Showing posts with label Kematian. Show all posts
Showing posts with label Kematian. Show all posts

Saturday, September 14, 2013

Tidak yang Tahu Kapan Maut Menjemput

26 Januari 2001, dengan kekuatan 7,6 skala richter, dunia menyaksikan bencana gempa bumi di Gujarat. Dalam hitungan menit, 21.000 orang tewas, 167.000 orang terluka, dan 400.000 rumah hancur.

26 December 2004, dunia sekali lagi tercengang karena gempa bumi, kali ini sebesar 9,1 skala richter. Gempa bumi ini sangat dahsyat sehingga menggeser bumi dari porosnya sebesar 1 cm. Kali ini gempanya terjadi di Indonesia dalam bentuk tsunami, 230.000 orang terbunuh di 14 negara.

8 Oktober 2005, dunia sekali lagi terkejut karena gempa di Kashmir pada hari Sabtu. Bencana ini menyerang dalam bentuk gempa bumi berkekuatan 7,6 skala richter. Dalam hitungan menit, kawasan itu berubah dari tempat yang tenang menjadi lautan mayat-mayat. Total korban jiwa sebanyak 75.000 orang, seluruh kota dan desa hancur karena bencana dahsyat ini.

11 Maret 2011, dan kejadian ini baru terjadi, gempa bumi di Jepang, dunia sekali lagi terkejut karena gempanya membuat gelombang setinggi 38,9 m, menyapu Jepang, menghancurkan 125.000 bangunan. Gempa ini berkekuatan 9,1 skala richter, korban berjumlah 15.093.

Tapi jangan salah paham saudaraku, tujuanku bukanlah untuk memberitahu kalian tentang statistik dan jumlah korban dari bencana-bencana yang telah terjadi, melainkan untuk membuat kita memahami apa yang bisa kita simpulkan dari kejadian yang menyayat hati dan menyedihkan ini?

Mari kita jawab pertanyaan ini dengan pertanyaan yang lain. Apakah 630.000 orang yang terbunuh oleh bencana yang dahsyat ini menyadari bahwa waktu mereka telah habis? Apakah mereka terbangun di pagi hari dengan mengetahui bahwa inilah hari terakhir mereka? Jawabannya adalah tidak. Karena kematian adalah fenomena yang tak terduga dan tak bisa diprediksi. Setiap momen bisa menjadi momen terakhir kita.

Misalnya Miklos Feher sang pesepakbola di La Liga, Spanyol. Umurnya baru 24 tahun. Dia bermain sebagai pemain pengganti untuk Benfica, dia membuat assist untuk satu-satunya goal dalam pertandingan hari itu. Ini adalah pertandingan sepakbola yang disiarkan langsung di televisi. Pertandingan sudah di masa injury time, dia mentackle lawan dan menerima kartu kuning. Seiring kartu kuning ditunjukkan padanya, dia tersenyum pada wasit, kemudian berbalik untuk melanjutkan permainan. Tiba-tiba dia membungkuk dan jatuh telentang. Dia meninggal di lapangan sepakbola. Pemain lainnya melihat dengan perasaan tertekan, sebagian dari mereka mulai menangis, tapi tangisan itu tidak berguna lagi.

Tidak ada kekuatan apapun yang bisa menunda kematian, apalagi mencegah kematian. Kenapa? Karena Allah S.W.T. berfirman di dalam Al-Qur’an bahwa perkara kematian tidak ditunda oleh Allah Ta’ala.

Sekarang kita telah paham fakta bahwa kematian dapat menjemput kita kapanpun dan dimanapun, pertanyaan berikutnya saudaraku, apakah kita siap untuk mati? Apakah kita sudah berinvestasi untuk akhirat? Kesimpulannya, apakah kita hidup untuk dunia atau untuk akhirat?

Mari kita ambil contoh tentang seseorang yang hidup untuk dunia ini. Aku ingin menceritakan tentang Alexander Agung. Dia dianggap sebagai jendral terbaik sepanjang masa. Di umur 30 tahun, kekaisarannya adalah salah satu yang terbesar di bumi. Dia telah menguasai 90% dari dunia yang dikenal pada masa itu.

Tapi ketika Alexander sedang sakaratul maut dan dikelilingi para prajuritnya, dia berkata “Wahai pasukan, ketika kau menempatkan tubuhku dalam peti, maka biarkan lenganku bergantung di pinggirnya dengan telapak tanganku terbuka lebar.”

Orang-orang di sekelilingnya bertanya apa tujuannya. Dia menjawab “Jadi dunia dapat melihat bahwa akulah orang yang menaklukkan seluruh dunia, tapi hari ini aku meninggalkan dunia tak membawa apa-apa.”

Inilah akhir dari seorang penguasa yang mempunyai segalanya. Kita harus sadar saudaraku, kita bisa saja mempunyai rumah paling mewah, pakaian paling mahal, bisnis paling menguntungkan, mobil paling bagus, jabatan paling dihormati, pekerjaan bergaji paling besar, gelar paling mengagumkan, istri paling cantik, tapi ketika kematian datang, semuanya akan ditinggalkan, dan hanya amal baik yang menemani kita.

Rasulullah S.A.W. dalam hadist Sahih Bukhari yang diriwayatkan Anas R.A. bersabda "Ketika seorang manusia meninggalkan dunia ini, hanya amal baik yang bersamanya." Para sahabat R.A sepenuhnya memahami sabda Rasulullah ini, karena itulah mereka tidak hidup untuk dunia ini.

YouTube Channel Lampu Islam: youtube.com/ArceusZeldfer
Facebook Page: facebook.com/LampuIslam

Monday, September 9, 2013

Kematian | Sang Perusak Hawa Nafsu


Nabi Muhammad S.A.W. bersabda “Saling ingatkanlah sesama saudara kalian tentang perusak hasrat.” Para sahabat R.A. bertanya “Wahai Rasulullah, apakah perusak hasrat?” Rasulullah S.A.W. bersabda “Kematian.”



Saudara/saudariku, kematian adalah perusak hasrat. Namun kebanyakan manusia lupa bahwa mereka akan mati. Bahkan kita sebagai umat Muslim juga terkadang lupa tentang kematian.


