Tuesday, June 4, 2013

HUKUM BERWUDHU' DAN SESUCI DENGAN AIR ZAM-ZAM

HUKUM BERWUDHU' DAN SESUCI DENGAN AIR ZAM-ZAM



Oleh : Kakek Jhosy


Ikhtilaful Fuqoha' Perbedaan ulama' fuqoha' hukum menggunakan air zamzam dalam bersuci dari hadast atau menghilangkan Najis atas tiga qoul .


Menurut ulama' Hanafiyyah dan Syafi'iyyah dan Ahmad dalam riwayat Ibnu sya'ban dari madzhab malikiyyah diperbolehkan menggunakan air zam-zam dan tidak makruh dalam menghilangkan hadast.adapaun dalam menghilangkan najis maka hukumnya makruh karna Tasyrifan wa Ikraaman . . . Hal tersebut adalah untuk memuliakan air Zamzam


Sedangkan Menurut malikiyyah diperbolehkan menggunakan air zam-zam tidak ada kemakruhan secara mutlak.Baik digunakan dalam sesuci dari hadast atau dalam menghilangkan najis . . . . 


Dalam suatu riwayat dari Imam Ahmad bahwasanya ia memakruhkannya secara mutlak. oleh karena telah ada kabar dari al-Abbas Radhiyallahu anhu bahwa ia berkata tentang air zamzam " Aku tidak menghalalkannya bagi siapa yang mandi dalam masjid, ia hanya halal dan boleh untuk orang yang meminumnya dan berwudhu' 


Sedangkan di antara dalil-dalil jumhur seperti apa yang telah disebutkan oleh An Nawawi : Nash-nash yang benar, jelas dan mutlak dalam segala air tanpa ada perbedaan, bahwasanya kaum Muslimin berwudhu' darinya dengan tanpa diingkari.” Lalu ia berkata:Tidaklah benar apa yang mereka sebutkan tentang al-‘Abbas Radhiyallahu anhu, namun hal itu hanya yang diriwayatkan dari Abdul Muththalib.Kalau pun hal itu benar dari al-Abbas tidak boleh meninggalkan nash-nash yang ada karenanya. Maka para sahabat kami menjawab -orang-orang bermazhab Syafi’i- bahwa hal itu mungkin saja dilakukannya pada waktu kesulitan air oleh sebab banyaknya orang yang minum.


  Referensi
الموسوعة الفقهية الكويتية ج  ٤١ ص ٣٣١
 اختلف الفقهاء في حكم استعمال ماء زمزم في الطهارة من الحدث أو إزالة النجس على ثلاثة أقوال القول الأول : ذهب الحنفية والشافعية وأحمد في رواية وابن شعبان من المالكية إلى جواز استعمال ماء زمزم من غير كراهة في إزالة الأحداث , أما في إزالة الأنجاس فيكره تشريفا له وإكراما الثاني : ذهب المالكية إلى جواز استعمال ماء زمزم من غير كراهة مطلقا , أي سواء أكان الاستعمال في الطهارة من الحدث أم في إزالة النجسالقول الثالث : ذهب أحمد في رواية إلى كراهة استعماله مطلقا أي في إزالة الحدث والنجس لقول ابن عباس رضي الله عنه : لا أحلها لمغتسل يغتسل في المسجد وهي لشارب ومتوضئ حل وبل

 Referensi
 المجموع - محيى الدين النووي - ج ١ - الصفحة ٩١ 
وأما زمزم فمذهب الجمهور كمذهبنا أنه لا يكره الوضوء والغسل به وعن أحمد رواية بكراهته لأنه جاء عن العباس رضي الله عنه أنه قال وهو عند زمزم لا أحله لمغتسل وهو لشارب حل وبل: ودليلنا النصوص الصحيحة الصريحة المطلقة في المياه بلا فرق ولم يزل المسلمون على الوضوء منه بلا انكار ولم يصح ما ذكروه عن العباس بل حكي عن أبيه عبد المطلب ولو ثبت عن العباس لم يجز ترك النصوص به: وأجاب أصحابنا بأنه محمول على أنه قاله في وقت ضيق الماء لكثرة الشاربين

No comments:

Post a Comment