Sunday, December 16, 2012

Bayangan Gelap

FLASH FICTION
Kamu menghampiriku di taman, lagi-lagi tanganmu mengamit setangkai kembang. Angin masih mendesir lembut. Dan langit begitu mewah dengan warna-warna keemasan.
"Ini untukmu, untuk semua kesalahanku selama ini," ujarmu.
Aku mengulurkan tanganku dan mengangguk, lalu kuterima rose merah itu:
"Terima kasih."
"Alangkah bodohnya aku telah menyia-nyiakanmu. Kini kusadari hatimu begitu putih," katamu.
"Ah sudahlah..."
Tiba-tiba semua membatu. Ada ribuan pentanyaan di kepalaku, tetapi kuurungkan niatku untuk bertanya kepadamu. Dan wajah perempuan itu, sekilas hinggap di kepalaku.
"Jangan berfikir macam-macam lagi," katamu.
Sepertinya kamu membaca apa yang ada dalam pikiranku.
"Ya, memang tak perlu dibahas lagi," ujarku.
"Berilah kesempatan, aku berjanji tak akan menyakitimu lagi..."
"Baik, kuharap kau akan pegang janjimu..."
Langit campur aduk antara bahagia dan getir. Harapan, kecewa dan cemburu. Aku menarik nafas dalam-dalam. Dan tak jauh dariku berdiri makhluk yang menyita semua energi perasaanku selama ini.
"Kenapa diam?"
"Ah enggak..." sahutku cepat.
"Maafkanlah dengan sepenuh jiwamu..."
"Iya..."
Hanya saja bayangan gelap semua peristiwa itu seringkali mengotori seluruh pikiranku. Aku ingin beranjak dan pergi dari semua bayangan gelap penghianatanmu itu. Yang selalu saja membuatku menangis, sedih dan pilu. Mungkin aku hanya butuh waktu.
Tiba-tiba kau bersimpuh di hadapanku. Kau tundukkan kepalamu dalam-dalam. Aku mendengar sesayup isakan tangismu.
"Aku benar-benar menyesali semuanya, ampuni aku..."
Aku diam. Aku raih tanganmu. Kubawa kau bangkit di hadapanku.
"Aku sudah memaafkanmu, sayang..."
Biarkanlah bayangan gelap itu aku telan sendiri. Melintas di pintu-pintu misteri jiwaku. Setiap manusia pernah melakukan keksalahan. Kesalahan memberikan kesempatan untuk terbukanya surga pemafaan.
Aku genggam tanganmu. Aku tatap tajam-tajam matamu. Kuharap menemukan kejujuran di telaga mata itu. Dan aku tersenyum, seraya berbisik I love you.
"I love you too, I will always love you..." ujarmu.
Kami berpelukan lagi.
Jakarta 17 Desember 2012

No comments:

Post a Comment