Andaikan kita benar-benar mengingat kematian, kita tidak akan melakukan banyak dosa yang dapat menjerumuskan kita. Kita tidak akan melanggar Allah S.W.T. karena pada saat kita ingat kematian, kita tidak lagi menjadi budak dari hasrat kita, dan kita menjadi hamba Allah S.W.T. yang sejati.



KEBANYAKAN ORANG adalah budak dari hasrat mereka meskipun hal itu salah! Itulah mengapa banyak di antara kita yang melakukan banyak dosa dan perbuatan tercela... Jika seseorang didiagnosis dengan suatu penyakit oleh dokter, dan ternyata dia hanya bisa hidup beberapa bulan, maka kehidupan mereka langsung bertaubat dan memperbaiki hidup mereka. Yang tadinya malas shalat, kembali rajin shalat, yang tadinya pelit dalam bersedekah, menjadi senang bersedekah. Ini hal yang bagus.


Tapi yang membuatku sedih adalah kita menunggu seorang dokter memberitahu bahwa kita akan segera meninggal, tapi tidak cukup ketika Allah berfirman "Setiap yang bernyawa akan merasakan kematian."



Dan jika ada seseorang yang tidak akan dimatikan Allah S.W.T., tentunya orang itu adalah kekasih-Nya, Nabi Muhammad. Nabi Muhammad S.A.W. adalah makhluk yang paling dicintai Allah. Jadi jika ada seseorang yang takkan dimatikan oleh Allah Azza wa Jalla, tentunya dia adalah Muhammad S.A.W. Tapi Allah berfirman padanya "Wahai Muhammad, kau akan merasakan kematian."



Setiap makhluk akan merasakan kematian, bukan hanya manusia, bahkan bangsa jin dan malaikat akan merasakan kematian. Dan satu-satu-Nya yang abadi dan tak pernah mati adalah Allah S.W.T.
YouTube Channel Lampu Islam: youtube.com/arceuszeldfer 
Facebook Page: facebook.com/LampuIslam
 

Dunia Ini Hanyalah Ilusi


Jangan tertipu dengan BMW yang kalian kemudikan. Jangan tertipu dengan apartemen yang kalian miliki, jangan pernah tertipu oleh dunia yang fana ini. Suatu saat dunia beserta isinya akan hancur. Hanya Satu Yang Tetap Hidup, Dialah Raja Arsy dan Kursi.

Kita tahu kita lari dari kematian. Kita benar-benar tidak mempercayainya. Mungkin kita mengucapkan dengan bibir bahwa kita percaya kematian, tapi tindakan kita adalah bukti bahwa kita tidak mempercayainya. Kalian lihat masjid-masjid penuh pada hari Jumat atau hari Id, tapi selain dari hari itu? Besok datang shalat Subuh, kalian akan melihat hanya 1-2 shaff dalam masjid.

Ketika tiba waktunya shalat, berzakat, dan berhaji kita menjadi tuli dan buta terhadap ajaran Allah dan Rasulnya S.A.W.  Amal kita berbicara bahwa kita tidak percaya pada kematian, kita malah lari dari kematian.

Kalian dapat lari kemanapun kalian mau, kalian dapat menyelam ke dalam laut Atlantik yang gelap gulita, kalian dapat mendaki puncak Everest, kalian dapat bersembunyi dalam gelapnya hutan Amazon atau Kalhari, namun ketika waktunya habis, dimanapun kalian berada, tiba-tiba tabirnya akan dibuka, dan kalian bisa melihat malaikat maut sudah menunggu kalian.

Kalian bisa saja sekaya Bill Gates dan memiliki harta melimpah. Kalian bisa menaiki pesawat luar angkasa dan pergi ke luar bumi, tapi ketika waktunya tiba, percaya tidak percaya, kalian akan melihat malaikat maut berdiri di hadapan kalian. Setiap dari kita akan kembali kepada Yang Maha Mengetahui.

Ayo Subscribe ke YouTube Channel Lampu Islam: youtube.com/arceuszeldfer
Ayo Like Facebook Page-nya: Lampu Islam

Monday, August 26, 2013

Kemana Perginya Rasa Takut Mati di Dalam Diri Kita?



Ayat dalam surat Al-Mulk menjelaskan tentang tujuan kehidupan. Allah S.W.T berfirman:

Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu,  Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun, (Q.S. Al-Mulk:1-2)

Dalam ayat ini Allah menyebutkan kematian lebih dulu, baru kehidupan. Jadi Dia mengingatkan agar kita memikirkan kematian lebih dulu, baru memikirkan kehidupan setelahnya. Karena kematian akan menimpa kita semua. Kita bisa saja berada di dalam Gedung Putih, di pemukiman kumuh hutan Amazon, di dalam mobil mewah atau berjalan kaki, kita bisa saja sedang bermain sepakbola atau tidur di kasur, kita bisa saja sedang melakukan yang halal atau haram, namun ketika waktu kita habis, maka malaikat maut akan datang dan dia mencabut nyawa kita.

Raja yang sombong seperti Fir’aun datang silih berganti, orang-orang dzalim seperti Harun dan Qarun juga datang silih berganti. Mereka pikir mereka adalah segala-galanya, namun Allah membinasakan mereka. Seharusnya kita bisa mengambil hikmah dari kisah mereka.

Hanya untuk membawa kunci-kunci Fir’aun dibutuhkan 70 unta. Bahkan Fir’aun tahu pada saat-saat terakhirnya, pada saat di tengah laut, dengan jutaan pasukannya, dia tahu bahwa dirinya akan mati. Kematian terlintas di benaknya, meskipun di sepanjang hidupnya, dia berpikir bahwa dia punya segalanya! Fir’aun, Harun, Haman, Qarun, Nimrud, seharusnya kita dapat mengambil pelajaran dari kisah mereka.

Allah telah berfirman tentang hal ini dalam Al-Qur’an bahwa Dia tidak suka orang yang takabbur dan berbuat dzalim, Dia tidak suka orang yang berbuat jahat dan menentang diri-Nya. Allah S.W.T menyukai orang-orang yang bertaqwa dan berbuat kebaikan di muka bumi.

Allah S.W.T berfirman dalam Al-Qur’an: "Wahai orang-orang beriman, takutlah kepada Allah dimanapun kalian berada.”

