Thursday, May 23, 2013

Yang Akan Terjadi Kepada Setiap Manusia | Pengingat Bagi Muslim

Pernahkah kalian melihat seorang bayi kecil yang baru lahir? Seorang bayi begitu bergantung kepada orang lain. Dia tidak bisa membalikkan tubuhnya sendiri, ngompol di tempat tidurnya, dan buang kotoran di tempat tidurnya sendiri. Dia tidak dapat membersihkannya sendiri, kecuali ibunya datang dan membersihkannya. Dia ingin minum dan makan tapi tak dapat bergerak, sehingga ibunya yang harus merawatnya.

Dan setelah sekian lama, bayi yang tak berdaya itu semakin tumbuh dewasa, kemudian dia mulai berpikir bahwa dirinya spesial. Dia lupa tentang asalnya, dan mulai berpikir dirinya adalah seorang jagoan.

Dan semakin bertambah usianya, dia semakin berpikir dirinya sudah mandiri. Dia mulai pergi ke gym, mulai memakai steroid sehingga ototnya membesar.

Kemudian datang suatu masa dimana orang itu menjadi tua, tubuhnya membungkuk. Dia berjalan dengan sebuah tongkat, dan ketika terbangun di pagi hari, semua tulangnya terasa sakit. Lalu dia menjadi sakit, dan tidak dapat bergerak tanpa bantuan, sama seperti ketika bayi.

Kenapa begitu? Karena Allah membuatnya bergantung pada orang lain, kemudian Allah membuatnya mandiri, dan kemudian Allah membuatnya bergantung lagi pada orang lain di masa tuanya.

Kemudian dia berbaring di tempat tidurnya dalam keadaan sakaratul maut, sedangkan malaikat maut duduk di atas kepalanya. Malaikat maut sedang menunggu untuk mengambil ruhnya. Dia melihat sang malaikat maut, tapi orang lain tidak bisa melihatnya. Dia melihat kenyataan yang sebenarnya.

Tahukah kalian bahwa aku pernah mengunjungi seseorang yang sedang sakit keras di rumah sakit. Dia berpikir dirinya akan meninggal dunia, tapi Alhamdulillah, Allah membuatnya sembuh dari sakitnya. Dan apakah kalian tahu apa yang dikatakannya padaku? Dia berkata “Maulana, tidak mudah untuk mati.”

Tapi kenyataannya adalah, semua umat manusia hanya datang dan pergi meninggalkan dunia. Jika kalian pergi ke pemakaman, dan inilah mengapa Rasulullah S.A.W. bersabda bahwa kalian harus pergi ke pemakaman, karena ziarah kubur akan mengingatkan kalian pada kematian.  Lihatlah tulisan yang tertera di batu nisan, tertulis di sana 1835, 1825. Batu nisan menunjukkan bahwa manusia lebih banyak menghabiskan waktunya di dalam kubur daripada di atas permukaan bumi.

Kemudian akan datang suatu waktu dimana dia berbaring di tempat tidurnya, dan dia melihat malaikat maut. Jika dia adalah orang yang baik dalam hidupnya, maka Allah akan memberikannya taufiq untuk mengucapkan kalimat syahadat, tapi jika tidak, maka dia akan meninggalkan dunia ini dalam keadaan rugi.

Dan orang itu akan dimandikan orang lain karena tidak bisa mandi sendiri, dan airnya tidak boleh terlalu panas atau terlalu dingin, karena dia merasakannya.

Akan datang waktu dimana mereka akan menggali lubang sedalam  2 meter, kemudian mereka akan menempatkan kalian di dalamnya, menimbun kalian dengan tanah, lalu kalian tinggal disana seorang diri. Bayangkanlah, karena hal ini akan terjadi kepada setiap orang.

Dan satu-satunya sahabat kalian di dalam kubur adalah amal baik kalian. Uang, mobil, rumah, teman-teman, anak-anak, semuanya akan meninggalkan kalian.

Sebagaimana disabdakan Rasulullah S.A.W. bahwa satu-satunya yang akan tinggal bersamanya adalah amal baiknya. Jika kalian mempunyai amal baik, maka Allah akan menyelamatkan kalian.

Rasulullah S.A.W. bersabda bahwa kubur kalian adalah taman dari taman surga. Ketika seseorang ditempatkan di dalam kubur, kuburnya akan berkata kepada orang itu “Dari semua orang yang pernah berjalan di muka bumi, kau adalah orang yang paling kukasihi. Dan sekarang karena kau telah datang kepadaku, kau akan melihat bagaimana diriku menjamu dirimu.” Kemudian kuburnya akan meluas sejauh mata memandang, dan jendela dari surga terbuka.

Sedangkan untuk orang yang hidup suka-suka dirinya, main perempuan, mabuk-mabukan... Dia sebenarnya percaya bahwa dia akan mencapai umur 50 tahun, dan ketika dia mencapai umur 50 tahun, dia berjanji akan menumbuhkan jenggot, shalat di masjid, dan berhaji. Tapi tidak ada yang bisa menjamin. Kemudian dia ditempatkan dalam kuburnya seorang diri. Tidak akan ada orang yang menemaninya. Dan kuburnya akan berkata kepadanya “Di antara semua manusia yang pernah berjalan di muka bumi, kau adalah orang yang paling hina di mataku.” Kemudian Rasulullah S.A.W. bersabda bahwa kuburnya akan menghimpitnya. Kemudian Rasulullah S.A.W. saling menyilangkan jari-jarinya, dan dia bersabda bahwa tulang rusuknya akan saling menyilang hingga seperti itu.

Kita berpikir telah mandiri, kemudian kita berpikir bahwa kita spesial, tapi Rasulullah S.A.W. bersabda bahwa ketika seseorang dibawa ke hadapan Allah S.W.T., dia akan seperti anak sapi. 

Pernahkah kalian melihat seekor sapi yang baru lahir? Ketika anak sapi mencoba untuk berdiri, dia terjatuh lagi, kemudian dia mencoba lagi, tapi terjatuh lagi. Rasulullah S.A.W. bersabda bahwa ketika seseorang berada di hadapan Allah S.W.T. di hari kiamat untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, dia akan seperti anak sapi, kakinya tidak akan mampu membuatnya berdiri, dia akan mencoba berdiri tapi kemudian terjatuh. Kemudian dia mencoba untuk bangkit lagi, tapi kemudian dia jatuh lagi.

Dan lihatlah betapa sering kita menipu diri sendiri, mempercayai bahwa kita adalah orang yang spesial. Tapi pada hari itu, setiap  manusia akan tahu betapa spesial dirinya. Gangster  paling berkuasa, bos penyelundup narkoba paling ditakuti, orang yang paling macho, tukang pukul, mereka semua akan tahu kenyataan yang sebenarnya ketika mereka melihat amal perbuatannya di hari kiamat. 

Rasulullah S.A.W. bersabda bahwa karena perbuatan buruknya dia akan menangis, sampai air matanya mengering, dan kemudian dia tak akan punya air mata lagi. Dia akan terus menangis sampai mengeluarkan air mata darah. Dan inilah mengapa Rasulullah S.A.W. menjelaskan hari kiamat sebagai Yaumul Hasra. Hari dimana seorang manusia akan menyesal karena tidak menggunakan waktu hidupnya untuk menyembah Allah S.W.T.


Ayo Subscribe ke YouTube Channel Lampu Islam: youtube.com/arceuszeldfer
Ayo Like Facebook Page-nya: Lampu Islam

No comments:

Post a Comment