Allah mengisahkan peristiwa ini dalam surat Buruj.
Di Yaman hiduplah seorang raja yang bernama Junuwas. Dia adalah orang dzalim yang mengaku-ngaku sebagai Tuhan. Dalam kerajaannya hiduplah seorang anak laki-laki. Anak ini beragama Kristen, namun Kristen pada masa itu adalah pengikut Nabi Isa yang benar, mereka menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya, berbeda dengan umat Kristen zaman sekarang yang menganggap Nabi Isa sebagai Tuhan.
Jadi pada suatu ketika raja itu menangkapnya dan mengancam untuk membunuhnya kalau dia tidak meninggalkan agamanya. Tapi anak ini menolak meninggalkan agamanya. Akhirnya raja Junuwas menyuruh tentaranya untuk membawa anak ini ke puncak sebuah gunung untuk kemudian dilempar ke bawah gunung yang terjal. Sesampainya mereka di puncak gunung itu, para tentara bersiap-siap melempar anak tersebut ke bawah. Tapi sebelum mereka melemparnya, anak itu berdo'a kepada Allah “Ya Allah, uruslah mereka dengan cara apapun yang Kau mau.” Ketika si anak mengucapkan do’a ini, tiba-tiba sebuah hembusan angin yang sangat kuat yang membuat para tentara tersebut jatuh ke dasar gunung. Allah telah mengabulkan do'anya.
Di Yaman hiduplah seorang raja yang bernama Junuwas. Dia adalah orang dzalim yang mengaku-ngaku sebagai Tuhan. Dalam kerajaannya hiduplah seorang anak laki-laki. Anak ini beragama Kristen, namun Kristen pada masa itu adalah pengikut Nabi Isa yang benar, mereka menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya, berbeda dengan umat Kristen zaman sekarang yang menganggap Nabi Isa sebagai Tuhan.
Jadi pada suatu ketika raja itu menangkapnya dan mengancam untuk membunuhnya kalau dia tidak meninggalkan agamanya. Tapi anak ini menolak meninggalkan agamanya. Akhirnya raja Junuwas menyuruh tentaranya untuk membawa anak ini ke puncak sebuah gunung untuk kemudian dilempar ke bawah gunung yang terjal. Sesampainya mereka di puncak gunung itu, para tentara bersiap-siap melempar anak tersebut ke bawah. Tapi sebelum mereka melemparnya, anak itu berdo'a kepada Allah “Ya Allah, uruslah mereka dengan cara apapun yang Kau mau.” Ketika si anak mengucapkan do’a ini, tiba-tiba sebuah hembusan angin yang sangat kuat yang membuat para tentara tersebut jatuh ke dasar gunung. Allah telah mengabulkan do'anya.
Sekarang anak ini selamat. Anak laki-laki itu bisa saja melarikan diri ke kota lain, tapi dia malah kembali menemui sang raja karena dia punya suatu misi.
Dia kembali dan lagi-lagi raja Junuwas menyuruh tentaranya untuk membawa anak ini dan membunuhnya. Mereka membawanya ke tengah lautan dan mencoba menenggelamkannya. Sekali lagi, anak itu berdo'a “Ya Allah, uruslah mereka dengan cara apapun yang Kau mau” Tiba-tiba ombak mengamuk dan menerjang para tentara yang ingin membunuhnya. Karena kuasa Allah, ombak tersebut tidak ikut menerjang sang anak. Dengan demikian, selamatlah anak itu untuk yang kedua kalinya
Setelah selamat, dia memutuskan kembali dan menghadap sang raja. Sesampainya di hadapan raja Junuwas, anak itu berkata "Satu-satunya cara kau dapat membunuhku adalah dengan memanahku, tapi sebelum menembak, ucapkan Bismillah hir Rabbil Ghulaam. (Dengan menyebut nama Allah, Tuhan dari anak ini). Dan aku ingin semua orang menyaksikan hal ini. Kau harus mengucapkan Bismillah dengan keras, sehingga orang-orang mendengar apa yang kau katakan. Itulah satu-satunya cara agar kau dapat membunuhku.”
Setelah selamat, dia memutuskan kembali dan menghadap sang raja. Sesampainya di hadapan raja Junuwas, anak itu berkata "Satu-satunya cara kau dapat membunuhku adalah dengan memanahku, tapi sebelum menembak, ucapkan Bismillah hir Rabbil Ghulaam. (Dengan menyebut nama Allah, Tuhan dari anak ini). Dan aku ingin semua orang menyaksikan hal ini. Kau harus mengucapkan Bismillah dengan keras, sehingga orang-orang mendengar apa yang kau katakan. Itulah satu-satunya cara agar kau dapat membunuhku.”
Jadi raja itu memanggil orang-orang untuk menyaksikan peristiwa ini. Ketika semua orang sudah berkumpul, sang raja datang dengan busur panahnya. Sebelum dia memanah sang anak, dia mengucapkan “Bismillah hir Rabbil Ghulaam (Dengan menyebut nama Allah, Tuhan dari anak ini)", kemudian panah dilesakkan dan membunuh anak itu.
Tapi pesan dari sang anak telah tersebar, semua orang di kota itu terpukau karena sebelumnya bahkan para tentara kerajaan tidak bisa membunuh si anak. Namun setelah membaca bismillah, barulah sang anak terbunuh. Mereka menyadari bahwa ini merupakan kekuasaan Allah, sehingga mereka semua bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang patut disembah, kecuali Allah semata. Mereka semua memeluk agama tauhid.
Melihat semua penduduknya beriman kepada Allah, raja Junuwas pun geram. Lalu raja Junuwas menggali sebuah parit yang sangat besar parit itu diisi dengan minyak dan dibakar. Semua penduduk dibakar dalam parit api itu. Dengan demikian gugurlah para penduduk yang telah beriman kepada Allah di kota itu. Subhanallah, sang anak berani mengorbankan nyawanya untuk Allah. Dan harga yang dibayar anak itu tidak sia-sia karena setiap orang di dalam kota itu menjadi beriman kepada Allah. Semoga Allah membalas kebaikannya dan memberikannya hadiah berupa surga.
Ayo Subscribe ke YouTube Channel Lampu Islam: youtube.com/arceuszeldfer
Ayo Like Facebook Page-nya: Lampu Islam
Melihat semua penduduknya beriman kepada Allah, raja Junuwas pun geram. Lalu raja Junuwas menggali sebuah parit yang sangat besar parit itu diisi dengan minyak dan dibakar. Semua penduduk dibakar dalam parit api itu. Dengan demikian gugurlah para penduduk yang telah beriman kepada Allah di kota itu. Subhanallah, sang anak berani mengorbankan nyawanya untuk Allah. Dan harga yang dibayar anak itu tidak sia-sia karena setiap orang di dalam kota itu menjadi beriman kepada Allah. Semoga Allah membalas kebaikannya dan memberikannya hadiah berupa surga.
Ayo Subscribe ke YouTube Channel Lampu Islam: youtube.com/arceuszeldfer
Ayo Like Facebook Page-nya: Lampu Islam
No comments:
Post a Comment