Friday, August 16, 2013

Kemerdekaan Indonesia Dalam Islam

Memaknai Kemerdekaan dalam Kajian Islam 

Allah SWT mengutus pada setiap umat, seorang rasul, sejak zaman Nabi Nuh as sampai Nabi Muhammad saw, pada dasarnya untuk menjalankan misi suci, yaitu, memerdekakan semua umat manusia dari penyembahan kepada selain Allah menuju penyembahan kepada Allah semata. Proklamasi 17 Agustus 1945 pada hakikatnya juga merupakan momen yang menandai kemerdekaan bangsa indonesia dari episode keangkuhan dan penindasan rezim kolonial.

 “Namun berakhirnya keangkuhan dan penindasan rezim kolonial tidak serta merta membebaskan rakyat Indonesia dari keangkuhan dan penindasan rezim lain dalam bentuk yang berbeda”

Setidaknya bangsa Indonesia saat ini mendapat empat macam nikmat kemerdekaan. Pertama adalah kemerdekaan individu, yaitu kemerdekaan untuk menjadi siapa saja dan melakukan apa saja sepanjang tidak melanggar norma. “Rosul mengajarkan kita untuk tidak hanya memerdekakan negara dan komunitas, namun juga diri sendiri dari belenggu duniawi. Kemerdekaan kedua adalah kemerdekaan kelompok. “Orang bebas sholat berjama’ah, bebas berqunut atau tidak. Indonesia adalah Negara yang bebas berpendapat.” Ketiga adalah kemerdekaan ekonomi, dan keempat adalah kemerdekaan politik.

Kemerdekaan merupakan bentuk perjuangan dari pahlawan untuk bisa menentukan nasib. Para pahlawan berjuang untuk menjadi lebih baik. Berjuang melawan penjajah dan penghianat bangsa adalah hal lazim saat itu untuk bisa mendapatkan kemerdekaan, tanpa perjuangan tidak akan ada kemerdekaan, maka slogan yang muncul adalah “merdeka atau mati."

Dalam Islam Dinyatakan Bahwa mencintai negri adalah termasuk pengokohan iman kita terhadap tuhan allah 'azza wajalla.

Karna dengan merdekanya kita. dengan saudara kita akur dengan tetangga kita akur dengan bangsa kita juga akur "Satu Nusa Satu Bangsa". yang dengan merdeka kita bisa melaksanakan ibadah dengan tenang, nyaman dan tentram.


Cinta tanah air

Sebagai pengikut dan umat Rasulullah Saw, seluruh kaum Muslimin di negara manapun mereka berada, termasuk di Indonesia pasti akan mencintai tanah airnya sendiri. Bagi kaum Muslimin, kecintaan pada tanah air adalah bagian dari akidah dan keyakinan, bukan semata-mata karena unsur kebangsaan atau nasionalisme. Sejarah telah menunjukkan, bahwa yang paling gagah berani merebut kemerdekaan Republik Indonesia dari tangan penjajah adalah para ulama, para kiai, para santri, dan kaum Muslimin secara keseluruhan. Bagi mereka, mengusir penjajah dan merebut kemerdekaan adalah bagian dari jihad yang harus dilakukan dengan kesungguhan. Mati dalam mengusir penjajah adalah bagian dari syahid yang sangat tinggi nilainya dalam pandangan Allah SWT.

Setelah kemerdekaan sampai dengan saat sekarang pun, kaum Muslimin tetap konsisten mencintai tanah airnya. Hanya saja tidak sekadar diungkapkan secara verbal dalam bentuk kata-kata, akan tetapi diwujudkan dalam upaya perbaikan tatanan kehidupan bangsa. Perbaikan dalam bidang ekonomi, pendidikan, politik, sosial dan budaya dan bidang-bidang lainnya, termasuk dalam bidang akhlak dan moral.

Kaum Muslimin sangat menjaga betul akhlak dan moral bangsa, tidak ingin dihancurkan oleh kekuatan apa pun dan dari mana pun datangnya. Karena itu, sering kaum Muslimin bereaksi keras terhadap upaya penghancuran moral bangsa, seperti rencana diterbitkannya majalah Playboy ataupun lokalisasi perjudian dan perzinahan. Reaksi keras ini sebagai bagian dari kewajiban amar makruf-nahi munkar dan sebagai perwujudan dari kecintaan terhadap tanah air. Sebaliknya, jika diam atau bahkan mendukung hal-hal negatif tersebut di atas, walaupun mengaku cinta tanah air yang diungkapkan secara verbal, maka pada hakikatnya adalah sedang menebarkan kebencian dan kehancuran pada bangsa dan tanah airnya sendiri.

Wallahu A’lam bi ash-Shawab. 
 
Salam Dunia Islam @ Senyumku Dakwahku

No comments:

Post a Comment