Namun kita lihat di zaman sekarang orang-orang sudah tidak takut lagi kepada Allah. Kemana rasa takut kepada Allah? 

Dan tidak ada lagi manusia yang takut kepada kematian dalam hatinya, karena hati mereka sudah terisi dengan nafsu dan cinta dunia.

YouTube Channel Lampu Islam: youtube.com/ArceusZeldfer
Facebook Page: facebook.com/LampuIslam

3 Pertanyaan dari Malaikat Munkar dan Nakir Kepada Mayat di dalam Kubur



Ketika kita memasuki kubur, maka kubur akan memeluk kita. Pelukan itu bisa jadi pelukan selamat datang yang hangat, atau bisa jadi sebuah pelukan yang akan menghancurkan setiap tulang di tubuh kita. Kubur kita adalah ruangan yang sangat gelap dan sempit sehingga kita akan ketakutan. Dan pada saat itu dua makhluk Allah yang sangat buruk rupa, yang disebut Munkar dan Nakir akan mendatangi kubur kita. Kedua malaikat ini akan mendudukkan kita.

Ketika mereka mendudukkan kita, maka jantung kita akan berdebar-debar karena merasa sangat ketakutan. Dan dengan suara mereka yang seperti petir dan tatapan mereka yang menyeramkan, mereka akan bertanya pada kita, "SIAPA TUHANMU? KEPADA SIAPA KALIAN TUNDUK?"

Orang-orang mukmin akan menjawab "Tuhanku adalah Allah."

Kemudian mereka akan bertanya, "APA JALAN HIDUPMU?"

Orang-orang mukmin akan menjawab "Jalan hidupku adalah Islam. Aku tunduk kepada Allah."

Kemudian mereka akan bertanya "SIAPA UTUSAN YANG DIKIRIMKAN KEPADAMU?"

Orang-orang mukmin akan menjawab "Dialah Muhammad S.A.W."

Maka mereka akan berkata "Kamu benar."

Kemudian mereka akan memerintahkan kubur untuk meluas. Dan kubur kita akan berubah menjadi taman surga, sehingga kita akan merasakan kebahagiaan dan merasakan sejuknya hawa surga.

Namun bagi orang dengan amal yang buruk, mereka akan mendudukkan orang itu dan mereka akan menanyakan pertanyaan yang sama, tapi orang itu tidak bisa menjawabnya. Munkar dan Nakir bertanya "SIAPA TUHANMU?" Namun orang itu tidak bisa menjawabnya

"Mmm... Mmm... Mmm... Aku tidak tahu!"

"Apa jalan hidupmu?"

"Mmm... Mmm... Aku tidak tahu!"

Maka kedua malaikat akan berkata "KAMU BERBOHONG!" Kemudian kubur orang itu akan menghimpitnya sehingga setiap tulang di tubuhnya remuk.

Kemudian Munkar dan Nakir akan memerintahkan kubur untuk menjadi lubang neraka, sehingga kuburnya dipenuhi api hingga hari kiamat.

YouTube Channel Lampu Islam: youtube.com/ArceusZeldfer
Facebook Page: facebook.com/LampuIslam

Saturday, August 17, 2013

Bersiap-siap Menyambut Kematian


Disebuah ceramah ada seorang Ustadz bertanya kepada Jama'ahnya, apakah kalian ingin masuk surga? Semua Jama'ah menjawab dengan antusias, Yaaa. Ustadz bertanya lagi, Apakah kalian ingin mati hari ini?. Tidak ada satupun yang menjawab, atau bahkan seorangpun tidak ingin mati, suasana hening antara mereka satu sama lain banyak yang saling berpandangan senyum-senyum lalu menunduk. Dengan tersenyum, Ustadz itu berkata, Lalu bagaimana kita akan pergi ke surga, jika kita tidak pernah mati. Ustadz melanjutkan dan bertanya:

Apakah kalian ingin saya berdo'a untuk panjangnya hidup kalian?

Dengan antusias Jama'ah menjawab, Yaaa..

Ustadz bertanya lagi, Berapa lama kalian ingin hidup? seratus tahun? dua ratus atau bahkan seribu tahun?

Bahkan orang-orang yang berusia 80 tahun sudah tampak aneh bagi kebanyakan orang, apalagi mereka yang berusia lebih dari seratus tahun.

Pertanyaan belum berakhir, Ustadz masih mengajukan pertanyaan,

Apakah kalian mencintai Allah?

Jawaban para Jama'ah tentu saja, Yaaa...

Ustadz mengatakan, Biasanya ketika seseorang jatuh cinta, dia akan selalu rindu untuk bertemu dengan kekasihnya, tidakkah kalian rindu untuk bertemu dengan Allah?

Semua diam, tidak ada yang menjawab.

Kebanyakan dari kita merasa ngeri membicarakan kematian. Melupakan pembicaraan tentang itu, bahkan kita tidak berani membayangkannya. Hal itu karena kita tidak mempersiapkan untuk peristiwa setelah kematian (akhirat).

Siap atau siap, kematian dengan pasti akan datang menyambut kita. Daripada selalu mengelak, alangkah lebih baik mulai sekarang kita berusaha untuk mempersiapkannya diri-diri kita untuk menghadapi kematian.

Didalam Al Quran Allah SWT Berfirman yang artinya :

Tiap-tiap yang berJiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. (QS. Al Anbiyaa: 35)

Di mana saja kamu berada, niscaya kematian akan menemukanmu, walaupun kamu bersembunyi di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh." (QS. An-Nisa`: 78)

Yaa Allah berilah kami ampunan, terimalah amal ibadah kami, bimbinglah kami, Aamiin..Yaa Rabb.

Sumber: Strawberry

YouTube Channel Lampu Islam: youtube.com/ArceusZeldfer
Facebook Page: facebook.com/LampuIslam

Sunday, August 4, 2013

Bagaimana Keadaan Kita Disaat Malaikat Maut Menjemput?

Ini kisah nyata yang dituturkan oleh seorang Syekh yang terkenal di Mesir. Dia sedang mengendarai mobilnya dan melihat ada mobil di depannya. Di dalamnya ada seorang pemuda dan pacarnya. Mobil itu mengebut dan syekh ini berucap “La haula wa la quwwata illa billah.”

