil Iyad dalam kitab As Syifa’ hal 173 juz 2
وكذلك نكفر بكل فعل اجمع المسلمون ... الخ انه قال : والسعي الى الكنائس والبيع مع اهلها والتزني بزيهم من شدا الزنانير وفحص الرؤوس فقد اجمع المسلمون ان هذا لايوجد الا من كافر وان هذه الأفعال علامة على الكفر وان صرح فاعلها بالإسلام.
Demikian juga kami menghukumi kafir pada segala perbuatan yang telah disepakati oleh umat Islam bahwa pekerjaan itu tidak akan dijalankan kecuali oleh orang kafir, sekalipun pelakunya tetap menyatakan keIslamannya dengan perbuatan tersebut....adapun berjalan menuju gereja atau sinagog (tempat ibadah orang Yahudi) bersama pemeluknya dan berpakaian dengan seragam mereka seperti ikat pinggang mereka, maka sungguh umat Islam (Ulamanya) telah bersepakat bahwa hal ini tidaklah didapati kecuali dari orang kafir dan aktiitas-aktifitas ini adalah merupakan tanda kekufuran seseorang sekalipun pelakunya mengaku atau menampakkan keislamannya.
Link Asal : http://www.facebook.com/groups/Fiqhsalafiyyah/permalink/499416486796378/
>>> asslamu alqm ya ustaz / ustazah..Sy mau tanya..blh kah Qita bkrj d slah stu bangunan, yg bngunan trsbt untk membngun tmpt prsembahyanga n non muslim, sprti greja, ato tokong2 china, dan tokong2 india,,bgaiman pghasilan rjeqi dr upah trsbt.. Mhn jwabnx.. Trm ksh. Wsslm..wr wb
JAWABAN
Ilmatul Mukarramach >>> Penjelasan dari kitab Lihat Al-Umm, 4/225
وقال الإمام الشافعي في "الأم" (4/225
أَكْرَهُ لِلْمُسْلِمِ أَنْ يَعْمَلَ بِنَاءً أَوْ نِجَارَةً أَوْ غَيْرَهُ فِي كَنَائِسِهِمْ الَّتِي لِصَلَوَاتِهِمْ " انتهى
Dan aku benci apabila seorang muslim bekerja sebagai pembangun gereja, atau tukang kayu, atau pekerjaan selain itu di gereja-gereja tempat ibadah mereka (orang-orang kafir)
لا يصح استئجار ذمى مسلما لبناء كنيسة لحرمة بنائها وان اقرّ عليه وما فى الزركشىّ مما يخالف ذلك ممنوع او محمول على كنيسة لنزول مارة
نهاية، حاشية ابن الضياء : 5 / 274
Tidak sah kafir dzimmy membeli jasa orang Islam untuk membangun gereja, karena hukum membangun gereja adalah haram.
وكذا بيع نحو المسك لكافر يشترى لتطييب الصنم والحيوان لكافر علم ان يأكله بلا ذبح لأن الأصح ان الكفار مخاطبون بفروع الشريعة كالمسلمين عندنا خلافا لابى حنيفة رضى الله عنه فلا يجوز الاعانة عليهما ونحو ذلك من كل تصرف يفضى الى المعصية يقينا او ظنا ومع ذلك يصح البيع ويكره ما ذكر مما توهم منه ذلك
فتح المعين : 3 / 23
Begitu juga diharamkan, menjual minyak wangi untuk kafir yang dipergunakan untuk mewangini patung, hewan untuk kafir yang diyakini bahwa ia akan memakannya tanpa sembelih, karena menurut pendapat yang kuat kafir dibebankan hukum dengan furu` syari`at sama seperti muslimin menurut kita mazhab Syafi`I`anah ath-Thalibin r.a. berbeda dengan pendapat dari kalangan mazhab Hanafy r.a. Karena itu dilarang membantu mereka dalam dua hal tersebut dan yang menyerupainya, yaitu setiap perbuatan yang berefek kepada maksiat baik secara yakin maupun berupa praduga yang kuat, walaupun demikian hukum jual belinya tetap sah. Dimakruhkan hal tersebut dari sesuatu yang disangka akan mengakibatkan hal tersebut
Maz Erlangga >>> wa alaikumsalam
Haram.ditegaskan didalam kitab Is’adur Rofiq hal 127 juz 2
ومنها (الإعانة على المعصية) على معصبة على معاصي الله بقول او فعل او غيره ثم ان كانت المعصية كانت الإعانة عليها كذلك كما في الزواجر
Sebagian dari maksiat badan adalah menolong orang lain dalam berbuat dan berbagai maksiat kepada Allah baik berupa ucapan, perbuatan atau yang lainnya. Kemudian apabila maksiat itu berupa dosa besar maka menolong hal tersebut juga termasuk dosa besar sebagaimana yang tertera dalam kitab Zawajir, demikian juga lebih jelasnya lagi disebut dalam kitab Fathul Muin / I’anatut Tholibin hal 23 juz 3
Referensi : Tafsir Munir hal. 94 juz 1
واعلم ان كون المؤمن مواليا للكافر يحتمل ثلاثة اوجه أحدها ان يكون رابضيا بكفره ويتولاه لأجله وهذا ممنوع لأن الرضا بالكفر كفر
Ketahuilah bahwasannya keberadaan orang mukmin yang menolong orang kafir mengandung tiga kemungkinan. Yang pertama apabila dia rela dengan kekufuran dan berusaha menolong orang kafir tersebut sebab kekufuran itu, maka hal ini terlarang sebab ridlo dengan kekufuran maka hukumnya adalah kufur. Atau lebih tegas lagi yang disebutkan oleh Qodhil Iyad dalam kitab As Syifa’ hal 173 juz 2
وكذلك نكفر بكل فعل اجمع المسلمون ... الخ انه قال : والسعي الى الكنائس والبيع مع اهلها والتزني بزيهم من شدا الزنانير وفحص الرؤوس فقد اجمع المسلمون ان هذا لايوجد الا من كافر وان هذه الأفعال علامة على الكفر وان صرح فاعلها بالإسلام.
Demikian juga kami menghukumi kafir pada segala perbuatan yang telah disepakati oleh umat Islam bahwa pekerjaan itu tidak akan dijalankan kecuali oleh orang kafir, sekalipun pelakunya tetap menyatakan keIslamannya dengan perbuatan tersebut....adapun berjalan menuju gereja atau sinagog (tempat ibadah orang Yahudi) bersama pemeluknya dan berpakaian dengan seragam mereka seperti ikat pinggang mereka, maka sungguh umat Islam (Ulamanya) telah bersepakat bahwa hal ini tidaklah didapati kecuali dari orang kafir dan aktiitas-aktifitas ini adalah merupakan tanda kekufuran seseorang sekalipun pelakunya mengaku atau menampakkan keislamannya.
Link Asal : http://www.facebook.com/groups/Fiqhsalafiyyah/permalink/499416486796378/
No comments:
Post a Comment