Saudara-saudaraku, sempurnakanlah ibadah kalian. Lalu, sempurnakanlah akhlak kalian. Jadilah orang yang berguna bagi orang lain.
Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah “Ya Rasulullah, aku ingin menjadi orang yang terbaik di antara yang lain.”
Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah “Ya Rasulullah, aku ingin menjadi orang yang terbaik di antara yang lain.”
Rasulullah S.A.W. bersabda “Sempurnakan akhlakmu maka kau akan menjadi yang terbaik di antara orang-orang.”
Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah “Ya Rasulullah, aku ingin tetap teguh dalam imanku dan aku berharap dapat memenuhinya.”
Rasulullah S.A.W. bersabda “Sempurnakan akhlaqmu, maka imanmu akan lengkap.”
Rasulullah S.A.W. bersabda “Sempurnakan akhlaqmu, maka imanmu akan lengkap.”
Jadi saudara-saudaraku, kita melihat banyak orang yang shalat dan puasa, banyak yang memanjangkan jenggot, tapi kita jarang menemukan orang-orang yang berakhlak baik. Orang-orang yang mau memaafkan sudah menjadi langka di dunia ini.
Ketika seorang istri marah, maka dia ngambek kepada suaminya, ketika seorang suami marah dia pun ngambek kepada istrinya, ketika anak-anak marah, mereka berkata kasar pada orangtuanya, ketika orangtua marah, mereka memukuli anaknya. Padahal sikap itu dapat mempengaruhi sisi psikologis si anak
Di dekat rumahku, ada dua orang saudara kandung yang hidup berdekatan. Salah satunya meninggal dunia, namun saudaranya tidak mau menghadiri pemakamannya. Aku berkata kepadanya dan anak laki-lakinya “Setelah saudaramu wafat, perselisihan di antara kalian juga berakhir, jadi kau harus menghadiri pemakamannya.”
Dia berkata “Tidak, kami belum pernah bertatap muka selagi dia masih hidup, jadi apa tujuannya sekarang?”
Aku berkata “Dia sudah wafat sekarang. Setidaknya, ingatlah susu ibumu dimana kalian dulu sering berbagi.”
Aku sudah memohon kepadanya, tapi dia tetap tidak mau menghadirinya. Dunia ini terisi dengan orang-orang seperti itu.
Kelakuan orang-orang di zaman sekarang adalah: Mengucapkan salam kepada mereka yang mengucapkan salam, namun jika dia tidak memulai salam duluan, maka kita tidak mau mengucapkannya. Siapapun yang tersenyum pada kita, maka kita balik membalas senyumnya, namun siapapun yang mencibir kita, maka kita menimpuknya dengan bata. Itulah kelakuan kita.
Rasulullah S.A.W. bersabda “Seseorang dengan akhlak yang baik melampaui seseorang yang shalat Tahajjud dan berpuasa seumur hidupnya.” Kenapa? Karena sifat ini sangat jarang ditemui.
Intisari dari akhlak yang baik adalah menjaga lidah, maka semua akhlak yang lain akan mengikutinya. Jika kalian menjaga lidah pada saat marah atau bahagia, berbicara hanya yang perlu, maka tidak ada seorang pun yang derajatnya lebih tinggi daripada kalian. Tak ada seorang pun yang dapat mengejar kalian, bahkan dengan shalat Tahajjud, berpuasa, haji, dan umrah.
Ketika kalian melihat macet di jalan, kalian memilih jalan alternatif, bukankah begitu? Bahkan GPS memberitahu kita untuk mencari jalan lain. Ketika jalannya kosong, maka kalian mengebut. Jika jalannya kosong, kenapa kalian tidak memanfaatkannya? Sebagai contoh:
Jalan shalat selalu dipadati orang. Jalan puasa, jalan haji, jalan ilmu pengetahuan juga padat, jalan membaca Qur’an dan hadist juga padat. Tapi ada satu jalan yang kosong, yaitu jalan akhlak, karena tidak mudah menjadi orang yang sabar dan mau memaafkan. Meskipun kalian mengendarai Bajaj, masih terasa lebih cepat daripada Mercedez Benz, karena mobil Mercedez Benz terjebak macet, sementara Bajaj yang kalian kendarai tetap jalan.
Jadi demi Allah, jika kalian memperbaiki akhlak, maka tidak akan ada yang dapat mengejar kalian.
No comments:
Post a Comment