Seiring syekh ini mengemudi, dia melihat mobil itu mengalami kecelakaan karena menabrak sebuah truk. Syekh ini keluar dari mobilnya, menghampiri mobil si pemuda yang sudah hancur, kemudian dia menarik keluar pemuda itu. Dia menyadari bahwa pemuda itu sedang sekarat. Darah mengalir dari pelipis si pemuda. Jadi syekh itu menuntunnya “Nak, ucapkanlah La ilaha ilallah.” Tapi pemuda itu malah menengadahkan kepalanya sambil berkata “Aku benci dia." Setelah itu, kepalanya terkulai dan dia meninggal.

Ada insiden lainnya, sekumpulan pemuda Muslim di Mesir. Mereka ingin berpesta dan mabuk-mabukan, tapi mereka lupa membawa khamr-nya (minuman memabukkan). Jadi mereka memutuskan kembali untuk mengambil khamr (minuman memabukkan) itu. Tapi kecelakaan terjadi, dan dua orang di antara mereka berhasil keluar dari mobilnya. Salah seorang dari mereka melihat temannya, dan temannya terlihat baik-baik saja, tapi tiba-tiba dia mulai berkata “Aku tidak bisa menemui-Nya, aku tidak bisa menemui-Nya!” Temannya bertanya “Siapa?” Dia menjawab “Allah”, kemudian dia meninggal.

Sebuah kisah nyata lainnya, seorang businessman di pesawat. Tiba-tiba dia tidak bisa bernapas. Orang disampingnya merasa khawatir. Si businessman mulai memegangi kopernya, keadaannya semakin memburuk karena tidak bisa bernapas. Orang di sampingnya menyadari bahwa dia akan meninggal, sehingga dia berkata “Ucapkanlah La ilaha ilallah.” Tapi orang itu malah berkata “berikan aku kopernya! Berikan aku kopernya!” Orang di sampingnya menuntunnya lagi “Ucapkan La ilaha ilallah.” Tapi dia malah berkata “Tidak, berikan aku kopernya, segalanya ada di dalam koper itu, kekayaanku dan semuanya.” Dan ketika dia sudah mendapatkan kopernya, dia melihat orang disampingnya “Wahai saudaraku, kapanpun aku ingin mengucapkan kata-kata itu, aku tidak bisa mengucapkannya.” Kemudian dia meninggal.

Pada saat menjelang ajal, setan mendatangi kita dan kita melihat amal buruk kita. Jika kita banyak berbuat kejelekan ketika hidup, maka mungkin kita akan berkata “Aku tidak bisa bertemu Allah dengan amal ini, aku tidak bisa menemui-Nya seperti ini. Aku belum bertaubat, aku tidak ingin mati.” Dan apa kata-kata terakhir yang akan kita ucapkan? “Jangan, jangan, tunggu dulu, aku tidak mau bertemu dengan Allah, aku belum siap.”

Sebaliknya, orang-orang dengan akhir yang baik meninggal dengan begitu damai. Aku akan memberikanmu contohnya, yaitu Syekh Sharaawy dari Mesir. Dia seorang syekh yang terkenal, menjalani hidupnya untuk menyerukan orang-orang agar beriman dan bertakwa kepada Allah dan Rasul-Nya. Dia mencintai Rasulullah S.A.W. dan mengajarkan orang-orang agar mencintai Rasulullah S.A.W.

Anaknya bercerita bahwa pada saat Syekh Sharaawy menjelang wafat,  dia melihat ke atas dan mengucapkan "Asyhadu an la ilaha ilallah (Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang patut disembah kecuali Allah)", kemudian dia tersenyum. Lalu dia mengucapkan"Wa ashyadu anna muhammadan rasulullah marhaban bi rasulillah (Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah, selamat datang wahai Rasul Allah)", kemudian barulah dia wafat.

Jika kata-kata terakhir yang kita ucapkan adalah La ilaha ilallah, maka Alhamdulillah, tapi apakah itu kata-kata yang akan mengalir dari bibir kita?


Ayo Subscribe ke YouTube Channel Lampu Islam: youtube.com/arceuszeldfer
Ayo Like Facebook Page-nya: Lampu Islam

Monday, July 29, 2013

Sebuah Ujian dari Malaikat Munkar dan Nakir

Ketika seorang mayat diletakkan dalam kubur, kemudian ruh-nya bersatu dengan jasadnya, dia mendengar suara langkah teman-temannya meninggalkan kuburnya. Dengan demikian dimulailah ujian yang sebenarnya.

Dimana gelarnya sekarang? Dimana jabatannya? Dimana gelar Ph.D. atau Master-nya? Semuanya sudah ditinggalkan.

Dia mendengar suara sepatu teman-temannya meninggalkan kuburnya. Kemudian 2 malaikat yang bengis dan menakutkan bernama Munkar dan Nakir menggoncangkan tubuhnya. Kemudian dengan suara seperti gemuruh petir, mereka menghardiknya “Bangunlah!” Kemudian dia akan duduk dalam perasaan takut.

Bayangkanlah situasi seperti itu. Ini bukan hanya cerita dongeng. Ini merupakan fakta. Wallahi, kita semua akan menemui hari itu, kita akan menemui Munkar wa Nakir di hadapan kita.

Jadi Munkar dan Nakir bertanya kepadanya “Siapa Tuhanmu?” Dia berkata “Aku tidak tahu.” Munkar dan Nakir berkta “Kau tidak tahu dan kau tidak menyebut nama-Nya. Apa agamamu?” “Aku tidak tahu.” Mereka berkata “Siapa utusan yang dikirimkan kepadamu?” Mayat itu berkata “Aku mendengar seseorang berkata fulan bin fulan, jadi kurasa dia orangnya.” Kemudian akan dikatakan “Kau tidak tahu, dan kau tidak membaca tentangnya.”

Kemudian dia akan dipukul dengan palu baja, membuatnya berteriak dalam kesakitan yang teramat sangat, dimana semua makhluk mendengarnya, kecuali manusia dan jin.

Dengan demikian, Allah Yang Maha Kuasa, menjawab hasil ujiannya, “Hambaku berbohong!!!” Bayangkanlah kegagalan itu. Bayangkan Allah berkata “Hambaku berbohong!!! Jadi siapkanlah untuknya sebuah pakaian dari api neraka, dan bukakanlah untuknya sebuah pintu dari neraka!”

