Wednesday, September 11, 2013

Mencintai Allah

Dalam Hadist Sahih al-Bukhari, dikisahkan bahwa pada suatu ketika Rasulullah S.A.W. terbangun dalam gelapnya malam. Dia mengangkat tangannya ke langit dan bersabda “Ya Allah, umatku, umatku! Ya Allah, umatku, umatku...” Dia tidak dapat mengucapkan kata yang lain karena sangat emosional. Hingga malam berlalu, dan waktu fajr tiba, pada saat itu Jibril A.S. turun dan berkata “Ya Muhammad S.A.W., Allah S.W.T. telah mengutusku dan berfirman: “Ya Muhammad, Tuhanmu tidak akan mengecewakanmu berkenaan dengan umatmu.”

Pertanyaannya saudara/saudariku, apakah kita akan mengecewakan Rasulullah S.A.W.?
Untuk orang-orang yang melihat situasi umat Muslim di sekitar kita dan berkata “Tidak ada harapan bagi umat ini!” Mereka yang melihat situasi di negara-negara muslim dimana umat muslim dianiaya oleh orang-orang lain. Demi Allah, aku akan memberitahu kalian – setiap orang yang telah memberikan pengaruh di dunia ini, bukanlah orang yang besar sebelum mereka menjadi besar. Mereka tidak terlalu berbakat, tidak terlalu berpendidikan, tidak mendapatkan bantuan dari siapapun juga. Demi Allah, mereka hanya punya satu hal dan HANYA SATU HAL – dan hal itu adalah hasrat yang membara untuk mengubah keadaan umat.

Jadilah orang-orang yang mempunyai visi ini, jadilah orang-orang yang memenuhi cinta kepada Allah Azza wa Jalla, dengan mengejar visi Rasulullah S.A.W. di bumi ini. Setiap orang bisa berkata “Aku mencintai Allah.” Meski begitu, hal-hal tertentu mencegah mereka dari membuktikan cinta mereka kepada Allah Azza wa Jalla.

Hal pertama yang mencegah mereka adalah sikap pesimis – “Aku tidak bisa jadi hebat, aku tidak bisa membuktikan cintaku kepada Allah. Aku telah banyak berbuat dosa, aku bukan orang yang spesial, aku tidak punya pengetahuan Islam. Bagaimana mungkin aku bisa melakukan banyak hal, bagaimana aku meningkatkan amalku untuk membuktikan cintaku kepada Allah Azza wa Jalla?"

Tapi demi Allah, kalian spesial. Rasulullah S.A.W. bersabda “Ketika seorang hamba sedang shalat dan mengucapkan Alhamdulillahi rabbil ‘alamiin, maka Allah menjawabnya dan berfirman: "Hamba-Ku telah memuji-Ku.” Jadi setiap kali kalian berbicara kepada Allah, Allah juga berbicara kepada kalian. Allah Rabbul ‘izzati wal jalaal selalu memperhatikan kalian.

Jadi saudara/saudariku, setiap kali perasaan negatif timbul dalam hati kalian, setiap kali kalian merasa tidak bisa membuktikan cinta kepada Allah Azza wa Jalla, ingatlah bahwa Nabi Muhammad S.A.W. adalah orang yang sangat positif.

Bersikap positif terhadap diri kalian sendiri, bersikap positif bahwa kalian dapat membuat perubahan, bersikap positif bahwa kalian memiliki pengaruh dalam mengubah umat ini.

Saudara/saudariku dalam Islam, Allah sangat mencintai kita. Bahkan ketika kita tidak mematuhi-Nya, Dia masih memberi kita rezeki dan masih mengizinkan kita bernapas. Dia masih menjaga kita.

Betapa Besar, Suci, dan Maha Pengasihnya Allah S.W.T. Salah satu nama-Nya adalah Al-Wadud. Al-Wadud artinya Yang Maha Penyayang. Dia yang mengasihi makhluk-Nya dan cinta mencintai makhluk-Nya. Dia sangat mencintai makhluk-Nya, sehingga cinta yang Dia kirimkan ke bumi hanyalah 1/99 bagian yang telah Dia siapkan untuk orang-orang beriman di hari kiamat.

Jadi saudara/saudariku dalam Islam! Apa yang telah kalian lakukan untuk membuktikan cinta kepada Allah S.W.T.? Amal apa yang telah kalian lakukan untuk membuktikan kepada Allah S.W.T. ketika Dia menanyai kalian di hari kiamat:

“Wahai hamba-Ku, apakah kau telah membuktikan cintamu pada-Ku, sehingga Aku juga dapat mencintaimu pada hari ini?

Rasulullah S.A.W. bersabda: “Siapapun yang cinta untuk bertemu Allah, Allah akan cinta untuk menemuinya. Dan barangsiapa yang benci bertemu Allah, Allah benci untuk menemuinya.” Tanya diri kalian – Apakah kalian termasuk orang-orang itu?

YouTube Channel Lampu Islam: youtube.com/ArceusZeldfer
Facebook Page: facebook.com/LampuIslam

No comments:

Post a Comment