Sunday, April 7, 2013

Wah, Dia Kleptomania

PSYCHOSTORY
Sebetulnya aku tak begitu mempersoalkan ketika tutup lipstikku hilang. Namun aku sedikit kaget saat menemukan tutup itu di kamar temanku. Lha gimana critanya barang itu bisa berada di situ. Di atas meja belajarnya, dan menjadi barang yang berguna.
Selain tutup lipstikku, juga ada beberapa barang lain, seperti gantungan kunci yang sudah potol, kertas tisu restoran, tutup botol, karet gelang, pensil kecil, dan segala macam barang bersebaran di kamarnya.
Awalnya aku tak curiga apapun, mungkin saja Rika seorang gadis yang kurang rapi. Membiarkan sampah-sampah tak berguna itu memenuhi kamarnya. Tetapi kemudian aku berbalik arah, ternyata dia seorang kleptomania.
Kesimpulanku itu muncul ketika kami makan di restoran. Karena sama-sama mahasiswa, setelah makan, kami membayar masing-masing. Saat Rika membuka tas untuk mengambil dompet, aku melihat tempat tisu di meja tadi sudah berada di tas itu. Aku diam saja dan membayar makananku.
Sehabis makan kami ke kosnya lagi. Rika melamparkan tempat tisu itu begitu saja di salah satu ruangan. Bukannya menggunakannya, untuk wadah tisu. Aku diam terpaku. Begitu juga barang-barang yang lain, semua adalah hasil dari klepto.
Well, kenapa dia disebut klepto? Klepto adalah kesukaan mengambil barang orang lain, tetapi biasanya barang-barang itu, bukanlah barang yang berharga, atau bisa dipakai. Tetapi barang tak berguna, seperti tutup lipstik, potongan pensil, potongan renda baju, karet gelang, botol bekas, apa saja yang semacam itu.
Sedangkan kalau pencuri, mengambil suatu barang untuk dimanfaatkan, seperti kue, permen, uang, dan sebagainya. Itulah bedanya. Makanya sering salah kaprah, mengatakan bahwa seorang yg suka "ngutil" di supermarket itu seorang kleptomania. Kalau barang curian bermanfaat, itu berarti emang pencuri yang sudah akut.
Sedangkan seorang kleptomania titik kepuasannya pada saat mencuri. Tidak penting seperti apa barang yang dicurinya. Tetapi bukan tak mungkin kalau dia juga suka mengambil barang di supermarket, karena si kleptomania biasanya tak pandang bulu di mana bisa mencari kepuasan itu. Yang penting dia bisa mengambil sesuatu yang bukan miliknya.
Apa masalahnya sekarang? Apakah mereka mengganggu? Bagiku memang sedikit mengganggu, jujur kesel juga melihat lipstik tak bertutup lagi. Hehehe...
Jakarta, 8 April 2013

No comments:

Post a Comment