Dengan begitu angin yang sangat panas sampai kepadanya. Kemudian kuburnya, menjadi menghimpitnya, membuat tulang-tulang rusuknya remuk. Apakah itu yang kita inginkan di dalam kubur? Wallahi, kita sangat tidak menginginkannya.

Dan kita punya kesempatan untuk mengubah jawaban-Nya “Hambaku berbicara jujur!!!” Kita masih punya kesempatan sampai hari ini, karena kita masih hidup, Alhamdulillah. Jadi pergunakanlah waktu sebaik-baiknya untuk melakukan kebaikan dan menghindari perbuatan dosa.

Wallahi, hari tersebut akan menghampiri kita semua.


YouTube Channel Lampu Islam: youtube.com/arceuszeldfer
Facebook Page: Lampu Islam

Thursday, July 4, 2013

Buatlah Kematian Sebagai Slogan Hidupmu

Dengan siapa kita berteman? Kebanyakan dari kita berteman dengan orang-orang yang hanya cinta dunia, tidak pernah memikirkan akhirat, tidak pernah memikirkan Islam!

Kalian seharusnya tidak berteman dengan orang-orang seperti itu. Ambillah nasihat dari Hassan al-Basri. Dia berkata “Lebih baik berteman dengan orang-orang yang membuatmu takut dengan tujuan untuk menyelamatkanmu dari hukuman Allah S.W.T., daripada berteman dengan orang-orang yang memberikan ketenangan dan kedamaian, namun membuatmu lupa tentang akhirat.”

Harits ibn Idris bertanya kepada Daud At-Tho’i, keduanya merupakan orang-orang saleh dari generasi sebelum kita. “Berikan aku saran.” Daud menjawab “Buatlah kematian sebagai sloganmu.” Dalam riwayat lainnya, dia berkata: “Ketahuilah bahwa tentara kematian sedang menunggumu.”

Silah ibn Ashyam menyebutkan: “Buatlah kematian sebagai motto hidupmu, buatlah kematian sebagai sloganmu.”

Apapun yang akan kalian lakukan, pastikanlah “Apakah hal ini akan bermanfaat atau merugikanku di alam barzakh nanti?” Jika itu bermanfaat, maka Alhamdulillah, namun jika tidak bermanfaat, maka buanglah jauh-jauh. Karena ketika berada di dalam kubur, hal itu akan berbahaya bagimu. Amal buruk itu akan menyakitimu di dalam kubur.  



Ayo Subscribe ke YouTube Channel Lampu Islam: youtube.com/arceuszeldfer
Ayo Like Facebook Page-nya: Lampu Islam

Thursday, May 23, 2013

Yang Akan Terjadi Kepada Setiap Manusia | Pengingat Bagi Muslim

Pernahkah kalian melihat seorang bayi kecil yang baru lahir? Seorang bayi begitu bergantung kepada orang lain. Dia tidak bisa membalikkan tubuhnya sendiri, ngompol di tempat tidurnya, dan buang kotoran di tempat tidurnya sendiri. Dia tidak dapat membersihkannya sendiri, kecuali ibunya datang dan membersihkannya. Dia ingin minum dan makan tapi tak dapat bergerak, sehingga ibunya yang harus merawatnya.

Dan setelah sekian lama, bayi yang tak berdaya itu semakin tumbuh dewasa, kemudian dia mulai berpikir bahwa dirinya spesial. Dia lupa tentang asalnya, dan mulai berpikir dirinya adalah seorang jagoan.

Dan semakin bertambah usianya, dia semakin berpikir dirinya sudah mandiri. Dia mulai pergi ke gym, mulai memakai steroid sehingga ototnya membesar.

Kemudian datang suatu masa dimana orang itu menjadi tua, tubuhnya membungkuk. Dia berjalan dengan sebuah tongkat, dan ketika terbangun di pagi hari, semua tulangnya terasa sakit. Lalu dia menjadi sakit, dan tidak dapat bergerak tanpa bantuan, sama seperti ketika bayi.

Kenapa begitu? Karena Allah membuatnya bergantung pada orang lain, kemudian Allah membuatnya mandiri, dan kemudian Allah membuatnya bergantung lagi pada orang lain di masa tuanya.

Kemudian dia berbaring di tempat tidurnya dalam keadaan sakaratul maut, sedangkan malaikat maut duduk di atas kepalanya. Malaikat maut sedang menunggu untuk mengambil ruhnya. Dia melihat sang malaikat maut, tapi orang lain tidak bisa melihatnya. Dia melihat kenyataan yang sebenarnya.

Tahukah kalian bahwa aku pernah mengunjungi seseorang yang sedang sakit keras di rumah sakit. Dia berpikir dirinya akan meninggal dunia, tapi Alhamdulillah, Allah membuatnya sembuh dari sakitnya. Dan apakah kalian tahu apa yang dikatakannya padaku? Dia berkata “Maulana, tidak mudah untuk mati.”

Tapi kenyataannya adalah, semua umat manusia hanya datang dan pergi meninggalkan dunia. Jika kalian pergi ke pemakaman, dan inilah mengapa Rasulullah S.A.W. bersabda bahwa kalian harus pergi ke pemakaman, karena ziarah kubur akan mengingatkan kalian pada kematian.  Lihatlah tulisan yang tertera di batu nisan, tertulis di sana 1835, 1825. Batu nisan menunjukkan bahwa manusia lebih banyak menghabiskan waktunya di dalam kubur daripada di atas permukaan bumi.

Kemudian akan datang suatu waktu dimana dia berbaring di tempat tidurnya, dan dia melihat malaikat maut. Jika dia adalah orang yang baik dalam hidupnya, maka Allah akan memberikannya taufiq untuk mengucapkan kalimat syahadat, tapi jika tidak, maka dia akan meninggalkan dunia ini dalam keadaan rugi.

Dan orang itu akan dimandikan orang lain karena tidak bisa mandi sendiri, dan airnya tidak boleh terlalu panas atau terlalu dingin, karena dia merasakannya.

