Monday, August 27, 2012

Proses Keluarnya Ruh dari Jasad

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan proses keluarnya ruh dari jasad dalam hadits Al-Bara’ bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhu yang panjang, yang diriwayatkan Abu Dawud, An-Nasa’i, Ibnu Majah, Al-Imam Ahmad, dan Al-Hakim. Asy-Syaikh Muqbil rahimahullahu menyebutkan hadits ini dalam Ash-Shahihul Musnad.

 

  

1. Keluarnya ruh seorang mukmin dan kabar gembira baginya.

“Sesungguhnya seorang hamba yang mukmin apabila akan meninggal dunia, maka para malaikat rahmat turun kepadanya, wajahnya seakan-akan matahari yang bersinar, membawa kain kafan dan wangi-wangian dari jannah (surga). Mereka duduk di tempat sejauh mata memandang. Kemudian datanglah malakul maut r hingga duduk di samping kepalanya, lalu berkata: ‘Wahai jiwa yang baik, keluarlah engkau menuju ampunan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan keridhaan-nya.’ Maka ruh tersebut keluar dari jasadnya seperti tetesan air yang mengalir dari bibir tempat air minum. Malakul maut pun mengambil ruh yang sudah keluar dari jasadnya itu. Tiba-tiba para malaikat rahmat yang menunggu tidak membiarkan ruh tersebut berada di tangannya sekejap mata pun. Mereka segera mengambil dan menaruhnya di dalam kafan dan wangi-wangian tersebut, dan keluarlah bau wangi misik yang paling harum yang dijumpai di muka bumi.”

 

Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus para malaikat-Nya untuk memberi kabar gembira kepada hamba-hamba-Nya yang beriman dan istiqamah di atas agama yang sempurna ketika menghadapi sakaratul maut. Ini adalah bukti kasih sayang Allah Subhanahu wa Ta’ala terhadap hamba-Nya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: ‘Rabb kami ialah Allah’ kemudian mereka istiqamah, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): ‘Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.’ Kamilah Pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan di akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari Dzat Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Fushshilat: 30-32)

 

Ayat-ayat ini adalah berita dari Allah Subhanahu wa Ta’ala sekaligus kabar gembira bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa, bahwa para malaikat akan turun kepada mereka ketika mereka menghadapi maut, juga di dalam kubur mereka, serta ketika mereka dibangkitkan darinya. Para malaikat memberi jaminan keamanan kepada mereka atas perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Mereka juga memberikan kabar gembira agar orang-orang beriman tidak takut terhadap apa yang akan mereka hadapi di akhirat, tidak bersedih terhadap perkara dunia yang mereka tinggalkan, seperti anak, keluarga, dan harta. Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala yang akan mengurus dan menanggung mereka semua. Para malaikat juga memberikan kabar gembira kepada orang-orang beriman dengan hilangnya berbagai kejelekan dan didapatkannya berbagai kebaikan. (Tafsir Ibnu Katsir)

 

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa senang bertemu dengan Allah, maka Allah senang bertemu dengannya. Dan barangsiapa tidak suka bertemu dengan Allah maka Allah juga tidak suka bertemu dengannya.”

Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Wahai Nabi Allah, benci terhadap kematian? Kita semua membenci kematian.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Bukan seperti itu. Seorang mukmin apabila diberi kabar gembira dengan rahmat, keridhaan, dan surga-Nya, maka dia akan senang bertemu dengan Allah, sehingga Allah pun senang bertemu dengannya. Sedangkan orang kafir apabila diberi kabar gembira dengan azab Allah dan kemurkaan-Nya maka dia akan benci bertemu dengan Allah dan Allah pun benci bertemu dengannya.” (Muttafaqun ‘alaih)

 

2. Keluarnya ruh seorang kafir dan azab terhadapnya

“Apabila seorang hamba yang kafir akan meninggal dunia, turunlah malaikat azab dari langit. Wajah-wajahnya hitam dan seram. Mereka membawa kain yang kasar dan jelek. Mereka duduk di tempat sejauh mata memandang. Lalu datanglah malakul maut hingga dia duduk di samping kepalanya. Kemudian dia berkata: ‘Wahai jiwa yang jelek, keluarlah menuju kemurkaan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan kemarahan-Nya.’ Maka ruh tersebut bergetar di seluruh tubuhnya, kemudian malakul maut mencabutnya sebagaimana dicabutnya besi alat pemanggang dari bulu-bulu yang basah. Dia kemudian mengambil ruh tersebut. Para malaikat yang menunggu tadi tidak membiarkannya di tangannya sekejap mata pun, sampai mereka mengambil dan meletakkannya di kain yang kasar lagi jelek tadi. Keluarlah darinya bau seperti bau bangkai yang paling busuk yang ditemukan di muka bumi.”

 

Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus para malaikat-Nya untuk memberi kabar gembira berupa kemurkaan dan azab-Nya, sehingga ruh-ruh mereka enggan untuk keluar dari jasadnya. Maka para malaikat pun memukul wajah dan punggungnya, sampai ruhnya keluar dari jasadnya. 

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: "Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): ‘Keluarkanlah nyawamu.’ Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya.” (Al-An’am: 93)

“Kalau kamu melihat ketika para malaikat mencabut jiwa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka (dan berkata): ‘Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar’, (tentulah kamu akan merasa ngeri). Demikian itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak menganiaya hamba-Nya.” (Al-Anfal: 50-51)

 

Sakaratul Maut Adalah Penghapus Dosa Seorang Mukmin

Dari Abu Sa’id Al-Khudri dan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhuma, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Tidaklah menimpa seorang muslim suatu rasa capek, sakit, kesusahan, kesedihan, gangguan, duka cita, sampaipun sebuah duri yang menusuknya, melainkan dengannya Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menghapus dosa-dosanya.” (Muttafaqun ‘alaih)

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: "Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Apabila Allah Subhanahu wa Ta’ala menguji seorang hamba yang muslim dengan suatu ujian pada badannya, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: ‘Tulislah baginya amalan shalih yang biasa dia lakukan.’ Apabila Allah menyembuhkannya maka Dia telah mencuci dan membersihkannya (dari dosanya). Namun apabila Allah mencabut ruhnya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya dan akan merahmatinya.” (HR. Ahmad, dikatakan oleh Asy-Syaikh Muqbil rahimahullahu: “Hadits ini shahih, perawinya adalah para perawi kitab-kitab Shahih.”)

 

Sumber :
Proses Keluarnya Ruh dari Jasad
(ditulis oleh: Al-Ustadz Abul Abbas Muhammad Ihsan)
Majalah Asy-Syariah,  (Kajian Utama edisi 51)

No comments:

Post a Comment