Tuesday, August 13, 2013

Hubungan Seorang Hamba dengan Allah Ketika Shalat

Siapa pun tidak boleh meninggalkan shalat, karena dalam shalat, ada permintaan dari Allah. Ketika shalat, hanya ada antara Allah dan diri kita, tidak ada orang lain. Aku akan memberikan contohnya.

Ketika istri kita berbicara dengan kita dan handphone kita tiba-tiba berdering, istri kita berkata “Benar-benar mengganggu. Kapan kau mau mematikannya?"

Ambil contoh lainnya, ada gelas yang kosong. Ketika gelas itu kita balikkan, apakah ada air yang tumpah? Inilah yang disebut Faaragh dalam bahasa Arab: Mengosongkan sesuatu hingga tidak ada yang tersisa.

Jadi Allah berfirman: “Jika kau datang kepada-Ku, kosongkanlah hatimu seperti ini.” Dan apakah kalian tahu kepada siapa Dia berfirman? Kepada nabi-Nya terkasih, Muhammad S.A.W.

Nabi Muhammad S.A.W. tidak boleh memikirkan dunia, tidak boleh memikirkan istrinya atau anak-anaknya ketika shalat, selain Allah tidak ada siapapun.

Para ulama menulis, di dalam hati Rasulullah S.A.W., ada satu kesedihan. Dan itulah kesedihan karena menginginkan manusia mengikuti petunjuk dari Allah. Karenanya, dia sering menangis. Allah berfirman bahwa Nabi Muhammad boleh mengkhawatirkan keselamatan umat manusia dan berduka untuk orang-orang kafir, namun ketika shalat, bahkan hal tersebut harus dikosongkan dari hatinya.

Ada sebagian orang yang tidak shalat sama sekali. Dan sayangnya bagi orang yang melakukan shalat, mereka sama sekali tidak punya keinginan untuk memperbaiki shalatnya. Keinginan seorang wanita adalah agar rumahnya dihias. Karangan bunganya harus diletakkan seperti ini, disana harus ada meja, harus ada sofa, harus ada vas bunga, harus ada lukisan yang terpajang di dinding. Bahkan para pria juga ingin macam-macam: ingin pekerjaan yang bagus, ingin mobil yang bagus, ingin jas yang bagus.

Allah juga berkata, mari kita hubungkan dengan hadist... “Wahai keturunan Adam, lihatlah bagaimana kalian mempercantik diri untuk orang lain. Percantiklah juga diri kalian untuk-Ku.”

Ketika kita pergi menemui orang, kita berpakaian yang bagus. Jika kita mau, kita bisa datang dengan bajuku yang biasa, apa bedanya? Kalian datang untuk bertemu orangnya, bukan bajunya. Tapi dalam pikiran seseorang: “Aku akan bertemu orang-orang, jadi aku harus berpakaian rapi.” Jadi Allah menegur kita “Wahai ciptaan-Ku, kalian mempercantik diri untuk orang lain, percantik jugalah dirimu untuk-Ku.”

Setiap helai dedaunan memuji Allah. Ketujuh langit dipenuhi oleh malaikat yang bersujud kepada-Nya. Tapi Allah berfirman kepada kita “Kalian (manusia) sujudlah kepada-Ku, karena sujud kalian paling menyenangkan bagi-Ku. Ketika kalian menempatkan kepala di lantai dan berkata Subhana rabbiyal a’laa, maka Aku menjadi bahagia.” Apa yang diminta dari setiap pria dan wanita? Lakukanlah ibadah kalian dengan pikiran yang kosong dari hal-hal duniawi. Shalat seperti ini harus dipelajari. Mereka yang tidak khusyuk tidak sadar sedang berdiri di hadapan siapa.

Kesimpulan dari kehidupan Rasulullah adalah 2 hal yang dia ucapkan sebelum meninggalkan dunia ini. “Wahai umatku, jangan lupakan shalat.” Perkara lainnya dilakukan perlahan-lahan, tapi 2 hal yang harus kalian pelajari dan lakukan, agar keimanan menjadi penuh adalah:

1. Melakukan shalat
2. Menyempurnakan akhlaq.

YouTube Channel Lampu Islam: youtube.com/ArceusZeldfer
Facebook Page: facebook.com/LampuIslam

No comments:

Post a Comment