Akan datang waktu dimana mereka akan menggali lubang sedalam  2 meter, kemudian mereka akan menempatkan kalian di dalamnya, menimbun kalian dengan tanah, lalu kalian tinggal disana seorang diri. Bayangkanlah, karena hal ini akan terjadi kepada setiap orang.

Dan satu-satunya sahabat kalian di dalam kubur adalah amal baik kalian. Uang, mobil, rumah, teman-teman, anak-anak, semuanya akan meninggalkan kalian.

Sebagaimana disabdakan Rasulullah S.A.W. bahwa satu-satunya yang akan tinggal bersamanya adalah amal baiknya. Jika kalian mempunyai amal baik, maka Allah akan menyelamatkan kalian.

Rasulullah S.A.W. bersabda bahwa kubur kalian adalah taman dari taman surga. Ketika seseorang ditempatkan di dalam kubur, kuburnya akan berkata kepada orang itu “Dari semua orang yang pernah berjalan di muka bumi, kau adalah orang yang paling kukasihi. Dan sekarang karena kau telah datang kepadaku, kau akan melihat bagaimana diriku menjamu dirimu.” Kemudian kuburnya akan meluas sejauh mata memandang, dan jendela dari surga terbuka.

Sedangkan untuk orang yang hidup suka-suka dirinya, main perempuan, mabuk-mabukan... Dia sebenarnya percaya bahwa dia akan mencapai umur 50 tahun, dan ketika dia mencapai umur 50 tahun, dia berjanji akan menumbuhkan jenggot, shalat di masjid, dan berhaji. Tapi tidak ada yang bisa menjamin. Kemudian dia ditempatkan dalam kuburnya seorang diri. Tidak akan ada orang yang menemaninya. Dan kuburnya akan berkata kepadanya “Di antara semua manusia yang pernah berjalan di muka bumi, kau adalah orang yang paling hina di mataku.” Kemudian Rasulullah S.A.W. bersabda bahwa kuburnya akan menghimpitnya. Kemudian Rasulullah S.A.W. saling menyilangkan jari-jarinya, dan dia bersabda bahwa tulang rusuknya akan saling menyilang hingga seperti itu.

Kita berpikir telah mandiri, kemudian kita berpikir bahwa kita spesial, tapi Rasulullah S.A.W. bersabda bahwa ketika seseorang dibawa ke hadapan Allah S.W.T., dia akan seperti anak sapi. 

Pernahkah kalian melihat seekor sapi yang baru lahir? Ketika anak sapi mencoba untuk berdiri, dia terjatuh lagi, kemudian dia mencoba lagi, tapi terjatuh lagi. Rasulullah S.A.W. bersabda bahwa ketika seseorang berada di hadapan Allah S.W.T. di hari kiamat untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, dia akan seperti anak sapi, kakinya tidak akan mampu membuatnya berdiri, dia akan mencoba berdiri tapi kemudian terjatuh. Kemudian dia mencoba untuk bangkit lagi, tapi kemudian dia jatuh lagi.

Dan lihatlah betapa sering kita menipu diri sendiri, mempercayai bahwa kita adalah orang yang spesial. Tapi pada hari itu, setiap  manusia akan tahu betapa spesial dirinya. Gangster  paling berkuasa, bos penyelundup narkoba paling ditakuti, orang yang paling macho, tukang pukul, mereka semua akan tahu kenyataan yang sebenarnya ketika mereka melihat amal perbuatannya di hari kiamat. 

Rasulullah S.A.W. bersabda bahwa karena perbuatan buruknya dia akan menangis, sampai air matanya mengering, dan kemudian dia tak akan punya air mata lagi. Dia akan terus menangis sampai mengeluarkan air mata darah. Dan inilah mengapa Rasulullah S.A.W. menjelaskan hari kiamat sebagai Yaumul Hasra. Hari dimana seorang manusia akan menyesal karena tidak menggunakan waktu hidupnya untuk menyembah Allah S.W.T.


Ayo Subscribe ke YouTube Channel Lampu Islam: youtube.com/arceuszeldfer
Ayo Like Facebook Page-nya: Lampu Islam

Wednesday, March 20, 2013

19 Tanda Orang yang Mati Syahid

Syaikh Albani rahimahullah telah mengumpulkan dalam kitabnya (Ahkamul Janaiz) tanda-tanda ini dari Al Qur’an dan Sunah shahihah, beliau mendapatinya ada 19 tanda, berikut ini ringkasannya:

Sesungguhnya Dzat Yang Mensyariatkan telah menjadikan beberapa tanda yang jelas untuk menunjukkan husnul khatimah – Allah Ta’alaa telah menetapkannya dengan kurnia dan kenikmatanNya – maka siapa saja yang meninggal dengan memiliki salah satu tandanya maka itu merupakan berita gembira:

Pertama:
Mereka yang dapat mengucapkan syahadat menjelang kematian sebagaimana ditunjukkan dalam banyak hadis yang shahih diantaranya:

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( barangsiapa yang ucapan terakhirnya Laa ilaaha illallah maka dia masuk surga ) ( hadits hasan).

Kedua:
Kematian yang disertai dengan basahnya kening dengan keringat atau peluh berdasarkan hadis Buraidah bin Hushaib radhiallahu anhu:

Dari Buraidah bin Khusaib radhiallahu anhu: ( bahwa ketika dia berada di Khurasan sedang membesuk seorang sahabatnya yang sakit dia mendapatinya sudah meninggal tiba-tiba keningnya berkeringat maka dia berkata: Allahu Akbar, aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( kematian seorang mukmin disertai keringat dikeningnya ) ( hadits shahih ).

Ketiga:
Mereka yang meninggal pada malam jumaat atau siangnya berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ( hadits dengan seluruh jalurnya hasan atau shahih )
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( tidaklah seorang muslim yang meninggal pada hari Jumaat atau malam Jumaat melainkan Allah Melindunginya dari siksa kubur ).

Keempat:
Meninggal dalam keadaan syahid dimedan perang sebagaimana firman Allah Ta’alaa :

Artinya: ( dan janganlah sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang terbunuh dijalan Allah mati, tetapi mereka hidup diberi rezeki disisi Tuhan mereka (169) Mereka bergembira dengan kurnia yang diberikan Allah kepada mereka, dan memberi khabar gembira kepada orang-orang yang belum mengikuti mereka dibelakang janganlah mereka takut dan sedih (170) Mereka memberi khabar gembira dengan kenikmatan dari Allah dan kurniaNya dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan balasan bagi orang-orang beriman) (QS Ali Imran :169-171).

