Tuesday, September 25, 2012

Contoh-contoh Perbuatan Syirik dan Bid’ah

 











Inilah beberapa contoh perbuatan/ibadah yang berpengaruh terhadap Aqidah Islam seorang muslim.
Semoga ini bisa membantu kita memahami contoh-contoh perbuatan Syirik dan Bid’ah yang mungkin kita temui dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan kita.  Barangsiapa menempuh jalan lain (syirik dan bid’ah), atau menyangka bahwa amalan ibadahnya akan dibalas dengan kenikmatan jannah (surga) meskipun tanpa menuntut ilmu, maka akan sia-sialah ibadahnya meskipun dengan susah-payah dia menjalaninya. Bahkan dia akan menjadi orang yang merugi karena sia-sia amalannya. Dirinya menyangka telah banyak beramal, padahal apa yang dilakukan adalah amalan bid’ah yang tidak akan diterima oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Bahkan yang dilakukan adalah perbuatan syirik yang akan menjadi sebab gugurnya seluruh amal ibadah yang telah dilakukannya.



Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
Katakanlah: “Apakah akan Kami beritahukan kepada kalian tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?” Yaitu orang-orang yang telah sia-sia amalannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka telah berbuat sebaik-baiknya. (Al-Kahfi: 103-104)
Inilah beberapa contoh perbuatan/ibadah yang berpengaruh terhadap Aqidah Islam seorang muslim.
Ringkasan ini disarikan dari tanya jawab bersama Kibarul Ulama di Al-Lajnah Ad-Daimah lil Buhutsil ‘Ilmiyah wal Ifta’ (Komite Tetap untuk Pengkajian Ilmiah dan Fatwa, yang diketuai oleh Syaikh Bin Baz rahimahullah).

Diterjemahkan dari website resminya www.alifta.com yang disertai dengan link sumber-sumber fatwa untuk memudahkan pembaca mempelajari dalil-dalil dan penjelasannya secara detail. Semoga bermanfaat bagi kaum muslimin dan menjadi amal shalih bagi yang menerjemahkannya, mempelajarinya dan menyebarkannya.


50 Tanya-Jawab Seputar Aqidah Islam :
1. Seorang yang meyakini ada selain Allah yang mengatur alam ini
Jawab: Barangsiapa meyakini seperti itu kafir

2. Sekelompok orang ber-istighotsah (meminta pertolongan ketika musibah) kepada selain Allah
Jawab: Mereka telah berbuat syirik besar

3. Istighotsah kepada orang yang tidak hadir, serta orang mati.  (istighotsah adalah meminta pertolongan di kala susah, red )
Jawab: Syirik besar

4. Bolehkah sholat menjadi makmum kepada orang yang ber-istighotsah kepada penghuni kubur?
Jawab: Tidak sah sholat dengan bermakmum kepadanya, karena dia seorang yang menyekutukan Allah

5. Bolehkah seorang berdoa: “Jawablah wahai para pengawal asmaul husna untuk mengabulkan hajatku?”
Jawab: Syirik besar, karena itu adalah doa kepada selain Allah

6. Minta tolong kepada orang mati
Jawab: Syirik besar, karena itu adalah doa (permohonan) kepada selain Allah

7. Minta tolong dari seorang yang tidak hadir
Jawab: Hendaklah dinasihatkan, jika pelaku tidak meninggalkan kesyirikan itu maka dia musyrik

8. Dzikir berjama’ah dengan satu suara (koor) seperti cara kaum Sufi
Jawab: Bid’ah

9. Berdoa kepada selain Alah seperti kepada para wali dan orang-orang shalih
Jawab: Syirik besar yang mengeluarkan pelakunya dari Islam

10. Mengaku tahu ilmu ghaib
Jawab: Kufur

11. Berdoa (memohon, red) kepada para Nabi dan wali yang sudah mati
Jawab: Syirik besar

12. Seorang yang ber-istigotsah dengan para wali ketika musibah. (istighotsah adalah meminta pertolongan di kala susah, red )
Jawab: Syirik besar

13. Bertawasul dalam doa dengan kehormatan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, atau kehormatan sahabat dan selainnya.  (Tawassul adalah mengambil sarana/wasilah agar do’a atau ibadahnya dapat lebih diterima dan dikabulkan. Al-wasilah menurut bahasa berarti segala hal yang dapat menyampaikan dan mendekatkan kepada sesuatu.,red)
Jawab: Tidak boleh (karena tidak berdasarkan dalil yang shahih, penj.)

14. Istighotsah dengan orang mati atau orang hidup yang tidak hadir, baik jin, malaikat maupun manusia.  (istighotsah adalah meminta pertolongan di kala susah, red )
Jawab: Syirik besar

15. Menjampi orang yang sakit dengan bacaan Al-Qur’anul Karim dan dzikir-dzikir (yang ada dalilnya)
Jawab: Hal itu disyariatkan

16. Bertawasul dalam doa dengan nama-nama Allah Ta’ala yang maha baik.  (Tawassul adalah mengambil sarana/wasilah agar do’a atau ibadahnya dapat lebih diterima dan dikabulkan. Al-wasilah menurut bahasa berarti segala hal yang dapat menyampaikan dan mendekatkan kepada sesuatu.,red)
Jawab: Hal itu disyariatkan

17. Apakah boleh seorang berkata: Ya Mu’in (Wahai Yang Maha Penolong) Ya Robb (Wahai Robb)?
Jawab: Boleh

18. Istighotsah dan bergantung kepada jin demi terkabulnya hajat
Jawab: Syirik dalam ibadah

19. Seorang muslim ketika hendak berdiri maupun duduk selalu mengucapkan: Ya Aba Qosim, Ya Syaikh Abdul Qodir Jailani
Jawab: Termasuk syirik besar

