Tuesday, October 16, 2012

Kembali

FLASH FICTION
Aku melihatmu berdiri di ujung jalan, dengan wajah kusam. Aku melambaikan tangan, sekilas kau tersenyum, hambar...
"Ada apa?" aku menghampiri.
Wajahmu memucat, lalu tersenyum lagi, masih hambar...
"Bolehkah aku pulang?" tanyamu.
Aku mendekatinya, aku ulurkan tanganku kepadanya...
"Tentu saja, ini kan rumahmu," ucapku.
"Masihkah engkau marah?" Aku menggeleng.
"Kenapa aku selalu menyakitimu," katamu lagi.
"Sudahlah..."
Matamu berkaca-kaca. Aku melihat air mata. Nyaris jatuh...
"Tuhan saja memaafkan, kenapa aku manusia tak memaafkan," kataku kemudian.
Aku menuntunnya berjalan. Daun-daun berserakan diantara bebatuan. Langkahmu ragu. Ada nyanyian sumbang yang menderamu.
Lepaskanlah...
Lepaskanlah...
Jakarta, 17 Oktober 2012

No comments:

Post a Comment