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( orang yang syahid mendapatkan enam perkara: diampuni dosanya sejak titisan darahnya yang pertama, diperlihatkan tempatnya dalam surga, dijauhkan dari siksa kubur, diberi keamanan dari goncangan yang dahsyat dihari kiamat, dipakaikan mahkota keimanan, dinikahkan dengan bidadari surga, diizinkan memberi syafaat bagi tujuh puluh anggota keluarganya) (hadits shahih).

Kelima:
Mereka yang meninggal ketika berjuang dijalan Allah (bukan terbunuh) berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam:

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "apa yang kalian nilai sebagai syahid diantara kalian ?" Mereka berkata: "Ya Rasulullah siapa yang terbunuh dijalan Allah maka dia syahid." Beliau berkata: "jadi sesungguhnya para syuhada umatku sedikit." Mereka berkata: "lalu siapa mereka Ya Rasulullah?" Beliau berkata: "barang siapa yang terbunuh dijalan Allah syahid, barangsiapa yang mati dijalan Allah syahid, barangsiapa yang mati karena wabah taun syahid, barangsiapa yang mati karena penyakit perut syahid, dan orang yang tenggelam syahid."

Keenam:
Mati kerana satu wabah penyakit taun, berdasarkan beberapa hadits diantaranya:

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: (wabah tha’un merupakan kesyahidan bagi setiap muslim). ( hadits shahih)

Ketujuh:
Mereka yang mati kerana penyakit dalam perut berdasarkan hadits diatas.

Kelapan dan kesembilan:
Mereka yang mati kerana tenggelam dan terkena runtuhan berdasarkan sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam:

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( syuhada ada lima: yang mati kerana wabah taun, karena penyakit perut, yang tenggelam, yang terkena runtuhan dan yang syahid dijalan Allah) ( hadits shahih).

Kesepuluh:
Mereka yang matinya seorang wanita dalam nifasnya disebabkan melahirkan anaknya:

Dari Ubadah bin Shamit radhiallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menjenguk Abdullah bin Rawahah dan berkata: beliau tidak berpindah dari tempat tidurnya lalu berkata: tahukah kamu siapa syuhada dari umatku? mereka berkata: terbunuhnya seorang muslim adalah syahid. Beliau berkata: ( jadi sesungguhnya para syuhada umatku, terbunuhnya seorang muslim syahid, mati karena wabah taun syahid, wanita yang mati kerana janinnya syahid [ditarik oleh anaknya dengan tali arinya kesyurga]) ( hadits shahih ).

Kesebelas dan kedua belas:
Mereka yang mati kerana terbakar dan sakit bengkak panas yang menimpa selaput dada ditulang rusuk, ada beberapa hadits yang terkait yang paling masyhur:

Dari Jabir bin ‘Atik dengan sanad marfu’ : ( syuhada ada tujuh selain terbunuh di jalan Allah: yang mati kerana wabah taun syahid, yang tenggelam syahid, yang mati kerana sakit bengkak yang panas pada selaput dada syahid, yang sakit perut syahid, yang mati terbakar syahid, yang mati terkena runtuhan syahid, dan wanita yang mati setelah melahirkan syahid) (hadits shahih).

Ketiga belas:
Mereka yang mati karena sakit Tibi berdasarkan hadits:

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( terbunuh dijalan Allah syahid, wanita yang mati kerana melahirkan syahid, orang yang terbakar syahid, orang yang tenggelam syahid, dan yang mati karena sakit Tibi syahid, yang mati karena sakit perut syahid) (hadits hasan).

Keempat belas:
Mereka yang mati kerana mempertahankan hartanya yang hendak dirampas.Dalam hal itu ada beberapa hadits diantaranya:

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( barang siapa yang terbunuh karena hartanya ( dalam riwayat: barang siapa yang hartanya diambil tidak dengan alasan yang benar lalu dia mempertahankannya dan terbunuh) maka dia syahid) (hadits shahih).

Kelima belas dan keenam belas:
Mereka yang mati kerana mempertahankan agama dan dirinya:

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( barang siapa yang terbunuh kerana hartanya syahid, barang siapa yang terbunuh kerana keluarganya syahid, barang siapa yang terbunuh kerana agamanya syahid, barang siapa yang terbunuh kerana darahnya syahid) ( hadits shahih).

Ketujuh belas:
Mereka yang mati dalam keadaan ribath (berjaga diperbatasan) di jalan Allah. Ada dua hadis dalam hal itu salah satunya:

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( ribath sehari semalam lebih baik dari berpuasa dan qiyamul lail selama sebulan, dan jika mati maka akan dijalankan untuknya amalan yang biasa dikerjakannya, akan dijalankan rezekinya dan diamankan dari fitnah) ( hadits shahih).

Kelapan belas:
Mati ketika melakukan amal soleh berdasarkan hadis:

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( barangsiapa yang mengucapkan: Laa ilaaha illallah mengharapkan wajah Allah lalu wafat setelah mengucapkannya maka dia masuk surga, barangsiapa berpuasa satu hari mengharapkan wajah Allah lalu wafat ketika mengerjakannya maka dia masuk surga, barangsiapa yang bersedekah dengan satu sedekah mengharapkan wajah Allah lalu wafat ketika mengerjakannya maka dia masuk surga) ( hadits shahih).

Kesembilan belas:
Mereka yang dibunuh oleh penguasa yang zalim kerana memberi nasihat kepadanya:

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( penghulu para syuhada adalah Hamzah bin Abdul Muththalib dan seseorang yang mendatangi penguasa yang zalim lalu dia memerintahkan yang baik dan melarang dari yang mungkar lalu dia dibunuhnya)


... Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa'atuubu Ilaik ....

 Sumber: Islam Bersatu Muallaf Berseru


Ayo Subscribe ke YouTube Channel Lampu Islam: youtube.com/arceuszeldfer
Ayo Like Facebook Page-nya: Lampu Islam

Tuesday, November 6, 2012

Setiap yang Bernyawa Pasti Merasakan Kematian!