20. Istighotsah kepada selain Allah untuk kesembuhan orang sakit, menurunkan hujan, atau memanjangkan umur
Jawab: Termasuk syirik besar

21.  Seorang muslim mukallaf yang berkeyakinan bolehnya bernadzar dan menyembelih untuk orang-orang mati
Jawab : Keyakinannya itu termasuk syirik besar

22. Hukum meminta tolong dengan kuburan para wali, tawaf mengitarinya, mencari berkah dengan batu-batuannya dan bernadzar untuk para wali tersebut
Jawab : Syirik besar

23.  Meminta tolong kepada para wali yang telah mati, memayungi kuburannya dan bertawasul dengan mereka
Jawab : Syirik besar (adapun memayungi kuburannya termasuk bid’ah yang mengantarkan kepada syirik)

24. Hukum nadzar
Jawab : Tidak disyariatkan

25. Bernadzar untuk selain Allah
Jawab : Syirik besar

26.  Bernadzar untuk kuburan para ulama
Jawab : Syirik (besar)

27. Bersujud dan menyembelih di atas kuburan
Jawab :  Paganisme Jahiliyah dan syirik besar

28. Menyembelih untuk mayyit yang mengaku wali Allah
Jawab : Termasuk syirik (besar)

29. Menyembelih untuk jin demi mencari keridhaannya, mengharap terkabulnya hajat atau agar selamat dari kejahatannya
Jawab : Syirik besar

30. Menyembelih (untuk selain Allah) di kuburan para wali
Jawab : Syirik (besar)

31. Ziarah kuburan para wali untuk menyembelih kambing atau ayam demi terkabulnya hajat-hajat
Jawab : Hal itu tidak boleh, bahkan termasuk syirik (apabila dipersembahkan kepada para wali tersebut)

32. Menyembelih hewan untuk hidangan bagi tamu
Jawab : Boleh

33. Hukum bersedekah dan makan dari hewan yang disembelih dalam rangka (merayakan) kelulusan atau keselamatan dari kecelakaan dan yang semisalnya
Jawab : Tidak apa-apa

34. Bolehkah membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas dan Al-Fatihah untuk berobat
Jawab : Termasuk ruqyah yang dibolehkan

35. Pengobatan kesurupan jin yang sesuai syar’i.
Jawab : Diruqyah dengan bacaan Al-Qur’an dan dzikir-dzikir yang shohih

36. Apakah boleh seorang muslim berdoa dengan nama-nama Allah demi kesembuhan dari penyakit
Jawab : Boleh

37. Pengaruh ‘ain (bisa menjadi sebab kemudharatan bagi orang lain). (Penyakit ‘ain atau pandangan mata adalah pandangan seseorang terhadap sesuatu yang dianggap menakjubkan disertai dengan rasa dengki, sehingga mengakibatkan bahaya terhadap yang dipandangnya, red)
Jawab : Benar-benar terjadi (dengan izin Allah) dan telah dimaklumi

38. Apakah boleh mengobati ‘ain dengan pengasapan tawas, tumbuhan dan daun-daunan? (Penyakit ‘ain atau pandangan mata adalah pandangan seseorang terhadap sesuatu yang dianggap menakjubkan disertai dengan rasa dengki, sehingga mengakibatkan bahaya terhadap yang dipandangnya, red)
Jawab : Tidak boleh (seharusnya dengan ruqyah syar’iyyah).

39. Seorang wanita yang kesurupan jin wanita, apakah boleh membakarnya agar jin itu keluar?
Jawab : Tidak boleh membakarnya secara mutlak

40. Meletakkan mushaf di wajah untuk mengusir setan

Jawab : Tidak selayaknya (mushaf dibuat seperti itu)

41. Membawa mushaf (Al-Qur’an) dan meletakkannya di mobil atau pada perhiasan rumah, sekedar untuk menolak hasad (iri hati) atau sebagai penjagaan
Jawab : Tidak boleh

42. Membaca (Al-Qur’an) di air zam-zam untuk diberikan kepada si sakit
Jawab : Tidak apa-apa

43. Membaca (Al-Qur’an) di air untuk diberikan kepada si sakit
Jawab : Tidak apa-apa

44.  Mengenakan sebuah besi atas wanita yang baru melahirkan atau anak yang baru dikhitan, untuk mendapatkan manfaat atau menolak mudharat
Jawab : Termasuk syirik besar

45. Sujud kepada selain Allah Ta’ala, seperti kepada wali, orang mati, pimpinan tarekat, setelah mendapatkan penjelasan hukumnya, namun tetap mengucapkan dua kalimat syahadat
Jawab : Kekafiran dan murtad dari Islam

46. Rukuk kepada makhuk, seperti kepada orang tua
Jawab :  Tidak boleh karena termasuk syirik

47.  Sumpah dengan selain Allah Ta’ala, seperti dengan nama malaikat, nabi atau makhluq yang lain
Jawab :  Haram (syirik kecil)

48. Hukum Islam terhadap orang yang meminta tolong kepada jin untuk mengetahui perkara-perkara ghaib
Jawab :  Tidak boleh karena termasuk syirik

49.  H I P N O T I S
Jawab :  Tidak boleh karena termasuk syirik (SIHIR)

50. Bersumpah dengan menyebut Al-Qur’an
Jawab :  Boleh bersumpah dengan nama Allah Ta’ala, sifat-sifat-Nya, dan Al-Qur’an termasuk kalamullah (sifat Allah: Al-Kalam)


Sumber :
http://nasihatonline.wordpress.com

No comments:

Post a Comment