Rasulullah S.A.W. bersabda kepada Muadz ibn Jabal R.A. “Wahai Muadz, apakah kau tahu apa hak Allah terhadap hamba-Nya? Dan apakah kau tahu hak seorang hamba kepada Allah?” Muadz berkata “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Rasulullah S.A.W. bersabda Hak Allah terhadap hamba-Nya adalah mereka tidak menyembah sesuatu selain diri-Nya. Dan hak seorang hamba kepada Allah adalah Dia tidak akan menyiksa orang yang tidak menyekutukan-Nya.

Kapan terakhir kali kalian semua memikirkan kematian? Ketika kalian pulang ke rumah dan menyantap makanan kalian, pikirkan hari dimana kalian akan menjadi makanan bagi cacing-cacing di tanah. Ketika kalian mengenakan pakaian bagus, pikirkan hari dimana kalian akan terbalut selembar kain dan dikubur dalam tanah.

Dan ketika kalian melihat rumah kalian yang bagus, besar, dan mewah, pikirkan hari dimana orang-orang yang kalian cintai akan memberi rumah yang baru pada kalian. Rumah itu adalah kuburan, sedalam enam kaki di bawah tanah, tanpa perabotan, dan berukuran 2x1 meter. Pikirkanlah! Dengan begitu kalian akan mengerti tujuan dari kehidupan.

Karena sebagian dari kalian berpikir bahwa hidup ini hanya permainan belaka. Kalian tidak mengerti dan kalian tidak menghargai hidup kalian. Kalian berpikir bahwa ketika kematian datang pada kalian, itu adalah akhir segalanya. Sesungguhnya kematian bukanlah akhir. Kematian adalah tahap selanjutnya dari kehidupanmu. Dan kematian akan datang kepada kalian semua, seperti yang Allah firmankan dalam Alquran

Kullu nafsin dzaikatul maut tsumma ilainaa turja'uun” 
[bahwa setiap yang bernyawa akan merasakan kematian.]

Orang kulit hitam dan orang kulit putih, orang kaya dan orang miskin, raja dan rakyat jelata, para penindas dan yang tertindas, semuanya pasti merasakan mati.

Jadi, kematian adalah realita yang sebenarnya. Suatu hari nanti, kalian akan meninggalkan dunia ini, meninggalkan harta kalian sewaktu di dunia. Uang yang kalian simpan di bank, semua akan kalian tinggalkan. Rumah yang biasa kalian tempati, ranjang yang biasa kalian tiduri, kursi yang biasa kalian duduki, semua akan ditinggalkan. 

Rasulullah S.A.W. bersabda “Perbanyaklah mengingat perusak kesenangan.” Apakah perusak kesenangan? Itulah kematian! Ketika kematian mendatangi kalian, maka segalanya akan menjadi jelas. Itulah mengapa Allah menyebut kematian sebagai Al-Haqqah, Sang kenyataan. Pada saat menjelang kematian, kalian baru tersadar atas apa yang telah kalian perbuat di dunia ini.

Dan jangan percaya kebohongan yang mereka katakan kepada kalian, “Oh dia meninggal dengan tenang dalam tidurnya.” Tidak ada satu orang kafirpun yang dapat wafat dari dunia ini dengan tenang. Kalian bisa saja menjadi yang paling jahat, paling berdosa, orang yang paling kafir, tapi ketika kalian mati, orang Kristen berkata, "Oh saudara kami tersayang sekarang di surga."

Freddy Mercury yang pada akhirnya masuk agama Kristen. Tapi ketika dia mati, orang-orang berkata "Freddy Mercury dalam surga.” Apa yang akan memasukkan Freddy Mercury ke surga? Lagunya yang menjadi hits?

Rasulullah bersabda, “Ketika seseorang mati dan dia masuk ke dalam kubur”, setelah semua orang yang mencintai kita meninggalkan kita dan pulang ke rumah, malaikat akan datang padamu dan mereka akan mendudukkanmu di kubur, “Duduklah” dan kalian akan duduk. Dan kalian akan ditanyai empat pertanyaan. Malaikat akan menanyaimu. Pertanyaannya sangat simpel namun begitu susah dijawab. “Man Rabbuka?  Siapa Tuhanmu?" Ketika kau berada di dunia ini, siapa Tuhanmu? Kemudian, kau akan ditanya "Apakah din-mu (agamamu)?"

Jawaban dari pertanyaan pertama, siapa Tuhanmu? Tuhanku adalah Allah.  Apa agamamu? Islam. Siapa nabimu? Muhammad S.A.W.  Dan Allah berfirman "Kami mengirim pada setiap bangsa di bumi, seorang utusan, dan semuanya menyampaikan pesan yang sama sembahlah Allah dan hindari Tuhan yang salah.

Jadi kau tidak akan pergi kemanapun selain “Inna Lillahi wa inna ilaihi raji'un”, kalian akan berpulang kembali kepada Allah. Itulah tujuan terakhir kalian. Ketika Allah menentukan bahwa waktumu di dunia sudah habis, maka selesai sudah, meskipun kau sedang berada dalam pelukan istrimu tersayang.

Kalian tahu, kalian selalu berkata besok saja, minggu depan. Aku masih muda, umurku masih panjang. Bagaimana kalian tahu umur kalian masih panjang? Berencanalah untuk masa depan sebenarnya, kematianmu. Itulah perencanaan yang paling benar.  Berencanalah mulai dari sekarang, jangan menunda-nundanya.

Rasulullah S.A.W. pernah menggambar sebuah garis kemudian dia menggambar sebuah lingkaran, dan dia bersabda “Ini adalah hasrat seorang manusia dan lingkaran ini pemutus hasratnya.” Lingkaran itu adalah kematian.

Jadi saya berharap tulisan ini bisa lebih mengingatkan kita pada kenyataan yang sebenarnya, karena kebanyakan dari kita terlalu sibuk dengan urusan duniawi sehingga lalai dalam urusan akhirat. Semoga Allah S.W.T. menjauhkan kita semua dari sifat lalai dan kemalasan. Aamiin.


Ayo Subscribe ke YouTube Channel Lampu Islam: youtube.com/arceuszeldfer
Ayo Like Facebook Page-nya: Lampu Islam